Anda di halaman 1dari 1

UPAYA MEWUJUDKAN KELUARGA HARMONIS

Apa yang didambakan pasangan setelah mereka menjadi satu kesatuan yang utuh?
Apakah kebahagiaan? Apakah ketenteraman? Ataukah teman dalam kehidupan panjang untuk
kelak di akhirat?
Bukankah seluruh keadaan itu didapatkan ketika pasangan bisa mewujudkan harmonisasi
dalam keluarga mereka?
Lalu, seberapa penting suatu pasangan itu menciptakan keharmonisan keluarga?
*Menciptakan Keluarga Harmonis*
Keluarga harmonis adalah rumah tangga yang dihiasi dengan ketenangan, ketentraman, kasih sayang,
keturunan,pengorbanan, saling melengkapi, menyempurnakan, saling membantu dan bekerja sama.
Bukankah itu yang pasangan dambakan ketika telah menjadi satu kesatuan utuh?
Bahkan, dalam Islam kewajiban seorang Muslim ketika membangun rumah tangga adalah menjadikan
suasana rumah tangga yang harmonis. Rumah tangga di dalamnya merupakan tempat bernaung,
rumah tangga yang penuh kedamaian, ketentraman, tempat curhat, tempat menghilangkan keresahan
hati, dan solusi untuk menyelesaikan semua permasalahan ketika terjadi masalah di luar rumah. Disini
suami dan istri merupakan satu kesatuan dengan pribadi yang berbeda namun berhasil menyatukan
perbedaan itu melalui komitmen.

*Namun dalam proses mewujudkan harmonisasi keluarga, godaan dan ujian akan selalu menjadi teman baik
untuk mewujudkannya. Akankah mereka berhasil mendapatkan harmonisasi itu? Atau godaan dan ujian itu lead
their way to somewhere else?*

Memiliki pernikahan yang bahagia dan langgeng seumur hidup adalah impian semua orang.
Namun, kemungkinan terburuk dalam pernikahan, salah satunya perceraian adalah hal yang
mungkin tidak bisa dihindari. Terlebih bila dalam perjalanan rumah tangga ada sejumlah
masalah serius karena proses menuju harmonisasi keluarga itu tidak dapat diwujudkan oleh
pasangan itu.
Menurut studi yang dipublikasikan PubMed Central, 75 persen orang yang sudah bercerai
mengaku bahwa penyebab hancurnya rumah tangga mereka adalah kurangnya komitmen.
Sementara itu, 59,6 persen pasangan bercerai akibat kasus perselingkuhan dan 57,7 persen
lainnya akibat terlalu banyak konflik dan pertengkaran.

Terjadinya pertengkaran dalam keluarga merupakan hal yang “wajar”, mengingat pasangan
merupakan dua individu yang berbeda. Banyak faktor penyebab pertengkaran. Seperti ikut
campurnya orang tua dalam hubungan, finansial-ekonomi, kondisi psikologis pasangan,
perbandingan usia, pernikahan dini, dan adanya perbedaan kasta. Tentu masih banyak faktor
lain yang menyebabkan pertengkaran.

Anda mungkin juga menyukai