Anda di halaman 1dari 11

AKUNTABILITAS

DONASI & BANTUAN KEMANUSIAAN

Hamid Abidin
Badan Pengurus Filantropi Indonesia
www.filantropi.or.id

Oktober 2022
BENTUK AKUNTABILITAS

● Reporting (Pelaporan):
Program dan Keuangan
● Involving (Penglibatan):
Perencanaan, Pelaksanaan
program, Monitoring &
Evaluasi
● Responding (Cepat Tanggap):
Kebutuhan & Persoalan
AKUNTABILITAS BANTUAN KEMANUSIAAN

Tersedianya Informasi (Reporting): Adanya Partisipasi (involving):


Para pemangku kepentingan, khususnya Para pemangku kepentingan, khususnya
beneficieries, mendapatkan informasi yang lengkap beneficieries, terlibat dalam berbagai proses
dan mudah dipahami, terkait. manajemen bantuan bencana. :
• visi, misi dan tujuan organisai • Identifikasi masalah & prioritas
• Struktur dan pengurus organisasi • Perencanaan program/kegiatan
• program atau kegiatan • Pelaksanaan program
• Alokasi anggaran • Proses seleksi penerima bantuan
• Kriteria penerima bantuan • Monitoring dan evaluasi
• dll • dll

Kecepatan dalam menanggapi masalah dan kebutuhan (responding):


Para pemangku kepentingan, khususnya beneficieries, mendapatkan akses yang memadai:
• Menyampaikan usul atau masukan
• Menyampaikan complain atau pengaduan terkait bantuan.
• Keragaman perangkat dan metode penyampaian usulan dan complain (kotak pengaduan, saluran
telepon, dll)
• Pihak ketiga sebagai mediator pengaduan (ulama, tokoh masyarakat, budayawan, dll)
• Staf atau petugas yang secara khusus menangani penyampaian info, masukan dan pengaduan
PENGUATAN AKUNTABILITAS

● External Regulation (Pemerintah):


UU, PP, Kepres, Inpres, Permen, dll
● Internal/Self Regulation:
(Organisasi/Asosiasi):
Kode Etik, Pedoman, Panduan,
Standar, Sertifikasi, Akreditasi, dll
● Donor Education: Pemahaman &
penyadaran masyarakat penyumbang
REGULASI PENGATURAN DONASI

Regulasi Inti Regulasi Penunjang


● UU Nomor 19 Tahun 1961 ● Undang-Undang Nomor 28/2004 tentang perubahan
tentang Pengumpulan Uang dan UU Yayasan
Barang (PUB) ● Undang-undang Nomor 14/2008 tentang
● Peraturan Pemerintah no. 29 Keterbukaan Informasi Publik
Tahun 1980 tentang Pelaksanaan ● Undang-undang Nomor 19/2016 tentang Informasi
Pengumpulan Sumbangan
& Transaksi Elektronik
● Peraturan Menteri Dalam Negeri ● Undang-undang Nomor 8/2010 Tindak Pidana
Nomor 38/2008 tentang Pencucian Uang
Penerimaan dan Pemberian ● Undang-undang Nomor 28/2014 tentang Hak Cipta
Bantuan Ormas dari dan Kepada
Pihak Asing
● Peraturan Presiden Nomor16/2018 tentang
Pengadaan Barang dan Jasa publik
● Permensos No. 8 tahun 2021 ● PP Nomor 93/2010 tentang Sumbangan Yang dapat
tentang Penyelenggaraan
Pengumpulan Uang dan Barang dikurangkan dari Penghasilan Bruto (penjabaran
● dll pasal 6 UU Nomor 36/2008 tentang Pajak
Penghasilan)
● dll
REGULASI INTERNAL (SELF REGULATION)

● 10 Kode Perilaku Palang Merah


Internasional dan OMS dalam Respon
Bencana
● Pedoman Akuntabilitas Pengelolaan
Bantuan Kemanusiaan (HFI dan PIRAC)
● Kode Etik Filantropi (Perhimpunan
Filantropi Indonesia)
● Kode Etik Filantropi Media Massa (Dewan
Pers, Media pengelola sumbangan, PIRAC,
PFI dan TIFA)
● Kode Etik Amil (BAZNAS/Forum Zakat)
● dll
DOING GOOD INDEX (2022)
PERSOALAN REGULASI SUMBANGAN
● Secara umum ketat di perijinan, tapi longgar di pengawasan & penindakan
● Banyak pasal/ketentuan yang sudah “usang” dan sulit untuk diterapkan
● Bersifat restriktif dan birokratis (persyaratan yang rumit dan perijinan
berjenjang)
● Tidak bisa diterapkan dalam konteks dan kondisi kedaruratan/kebencanaan
● Tidak mencerminkan dan mewadahi ikeragaman pelaku kegiatan filantropi &
fundraising
● Fundraising dilihat sebagai kegiatan amal temporer, bukan kegiatan organisasi
yang rutin dan berkelanjutan
● Tidak memperhatikani dan mewadahi program-program jangka panjang
● Tidak memperhatikan & mendukung keberlanjutan keuangan organisasi nirlaba
● Tidak mampu merespon perubahan dan perkembangan kegiatan filantropi
(digital) dan para pelakunya
● Minimnya insentif dalam bentuk penghargaan, fasilitasi dan insentif pajak
TANTANGAN DALAM PELAKSANAAN
IREGULASI NTERNAL
● Inisiatif regulasi internal tidak
lengkap dan tidak tuntas
● Minimnya sosialisasi ke publik dan
pemerintah
● Minimnya upaya penegakan
regulasi internal di kalangan OMS
● Tidak ada pengakuan, dukungan
dari pemerintah
● Minimnya benefit dan penghargaan
terhadap penerapan kode etik
REKOMENDASI

● Advokasi beberapa untuk merevisi regulasi yang


kurang mendukung: UU PUB, UU Pajak, dll.
● Mengefektifkan penerapan regulasi internal untuk
memperkuat tata kelola organisasi dan mengatasi
persoalan-persoalan etika donasi/bantuan sosial
● Regulasi harus dikaitkan dengan strategi dan
upaya peguatan akuntabilitas dan keberlanjutan
OMS atau organisasi kemanusiaan
● Mendorong pengakuan, apresiasi dan pemberian
insentif dalam penerapan regulasi dalam bentuk
peningkatan kapasitas, penghargaan,
pengecualian/pengurangan pajak, dan bentuk-
bentuk insentif lainnya

Anda mungkin juga menyukai