KIA-K - Arya Rahmawan - Stroke (ROM)
KIA-K - Arya Rahmawan - Stroke (ROM)
Oleh :
ARYA RAHMAWAN
402022129
2023
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KASUS POST STROKE
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS M.RAMDAN RW.06 KELURAHAN
CISEUREUH KECAMATAN REGOL KOTA BANDUNG : PENDEKATAN
EVIDENCE BASED NURSING (LATIHAN ROM)
untuk memenuhi tugas Karya Ilmiah Akhir Studi Pendidikan Profesi Ners
Dosen Pembimbing:
Oleh :
ARYA RAHMAWAN
402022129
ARYA RAHMAWAN
NIM. 402022129
Oleh :
Pembimbing I
Enisah, S.Kep.,Ners.,M.Kep
NIP: 198202092003122004
i
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan Karya Ilmiah Akhir berjudul :
Disusun Oleh :
Arya Rahmawan
NIM. 402022129
Telah disetujui dan dipertahankan Tim Penguji Sidang Karya Ilmiah Akhir
Program Studi Pendidikan Profesi Ners Universitas ‘Aisyiyah Bandung dan
dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima
Pembimbing
Enisah, S.Kep.,Ners.,M.Kep
NIP: 198202092003122004
2
PERNYATAAN ORISINAL KARYA TULIS
NIM : 402022129
Apabila suatu saat nanti saya terbukti melakukan plagiarisme, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang diperoleh karena karya
ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.
Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan kesadaran sendiri dan tidak atas
tekanan ataupun paksaan dari pihak manapun demi menegakan integritas
akademik di institusi ini.
Arya Rahmawan
ii
SURAT PERYATAAN
NIM : 402022129
Arya Rahmawan
Mengetahui,
i
Pembimbing
Nama Tandatangan
Enisah., S.Kep.,Ners.,M.Kep
ii
MOTO HIDUP
PERSEMBAHAN
1. Orang tua tercinta terutama Ibunda saya yang telah memberikan dukungan
semangat dan doa di setiap waktu juga cinta dan kasih sayang yang tiada
hentinya kepada saya.
2. Panti Asuhan Kuncup Harapan rumah kedua saya, dengan penuh
sukacita ,dan tempat saya hidup yang telah banyak berperan dalam hidup
saya yang telah memberikan dukungan moril dan materil.
3. Arya Rahmawan yaitu diri saya sendiri terimakasih karena telah bertahan
sampai saat ini meskipun terkadang ingin menyerah tetapi tetap bertahan
terimakasih banyak diri kamu hebat tapi dibalik itu ada Allah dan orang
tua yang lebih hebat
4. Keluarga besar Panti Asuhan Kuncup HarapanTerimakasih atas support
dan dukungannya mudah-mudahan selalu dalam lindungan Allah SWT
5. Sahabat sekaligus teman seperjuangan saya yang telah memberikan
dukungan dan motivasi untuk menyelesaikan karya ilmiah akhir ini yang
tak bisa saya sebutkan satu persatu, teman-teman seperjuangan Pendidikan
Profesi Ners X
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahuwata’ala karena
atas ridho dari-Nya saya dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir Ners yang
Latihan ROM” tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga selalu
Karya ilmiah ini dibuat dengan tujuan utama yaitu untuk dipresentasikan pada
seminar sebagai syarat dan acuan untuk menyelesaikan studi Program Profesi
penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ucapkan
terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya
ini. Terutama orangtua dan keluarga saya yang selalu memberikan semangat,
dukungan serta do’a kepada saya. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:
i
3. Nandang Jamiat, S.Kep.,M.Kep.,Ners.,Sp.Kep.Kom selaku wakil Rektor dua
Universitas ‘Asisyiyah Bandung
6. Enisah, S.Kep., Ners., M.Kep selaku Dosen Pembimbing saya yang telah
membimbing dan mengarahkan saya dalam pembuatan karya ilmiah akhir ini,
7. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis
serta seluruh staf Universitas ‘Aisyiyah Bandung yang telah membantu dalam
8. Orang tua saya tercinta, terutama ibu saya yang banyak memberikan dukungan
doa dan semangat setiap hari tanpa henti, sehingga saya bisa selesai
9. Sahabat – sahabat dan teman – teman saya yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu,
10. Seluruh pihak yang telah membantu saya yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu.
Oleh karena itu, penulis ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian karya ilmiah ini. Terutama orangtua dan keluarga
saya yang selalu memberikan semangat, dukungan serta do’a kepada saya.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih terdapat banyak kekurangan, atas
kekurangan tersebut saya ucapkan mohon maaf. Saya berharap adanya kritik dan
saran yang membangun agar karya ini dapat lebih baik. Semoga karya ilmiah ini
ii
dapat dipahami bagi pembaca dan berguna bagi berbagai pihak di masa yang akan
datang.
Arya Rahmawan
NIM: 402022129
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
DAFTAR BAGAN................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................viii
ABSTRAK.............................................................................................................ix
ABSTRAK..............................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. TUJUAN.......................................................................................................6
C. METODE TELAAH DAN TEKNIK PENGAMBILAN DATA.................7
D. SISTEMATIKA PENULISAN.....................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................10
A. KONSEP STROKE.....................................................................................10
1. Pengertian Stroke....................................................................................10
2. Klasifikasi Stroke....................................................................................10
3. Etiologi Stroke.........................................................................................12
4. Faktor Resiko Stroke...............................................................................13
5. Manifestasi Klinis....................................................................................15
6. Patofisiologi.............................................................................................16
7. Pathway...................................................................................................18
8. Pemeriksaan Penunjang...........................................................................19
9. Komplikasi..............................................................................................20
10. Penatalaksanaan...................................................................................21
11. Pencegahan..........................................................................................22
B. KONSEP KELUARGA..............................................................................22
D. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN....................................................43
E. KONSEP EVIDENCE BASED NURSING...............................................54
i
1. Critical Appraisal....................................................................................56
BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN.......................................81
A. LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN.................................................81
BAB IV PEMBAHASAN...................................................................................141
A. Pengkajian.................................................................................................141
B. Diagnosa Keperawatan.............................................................................144
C. Intervensi Keperawatan.............................................................................146
D. Implementasi Keperawatan.......................................................................147
E. Evaluasi Keperawatan...............................................................................149
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................153
A. KESIMPULAN.........................................................................................153
B. SARAN.....................................................................................................155
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................156
LAMPIRAN........................................................................................................157
ii
DAFTAR TABEL
i
DAFTAR BAGAN
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
ABSTRAK
ARYA RAHMAWAN
NIM. 402022129
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KASUS POST STROKE
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS M.RAMDAN RW.06 KELURAHAN
CISEUREUH KECAMATAN REGOL KOTA BANDUNG : PENDEKATAN
EVIDENCE BASED NURSING : LATIHAN ROM
Stroke adalah suatu sindrom klinis yang ditandai dengan hilangnya fungsi otak
secara akut yang mengakibatkan seseorang mengalami kelumpuhan atau kematian
karena terjadinya gangguan perdarahan di otak yang menyebabkan kematian
jaringan otak dan dapat menimbulkan kematian. Stroke terjadi akibat pembuluh
darah yang membawa darah dan oksigen ke otak mengalami penyumbatan dan
ruptur, kekurangan oksigen menyebabkan fungsi control gerakan tubuh yang
dikendalikan oleh otak tidak berfungsi Salahsatu intervensi yang dapat diberikan
kepada kasus stroke ini dengan melakukan latihan Range Of Motion (ROM)
Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk memberikan gambaran dalam
memberikan asuhan keperawatan dengan menerapkan latihan ROM. Metode
asuhan keperawatan diberikan selama 4-6 hari dengan berfokus pada latihan
ROM. Hasil yang didapatkan adalah anggota gerak kedua pasien sama – sama
menunjukkan hasil bahwa terjadi perubahan dan kedua pasien bisa melakukan
aktifitas kecil secara mandiri. Terjadi perbedaan bahwa umur dapat berpengaruh
terhadap waktu penyembuhan rentang gerak pada pasien stroke. Evaluasi kedua
pasien sama – sama menunjukkan hasil yang baik ketika dirutinkan latihan ROM,
maka terapi ini sangat efektif digunakan karena selain mudah, murah terapi ini
juga tentunya aman. Saran untuk kedepannya terapi ini bisa digunakan untuk
mengurangi kelemahan otot dan mobilisasi pasien meningkat.
ix
ABSTRAK
ARYA RAHMAWAN
NIM. 402022129
FAMILY NURSING CARE IN POST STROKE CASES IN THE
WORKING AREA OF THE M.RAMDAN PUSKESMAS RW.06
KELURAHAN CISEUREUH DISTRICT REGOL BANDUNG CITY:
EVIDENCE BASED NURSING APPROACH: ROM EXERCISE
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
menyebabkan sekitar 60% kematian dan 43% kesakitan diseluruh dunia. Dari
berbagai penyakit yang sering ditemukan sekarang, stroke adalah salah satu
penyebab utama kecacatan pada usia dewasa dan merupakan salah satu
Stroke adalah salah satu penyakit penyakit fatal (silent killer) yang
dan penyebab utama kecacatan fisik pada usia produktif dan usia lanjut.
oleh gangguan aliran darah ke otak atau stroke iskemik dan pecahnya
pembuluh darah ke otak atau stroke hemoragik (Karmila Sari et al., 2021).
bahwa ada lebih dari 13,7 juta orang yang terkena stroke setiap tahunnya.
Tahun 2020 diperkirakan 7,6 juta orang akan meninggal karena stroke. Pada
1
2
pada tahun 2018 adalah pasien berusia 75 tahun keatas sebanyak 50,2% dan
terendah pada rentang umur 15-24 tahun yaitu setara dengan 0,6%.
(Kemenkes RI, 2019). Jumlah penderita stroke yang terdata di wilayah binaan
hemoragik dan stroke hemoragik. Stroke non hemoragik terjadi ketika suplai
2014). Stroke Non Hemoragik (SNH) merupakan jenis stroke yang dominan
3
maupun di dunia. Penyakit stroke jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat
gerakan otot (2) disatria (3) disfagia (4) afasia (5) kehilangan memori atau
sulit berpikir (6) masalah emosional (7) rasa sakit atau nyeri (Haryono &
Utami, 2021).
jenis kelamin pria, disposisi genetik, dan faktor psikologis. Stroke dapat
sebagian dan gangguan bicara, pemahaman dan memori. Derajat dan lokasi
Hemiparesis pada pasien stroke ini biasanya diakibatkan oleh stroke arteri
serebral anterior atau media sehingga menyebabkan infark dari korteks bagian
depan pada saraf motorik (Black dalam Bella et al., 2021). Salah satu
mengalami penurunan kekuatan pada salah satu bagian anggota gerak akibat
keterbatasan tonus otot, dan keterbatasan reflek (Susanti & Bistara, 2019).
rongga otak meningkat. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut
pada jaringan otak. Karena efek dari stroke bisa menyebabkan berkurangnya
rentang gerak sendi, maka perlu dilakukan latihan ROM (Range of Motion)
sebagai upaya dalam meningkatkan rentang gerak serta mobilitas pada pasien
kasus pasien stroke ini, intervensi yang harus di prioritaskan yaitu terapi fisik,
kelemahan fisik pada penderita sehingga penanganan yang lebih serius untuk
meningkatkan kekuatan otot dan mobilitas. Terapi fisik yang bisa dilakukan
Motion (ROM).
meningkatkan massa otot dan tonus (Agusrianto & Rantesigi, 2020). ROM
merupakan salah satu tindakan yang dapat dilakukan pada pasien stroke.
dapat mengurangi tingkat ketergantungan yang terjadi pada pasien stroke dan
stroke masih jarang dilakukan. Aktivitas fisik yang kurang setelah mengalami
stroke dapat membuat rentang gerak pada ekstremitas terganggu. Apabila hal
Terlepas dari latihan ROM ini, para penderita stroke ini pasti mempunyai
gerak yang bisa dilakukan dan psikis berupa tekanan yang dihadapi dari segi
rutin ke fasilitas kesehatan terdekat dengan berbagai macam alasan, selain itu
terdapat banyak keluarga yang tidak mengetahui tentang latihan ROM. Oleh
ditimbulkan dari stroke ini dan tidak terjadi komplikasi yang dituangkan
BANDUNG ”
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Bandung”
2. Tujuan Khusus
yang sama.
1. Wawancara
2. Observasi
3. Pemeriksaan Fisik
4. Studi Kepustakaan
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Keluarga Pada Kasus Post Stroke Melalui Latihan Range Of Motion (Rom)
1. Bab I Pendahuluan
dari tujuan umum dan tujuan khusus, metode telaah dan sistematika
penulisan.
Terdiri dari dua sub bab yaitu laporan asuhan keperawatan meliputi
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP STROKE
1. Pengertian Stroke
karena adanya gangguan suplai darah ke bagian otak atau bila pembuluh
2. Klasifikasi Stroke
10
11
a. Stroke Hemoragi
Stroke Non Hemoragik (SNH) terjadi ketika arteri ke otak menyempit atau
suplai darah ke bagian otak disebabkan karena adanya thrombus atau embolus
(Oktavianus, 2014).
12
3. Etiologi Stroke
menjadi 2 yaitu, faktor yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor yang
1) Faktor genetik
2) Ras
ras kulit hitam lebih sering mengalami hipertensi dari pada ras
kulit putih sehingga ras kulit hitam memiliki risiko lebih tinggi
3) Usia
pertambahan usia.
4) Jenis kelamin
5) Riwayat Stroke
alkohol dan obat, dan pola hidup tidak sehat (AHA, 2015).
1) Obesitas
obesitas, selain itu obesitas juga salah satu pemicu utama dalam
2) Hipertensi
15
2014).
3) Hiperlipidemia
5. Manifestasi Klinis
b. Kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, lengan, atau kaki yang
lengan atau kaki. Hal ini sering terjadi di satu sisi tubuh.
16
kehilangan koordinasi.
6. Patofisiologi
Oksigen sangat penting untuk otak, jika terjadi hipoksia seperti yang
kematian sel dan kerusakan permanen yang terjadi dalam 3 sampai dengan
10 menit (AHA, 2015). Pembuluh darah yang paling sering terkena adalah
arteri serebral dan arteri karotis interna yang ada di leher (Guyton & Hall,
jaringan otak.
17
pada aliran darah dan setelah terjadi stenosis cukup hebat dan melampaui
batas krisis terjadi pengurangan darah secara drastis dan cepat. Obtruksi
suatu pembuluh darah arteri di otak akan menimbulkan reduksi suatu area
anastomosis yang ada. Perubahan yang terjadi pada kortek akibat oklusi
kecepatan aliran darah dan dilatasi arteri dan arteriola (AHA, 2015).
18
7. Pathway
Penyumbatan pembuluh
darah otak oleh bekuan darah
Infark
Edema Serebral
Infark Serebral
Penurunan
Kehilangan kemampuan Keseadaran Defisit Bahasa dan
kontrol volunteer Komunikasi
Kelemahan
Hemiplegi dan Fisik Disatria, afasia
hemiperasi dan disfagia
Defisit Perawatan
Diri
Gangguan Mobilitas Fisik Kerusakan
Komunikasi
Verbal
8. Pemeriksaan Penunjang
spesifik.
c. Ultrasonografi Dopler
lempeng pineal.
e. CT Scan
infark.
f. Angiografi Serebral
arteri.
g. Pungsi Lumbal
20
9. Komplikasi
pada beberapa lama otak kekurangan aliran darah dan bagian mana yang
Penderita stroke bisa menjadi lumpuh pada satu sisi tubuh atau
d. Masalah emosional
21
e. Rasa sakit
Nyeri, mati rasa atau sensasi aneh lainnya dapat terjadi di bagian
10. Penatalaksanaan
iskemik.
tersumbat
c. Prosedur lainnya
1) Endarterektomi karotis.
plak dari arteri yang ada di sepanjang sisi leher ke otak (arteri
karotid).
11. Pencegahan
a. Pengendalian hipertensi
f. Tidak merokok
B. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian Keluarga
dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka. Adapun keluarga non-inti atau
yang terdiri dari semua orang yang berketurunan dari kakek, nenek yang
2019). Keluarga adalah terdiri dari dua atau lebih individu yang disatukan
satu sama lain dan mengganggap rumah tangga tersebut sebagai rumah
mempunyai peran sosial: suami, istri, anak, kakak, adik, dan sebagainya
(Nadirawati, 2018).
2. Tipe Keluarga
terdiri atas suami, istri, dan anak, baik anak kandung maupun anak
angkat.
2) The dyad family (keluarga dyad), yaitu suatu rumah tangga yang
terdiri atas suami dan istri tanpa anak. Hal yang perlu Anda
data dan ditemukan tipe keluarga ini perlu Anda klarifikasi lagi
datanya.
4) Single adult, adalah suatu rumah tangga yang terdiri atas satu
orang dewasa. Tipe ini dapat terjadi pada seorang dewasa yang
Untuk tipe keluarga ini biasanya jarang dijumpai bahkan hampir tidak
terdiri atas orang tua dan anak dari hubungan tanpa nikah.
pernikahan.
3. Struktur Keluarga
26
bagaimana unit-unit ditata dan saling berkaitan satu sama lain. Menurut
sebagai berikut.
keluarga ada yang berfungsi dan ada yang tidak, hal ini bisa
receiver (penerima).
ekspresi wajahnya
kamu ini nakal .... " atau " kamu harus .... " dan sebagainya
a) Mendengar
c) Memvalidasi.
e) Kurang memvalidasi.
c) Kurang empati
f) Komunikasi tertutup
g) Bersifat negative
h) Mengembangkan gosip .
b. Struktur Kekuatan
akan diterima)
c. Struktur Peran
homogen dalam situasi sosial tertentu. Peran lahir dari hasil interaksi
swasta, tukang renovasi rumah, bertani, dan lain lain. Jika dalam
adalah:
a) Ayah
b) Ibu
kelompok tertentu.
c) Anak
keseimbangan.
d. Struktur Nilai
31
sebagai berikut.
3) Merencanakan keluarga.
ketika anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir ketika anak
dan berbeda (Duvall dan Miller, 1985) (dalam Nies & Mcewen,
2019).
diantaranya:
2) Mensosialisasikan anak
Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan
mulai masuk sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari
yang sehat
hingga 7 tahun, meskipun tahap ini dapat lebih singkat jika anak
meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak masih
sebelumnya.
35
berikut:
anak yang ada dalam rumah atau berapa banyak anak yang belum
menikah yang masih tinggal di rumah setelah tamat dari SMA dan
lebih lama dalam keluarga dengan dua orangtua, mengingat anak anak
g. Keluarga Lansia
kesehatan.
integrasi hidup).
menurut Nadirawati (2018), tahap ini dimulai pada saat seorang anak
terakhir kali meinggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau
diantaranya:
1) Mempertahankan kesehatan
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi pendidikan
38
b. Fungsi reproduksi
anggota keluarga
c. Fungsi sosialisasi
diantaranya:
39
merawat
ada
e. Fungsi Afektif
sama lain. Rasa kasih sayang dan rasa dicintai merupakan salah satu
f. Fungsi Ekonomi
Kelebihan tindakan ROM pasif yang dilakukan pada pasien stroke dapat
selama gerakan ROM pasif yang dilakukan pada pasien stroke terjadi
penguluran serabut otot dan peningkatan aliran darah pada daerah sendi
2. Klasifikasi ROM
a. ROM aktif yaitu latihan ROM yang dilakukan oleh pasien itu sendiri
tanpa bantuan perawat atau yang lainnya dari setiap gerakan yang
dilakukan. Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta
b. ROM pasif yaitu latihan ROM yang diberikan kepada pasien dengan
kelemahan otot lengan maupun otot kaki. Rentang gerak pasif ini
ROM pasif ini adalah seluruh persendian tubuh atau hanya pada
secara mandiri.
3. Tujuan ROM
Tujuan ROM menurut Haryono & Utami, (2021) yaitu sebagai berikut:
4. Manfaat ROM
Indikasi tindakan ROM menurut Haryono & Utami, (2021) antara lain:
a. Kelemahan otot
b. Penurunan kesadaran
6. Kontraindikasi ROM
Prinsip dasar latihan ROM menurut Zairin Noor, (2018) antara lain:
adalah tangan, jari, siku, bahu, leher, kaki, tumit serta pergelangan
kaki.
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas
1) Identitas pasien
44
f. Pemeriksaan fisik
1) Tingkat kesadaran
Skala GCS:
Spontan :4
Dengan perintah :3
Tidak berespon :1
46
b) Reflek verbal
Berorientasi baik :5
Bicara membingungkan :4
Tidak berespon :1
c) Reflek motoric
Ikuti perintah :6
Melokalisasi nyeri :5
Fleksi abnormal :3
Ekstensi :2
Tidak berespon :1
2) Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah
tinggi dengan tekanan sistole lebih dari sama dengan 140 dan
b) Respiration rate
c) Nadi
d) Suhu tubuh
non hemoragik.
3) Postur tubuh
4) Ekstremitas
kekuatan sendi.
5) Head to toe
(1) Paru-paru
tambahan lainnya.
(2) Jantung
nyeri tekan.
tambahan.
h) Abdomen
genitalia
2. Diagnosa Keperawatan
otot.
neuromuskular.
3. Intervensi Keperawatan
meliputi:
otot.
Observasi
mobilisasi
50
Terapeutik
tidur)
pergerakan
Edukasi
Kolaborasi
neuromuskular.
verbal.
mata meningkat.
Observasi
51
komunikasi
Terapeutik
berkedip).
Edukasi
Kolaborasi
Observasi
Terapeutik
privasi)
Edukasi
kemampuan
4. Implementasi Keperawatan
2011).
5. Evaluasi Keperawatan
53
1. Critical Appraisal
Problem/pasien (p) : Pasien stroke yang mengalami gangguan mobilitas fisik
Outcome (o) : Mencegah kekakuan dan kontraktur otot, meningkatkan kekuatan otot, merangsang sirkulasi darah, serta
Klinis : Apakah gerakan ROM (Range Of Motion) dapat mengatasi permasalahan yang dialami pasien stroke?
Pasien Stroke Di Rsud data primer didapatkan dari dampak pada kekuatan otot. ekstremitas atas pada pasien
Tugurejo Semarang data pengukuran derajat Latihan ROM ratarata dapat stroke di rsud tugurejo
peningkatan kekuatan otot meningkatkan kekuatan otot semarang. Sehingga dapat
Penulis: menggunakan skala kekuatan serta pengaruh dari kekuatan diterapkan sebagai evidence
Febrina Sukmaningrum, Sri otot. Sedangkan daata otot. Pemberian metode base practice dalam
Puguh Kristiyawati, sekunder diperoleh dari rekam range of motion aktif ini pemberian asuhan
Achmad Solechan. medis pasien meliputi bertujuan untuk melatih keperawatan non-farmakologi
identitas responden yang kelenturan dan kekuatan otot pada pasien stroke.
Tahun Publikasi: terdiri atas nama, jenis serta sendi dengan cara
2018 kelamin, umur, diagnosa menggunakan otot ototnya
penyakit, serta catatan medik, secara aktif atau mandiri
catatan keperawatan di ruang sehingga menjadi lebih efektif
rawat inap. Kriteria inklusi dalam upaya meningkatkan
pada penelitian ini yaitu kekuatan otot. Berdasarkan
pasien stroke yang mengalami hasil analisa diatas didapatkan
hemiperesis. Sedangkan adanya pengaruh latihan Range
kriteria ekslusinya pasien yang Of Motion (Aktif) Aktif
tidak bisa melakukan rom terhadap peningkatan kekuatan
aktif, Teknik pengambilan otot ekstremitas bawah pada
58
V2 :
Penelitian ini menggunakan
desain penelitian cross
59
V3 :
Pemilihan sampel yang
digunakan dalam penelitian
ini, menggunakan metode
purposive sampling. Sampel
di ambil dari populasi pasien
stroke rawat inap ruang
alamanda dan mawar di
RSUD Tugurejo semarang
sebanyak 20 responden. Hal
ini di karenakan ada 5 calon
responden yang tidak
memenuhi kriteria dalam
penelitian, 5 dari calon
responden tersebut, ada 2 yang
menolak menjadi responden
dan ada 3 dalam keadaan tidak
sadar
61
Kesimpulan :
Pemilihan sampel non
random, tidak dapat variabel
perancu dalam penelitian
tersebut.
V4:
Analisis dalam penelitian ini
menggunakan analisis dengan
uji statistik Wilcoxon Match
Pairs diperoleh nilai p rata-rata
pada hari ke-2 sore p=0,014 (<
0,05), selanjutnya pada hari ke-
3 sore p=0,046 (< 0,05),
selanjutnya pada hari ke-4 pagi
p=0,046 (< 0,05), dan
selanjutnya hari ke-6 pagi
p=0,046 (< 0,05).
62
Kesimpulan:
Ananlisis data yang dilakukan
tepat. Terdapat sajian data
univariat dan bivariate.
V5:
Pembahasan menyebutkan
bahwa hasil penelitian dari 20
responden, didapatkan
beberapa responden tidak
mengalami kenaikan nilai
kekuatan otot. Stroke
merupakan trauma neurologik
akut yang bermanifestasi
sebagai perdarahan atau infark
otak timbul karena iskemia
otak yang lama dan parah
63
Post Stroke adalah Pre Eksperimental pada pasien stroke. Latihan ini mampu meningkatkan
menggunakan the One Group ROM aktif yang diprogramkan kekuatan otot ekstremitas dan
Pretest Postest Design. pada pasien stroke secara mobilitas fisik pasien stroke
Penyusun : Populasi dalam penelitian ini teratur terbukti berefek positif
- Devi Listiana adalah pasien post stroke baik dari segi fungsi fisik
- Fernalia dengan kekuatan otot maupun fungsi psikologis.
- Ghisca Nafalita Anjani ekstremitas 1-5 di Poli Saraf Fungsi fisik yang diperoleh
RSUD Dr. M. Yunus adalah mempertahankan
Tahun : Bengkulu tahun 2021. kelenturan sendi, kemampuan
2021 Sampel diambil menggunakan aktifitas, dan fungsi secara
teknik Accidental Sampling psikologis yang dapat
yaitu sebanyak 20 orang menurunkan persepsi nyeri dan
dengan kriteria inklusi : (1) tanda-tanda depresi pasien
bersedia menjadi responden pasca stroke. Penambahan
penelitian, (2) penderita kompres hangat pada pasien
penyakit stroke yang pasca stroke dapat
berkunjung di poli saraf (3) meningkatkan permeabilitas
laki-laki dan perempuan kapiler , meningkatkan
penderita stroke yang metabolisme selular,
65
tahun: Setelah menggumpulkan data minimal 4 minggu untuk pengulangan setiap gerakan.
2019 dan informasi, semua data mendapatkan hasil yang lebih Waktu pemberian latihan ini
diseleksi sesuai dengan optimal. Latihan Range Of sebaiknya lebih lama minimal
kriteria inklusi dan ekslusi Motion (ROM) dapat 4 minggu karena telah
kemudian diseleksi menimbulkan rangsangan terbukti berpengaruh terhadap
berdasarkan kerelevanan sehingga meningkatkan peningkatan kekuatan otot.
menggunakan Duffy’s aktivitas dari kimiawi Terapi tersebut
Research Appraisal Checklist neuromuskuler dan muskuler. direkomendasikan untuk
Approach, dilanjutkan dengan Rangsangan melalui digunakan karena tekniknya
analisis kompratif untuk neuromuskuler akan sederhana, tidak
melihat perbandingan antara meningkatkan rangsangan pada membutuhkan alat dan bahan,
pikiran utama karya tulis ini serat saraf otot ekstremitas tidak memerlukan
dengan beberapa teori yang terutama saraf parasimpatis kemampuan khusus untuk
relevan, dan untuk selanjutnya yang merangsang untuk menerapkannya dan dapat
memberikan rekomendasi produksi asetilcholin, sehingga dilakukan oleh semua pasien
teknik non farmakologi yang mengakibatkan kontraksi. stroke yang mengalami
dapat digunakan untuk Mekanisme melalui muskulus kelemahan otot.
meningkatkan kekuatan otot terutama otot polos ekstremitas
pada pasien stroke yang akan meningkatkan metabolism
67
V2 :
Berdasarkan hasil pencarian
artikel penelitian, didapatkan
285 jurnal yang membahas
tentang Latihan ROM pada
stroke, namun terdapat 6
jurnal yang membahas tentang
latihan ROM terhadap
peningkatan kekuatan otot
pada pasien stroke
68
Kesimpulan :
Prosedur pengambilan jurnal
69
V3 :
Terdapat 6 Jurnal yang terpilih
berdasarkan kriteria inklusi
dan lembar penilaian Duffy’s
Research Appraisal Checklist
Approach,dari 6 jurnal yang
terpilih terdapat 2 jenis latihan
ROM yang efektif dalam
meningkatkan kekuatan otot
yaitu Range of Motion (ROM)
pasif dan aktif. Pemberikan
70
V4:
Berdasarkan uji statistik dalam
jurnal pada tabel 4.1
menggunakan uji Wilcoxon
dan Uji Paired Ttest dengan
nilai p = 0,000 atau α<0, 05
yang menunjukkan signifikan
71
V5:
Latihan range of motion ini
dapat memulihkan
kemandirian atau mengurangi
tingkat ketergantungan pasien
supaya pasien dapat hidup
mandiri dan optimal seperti
sebelum terserang stroke.
Sehingga latihan ROM dapat
73
Kesimpulan:
Terdapat hubungan yang
74
dimana merupakan analisis kekurangan dari latihan ROM sirkulasi peredaran darah, dan
dari beberapa jurnal/artikel adalah membuat pasien bosan meningkatkan kualitas hidup.
penelitian karena gerakan yang dilakukan Pemberian latihan ROM
sama dan diulang-ulang. dengan durasi waktu 15-35
V2 : Menanggapi kekurangan dari menit dilakukan 2x perhari di
Literatur review ini dilakukan latihan ROM, maka penulis pagi dan sore. Latihan ROM
dengan metode: Membaca menambahkan beberapa yang dilakukan berkelanjutan
tulisan-tulisan ilmiah terkait alternatif selain dengan latihan terbukti dapat meningkatkan
metode yang digunakan dalam ROM berdasarkan sumber kekuatan otot, meningkatkan
penulisan ini. Sumber jurnal penelitian untuk meningkatnya ADL dan kekuatan otot,
yang digunakan google kekuatan pada otot pasien pasien terhindar dari depresi
scholar, Garuda Garba, dan stroke. serta dapat meningkatkan
jurnal kesehatan terindeks di kualitas hidup pada pasien
Indonesia. Mengevaluasi stroke.
semua tulisan ilmiah yang
dibaca Penulis mengevaluasi
kesesuaian topic artikel satu
dengan yang lainnya,
kesamaan prosedur intervensi
76
V3 :
Penggunaan intervensi
tersebut diharapkan dapat
77
memberikan perubahan
Activity Daily Living (ADL),
meningkatnya kekuatan otot
serta mencegah depresi yang
dapat muncul pada pasien.
ROM yang dilakukan sedini
mungkin mampu
meningkatkan kekuatan otot
dan kualitas hidup pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara
penerapan prosedur latihan
ROM pasif sedini mungkin
pada Pasien SNH terhadapat
kenaikan kekuatan otot.
Kesimpulan :
Peneliti menjelaskan latar
belakang dari formasi
literature review 4 jurnal dan
78
V4:
Setelah penulis menganalisis
empat jurnal tersebut banyak
kesamaan yaitu meningkatnya
kekuatan otot setelah diberikan
ROM. Penulis memberikan
argument bahwa ROM harus
dilakukan sedini mungkin
setelah pasien terkena stroke
dan waktu pelaksanaannya
minimal 4 minggu.
Kesimpulan:
Merupakan hasil analisis dari
masing-masing artikel yang
telah di analisis serta
digabungkan secara
79
keseluruhan
V5:
Berdasarkan literature review
yang dilakukan terkait ROM
dengan peningkatan kekuatan
otot pasien stroke dapat
disimpulkan ROM harus
dilakukan sedini mungkin dan
secara terus menerus minimal
pelaksanaan 4 minggu. Latihan
ROM harus dilakukan sedini
mungkin untuk mencegah
terjadinya komplikasi stroke
(kontraktur), melancarkan
sirkulasi peredaran darah, dan
meningkatkan kualitas hidup.
Pemberian latihan ROM
dengan durasi waktu 15-35
80
Bawah Lansia Sampel penelitian dilakukan menerus akan memberikan serta sendi dengan cara
dengan cara purposive sampling dampak pada kekuatan otot. menggunakan otot ototnya
Penulis : kepada 6 responden. Latihan ROM ratarata dapat secara aktif atau mandiri
- Adriani Kriteria inklusi pada penelitian meningkatkan kekuatan otot sehingga menjadi lebih
- Nurfatma Sari ini yaitu lansia yang mengalami serta pengaruh dari kekuatan efektif dalam upaya
gangguan fungsional otot dan otot. Pemberian metode meningkatkan kekuatan otot.
Tahun : sendi, yang bisa melakukan range of motion aktif ini
2019 ROM aktif, tidak mempunyai bertujuan untuk melatih
riwayat hipertensi. Sedangkan kelenturan dan kekuatan otot
kriteria eksklusi yaitu lansia serta sendi dengan cara
yang tidak bisa melakukan menggunakan otot ototnya
ROM aktif dan lansia yang secara aktif atau mandiri
mempunyai riwayat hipertensi. sehingga menjadi lebih efektif
dalam upaya meningkatkan
Kesimpulan : kekuatan otot. Berdasarkan
Penelitian ini menjelaskan hasil analisa diatas didapatkan
kriteria insklusi dan ekslusi adanya pengaruh latihan Range
dengan baik, tetapi tidak Of Motion (Aktif) Aktif
menentukan kriteria droup out terhadap peningkatan kekuatan
82
Kesimpulan :
Prosedur pemberian intervensi
dijelaskan dengan baik
V3
Pemilihan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini,
menggunakan metode purposive
sampling. Sampel di ambil dari
populasi pasien stroke Tidak
terdapat variabel perancu dalam
penelitian ini
Kesimpulan :
84
V4
Rata rata pengaruh kekuatan
otot pada lansia di PSTW Kasih
sayang iu batusangkar anatara
sebelum dan sesudah intervemsi
ROM adalah -0,548500 dengan
standar deviasi 0,084998. Hasil
uji statistik menunjukan bahwa
terdapat pengaruh latihan Range
Of Motion (ROM) aktif terhadap
peningkatan kekuatan otot
ekstremitas bawah pada lansia di
PSTW Kasih Sayang Ibu
Batusangkar tahun 2018 .
V5
85
2. Pembahasan
maupun pasca stroke. Mengingat bahaya dari penyakit stroke maka hal yang
pelaksanaan edukasi secara teratur dengan struktur yang lebih baik terutama
untuk mau dan mampu melakukan latihan Range of Motion (ROM) akan
meningkat. Berdasarkan telaah jurnal yang telah dianalisis, latihan ROM ini
efektif dilakukan pada pasien stroke minimal 30 menit dalam sehari, efektif
ataupun pasif.
b. Tujuan
c. Jenis ROM
d. Indikasi
Klien dengan tirah baring yang lama, klien dengan penurunan tingkat
e. Kontra Indikasi
Klien dengan fraktur, kelainan sendi atau tulang, dank lien fase imobilisasi
f. Pengkajian
89
dalam pergerakan.
g. Gerakan ROM
diperhatikan:
seperti nyeri atau terjadi spasme pada daerah otot yang bersangkutan.
i. Kegiatan
2) Perisapan Alat
90
3) Tahap Orientasi
litotomi)
f) cuci tangan
g) membaca basmallah
4) Tahap kerja
a) Gerakan leher :
(ROM 45 derajat).
(4) Fleksi lateral : gerakan kepala kea rah bahu, lakukan sesuai
b) Gerakan bahu :
derajat).
c) Gerakan siku :
d) Gerakan lengan :
berdekatan
g) Gerakan pinggul :
(ROM 90 derajat).
derajat).
h) Gerakan lutut :
derajat).
derajat).
j) Gerakan kaki :
derajat).
5) Tahap Evaluasi
dilakukan tindakan
96
d) Membereskan alat-alat
e) Cuci tangan
1. Pengkajian
a. Data Umum
Pasien 1 Pasien 2
1) Nama KK Tn. S Tn. R
2) Usia 63 Tahun 70 Tahun
3) Pendidikan SMA SMA
4) Pekerjaan Tidak Bekerja Tidak bekerja
5) Alamat Jln. Moh Toha, Gg. Jln. Moh Toha, Gg.
Ciburuy RT.06/RW.06 Kel Ciburuy RT.07/RW.06 Kel
Ciseureuh Kec. Regol Ciseureuh Kec. Regol
Kota Bandung Kota Bandung
6. Komposisi Keluarga
Tabel 3 2 Kompoisi Keluarga 1
Status
No Nama Umur JK Status Pendidikan Pekerjaan Imunisasi
Kesehatan
1. Tn. S 62 L Kepala SMA Tidak Tidak Sakit
Tahun keluarga Bekerja Lengkap
2. Tn. A 37 L Anak SMA Wiraswasta Lengkap Sehat
Tahun
3. Ny. L 35 P Menantu SMA IRT Lengkap Sehat
Tahun
4. An. R 7 L Cucu SD Pelajar Lengkap Sehat
Tahun
97
98
Status
No Nama Umur JK Status Pendidikan Pekerjaan Imunisasi
Kesehatan
1. Tn. R 70 L Kepala SMA Tidak Tidak Sakit
Tahun keluarga Bekerja Lengkap
2. Ny. Y 64 L Istri SMA IRT Tidak Sehat
Tahun Lengkap
3. Tn. D 40 L Anak SMA Wiraswast Lengkap Sehat
Tahun a
4. Ny. R 37 P Menantu SMA IRT Lengkap Sehat
Tahun
5. Tn. A 22 L Cucu SMA Wiraswast Lengkap Sehat
Tahun a
6. An. A 12 L Cucu SD Pelajar Lengkap Sehat
Tahun
7. Genogram
8.
68
37 35
Pada saat dikaji, Istri Tn. S sudah meninggal 5 tahun yang lalu, Tn. S
dikaruniai 2 orang anak laki-laki, keduanya sudah menikah. Anak kedua Tn.S
sudah berpisah tidak tinggal bersama. Saat ini Tn. S tinggal bersama dengan
64
70
37 40
perempuan. Anak Tn. R semuanya sudah menikah. Untuk saat ini Tn. R tinggal
bersama istrinya yaitu Ny.Y dan anak yang terakhir beserta suami dan 2 orang
anaknya.
Keterangan :
= Meninggal
= Laki-Laki
= Perempuan
100
= Tinggal Serumah
= Pasien
b. Riwayat Kesehatan
c. Karakteristik Rumah
No Keluuarga 1 Keluarga 2
20. Rumah yang Rumah yang ditempati oleh Tn. Rumah yang ditempati saat ini
ditempati adalah S merupakan rumah kontrakan milik sendiri, berukuran 80
103
Dapur Warung
Kamar 1 w
c
Jalan
w w
c Kamar 3 Kamar 2 c
Teras
Da Kamar
Toilet pur 2
d. Struktur Keluarga
No Keluarga 1 Keluarga 2
25 Pola Pola komunikasi di Pola komunikasi yang Tn.
. Komunikasi keluarga Tn. S, cenderung R adalah pola komunikasi
Keluarga lebih tertutup karena Tn. A terbuka. Setiap anggota
khusus nya mempunyai keluarga bebas
keyakinan bahwa apabila menyampaikan pendapat
ada sesuatu yang atau keluhan dan selalu
mengganjal dikeluarganya, mengkomunikasikan semua
Tn. S tidak boleh tahu. masalah secara bersama
Karena ditakutkan menjadi hingga mendapatkan
beban fikiran. solusinya
26 Struktur Pemegang keputusan di Pemegang keputusan
. Kekuatan keluarga adalah Tn. A adalah Tn. R dikarenakan
Keluarga karena sebagai anak Tn. R seorang kepala
pertama dan seorang laki- keluarga sehingga semua
laki yang menggantikan keputusan diserahkan
kepala keluarga dari Tn. S kepada Tn. S.
27 Struktur Peran Formal Tn. S Peran formal Tn. R sebagai
. Peran sebagai orang tua selesai orang tua selesai
dikarenakan anak-anaknya dikarenakan anak –
sudah menikah dan anaknya sudah menikah
memiliki rumah tangga dan ada yang sudah
sendiri. Sehingga Tn. S lah bekerja, sehingga semua
yang banyak bergantung kebutuhan Tn.R dan
kepada anak-anaknya. istrinya disediakan oleh
anak-anaknya.
28 Nilai dan Nilai dan budaya yang Nilai dan budaya yang
. Norma dianut keluarga adalah dianut keluarga adalah
Budaya saling menghormati antara saling menghormati antara
anggota keluarga dan anggota keluarga dan saling
saling membantu. Nilai membantu. Nilai yang ada
yang ada dalam keluarga dalam keluarga merupakan
merupakan nilai agama nilai agama yang dianutnya
yang dianutnya yaitu yaitu agama Islam.
agama Islam.
e. Fungsi Keluarga
No Keluarga 1 Keluarga 2
106
stabil.
c) Kemampuan Tn. A sering Keluarga selalu
keluarga mengingatkan agar mengingatkan Tn. R
merawat Tn.S tetap semangat untuk berolahraga yaitu
anggota menjalankan aktifitas senam 30 Menit sehari
keluarga yang yang mendorong ia dan berjemur serta
sakit untuk sembuh seperti menjaga pola makan agar
banyak menggerakan tidak makan makanan
anggota tubuhnya agar sembarangan.
tidak kaku dan sedikit
demi sedikit melepas
tongkatnya, akan tetapi
Tn.S belum bisa
menerimanya dengan
alasan belum bisa.
Selain itu Tn.A sering
mengingatkan agar
Tn.S mengatur pola
makannya agar lebih
sehat akan tetapi
sewaktu-waktu Tn. S
menolak dan ingin
memakan maakanan
yang menyebabkan
hipertensi.
d) Kemampuan Dari hasil observasi Dari hasil observasi
keluarga keluarga Tn.S bersikap terhadap lingkungan
memodifikasi acuh tak acuh dengan rumah Tn. R lantai rumah
lingkungan kondisi lingkungan tampak bersih hal ini
pasien. Hal ini ditandai terlihat tidak nampak
dengan kondisi rumah kotor pada lantai,
yang kumuh, kotor dan ventilasi cukup,
bau. Serta tempat tidur pencahayaan kurang, dan
yang jauh dari kata memiliki wc yang
higienis dan bersih. bersatu dengan kamar
mandi.
e) Kemampuan Tn. S tidak pernah Apabila penyakit Tn. R
keluarga memeriksakan kondisi dirasa semakin
untuk kesehatannya ke memburuk Tn.R sering
memanfaatka Puskesmas M.Ramdan dibawa ke rumah sakit
n fasilitas dengan alasan jauh dan Muhammadiyah
kesehatan tidak ada yang Bandung agar
yang ada mengantar pengobatan lebih
maksimal. Tn. R jarang
memeriksakan ke
puskesmas dengan alasan
108
kurang maksimal.
32 Fungsi Reproduksi Fungsi reproduksi Tn.S Fungsi reproduksi Tn.R
. sudah menurun sudah menurun
dikarenakan akibat dari dikarenakan akibat dari
faktor usia faktor usia
33 Fungsi Ekonomi Tn. S dinafkahi dan Tn. R dinafkahi dan
. diberi uang oleh Tn. A diberi uang oleh anak-
dikarenakan dirinya anaknya dikarenakan
sudah tidak bekerja dan dirinya sudah tidak
tidak mempunyai bekerja dan tidak
penghasilan . mempunyai penghasilan.
No Keluarga 1 Keluarga 2
34. Stresor jangka Penyakit Stroke yang Penyakit Stroke yang di
pendek di derita Tn. S derita Tn. R merupakan
merupakan masalah masalah yang harus
yang harus segera segera ditangani karena
ditangani karena keluarga khususnya
keluarga khususnya Istrinya Ny.Y merasa
Istrinya Tn. A merasa khawatir jika
khawatir jika penyakit penyakitnya bertambah
Orangtuanya bertambah parah.
parah. Dan terjadi
kelumpuhan atau lebih
buruk
35. Kemampuan Jika terdapat salah satu Jika terdapat salah satu
Keluarga anggota keluarga yang anggota keluarga yang
Berespon bermasalah khususnya bermasalah khususnya
terhadap Masalah pada Tn. S yang pada Tn. R yang
menderita penyakit menderita penyakit
Stroke kemudian Stroke kemudian
penyakitnya kambuh, penyakitnya kambuh,
maka cara maka cara
penyelesaiannya yaitu penyelesaiannya yaitu di
di bawa ke Rumah bawa ke Rumah Sakit
Sakit terdekat meskipun
memaksakan melihat
kondisi ekonomi yang
109
kurang memadai.
36. Strategi Koping Strategi koping yang Strategi koping yang
yang Digunakan digunakan oleh digunakan oleh keluarga
keluarga Tn. S dalam Tn. R dalam
menyelesaikan masalah menyelesaikan masalah
adalah strategi koping adalah strategi koping
Maladaptif dimana adaptive dimana ketika
ketika Tn.S sakit Tidak Tn.R sakit adalah dengan
dilakukan pengecekan berobat ke tempat
ke Fasilitas kesehatan pelayanan kesehatan dan
terdekat terutama meminum obat yang bisa
Puskesmas M.Ramdan mengontrol tekanan
yang tidak memerlukan darah.
biaya terlalu besar.
Serta tidak
mengkonsumsi obat
untuk mengontrol
tekanan darah.
37. Strategi Adaptasi Keluarga Tn. S Pada keluarga Tn. R
Disfungsi mengalami adaptasi tidak ditemukan adanya
disfungsional dimana adaptasi yang
ketika Tn. S sakit disfungsional.
stroke. Keluarga tidak
bisa mencari jalan
keluar dengan terus
menerus mengeluh
masalah ekonomi.
Sedangkan terdapat
faskes yang memang
tidak membutuhkan
banyak biaya seperti
Puskesmas M.Ramdan.
Keluarga belum
menyadari betapa
pentingnya untuk
memeriksakan rutin
kondisi Tn.S
Keluarga 1 Keluarga 2
Keluarga Tn. S berharap agar penyakit Keluarga Tn. R berharap agar
stroke yang diderita oleh Tn. S akan penyakit stroke yang diderita oleh
segera teratasi dan berharap agar Tn. R akan segera teratasi dan
110
h. Data Tambahan
2. Analisa Data
ekonomi pasien
2. Kemungkinan 2 2/3 x2= 1,3 Sumber daya keluarga dana ada,
masalah dapat dukungan keluarga ada,
diubah : Mudah Hubungan baik dengan keluarga
Tn.S harus diperbaiki, guna untuk
prioritas mengurus pasien. Selain
itu harus diperhatikan juga
kegiatan sehari-hari keluarga
Tn.S yang tidak selalu ada untuk
mengurus Tn.S
Potensi untuk 1 2/3 x 1= 0,3 Masalah belum terlalu berat,
dicegah : Tinggi namun dapat diatasi dengan
pemberian motivasi kepada
pasien dan keluarga, serta
dukungan emosional pasien dan
keluarga baik.
Menonjolnya 1 2/2 x 1=1 Keluarga Tn. S menyadari bahwa
masalah: penyakit ini penting untuk diatasi
Segera diatasi karena mengganggu dan dapat
mengakibatkan gangguan
penyakit lebih berat.
Jumlah : 2,9
3. Diagnosa Keperawatan
No Pasien 1 Pasien 2
1. Gangguan Mobilitas Fisik Gangguan Mobilitas Fisik
Berhubungan dengan kelemahan otot Berhubungan dengan kelemahan otot
ditandai dengan penyakit Stroke ditandai dengan penyakit Stroke
2. Penurunan Koping Keluarga Kesiapan peningkatan manajemen
berhubungan dengan tidak cukupnya kesehatan berhubungan dengan adanya
dukungan yang diberikan keluarga upaya peningkatan manajemen
kepada klien. kesehatan
125
INTERVENSI
No DIAGNOSA TUJUAN Utama/
Observasi Terapeutik Edukasi Kolaborasi
Pendukung
1. Gangguan Setelah dilakukan Dukungan - Identifikasi - Libatkan keluarga - Jelaskan Tujuan dan
Mobilitas kunjungan 5 kali dalam Mobilisasi adanya nyeri atau Untuk membantu Prosedur mobilisasi
Fisik dua minggu diharapkan keluhan fisik pasien dalam
Berhubungan mobilitas fisik pasien lainnya meningkatkan
dengan dapat teratasi dengan - Monitor kondisi pergerakan
kelemahan kriteria hasil : umum selama
otot ditandai 1. Pergerakan melakukan
dengan ekstremitas kanan mobilisasi
penyakit pasien meningkat
Stroke (5)
2. Kekuatan otot Promosi Latihan - Identifikasi - Motivasi - Jelaskan jenis
ekstremitas kanan Fisik keyakinan mengungkapkan latihan yang sesuai
meningkat (5) . kesehatan tentang perasaan tentang dengan kondisi
kekuatan otot latihan fisik latihan/kebutuhan kesehatan.
ekstremitas atas - Identifikasi latihan - Jelaskan frekuensi,
5/2 menjadi 5/5, motivasi individu - Fasilitasi dalam durasi dan intensitas
untuk memulai mengembangkan program latihan
129
2. Kesiapan Setelah dilakukan Edukasi - Identifikasi - Sediakan materi dan - Jelaskan faktor
peningkatan kunjungan 5 kali dalam Kesehatan kesiapan dan media pendidikan risiko yang dapat
manajemen dua minggu diharapkan kemampuan kesehatan mempengaruhi
kesehatan manajemen kesehatan menerima - Jadwalkan kesehatan,
berhubungan meningkat dengan informasi pendidikan komplikasi penyakit
dengan kriteria hasil : kesehatan sesuai Stroke , pentingnya
adanya upaya 1. Upaya pasien kesepakatan menjaga pola makan
peningkatan melakukan - Berikan kesempatan dan pentingnya
manajemen tindakan untuk untuk bertanya memeriksa kondisi
kesehatan mengurangi faktor kesehatan
resiko meningkat - Ajarkan keluarga
(5) untuk mendukung
2. Upaya pasien penerapan
menerapkan melakukan latihan
program ROM
perawatan
meningkat (5)
3. Komitmen pada
perawatan/pengob
atan pasien
meningkat (5)
4. Komunikasi antar
pasien dan
anggota keluarga
membaik (5)
131
I. Gangguan mobilitas Rabu, 10 Mei 2023 1. Mengobservasi tanda-tanda vital Gangguan mobilitas fisik
fisik (09.00 WIB) R : TD : 160/100 mmHg, N : 100 x/menit, S : S:
II. Penurunan koping 35,90C, RR : 22 x/menit - Pasien mengatakan bersedia dilakukan
keluarga 2. Mengidentifikasi keyakinan kesehatan untuK ROM
dilakukan latihan rentang gerak ROM - Pasie sangat bersemangat melakukan
R : Pasien mengatakan bersedia melakukan ROM meskipun dengan gerakan terbatas
latihan ROM O:
3. Mengidentifikasi motivasi pasien untuk - Pasien terlihat sedikit demi sedikit
melakukan program latihan ROM malakukan ROM dengan sesekali dibantu
R : Pasien sangat bersemangat melakukan oleh keluarga
ROM - TD : 160/100 mmHg
4. Mengajarkan teknik gerakan ROM N : 100 x/menit
R : Pasien mengikuti ROM meskipun dengan S: 36,50C
terbatas RR : 22 x/menit
5. Melibatkan keluarga untuk membantu pasien A : Gangguan mobilitas fisik belum teratai
133
I. Gangguan mobilitas Selasa, 9 Mei 2023 1. Mengidentifikasi tanda-tanda vital pasien Gangguan mobilitas Fisik
fisik (08.00 WIB) R : TD : 150/90 mmHg, N : 82x/menit, RR : S : Pasien mengatakan sulit menggerakan
II. Penurunan koping 20 x/menit, S : 36,50C ekstremitas bagian kanan
keluarga 2. Mengidentifikasi kondisi dan keadaan pasien O:
terkait adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya - Pasien terlihat kaku dan berat untuk
R : Pasien mengatakan tidak ada nyeri,hanya melakukan mobilisasi ekstremitas kanan
kaku dan berat saat menggerakan ekstremitas - TD : 150/90 mmHg
kanan N : 82 x/menit
3. Menganjurkan pasien untuk melakukan RR : 20 x/menit
mobilisasi S : 36,50C
R : Pasien sangat kesulitan ketika A : Gangguan mobilitas fisik belum teratasi
menggerakan ekstremitas kanan P : Lanjutkan intervensi
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi I : Anjurkan pasien melakukan latihan gerak
R : Pasien mengatakan dirinya paham ROM
5. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan E : Rentang gerak (ROM) pasien terbatas
menerima informasi R : Lakukan latihan gerak (ROM) 1x30
R : Pasien dan keluarga sudah siap menerima menit/ hari
informasi
6. Mengidentifikasi pemahaman tentang Stroke Kesiapan Peningkatan Manajemen
R : Pasien faham tentang apa yang telah Kesehatan
dijelaskan S: Pasien dan keluarga pasien mengatakan
7. Menjelaskan faktor risiko yang dapat dapat memahami materi yang dijelaskan
mempengaruhi kesehatan, komplikasi oleh perawat
penyakit diabetes, pentingnya menjaga pola O: Pasien dapat menjelaskan kembali materi
makan dan pentingnya memeriksa kondisi yang disampaikan oleh perawat
kesehatan
R: klien dan keluarga mengatakan lebih A: Kesiapan peningkatan manajemen
mengetahui dan memahami faktor risiko, kesehatan sudah teratasi
138
diberikan
E : Pasien dan keluarga memahami dan masih
mengingat apa yang telah disampaikan.
R: Lakukan Evaluasi kepada pasien dan
keluarga setiap pertemuan.
I. Gangguan Senin, 15 Mei 2023 6. Mengobservasi tanda-tanda vital Gangguan mobilitas fisik
mobilitas fisik (13.00 WIB) R : TD : 140/85 mmHg, N : 98 x/menit, S : S:
II. Penurunan 35,90C, RR : 22 x/menit - Keluarga tampak senang dengan usaha
koping keluarga 7. Mengidentifikasi keyakinan kesehatan untuK pasien
dilakukan latihan rentang gerak ROM - Pasien mengatakan mencoba melakukan
R : Pasien mengatakan bersedia melakukan aktivitas sendiri tanpa dibantu
latihan ROM - Pasien mengatakan sudah mulai terbiasa
8. Mengidentifikasi motivasi pasien untuk karena merasa ROM bisa mengurangi
melakukan program latihan ROM kebosanan pasien
R : Pasien sangat bersemangat melakukan O:
ROM - Pasien tampak sudah hafal dengan gerakan
9. Mengajarkan teknik gerakan ROM ROM tanpa melihat poster
R : Pasien mengikuti ROM meskipun dengan - Pasien tampak lebih mandiri
terbatas - TD : 140/85 mmHg
10. Melibatkan keluarga untuk membantu pasien N : 98 x/menit
melakukan ROM S: 35,90C
R : Keluarga pasien bersedia mendampingi RR : 22 x/menit
pasien untuk melakukan ROM A : Gangguan mobilitas fisik teratasi sebagian
8. Mengevaluasi pasien tentang pendidikan P : Lanjutkan intervensi
kesehatan yang telah diajarkan I : Monitor kebiasaan pasien agar terus
R: Pasien dan keluarga masih memahami apa melakukan ROM
yang telah dijelaskan seputar pendidikan E : Mobilisasi pasien tampak ada kemajuan
kesehatan. R : Anjurkan keluarga untuk mengingatkan
142
PEMBAHASAN
dengan penyakit Stroke di Jln. Moh Toha, Gg. Ciburuy RW.06 Kel Ciseureuh
Pada bab ini akan dikemukakan pembahasan yang memuat analisa dan
A. Pengkajian
a. Identitas
Dari identitas dua pasien didapatkan umur Tn. S berusia 63 tahun dan
Tn. R berusia 70 tahun. Data tersebut sesuai dengan penelitian Dewi &
Stroke kerap kali terjadi pada usia tua mulai 60 tahun, namun sekarang
terjadinya stroke.
b. Riwayat Kesehatan
dari sama dengan 140 mmHg dan diastolik lebih dari sama dengan 90
adalah peningkatan tekanan darah dari arteri yang bersifat sistemik dan
c. Pemeriksaan Fisik
6) Hemiparase
yaitu merasa kaku, berat dan tampak kelemahan pada otot bagian
B. Diagnosa Keperawatan
keluarga Tn. S dan Tn. R dengan penyakit Stroke di Jln. Moh Toha, Gg.
penurunan kekuatan otot pada ekstremitas kanan pada Tn.S dan Tn. R
aktivitas.
sudah tidak ada yang peduli dengan dirinya kecuali anaknya yang
pertama, Pasien mengakui dirinya sakit hati karena tidak ada yang
mengurus, Pasien juga merasa keluarga nya acuh tak acuh kepadanya.
Data pada klien tersebut sesuai dengan gejala dan tanda mayor juga
diatas juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Kitu et al.,
149
keperawatan.
C. Intervensi Keperawatan
Rencana tindakan yang penulis buat untuk mengelola kedua pasien sudah
kekuatan otot hal ini didukung dengan hasil penelitian Purba et al., (2022)
kekuatan otot selain itu bertujuan untuk pemulihan anggota gerak tubuh
D. Implementasi Keperawatan
dilakukan selama 4 hari, pada Tn. S dilakukan pada tanggal 9-15 Mei
2023 dan pada Tn. R dilakukan pada tanggal 9-15 Mei 2023.
Tahun) dalam kurun waktu 4 hari secara rutin dilakukan ROM terjadi
dalam kurun waktu 6 hari setelah dirinya rutin melakukan ROM hal
peningkatan kekuatan otot pada Tn. S dan Tn. R karena faktor usia
yaitu perbedaan usia antara Tn. S (62 tahun) dan Tn.R (70 tahun).
berpengaruh pada keluarga itu sendiri dan subjek yang sedang sakit.
Kesehatan
kesehatan klien.
E. Evaluasi Keperawatan
(Nursalam, 2011). Pada kasus Keluarga Tn. S dan Tn. R dengan penyakit
Stroke di Jln. Moh Toha, Gg. Ciburuy RW.06 Kel Ciseureuh Kec. Regol
156
Kota Bandung evaluasi yang digunakan sesuai dengan teori yang ada yaitu
fisik telah diberikan tindakan ROM selama 4-6 hari dengan waktu 30
otot meningkat menjadi 4-5. Akan tetapi terdapat perbedaan dari kedua
pasien yaitu pada Tn.S (62 Tahun) dalam kurun waktu 4 hari secara
dan Tn.R sudah mulai membiasakan diri untuk ikut sholat berjamaah
karena faktor usia yaitu perbedaan usia antara Tn. S (62 tahun) dan
Tn.R (70 tahun). Menurut Potter & Perry, (2010) menyatakan bahwa
157
otot serta sendi dengan cara menggunakan otot ototnya secara aktif
dilakukan oleh pasien untuk sembuh kembali. Hal ini dibuktikan pada
itu keluarga juga sering mengingatkan untuk Tn.S agar selalu rutin
intervensi dihentikan.
BAB V
A. KESIMPULAN
Tn. S dan Tn. R dengan penyakit Stroke di Jln. Moh Toha, Gg. Ciburuy
RW.06 Kel Ciseureuh Kec. Regol Kota Bandung melalui 5 proses asuhan
penyakit Stroke di Jln. Moh Toha, Gg. Ciburuy RW.06 Kel Ciseureuh
Kec. Regol Kota Bandung dapat dilakukan dengan baik dan tidak
berbagai usia, dibuktikan pada kasus Tn. S (62 tahun) akibat gaya hidup,
dengan stroke. Diagnosa ini muncul pada kedua pasien disebabkan karena
adanya tanda dan gejala serta keluhan yang sama yaitu bagian ekstremitas
pasien memiliki tanda gejala dan masalah yang sama. Intervensi yang
sesuai dengan intervensi yang ada. Respon dari implementasi pada kedua
Tn. R (70 tahun) mengalami peningkatan kekuatan otot pada hari ke enam.
keluarga.
stroke.
B. SARAN
1. Bagi Mahasiswa
Adriani, A., & Sary, N. (2019). Pengaruh Latihan Range of Motion (ROM) Aktif
Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Ekstremitas Bawah Lansia. Real in
Nursing Journal, 2(3), 118. https://doi.org/10.32883/rnj.v2i3.564
Eka Pratiwi Syahrim, W., Ulfah Azhar, M., & Risnah, R. (2019). Efektifitas
Latihan ROM Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke:
Study Systematic Review. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia
(MPPKI), 2(3), 186–191. https://doi.org/10.56338/mppki.v2i3.805
Kusuma, A. S., & Sara, O. (2020). Penerapan Prosedur Latihan Range Of Motion
(ROM) Pasif Sedini Mungkin Pada Pasien Stroke Non Hemorogik (SNH).
Ilmiah Indonesia, 5(10), 1015–1021. http://dx.doi.org/10.36418/syntax-
literate.v5i10.1706
Kusumo Dewi, A., Wijayanti, L., Septianingrum, Y., & Hasina Nur, S. (2023).
Jurnal Keperawatan. 15, 751–764.
Sari, F. M., Hasanah, U., Dewi, N. R., Dharma, A. K., & Metro, W. (2023).
Application of Mirror Therapy To Upper Extremity Muscle Strength in Non-
Hemorrhagic Stroke Patients in the Nervous Room of General Hopital Rsud
Jend. Ahmad Yani Metro. Jurnal Cendikia Muda, 3(3), 337–346.
164
LAMPIRAN
Waktu :
Kota Bandung
Tujuan :
165
2. Tujuan Penyuluhan Khusus :
Materi Penyuluhan :
166
No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens Waktu
1. Pendahuluan 5 Menit
B. Perkenalan B. Memperhatikan
A. Materi A. Memperhatikan
menular (Stroke)
4. Penatalaksanaan Penyakit
bertanya
3. Penutup 5 Menit
167
B. Mengakhiri dengan salam kesimpulan dari
penyuluhan
B. Menjawab Salam
Evaluasi :
Jawaban :
1. Pengertian Stroke
berupa defisit neurologis fokal dan/atau global, yang berlangsung 24 jam atau
a. Stroke karena perdarahan. Stroke ini terjadi karena satu atau beberapa
168
suplai oksigen ke otak terhambat. Otak tidak dapat bernapas sehingga
Gejala stroke tergantung luas dan area otak yang mengalami gangguan
a. Kelumpuhan wajah atau anggota badan (biasanya satu sisi saja) yang
timbul mendadak.
d. Afasia (bicara tidak lancar, ucapan kurang, atau sulit memahami ucapan)
bihun
2) Sumber protein hewani: daging sapi dan ayam tanpa kulit, ikan, telur
169
4) Sayuran: bayam, wortel, kangkung, kacang panjang, labu siam, tomat,
toge. Buah: buah segar, dijus ataupun diolah dengan cara disetup,
manis
diawetkan.
stroke hanya 3-6 jam, sehingga penatalaksanaan cepat, tepat, dan cermat
170
berperan besar dalam menentukan hasil akhir pengobatan. Deteksi dini
Face (Wajah) Minta pasien untuk senyum. Lihat apakah salah satu sisi
wajahnya turun?
Merupakan latihan gerak untuk melatih otot dan saraf yang lemah
171
Lampiran 1 2 Poster
172
Lampiran 1 3 Lembar Kegiatam Bimbingan Karya Ilmiah Akhir
173
CURRICULUM VITAE (CV)
DATA PRIBADI
Agama : Islam
Alamat Rumah : Kp. Bojong Gedang Rt/Rw 02/03 Ds. Maripari Kec.
Sukawening (44184 ) Kab. Garut Prov. Jawa Barat
Telp/Ponsel : 083870689159
Email : aryarahmawan3152@gmail.com
PENDIDIKAN FORMAL
174
4. Ketua Bidang Kajian Dakwah Islam PC 2016 – 2018
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
SUKAJADI
5. Ketua Umum DEWAN PERWAKILAN 2020 – 2021
MAHASISWA UNIVERSITAS AISYIYAH
BANDUNG
Arya Rahmawan
175