1
• keanekaragaman hayati tingkat gen adalah variasi gen yang ada di dalam suatu
spesies.
• keanekaragaman hayati tingkat jenis adalah keanekaragaman yang
menghasilkan beragamnya spesies makhluk hidup.
• keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adalah keragaman yang diakibatkan
interaksi yang kompleks antara kompenen biotik dan abiotik yang berada pada
ekosistem, komunitas, dan habitat alami
4. Dan 5.
Pada lumut terjadi reproduksi secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif).
Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan spora di dalam sporangium
(kotak spora). Spora tersebut kemudian tumbuh menjadi gametofit. Reproduksi
seksual terjadi melalui fertilisasi ovum oleh sp3rm4tozoid yang menghasilkan
zigot.
6. Dan 7.
9. Sel sebagai unit struktural dan fungsional kehidupan. Artinya, sebagai unit
struktural setiap makhluk hidup tersusun dari sel-sel. Sementara sebagai fungsional
berarti semua fungsi -fungsi kehidupan berlangsung di dalam sel.
10.
11. Dalam sistem ekskresi tubuh, ginjal berfungsi menyaring zat-zat sisa
metabolisme dalam darah, terutama dari hati. Ginjal juga berfungsi mengolah zat-
zat beracun tersebut menjadi cairan bernama urin. Urin ini kemudian akan
disalurkan melalui ureter ke kandung kemih dan akan dikeluarkan melalui uretra.
13. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi aktivitas enzim adalah suhu, pH,
konsentrasi enzim, konsentrasi substrat, inhibitor dan aktivator. (Uraian)
- Pada suhu yang mendekati titik didih atau pH ekstrem, (kurang dari 3 atau lebih
dari 10), DNA mengalami denaturasi atau membuka
15. Urutan tersebut adalah profase, metafase, anafase dan telofase. Mitosis adalah
pembelahan sel yang terjadi di sel tubuh (somatis). Mitosis terjadi satu kali
pembelahan yang menghasilkan dua sel anakan.
Faktor- faktor yang menjadi penyebab terjadinya mutasi berasal dari banyak aspek
variabel faktor lingkungan. Faktor- faktor tersebut dikenal sebagai mutagen. Pada
umumnya faktor- faktor lingkungan penyebab mutasi (mutasi) dibagi menjadi:
Agen mutagenik dari faktor fisika berupa radiasi. Radiasi yang bersifat mutagenik
antara lain berasal dari sinar kosmis, sinar ultraviolet, sinar gamma, sinar –X,
partikel beta, pancaran netron ion- ion berat, dan sina- sinar lain yang mempunyai
daya ionisasi.
Radiasi dipancarkan oleh bahan yang bersifat radioaktif. Suatu zat radioaktif dapat
berubah secara spontan menjadi zat lain yang mengeluarkan radiasi. Ada radiasi
yang menimbulkan ionisasi ada yang tidak.
2. Faktor Kimia
Mutagen Bahan Kimia, contohnya kolkisin dan zat digitonin. Kolkisin adalah zat
yang dapat menghalangi terbentuknya benang-benang spindel pada proses anafase
dan dapat menghambat pembelahan sel pada anafase. Zat-zat lainnya misalnya:
* Makanan dan minuman: Caffein (Banyak didapatkan pada minuman, kopi, teh,
cokelat, dan limun yang mengandung cola, Pada bidang medis untuk antihistamin
dan obat pusing, pengembang pembuluh darah, koroner), Siklamat dan
sikloheksilamin (Banyak digunakan untuk penyedap makanan dan minuman,
Natrium nitrit dan asam nitrit (zat ini digunakan mengawetkan daging, ikan dan
keju).
3. Faktor Biologi
* Plato (427-347 SM) Plato menyatakan percaya pada dunia, yakni dunia yang
ideal dan abadi serta dunia maya (khayal) yang tidak sempurna. Kedua dunia
tersebut dapat dipahami dengan menggunakan indera manusia. Dikatakan evolusi
akan mengubah dunia yang organismenya sudah ideal dan beradaptasi sempurna
dengan lingkungan.
* Aristoteles (384-322 SM) Aristoteles menganut teori skala alami. Dikutip situs
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), teori yang disampaikan
Aristoteles membahas bahwa semua bentuk kehidupan disusun menurut suatu
skala atau tangga yang kompleksitasnya meningkat ke atas. Menurutnya, setiap
bentuk kehidupan makhluk hidup mempunyai suatu tangga dengan anak tangga
masing-masing yang ada pada tingkatan yang berbeda.
* Jean Baptise de Lamarck (1744-1829) Pada teori evolusi Lamarck ada dua
gagasan utama, yakni:Memiliki dua gagasan mengenai evolusi. Gagasan pertama
berkaitan dengan bagian tubuh yang digunakan dan tidak digunakan oleh makhluk
hidup. Melalui gagasannya ini, ia menganggap bahwa bagian tubuh yang terus-
menerus dipakai makhluk hidup dalam menghadapi lingkungan tertentu akan
menjadi lebih besar dan lebih kuat dibandingkan anggota tubuh yang jarang
digunakan. Sementara anggota tubuh yang jarang digunakan akan mengalami
kemunduran. Gagasan kedua Lamarck berkaitan dengan pewarisan sifat atau ciri-
ciri yang diperoleh makhluk hidup dalam beradaptasi dengan lingkungannya.
Pewarisan sifat atau ciri-ciri inilah yang memodifikasi organisme yang
diperolehnya selama hidupnya. Contohnya, jerapah yang disebut berleher pendek,
tapi karena lehernya terus menerus menjulur untuk mendapatkan daun di pohon
yang tinggi, leher jerapah mulai menjadi panjang. Leher panjang inilah yang
diwariskan ke semua keturunannya.
* Charles Robert Darwin (1809-1882) Darwin menilai bahwa evolusi terjadi
melalui proses seleksi alam. Makhluk hidup yang mampu menyesuaikan diri
dengan alam dapat bertahan hidup. Sementara makhluk hidup yang tidak dapat
menyesuaikanm diri dengan alam tidak akan bertahan hidup atau mati. Darwin
merupakan pelopor teori modern. Teori tentang evolusi merupakan pengamatannya
ketika berlayar dengan kapal Beagle ke kepulauan Galapagos. Melalui pengamatan
dan kajian yang mendalam, akhirnya Darwin mengemukakan teori evolusinya
lewat buku berjudul On The Origin of Species by Means of Natural Selection (Asal
Mula Spesies yang Terjadi Melalui Seleksi Alam). Buku tersebut diterbitkan pada
24 November 1859. Ada dua teori yang ada di dalam buku Darwin, yakni spesies-
spesies yang hidup sekarang ini berasal dari spesies-spesies yang hidup dimasa
lalu. Lalu seleksi alam merupakan penyebab evolusi adaptif.
20. Faktor yang mempengaruhi proses perkecambahan adalah gen, hormon dan
lingkungan
21.
22. Terdapat empat tahap atau fase pembelahan mitosis, yaitu profase, metafase,
anafase, dan telofase.
23.