Anda di halaman 1dari 2

BAB II

DASAR TEORI

2.1. Pengertian Ketangguhan


Ketangguhan (toughness) adalah sifat yang menunjukkan ketahanan logam
untuk mengalami patah ketika adanya retakan atau cacat lainnya akibat tekanan
terpusat. Ketangguhan (toughness) adalah salah satu property mekanis suatu material
yang mengindikasikan kemampuan suatu material dalam menyerap energi dan
berdeformasi plastis sebelum material tersebut patah (Callister, 2013). Ketangguhan
dapat dihitung dari pendekatan luasan daerah di bawah kurva stress strain pada uji
tensile dirumuskan dalam bentuk modulus ketangguhan. Ketangguhan dibedakan
menjadi 2 jenis berdasarkan sifatnya. Untuk material ulet (ductile), modulus
ketangguhannya adalah

Dan untuk material getas(Brittle), modulus ketangguhannya adalah

Di mana σU adalah tegangan maksimal yang bisa ditahan oleh material, sementara ɛf
adalah regangan saat matrial tepat akan patah.

2.2. Impact Test


Pengujian Impact adalah teknik uji yang bertujuan untuk mengetahui nilai
ketangguhan suatu material. Pengujian Impact adalah pengujian pada material dengan
jenis pengujian destructive guna mengetahui kemampuan suatu material dalam
menyerap energi akibat pemberian beban kejut. Maksud dari pengujian bersifat
destructive adalah pengujian dilakukan sampai terjadi kerusakan pada material benda
uji (Kaban, Niar, & Jorena, 2010).
Mekanisme pengujian impact adalah dengan menjatuhkan beban dari pendulum
berayun dari ketinggian tertentu yang kemudian beban akan dilepaskan hingga
menabrak specimen uji Dalam pengujian impact terdapat dua metode pengujian, di
antaranya adalah metode Charpy dan Izod (Callister, 2013).
Pengujian Impact dalam dunia manufaktur sangatlah penting karena dalam
proses manufaktur pasti membutuhkan spesifikasi material yang berbeda-beda dalam
membangun satu produk. Pengujian impact sangat penting untuk mengelompokkan
suatu material tersebut dapat menahan beban kejut atau tidak agar tidak terjadi
kesalahan pemilihan material.

2.3. Charpy dan Izod


Metode Charpy yaitu pengujian impact dengan cara melepaskan beban kejut
dari ketinggian tertentu menggunakan pendulum. Spesimen yang digunakan
diletakkan secara horizontal terhadap anvil dengan notch membelakangi hammer
(Callister & Rethwisch, 2013).
Metode Izod memiliki mekanisme yang hamper sama dengan metode Izod,
namun memiliki beberapa perbedaan mendasar, seperti orientasi peletakan spesimen
yang dijepit pada alat secara vertikal dengan notch menghadap ke arah pendulum.
Pendulum kemudian memngalami kontak dengan spesimen di area di atas notch
(Harvey,2018)

2.4. Macam-Macam Notch


Notch digunakan untuk memusatkan beban yang diterima. Notch memiliki
beberapa bentuk yang berbeda dan tentunya memberikan dampak yang berbeda.
Terdapat 3 jenis notch yang digunakan pada uji impact yaitu
1. V-Notch
Notch yang memiliki bentuk V dengan kedalaman 2 mm, dengan sudut 45° dan
radius 0,25 mm pada pangkalnya
2. U-Notch
Notch yang memiliki bentuk U dengan kedalaman 5 mm dengan sisi vertikal dan
pangkal berbentuk U berjari-jari 1 mm.
3. Keyhole Notch
Notch yang memiliki kedalaman 5 mm dan terdapat lubang berdiameter 2 mm dan
sisi vertikal.

Anda mungkin juga menyukai