Ketangguhan (toughness) adalah sifat yang menunjukkan ketahanan logam untuk mengalami patah ketika adanya retakan atau cacat lainnya akibat tekanan terpusat. Ketangguhan (toughness) adalah salah satu property mekanis suatu material yang mengindikasikan kemampuan suatu material dalam menyerap energi dan berdeformasi plastis sebelum material tersebut patah (Callister, 2013). Ketangguhan dapat dihitung dari pendekatan luasan daerah di bawah kurva stress strain pada uji tensile dirumuskan dalam bentuk modulus ketangguhan. Ketangguhan dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan sifatnya. Untuk material ulet (ductile), modulus ketangguhannya adalah
Dan untuk material getas(Brittle), modulus ketangguhannya adalah
Di mana σU adalah tegangan maksimal yang bisa ditahan oleh material, sementara ɛf adalah regangan saat matrial tepat akan patah.
2.2. Impact Test
Pengujian Impact adalah teknik uji yang bertujuan untuk mengetahui nilai ketangguhan suatu material. Pengujian Impact adalah pengujian pada material dengan jenis pengujian destructive guna mengetahui kemampuan suatu material dalam menyerap energi akibat pemberian beban kejut. Maksud dari pengujian bersifat destructive adalah pengujian dilakukan sampai terjadi kerusakan pada material benda uji (Kaban, Niar, & Jorena, 2010). Mekanisme pengujian impact adalah dengan menjatuhkan beban dari pendulum berayun dari ketinggian tertentu yang kemudian beban akan dilepaskan hingga menabrak specimen uji Dalam pengujian impact terdapat dua metode pengujian, di antaranya adalah metode Charpy dan Izod (Callister, 2013). Pengujian Impact dalam dunia manufaktur sangatlah penting karena dalam proses manufaktur pasti membutuhkan spesifikasi material yang berbeda-beda dalam membangun satu produk. Pengujian impact sangat penting untuk mengelompokkan suatu material tersebut dapat menahan beban kejut atau tidak agar tidak terjadi kesalahan pemilihan material.
2.3. Charpy dan Izod
Metode Charpy yaitu pengujian impact dengan cara melepaskan beban kejut dari ketinggian tertentu menggunakan pendulum. Spesimen yang digunakan diletakkan secara horizontal terhadap anvil dengan notch membelakangi hammer (Callister & Rethwisch, 2013). Metode Izod memiliki mekanisme yang hamper sama dengan metode Izod, namun memiliki beberapa perbedaan mendasar, seperti orientasi peletakan spesimen yang dijepit pada alat secara vertikal dengan notch menghadap ke arah pendulum. Pendulum kemudian memngalami kontak dengan spesimen di area di atas notch (Harvey,2018)
2.4. Macam-Macam Notch
Notch digunakan untuk memusatkan beban yang diterima. Notch memiliki beberapa bentuk yang berbeda dan tentunya memberikan dampak yang berbeda. Terdapat 3 jenis notch yang digunakan pada uji impact yaitu 1. V-Notch Notch yang memiliki bentuk V dengan kedalaman 2 mm, dengan sudut 45° dan radius 0,25 mm pada pangkalnya 2. U-Notch Notch yang memiliki bentuk U dengan kedalaman 5 mm dengan sisi vertikal dan pangkal berbentuk U berjari-jari 1 mm. 3. Keyhole Notch Notch yang memiliki kedalaman 5 mm dan terdapat lubang berdiameter 2 mm dan sisi vertikal.