Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) adalah fasilitas pelayanan

kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya

kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya

promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas

Kesehatan Kabupaten / Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan

pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja, (Depkes,2011).

Puskesmas memberikan pelayanan pencegahan penyakit, konsultasi, surat

menyurat, dan sarana pengobatan pada pasien yang tidak membutuhkan rawat

inap. Surat keterangan sehat merupakan dokumen penting yang dibutuhkan

untuk berbagai keperluan administrasi. Ketika kamu melamar kerja, mengurus

SIM, hingga melanjutkan pendidikan, kamu biasanya akan diminta untuk

menyertakan surat keterangan sehat. Surat ini menjadi bukti bahwa kamu

dinyatakan sehat jasmani dan rohani dari lembaga kesehatan. Dalam hal ini,

lembaga kesehatan yang umum mengeluarkan surat keterangan ini adalah

Puskesmas dan rumah sakit. Untuk membuatnya, ada beberapa hal yang perlu

kamu ketahui. Mulai dari persyaratan yang harus dilengkapi terlebih dahulu

dan prosedurnya.

Seiring berjalannya waktu dan semakin meningkatnya perkembangan

teknologi, maka semakin dapat mempermudah kita untuk melakukan suatu

1
kegiatan. Dalam hal ini masih banyak beberapa Perusahaan / Instansi yang

belum mengerti bagaimana caranya untuk memanfaatkan teknologi.

Puskesmas Pamatang Panjang yang bergerak dalam bidang pelayanan

kesehatan tentu tidak bisa lepas dari yang permasalahan diatas, yaitu

memberikan layanan informasi yang cepat, akurat dan efisien. Hal tersebut

dibutuhkan karena informasi ini sangat penting dalam pengambilan keputusan

dan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pemerintah. Dengan melihat

beberapa aspek seperti aspek teknis yaitu adanya prasarana seperti komputer

dan laptop yang dimiliki Puskesmas dan aspek operasional yaitu adanya SDM

(Sumber Daya Manusia) yang mampu mengoperasikan komputer dengan baik

di Puskemas tersebut, dari kesiapan aspek-aspek tersebut, Puskesmas sudah

bisa dikatakan mampu untuk menjalankan sistem yang dikembangkan. Oleh

karena itu, penulis tertarik mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi

Pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS) Di Puskesmas

Pematang Panjang”.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan latar belakang masalah yang ada diatas, maka penulis

merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Sistem Pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS)

di Puskesmas Pematang Panjang ?

2. Bagaimana rancangan Sistem Informasi Pembuatan Surat Keterangan

Berbadan Sehat (SKBS) di Puskesmas Pematang Panjang ?

2
3. Bagaimana implementasi rancangan dari Sistem Informasi Pembuatan

Surat Keterangan Berbadan Sehat di Puskesmas Pematang Panjang lebih

baik dari sistem sebelumnya menggunakan Microsoft Word ?

1.3 Batasan Masalah

Dalam penulisan laporan kerja praktek ini agar lebih jelas, maka penulis

perlu membatasi masalah yang akan dibahas Pada Perancangan Sistem

Informasi Pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS) di Puskemas

Pematang Panjang yaitu :

1. Sistem hanya membahas tentang proses Pembuatan Surat Keterangan

Berbadan Sehat (SKBS) saja.

2. Sistem dirancang berbasis web.

1.4 Tujuan Dan Manfaat Penelitian

A. Tujuan penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam perancangan Sistem

Informasi Pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS) adalah

sebagai berikut:

1. Sistem Pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS) saat ini

belum efektif karena sistem pembuatannya menggunakan Microsoft

Word.

2. Sistem Informasi Pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat di

Puskesmas Pematang Panjang dirancang dengan bahasa pemrograman

3
php dan berbasis website sehingga sistem ini bisa diakses secara online

dimana pun dan kapan pun.

3. Dengan merancang Sistem Informasi Pembuatan Surat Keterangan

Berbadan Sehat (SKBS) di Puskesmas Pematang Panjang diharapkan

dapat menggantikan sistem sebelumnya yang masih menggunkaan

Microsoft Word.

B. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian sebagai berikut :

1. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang di dapat dari

bangku kuliah secara langsung selama melaksanakan kerja praktek.

2. Sebagai proses pembelajaran bagi peneliti bagaimana lingkungan

pekerjaan.

1.5 Metode Penelitian

Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data dari

perancangan sistem adalah dengan metode-metode sebagai berikut :

1. Metode Wawancara (Interview)

Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi secara kompleks serta

proses pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS) di Puskesmas

Pematang Panjang.

4
2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Melalui metode ini penulis melakukan peninjauan langsung di Puskesmas

Pematang Panjang, Peninjauan ini dilakukan guna melihat langsung proses

kerja yang sedang berjalan.

3. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu dengan mengumpulkan berbagai sumber-sumber referensi baik

berupa buku, artikel, dan sumber-sumber lainnya sebagai acuan dalam

Perancangan Sistem Informasi Pembuatan Surat Keterangan Berbadan

Sehat (SKBS).

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan Laporan Kerja Praktek ini, terdiri dari 5 bab dan

mencakup beberapa sub bagian didalamnya yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode

penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini berisi uraian tentang gambaran umum Puskesmas

Pematang Panjang/Instansi tempat mahasiswa melakukan Kerja

Praktek, Struktur Organisasi Puskesmas Pematang

Panjang/Instansi dan Logo Instansi Pemerintahan Kabupaten

Batu Bara.

5
BAB III : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang landasan teori yang

membantu secara teoritis dan konseptual dan menjelaskan

tentang langkah-langkah yang ditempuh secara konsep teori

dalam pemecahan masalah sehingga dapat diketahui prinsip yang

dilakukan untuk memecahkan masalah.

BAB IV : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Dalam bab ini terdapat pembahasan mengenai analisa sistem

yang telah berjalan, sistem yang diusulkan berisi tentang

perancangan sistem yang akan dibangun.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisikan kesimpulan yang didapatkan penulis,

serta banyak sekali manfaat yang didapatkan dalam penelitian

yang telah dilakukan, Pada bab ini juga berisi saran-saran.

DAFTAR PUSTAKA

Pada dasarnya merupakan suatu daftar yang berisi nama penulis,

judul tulisan, penerbit, identitas penerbit dan tahun terbit dari

sebuah buku atau kajian lain yang digunakan sebagai sumber

atau rujukan bagi seorang penulis dalam menulis sebuah karya

ilmiah.

LAMPIRAN

Lembar lampiran berisi seluruh daftar pendukung yang

digunakan dalam penelitian.

6
BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Gambaran umum Puskesmas Pematang Panjang

Luas Wilayah kerja Puskesmas Pematang Panjang adalah 4138

Hadengan batas-batas adminsistrasi sebagai berikut :

1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Sei Suka

2. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kab. Simalungun

3. Sebelah Timur : Puskesmas Pematang Panjang

4. Sebelah Barat : Berbatasan denganang Kab. Serdang Bedagai

Wilayah kerja puskesmas Pematang Panjang terdiri atas 10 desa Yaitu :

1. Desa Pematang Panjang

2. Desa kampung Kelapa

3. Desa Limau Sundai

4. Desa Suka Ramai

5. Desa Suka Raja

6. Desa Tanjung Muda

7. Desa Tanah Tinggi

8. Desa Tanah Rendah

9. Desa Merah

10. Desa Aras

7
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas

2.2 Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Moto Puskesmas Pematang Panjang

1. Visi Puskesmas Pematang Panjang

“Mewujudkan masyarakat Kecamatan Air Putih yang sehat dan mandiri”

2. Misi Puskesmas Pematang Panjang

a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi

masyarakat.

b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat

dan bersih melalui peningkatan peran serta masyarakat.

c. Meningkatkan kerjasama diantara lintas program dan lintas

sektoral.

d. Meningkatkan kualitas tenaga kesehatan melalui pembinaan dan

pelatihan.

3. Tujuan Puskesmas Pematang Panjang

“Mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi

setiap orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja puskesmas agar

terwujud derajat kesehatan yang optimal”.

8
4. Strategi Puskesmas Pematang Panjang

a. Meningkatkan pelayanan kesehatan (kuratif dan rehabilitatif) di

Puskesmas induk.

b. Meningkatkan pelayanan promotif dan preventif.

c. Meningkatkan pelayanan kesehatan (kuratif dan rehabilitatif) di

Puskesmas Pembantu dan Poskesdes.

d. Memperkuat jaringan komunikasi dan koordinasi dengan stake

holder.

e. Memperkuat jaringan peran serta masyarakat di bidang kesehatan.

5. Moto Puskesmas Pematang Panjang

“Masyarakat yang sehat adalah Tujuan Kami”.

2.3 Keadaan Fasilitas Kesehatan

Untuk menunjang peningkatan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat, maka sangat dibutuhkan fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan di

wilayah kerja Puskesmas Pematang panjang :

1. Sarana Kesehatan

2. Puskesmas

Puskesmas Pematang Panjang berlokasi di Jln Umum Medan –

Kisaran Km. 110 Pematang Panjang Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu

Bara. Terbagi atas ruang rawat jalan.

a) Ruang rawat jalan, terdiri dari :

1. Ruang Ka. UPT. Puskesmas Pematang Panjang

2. Ruang Tata Usaha

9
3. Ruang Poli Umum

4. Ruang Farmasi

5. Ruang Rujukan, Ruang BOK

6. Ruang Tindakan Medis

7. Laboratorium Sederhana

8. Ruang KIA/KB / Imunisasi

9. Ruang /Gudang Obat

10. Ruang Program

11. Ruang Rekam Medik

12. Ruang Kesling dan Promkes

b) 6 Unit pustu masing-masing :

1. Pustu Limau Sundai letaknya di desa Limau Sundai .

2. Pustu Suka Raja Letaknya Di Desa Suka Raja.

3. Pustu Tanah Tinggi letaknya Di Desa Tanah Tinggi.

4. Pustu Tanjung Muda Letaknya Di Desa Tanjung Muda.

5. Pustu Tanah Merah Letaknya Di Desa Tanah Merah.

6. Pustu Aras Letaknya Di Desa Aras.

c) 3 Unit Poskesdes masing-masing :

1. Poskesdes Suka Ramai berlokasi di Desa Suka Ramai.

2. Poskesdes Tanah Rendah berlokasi di Desa Tanah Rendah.

3. Poskesdes Aras berlokasi di Desa Aras.

10
Tabel 2.1 Jadwal Posyandu

N0 NAMA DESA NAMA POSYANDU TANGGAL

POSYANDU

1 Pematang Bina Maju, Citra, Mekar, Tanggal 12

Panjang Makmur

2 Kampung Kelapa Sehat 1 dan Sehat II Tanggal 12

3 Tanah Tinggi Mekar, Melur, Mawar Tanggal 12

4 Tanah Rendah Cempaka , Melati Tanggal 12

5 Suka Ramai Horas, Mandir, Setia, Tanggal , 13 dan 14

Harapan

6 Suka Raja Anyelir I. Anyelir II, Tanggal 15

Anyelir III, Anyelir IV,

Anyelir V

7 Limau Sundai Indah, Melati, Maduma Tanggal 16

8 Tanah Merah Alamanda, Mawar, Melati, Tanggal 17

Kamboja

9 Tanjung Muda Mawar, Melati, Cempaka, Tanggal 18

Kenanga

10 Aras Mugirawuh I, Mugirawuh Tanggal 20

II, Mugirawuh III,

Mugirawuh IV

11
d) Kendaraan Puskesmas :

1.1 Unit kendaraan roda empat sebagai Puskesmas Keliling.

2.3 Unit kendaraan roda dua (Kereta Dinas).

2.4 Sumber Daya Puskesmas

Dalam menjalankan fungsinya sebagai pemberi pelayanan kesehatan

tingkat pertama Puskesmas Pematang Panjang telah dilengkapi dengan sarana

dan prasarana. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur

terpenting dalam organisasi. Jalan tidaknya suatu organisasi sangat tergantung

dari keberadaan SDM. SDM Kesehatan yang memiliki kompetensi tentu akan

menunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan, program dan pelayanan kesehatan.

Jenis dan Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Pematang Panjang pada tahun

2022 sebanyak 53 orang. Adapun Jenis dan Jumlah tenaga kesehatan di

Puskesmas Pematang Panjang pada tahun 2022 dapat dilihat pada tabel berikut :

12
Table 2.2 Data Pegawai Berdasarkan Jumlah dan Kualifikasi Pendidikan

Status Pegawai
Jenis Tenaga
No JML PNS PTT Kontrak Sukarela KET
Kesehatan
Daerah

1 Dokter Umum 3 3

2 Dokter Gigi 2 1 1

3 Perawat 7 7

4 Perawat Gigi 1 1

5 Bidan 26 23 3

6 Apoteker 1 1

7 Asisten Apoteker 1 1

8 Kesehatan Masyarakat 2 1 1

9 Rekam Medis 1 1

10 Sanitaria 1 1

11 Prakarya Kesehatan -

12 Promkes 2 1 1

13 Tenaga Keuangan 1 1

14 Analis 2 1 1

15 SMK 1 1

16 Supir 1 1

17 CS 1 1

JUMLAH 53 41 6 6

13
2.5 Struktur Organisasi Puskesmas Pematang Panjang

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Puskesmas Pematang Panjang

2.6 Logo Instansi Pemerintahan Kabupaten Batu Bara

Gambar 2.3 Logo Pemerintahan Kabupaten Batu Bara

14
BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Perancangan

Langkah awal dalam membuat sistem adalah perancangan dari

sistem tersebut. Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi baru

berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem (Fauyhi Eko

Nugroho,2019).

3.2 Pengertian Sistem

Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan

saling bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan. Selain itu

pengertian yang lain sistem terdiri dari unsur-unsur dan masukan

(input), pengolahan (processing), serta keluaran (output).

Dengan demikian, secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai

kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang

terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain.

Sistem didesain untuk memperbaiki atau meningkatkan pemprosesan

informasi.

Setelah dirancang, sistem diperkenalkan dan diterapkan ke

dalam organisasi penggunanya. Jika sistem yang diterapkan itu

digunakan maka implementasi sistem dapat dikatakan berhasil.

Sedangkan jika para penggunanya menolak sistem yang diterapkan,

maka sistem itu dapat digolongkan gagal (Hamdi Agustin, 2018).

15
3.3 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah

bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil

keputusan saat ini atau mendatang. Sedangkan Mc Leod (2001)

mengatakan bahwa “Informasi adalah data yang telah diproses,

atau data yang memiliki arti. Informasi juga merupakan salah satu

sumber data yang tersedia bagi menejer dan dapat dikelola seperti halnya

sumber daya yang lain”. Berdasarkan berbagai definisi tersebut

disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diolah dan

berguna bagi pemakainya dalam pengambilan keputusan. Informasi yang

baik adalah informasi yang memberikan nilai tambah (value added) bagi

pemakainya. Pemakai akan menggunakan informasi untuk

perencanaan, koordinasi, evaluasi dan pengambilan keputusan. Oleh

karena itu informasi harus mempunyai ciri-ciri, yaitu dapat

mengurangi ketidakpastian, dapat menggambarkan adanya berbagai

peluang dan dapat mengevaluasi hasil (Hamdi Agustin, 2018).

3.4 Pengertian Surat

Menurut pengertian umum surat adalah untuk menyampaikan

maksud secara tertulis. Dalam pengertian sehari-hari, surat umumnya

hanya dikenal sebagai alat untuk menyampaikan berita secara tertulis.

Pengertian tersebut merupakan pengertian dalam arti sempit, akibat dari

anggapan bahwa surat hanya alat untuk menyampaikan berita, padahal

surat mengandung aspek yang jauh lebih luas mencakup informasi tertulis.

Adapun pengertian dengan informasi tertulis disini adalah informasi

16
berupa kabar atau berita, misalnya penawaran, pesanan, panggilan dan

permohonan. Surat juga bias sebagai informasi rekaman berita secara

tertulis, misalnya surat tanda bukti, kartu identitas, akta dan kontrak.

Maka dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya

surat adalah informasi tertulis yang dapat diperguanakan sebagai alat

komunikasi tulisan yang dibuat dengan persyaratan tertentu yang khusus

yang berlaku untuk surat menyurat. Penyampaian maksud melalaui surat

dari suatu pihak ke pihak lain dapat di atas namakan perseorangan

(pribadi) dan dapat juga diatasnamakan jabatan dan juga suatu organisasi.

Kegiatan saling berkirim oleh perseorangan (pribadi) atau oleh organisasi

disebut surat menyurat korespondensi dan para pelakunya disebut

koresponden (Joko Agus Prowono dan Anton Respati Pamungkas, 2019).

3.5 Pengertian Surat Keterangan Berbadan Sehat

Surat keterangan sehat adalah pernyataan dokter berupa surat

tertulis yang diberikan kepada pasien setelah menjalani sejumlah

pemeriksaan fisik sesuai dengan aturan dan syarat yang berlaku.

Surat keterangan sehat ini sendiri menjadi sebuah bukti bahwa

seseorang yang namanya tercatat pada surat tersebut telah

dinyatakan sehat. Baik sehat secara jasmani maupun sehat secara rohani

yang dikeluarkan oleh lembaga kesehatan yang telah ditunjuk. Surat

keterangan sehat sering kali menjadi salah satu syarat dalam berbagai

urusan. Urusan itu semisal untuk melamar pekerjaan, melanjutkan

pendidikan, keperluan asuransi, dan perjalanan dinas (Meilani Teniwut,

2022).

17
3.6 UML (Unified Modeling Language)

Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek,

muncul sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan

perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik

pemrograman berorientasi objek.

Unified Modeling Language (UML) muncul karena adanya

kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan,

menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat

lunak. Unified Modeling Language (UML) merupakan bahasa visual

untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan

menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.

UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi

penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun

pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi

berorientasi objek (Rosa dan Shalahuddin, 2019).

3.6.1 Use Case Diagram

Use Case Diagram merupakan salah satu diagram UML

(Unified Modelling Language) yang sering digunakan dalam penelitian

yang menggunakan metode berorientasi objek (Chiara Angriana dan

Lusifajarita,2018)

18
Tabel 3.1 Simbol Use Case Diagram

3.6.2 Activity Diagram

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow

(aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau

menu yang ada pada perangkat lunak. Secara grafis digunakan untuk

menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun

use case.

19
Diagram Activity dapat digunakan untuk memodelkan action yang

akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil

dari action tersebut. Activity diagram menggambarkan berbagai alir

aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-

masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana

mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses

paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi (Annisa

Paramitha,2018)

Tabel 3.2 Simbol Activity Diagram

20
3.6.3 Class Diagram

Class diagram adalah salah satu diagram UML yang membantu

dalam mengawasi struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan hubungan

antar kelas (Inheritance, Aggregation, Association) dan penjelasan

detil setiap kelas (Method atau Function atau Behavior adalah apa

yang dapat dilakukan oleh objek).

Tabel 3.3 Simbol Class Diagram

21
BAB IV

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem

Analisis sistem ialah penjabaran dari suatu sistem informasi yang

utuh ke dalam berbagai bagian komponennya dengan maksud agar bisa

mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai macam masalah atau

hambatan yang timbul pada sistem sehingga nantinya bisa dilakukan

penanggulangan, perbaikan dan juga pengembangan.

4.2 Analisis Dokumen

Pada analisis dokumen menjelaskan dokumen-dokumen yang harus

digunakan dalam proses pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat

(SKBS) di Puskesmas Pematang Panjang, Perancangan Sistem Informasi

Pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS) secara terperinci.

4.3 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Petugas Tata Usaha di Puskesmas Pematang Panjang dalam

melakukan proses pembuatan surat keterangan berbadan sehat (SKBS)

menggunakan Microsoft Word sebagai sistem sekarang ini dalam

pembuatan surat dirasakan kurang efektif dan efisien karena sudah

seharusnya pemerintahan pada Puskesmas Pematang Panjang memiliki

sistem sendiri agar keamanan data terjamin dan menuju Puskesmas

22
digitalisasi sesuai arahan pemerintahan pusat. Adapun aliran dalam

pembuatan surat keterangan berbadan sehat adalah sebagai berikut :

1. Pasien membawa berkas persyaratan seperti :

a. Kartu Berobat pasien

b. Fotocopy Kartu BPJS pasien

c. Fotocopy Kartu Keluarga pasien

d. Fotocopy KTP pasien

2. Petugas rekam medik mencari statusnya dan langsung mendaftarkan

pasien, kemudian melakukan screening seperti mengukur tinggi badan,

berat badan, suhu badan, dan tekanan darah.

3. Setelah itu pasien masuk keruangan dokter dan dilakukan screening

ulang oleh dokter, Kemudian petugas poli umum mengantarkan status

pasien dan pasien keruangan Tata Usaha, Kecuali apabila tujuan pasien

membuat surat keterangan berbadan sehat (SKBS) untuk menikah,

maka status pasien dan pasien diarahkan keruangan KIA.

4. Petugas Tata Usaha langsung memeriksa status dan selanjutnya

menginputkan data pasien ke Microsoft Word, Lalu pasien bisa

menerima Surat Keterangan Berbadan Sehatnya (SKBS).

4.4 Analisis Sistem Yang Di Usulkan

Analisis sistem yang diusulkan pada Puskesmas Pematang Panjang

dalam proses pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS) tidak

menggunakan sistem sebelumnya lagi, tetapi sudah mempunyai sistem

sendiri dengan bahasa pemrograman sendiri dalam perancangan sistem

23
sehingga petugas Tata Usaha dalam menginputkan data pasien dalam

pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS) lebih efektif dan

keamanan data lebih terjamin.

4.5 Analisa Perancangan Sistem

4.5.1 Use Case Diagram

Gambar 4.1 Use Case Diagram Perancangan Sistem Informasi

Pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat

24
4.5.2 Activity Diagram

Gambar 4.2 Activity Diagram Perancangan Sistem Informasi

Pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat

4.5.3 Sequence Diagram

Gambar 4.3 Sequence Diagram Perancangan Sistem Informasi

Pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat

25
4.5.4 Class Diagram

Gambar 4.4 Class Diagram Perancangan Sistem Informasi

Pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat

4.6 Desain Rancangan Database dan Program

4.6.1 nfg

4.6.2 fdjgb

4.6.3 sfjek

4.6.4 sgjbkghd

4.6.5 fgbskjdfs

4.6.6 sfdkhgkl

4.6.7 sbhf

4.6.8 bshl

26
4.7 Bhdfjzd

4.8 dzgbdzjk

4.9 Bfdhbfd

4.10 djkfbs

27

Anda mungkin juga menyukai