Ags 2022 - Sep 22
Ags 2022 - Sep 22
LAPORAN HAIs
AGUSTUS 2022 – OKTOBER 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan health care system yang di dalamnya terdapat sistem surveilans
sebagai upaya pencegahan dan pengendalian infeksi. Rumah sakit mempunyai peran
strategis dalam upaya mempercepat peningkatan kesehatan masyarakat di Indonesia,
karena rumah sakit merupakan fasilitas yang padat karya dan padat teknologi. Peran
strategis rumah sakit sangat diperlukan untuk menghadapi transisi epidemiologi yang
terjadi saat ini.
HAIs ( Health care assosiated infection) merupakan kejadian infeksi yang
didapatkan penderita setelah mendapat perawatan > 48 jam dan pasien tidak dalam masa
inkubasi. Kejadian HAIs banyak dihubungkan karena pemasangan alat. HAIs
diidentifikasi melalui kegiatan surveilans.
Pencegahan pengendalian infeksi di Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan merupakan suatu upaya kegiatan untuk meminimalkan atau mencegah
terjadinya infeksikepada pasien, pengunjung, karyawan RS,serta masyarakat sekitar
rumah sakit. Salah satuprogram dari pencegahan dan pengendalian infeksi RS adalah
kegiatan surveilans, disampingadanya kegiatan lain seperti pendidikan,
kewaspadaanisolasi serta kebijakan penggunaanantimikroba yang rasional. Kegiatan
surveilans infeksi di fasilitas pelayanan kesehatanmerupakan salah satu kegiatan yang
penting dan luas dalam program pengendalian infeksi,dan suatu hal yang harus dilakukan
untuk mencapai keberhasilan dari program PPI.Setiap RS dapat merencanakan dan
menetapkan jenis surveilans yang akan dilaksanakansesuai dengan kebutuhan dan kondisi
masing-masing RS. Untuk mendapatkan angka infeksiRS diperlukan suatu kegiatan
surveilans infeksi yang dilakukan oleh IPCLN /IPCN sebagai tugas utamanya.Hasil
kegiatan surveilan sini dapat digunakan sebagai data dasar laju infeksi di fasilitas
pelayanan kesehatan, untuk menentukan adanya kejadian luar biasa, sebagai tolak ukur
akreditasi RS.
2. Rincian Kegiatan
a) Perencanaan surveilans
Terdiri dari identifikasi populasi, penilaian hasil pelayanan dan penetapan
definisi HAIs.
b) Pengumpulan data
Proses pengumpulan data didapatkan secara pasif atau aktif. Proses pengumpulan
data secara aktif adalah kegiatan yang secara aktif dilakukan oleh IPCN,IPCLN,
IPCO dan atau orang yang terlatih untuk mencari kasus HAIs dari berbagai
sumber untuk mengumpulkan informasi dan memutuskan apakah terjadi HAIs
atau tidak. Data penunjang bisa didapatkan dari hasil pemeriksaan laboratorium.
e) Cara perhitungan
Catat data secara manual atau komputerisasi sebagai data base. Tentukan
numerator dan denominator.
Data Insiden Rate di analisa, apakah ada perubahan yang signifikan seperti
penurunan maupun peningkatan IRS yang cukup tajam atau signifikan, kemudian
dibandingkan dengan jumlah kasus dalam kurun waktu bulan yang
samapadatahun yang lalu. Jikaterjadiperubahan yang signifikan di cari faktor-
faktor penyebabnya mengapa hal tersebut terjadi. Bila ditemukan penyebab
dilanjutkan dengan alternative pemecahan masalahnya.Hasil analisa data
disajikan dalam bentuk table, diagram dan grafik.
3. Pelaporan
Laporan dibuat setiap triwulan. Laporan dilengkapi dengan rekomendasi tindak
lanjut bagi pihak terkait dengan peningkatan infeksi. Laporan sebaiknya dibuat
sistematik, tepat waktu, informative. Data dapat disajikan dalam berbagai bentuk,
yang penting mudah dianalisadan diinterpretasi. Penyajian data harus jelas,
sederhana, dapat dijelaskan dengan narasi singkat.
4. Desiminasi
Surveilans belumlah sempurna dilaksanakan apabila datanya belum didesiminasikan
kepada yang berkepentingan untuk melaksanakan pencegahan dan pengendalian
infeksi. Oleh sebab itu hasil surveilans angka infeksi harus disampaikan ke seluruh
anggota komite, direktur rumah sakit, ruangan atau unit terkait secara
berkesinambungan.Disampingitu juga perlu didesiminasikan kepada kepala
unitterkait dan penanggung jawab ruangan beserta stafnya berikut rekomendasinya.
D. Pelaksanaan
Pelaksanaan surveilans adalah setiap hari oleh IPCN dengan melakukan observasi,
pencatatan dan pendokumentasian.
E. Tempat
Tempat pelaksanaan surveilans yaitu ruangan yang berisiko tinggi terjadi infeksi sesuai
dengan metode aktif target surveilans yaitu ruangan :Unit Rawat Inap
F. Sasaran
Seluruh pasien yang dirawat di RSU Gladish Medical Center
G. Sumber Biyaya
Seluruh biaya pelaksanaan ditanggung oleh RSU Gladish Medical Center
BAB II
DATA HASIL SURVEILANS INFEKSI
RUMAH SAKIT UMUM GLADISH MEDICAL CENTER
AGUSTUS 2022 S/D OKTOBR 2022
1
0.9
0.8
0.7
0.6
PLEBITIS
0.5
ISK
0.4 IDO
0.3
0.2
0.1
0
Agu 22 Sep-22 Okt 22
Pada Bulan Agustus 2022 – Oktober 2022 hasil surveilan tidak ditemukan kasus Plebitis 0‰,
IDO 0%, dan ISK 0‰, di RSU Gladish Medical Center.
BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah dilakukan surveilans infeksi selama 3 bulan berturut-turut bulan Agustus 2022
s/d Oktober 2022 dapat disimpulkan bahwa kasus Phlebitis,IDO, dan ISK di bulan
Agustus 2022 s/d Oktober 2022 tidak ditemukan.
B. PENUTUP
Demikian laporan ini dibuat, semoga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk beberapa
kebijakan yang menyangkut PPIRS, dan dapat meningkatkan mutu pelayanan dan turut
berkontribusi untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan mandiri.