Anda di halaman 1dari 2

PRAKTEK MENYUNTIK YANG

AMAN
No.Dokumen :
No. Revisi : -
SOP
Tanggal Terbit : ........ dr. Kuswantoro, M.Kes
Halaman : 1/1
KLINIK DUTA
MEDIKA
PURWOREJO

1. Pengertian Praktek menyuntik aman adalah penyuntikan yang dilakukan sesuai


dengan prinsip-prinsip penyuntikan yang benar mulai saat persiapan,
penyuntikan obat hingga penanganan alat-alat bekas pakai, sehingga
aman untuk pasien dan petugas dari risiko cedera dan terinfeksi
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencegah cidera
dan penyebaran penyakit infeksi pada pasien maupun petugas
kesehatan, menurunkan atau meminimalkan angka kejadian infeksi
(lokal atau sistemik)
3. Kebijakan Surat Keputusan Pimpinan Klinik Duta Medika Purworejo, Nomor : 06/
SK-dir-MS / VIII /2022
4. Referensi Peraturan Menteri kesehatan Replubik Indonesia Nomor
27/MENKES/PER/IX/2017 tentang Pedoman Pencegahan Dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
5. Langkah- 1. Penyuntikan yang aman dilaksanakan dengan prinsip satu spuit, satu
Langkah jenis obat dan satu prosedur penyuntikan
2. Petugas mempersiapkan penyuntikan menggunakan teknik aseptic
untuk menghindari kontaminasi peralatan penyuntikan perlu
dipersiapkan sebagai berikut :
a. Troli tindakan yang berisi cairan handrub, safety box, bak
instrument bersih, bengkok penampung limbah sementara, boks
berisi gunting, plester, tourniquet, transparan dressing atau
kassa steril pada tempatnya dan alcohol swab sekali pakai
b. Nampan untuk menempatkan bak instrument berisi obat suntik
yang sudah disiapkan, kassa steril dan alcohol swab sekali
pakai, plester dan gunting yang ditempatkan dalam bengkok
bersih
c. Tidak menggunakan spuit yang sama untuk penyuntikan lebih
dari satu pasien walaupun jarum suntinya diganti
d. Semua alat suntik yang dipergunakan harus satu kali pakai
Page 1 of 2
untuk pasien satu pasien dan satu prosedur
e. Jangan memanipulasi jarum suntik (me-recaping, mematahkan,
menekuk) dan segera buang ke dalam safety box jika sudah
dipakai.
f. Gunakan cairan pelarut, atau flushing hanya untuk satu kali
pemberian (NaCL), jangan menggunakan plabot cairan infus
atau botol larutan intravena sebagai sumber cairan pelarut obat
yang akan digunakan untuk banyak pasien
g. Tidak memberikan obat single dose kepada lebih dari satu
pasien atau mencampur obat-obat sisa dari vial atau ampul
untuk pemberian berikutnya
h. Jangan menyimpan botol multi dosis di area perawatan pasien
langsung. Simpan sesuai rekomendasi pabrikan dan buang jika
sterilisasi diragukan. Simpan obat multi dosis sesuai dengan
rekomendasi pabrikan yang dibuat
i. Gunakan sarung tangan bersih jika akan beresiko terpapar
darah atau produk darah, satu sarung tangan untuk atu pasien.
6. Unit Terkait 1. UGD
2. Ruang Periksa / BP Umum
3. Ruang KIA
4. Ruang Bersalin
5. Poli Gigi
6. Ruang Rawat Inap

Page 2 of 2

Anda mungkin juga menyukai