Anda di halaman 1dari 64

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) adalah fasilitas pelayanan

kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya

kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya

promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas

Kesehatan Kabupaten / Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan

pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja, (Depkes,2011).

Puskesmas memberikan pelayanan pencegahan penyakit, konsultasi, surat

menyurat, dan sarana pengobatan pada pasien yang tidak membutuhkan rawat

inap. Surat keterangan sehat merupakan dokumen penting yang dibutuhkan

untuk berbagai keperluan administrasi. Ketika kamu melamar kerja, mengurus

SIM, hingga melanjutkan pendidikan, kamu biasanya akan diminta untuk

menyertakan surat keterangan sehat. Surat ini menjadi bukti bahwa kamu

dinyatakan sehat jasmani dan rohani dari lembaga kesehatan. Dalam hal ini,

lembaga kesehatan yang umum mengeluarkan surat keterangan ini adalah

Puskesmas dan rumah sakit. Untuk membuatnya, ada beberapa hal yang perlu

kamu ketahui. Mulai dari persyaratan yang harus dilengkapi terlebih dahulu

dan prosedurnya.

Seiring berjalannya waktu dan semakin meningkatnya perkembangan

teknologi, maka semakin dapat mempermudah kita untuk melakukan suatu

1
2

kegiatan. Dalam hal ini masih banyak beberapa Perusahaan / Instansi yang

belum mengerti bagaimana caranya untuk memanfaatkan teknologi.

Puskesmas Pamatang Panjang yang bergerak dalam bidang pelayanan

kesehatan tentu tidak bisa lepas dari yang permasalahan diatas, yaitu

memberikan layanan informasi yang cepat, akurat dan efisien. Hal tersebut

dibutuhkan karena informasi ini sangat penting dalam pengambilan keputusan

dan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pemerintah. Dengan melihat

beberapa aspek seperti aspek teknis yaitu adanya prasarana seperti komputer

dan laptop yang dimiliki Puskesmas dan aspek operasional yaitu adanya SDM

(Sumber Daya Manusia) yang mampu mengoperasikan komputer dengan baik

di Puskemas tersebut, dari kesiapan aspek-aspek tersebut, Puskesmas sudah

bisa dikatakan mampu untuk menjalankan sistem yang dikembangkan. Oleh

karena itu, penulis tertarik mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi

Pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS) Di Puskesmas

Pematang Panjang”.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan latar belakang masalah yang ada diatas, maka penulis

merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Sistem Pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS)

di Puskesmas Pematang Panjang ?

2. Bagaimana rancangan Sistem Informasi Pembuatan Surat Keterangan

Berbadan Sehat (SKBS) di Puskesmas Pematang Panjang ?


3

3. Bagaimana implementasi rancangan dari Sistem Informasi Pembuatan

Surat Keterangan Berbadan Sehat di Puskesmas Pematang Panjang lebih

baik dari sistem sebelumnya menggunakan Microsoft Word ?

1.3 Batasan Masalah

Dalam penulisan laporan kerja praktek ini agar lebih jelas, maka penulis

perlu membatasi masalah yang akan dibahas Pada Perancangan Sistem

Informasi Pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS) di Puskemas

Pematang Panjang yaitu :

1. Sistem hanya membahas tentang proses Pembuatan Surat Keterangan

Berbadan Sehat (SKBS) saja.

2. Sistem dirancang berbasis web.

1.4 Tujuan Dan Manfaat Penelitian

A. Tujuan penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam perancangan Sistem

Informasi Pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS) adalah

sebagai berikut:

1. Sistem Pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS) saat ini

belum efektif karena sistem pembuatannya menggunakan Microsoft

Word.

2. Sistem Informasi Pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat di

Puskesmas Pematang Panjang dirancang dengan bahasa pemrograman


4

php dan berbasis website sehingga sistem ini bisa diakses secara online

dimana pun dan kapan pun.

3. Dengan merancang Sistem Informasi Pembuatan Surat Keterangan

Berbadan Sehat (SKBS) di Puskesmas Pematang Panjang diharapkan

dapat menggantikan sistem sebelumnya yang masih menggunkaan

Microsoft Word.

B. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian sebagai berikut :

1. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang di dapat dari

bangku kuliah secara langsung selama melaksanakan kerja praktek.

2. Sebagai proses pembelajaran bagi peneliti bagaimana lingkungan

pekerjaan.

1.5 Metode Penelitian

Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data dari

perancangan sistem adalah dengan metode-metode sebagai berikut :

1. Metode Wawancara (Interview)

Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi secara kompleks serta

proses pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS) di Puskesmas

Pematang Panjang.
5

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Melalui metode ini penulis melakukan peninjauan langsung di Puskesmas

Pematang Panjang, Peninjauan ini dilakukan guna melihat langsung proses

kerja yang sedang berjalan.

3. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu dengan mengumpulkan berbagai sumber-sumber referensi baik

berupa buku, artikel, dan sumber-sumber lainnya sebagai acuan dalam

Perancangan Sistem Informasi Pembuatan Surat Keterangan Berbadan

Sehat (SKBS).

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan Laporan Kerja Praktek ini, terdiri dari 5 bab dan

mencakup beberapa sub bagian didalamnya yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode

penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini berisi uraian tentang gambaran umum Puskesmas

Pematang Panjang/Instansi tempat mahasiswa melakukan Kerja

Praktek, Struktur Organisasi Puskesmas Pematang

Panjang/Instansi dan Logo Instansi Pemerintahan Kabupaten

Batu Bara.
6

BAB III : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang landasan teori yang

membantu secara teoritis dan konseptual dan menjelaskan

tentang langkah-langkah yang ditempuh secara konsep teori

dalam pemecahan masalah sehingga dapat diketahui prinsip yang

dilakukan untuk memecahkan masalah.

BAB IV : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Dalam bab ini terdapat pembahasan mengenai analisa sistem

yang telah berjalan, sistem yang diusulkan berisi tentang

perancangan sistem yang akan dibangun.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisikan kesimpulan yang didapatkan penulis,

serta banyak sekali manfaat yang didapatkan dalam penelitian

yang telah dilakukan, Pada bab ini juga berisi saran-saran.

DAFTAR PUSTAKA

Pada dasarnya merupakan suatu daftar yang berisi nama penulis,

judul tulisan, penerbit, identitas penerbit dan tahun terbit dari

sebuah buku atau kajian lain yang digunakan sebagai sumber

atau rujukan bagi seorang penulis dalam menulis sebuah karya

ilmiah.

LAMPIRAN

Lembar lampiran berisi seluruh daftar pendukung yang

digunakan dalam penelitian.


BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Gambaran umum Puskesmas Pematang Panjang

Luas Wilayah kerja Puskesmas Pematang Panjang adalah 4138

Hadengan batas-batas adminsistrasi sebagai berikut :

1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Sei Suka

2. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kab. Simalungun

3. Sebelah Timur : Puskesmas Pematang Panjang

4. Sebelah Barat : Berbatasan denganang Kab. Serdang Bedagai

Wilayah kerja puskesmas Pematang Panjang terdiri atas 10 desa Yaitu :

1. Desa Pematang Panjang

2. Desa kampung Kelapa

3. Desa Limau Sundai

4. Desa Suka Ramai

5. Desa Suka Raja

6. Desa Tanjung Muda

7. Desa Tanah Tinggi

8. Desa Tanah Rendah

9. Desa Merah

10. Desa Aras

7
8

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas

2.2 Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Moto Puskesmas Pematang Panjang

1. Visi Puskesmas Pematang Panjang

“Mewujudkan masyarakat Kecamatan Air Putih yang sehat dan mandiri”

2. Misi Puskesmas Pematang Panjang

a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi

masyarakat.

b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat

dan bersih melalui peningkatan peran serta masyarakat.

c. Meningkatkan kerjasama diantara lintas program dan lintas

sektoral.

d. Meningkatkan kualitas tenaga kesehatan melalui pembinaan dan

pelatihan.

3. Tujuan Puskesmas Pematang Panjang

“Mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi

setiap orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja puskesmas agar

terwujud derajat kesehatan yang optimal”.


9

4. Strategi Puskesmas Pematang Panjang

a. Meningkatkan pelayanan kesehatan (kuratif dan rehabilitatif) di

Puskesmas induk.

b. Meningkatkan pelayanan promotif dan preventif.

c. Meningkatkan pelayanan kesehatan (kuratif dan rehabilitatif) di

Puskesmas Pembantu dan Poskesdes.

d. Memperkuat jaringan komunikasi dan koordinasi dengan stake

holder.

e. Memperkuat jaringan peran serta masyarakat di bidang kesehatan.

5. Moto Puskesmas Pematang Panjang

“Masyarakat yang sehat adalah Tujuan Kami”.

2.3 Keadaan Fasilitas Kesehatan

Untuk menunjang peningkatan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat, maka sangat dibutuhkan fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan di

wilayah kerja Puskesmas Pematang panjang :

1. Sarana Kesehatan

2. Puskesmas

Puskesmas Pematang Panjang berlokasi di Jln Umum Medan –

Kisaran Km. 110 Pematang Panjang Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu

Bara. Terbagi atas ruang rawat jalan.

a) Ruang rawat jalan, terdiri dari :

1. Ruang Ka. UPT. Puskesmas Pematang Panjang

2. Ruang Tata Usaha


10

3. Ruang Poli Umum

4. Ruang Farmasi

5. Ruang Rujukan, Ruang BOK

6. Ruang Tindakan Medis

7. Laboratorium Sederhana

8. Ruang KIA/KB / Imunisasi

9. Ruang /Gudang Obat

10. Ruang Program

11. Ruang Rekam Medik

12. Ruang Kesling dan Promkes

b) 6 Unit pustu masing-masing :

1. Pustu Limau Sundai letaknya di desa Limau Sundai .

2. Pustu Suka Raja Letaknya Di Desa Suka Raja.

3. Pustu Tanah Tinggi letaknya Di Desa Tanah Tinggi.

4. Pustu Tanjung Muda Letaknya Di Desa Tanjung Muda.

5. Pustu Tanah Merah Letaknya Di Desa Tanah Merah.

6. Pustu Aras Letaknya Di Desa Aras.

c) 3 Unit Poskesdes masing-masing :

1. Poskesdes Suka Ramai berlokasi di Desa Suka Ramai.

2. Poskesdes Tanah Rendah berlokasi di Desa Tanah Rendah.

3. Poskesdes Aras berlokasi di Desa Aras.


11

Tabel 2.1 Jadwal Posyandu

N0 NAMA DESA NAMA POSYANDU TANGGAL

POSYANDU

1 Pematang Bina Maju, Citra, Mekar, Tanggal 12

Panjang Makmur

2 Kampung Kelapa Sehat 1 dan Sehat II Tanggal 12

3 Tanah Tinggi Mekar, Melur, Mawar Tanggal 12

4 Tanah Rendah Cempaka , Melati Tanggal 12

5 Suka Ramai Horas, Mandir, Setia, Tanggal , 13 dan 14

Harapan

6 Suka Raja Anyelir I. Anyelir II, Tanggal 15

Anyelir III, Anyelir IV,

Anyelir V

7 Limau Sundai Indah, Melati, Maduma Tanggal 16

8 Tanah Merah Alamanda, Mawar, Melati, Tanggal 17

Kamboja

9 Tanjung Muda Mawar, Melati, Cempaka, Tanggal 18

Kenanga

10 Aras Mugirawuh I, Mugirawuh Tanggal 20

II, Mugirawuh III,

Mugirawuh IV
12

d) Kendaraan Puskesmas :

1.1 Unit kendaraan roda empat sebagai Puskesmas Keliling.

2.3 Unit kendaraan roda dua (Kereta Dinas).

2.4 Sumber Daya Puskesmas

Dalam menjalankan fungsinya sebagai pemberi pelayanan kesehatan

tingkat pertama Puskesmas Pematang Panjang telah dilengkapi dengan sarana

dan prasarana. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur

terpenting dalam organisasi. Jalan tidaknya suatu organisasi sangat tergantung

dari keberadaan SDM. SDM Kesehatan yang memiliki kompetensi tentu akan

menunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan, program dan pelayanan kesehatan.

Jenis dan Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Pematang Panjang pada tahun

2022 sebanyak 53 orang. Adapun Jenis dan Jumlah tenaga kesehatan di

Puskesmas Pematang Panjang pada tahun 2022 dapat dilihat pada tabel berikut :
13

Table 2.2 Data Pegawai Berdasarkan Jumlah dan Kualifikasi Pendidikan

Status Pegawai
Jenis Tenaga
No JML PNS PTT Kontrak Sukarela KET
Kesehatan
Daerah

1 Dokter Umum 3 3

2 Dokter Gigi 2 1 1

3 Perawat 7 7

4 Perawat Gigi 1 1

5 Bidan 26 23 3

6 Apoteker 1 1

7 Asisten Apoteker 1 1

8 Kesehatan Masyarakat 2 1 1

9 Rekam Medis 1 1

10 Sanitaria 1 1

11 Prakarya Kesehatan -

12 Promkes 2 1 1

13 Tenaga Keuangan 1 1

14 Analis 2 1 1

15 SMK 1 1

16 Supir 1 1

17 CS 1 1

JUMLAH 53 41 6 6
14

2.5 Struktur Organisasi Puskesmas Pematang Panjang

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Puskesmas Pematang Panjang

2.6 Logo Instansi Pemerintahan Kabupaten Batu Bara

Gambar 2.3 Logo Pemerintahan Kabupaten Batu Bara


BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Perancangan

Pengertian adalah sebuah proses untuk mendefinisikan sesuatu

yang akan dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta di

dalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen

dan juga keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaannya

(Rudi Setiyanto, 2019).

3.2 Pengertian Sistem

Sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen yang

membentuk satu kesatuan (Rudi Setiyanto, 2019).

3.3 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi sebuah bentuk yang

berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan

saat ini atau mendatang (Rudi Setiyanto, 2019).

3.4 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling

terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu

dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga

memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna (Rudi Setiyanto,

2019).
15
16

3.5 Pengertian Surat

Pengertian surat menurut Hisyam dalam Mustiastri (2015:10),

adalah suatu sarana untuk menyampaikan informasi atau pertanyaan secara

tertulis kepada pihak lain baik itu atas nama sendiri ataupun atas nama

jabatannya dalam organisasi.

Pengertian surat menurut Purwanto (2015:10), surat adalah sarana

komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi tertulis oleh

suatu pihak kepada pihak lain baik yang berkaitan dengan kegiatan bisnis

maupun nonbisnis.

Pengertian surat menurut Yatimah (2013:123), surat adalah salah

satu sarana komunikasi secara tertulis untuk menyampaikan informasi dari

satu pihak (orang, instansi atau organisasi) kepada pihak lain (orang,

instansi atau organisasi). Informasi dalam surat dapat berupa pernyataan,

laporan, permintaan, pemberitahuan, pemikiran, sanggahan dan lain-lain.

Pengertian surat menurut Mariskha (2015:2), surat adalah alat

komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain, yang

memiliki persyaratan khusus yaitu penggunaan kode dan notasi (lampiran

dan perihal), penggunaan kertas, penggunaan model dan bentuk pemikiran

bahasa yang khas serta pencantuman tanda tangan.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa surat

adalah suatu sarana komunikasi tertulis yang digunakan untuk

menyampaikan informasi suatu berita dari satu pihak ke pihak lain dengan

memiliki suatu maksud atau isi yang terdapat pada surat, baik itu berupa

pemberitahuan, kerjasama dan lain sebagainya (D. Anggraini, 2018).


17

3.6 Pengertian Surat Keterangan Berbadan Sehat

Surat keterangan sehat adalah pernyataan dokter berupa surat

tertulis yang diberikan kepada pasien setelah menjalani sejumlah

pemeriksaan fisik sesuai dengan aturan dan syarat yang berlaku.

Surat keterangan sehat ini sendiri menjadi sebuah bukti bahwa

seseorang yang namanya tercatat pada surat tersebut telah dinyatakan

sehat. Baik sehat secara jasmani maupun sehat secara rohani yang

dikeluarkan oleh lembaga kesehatan yang telah ditunjuk. Surat keterangan

sehat sering kali menjadi salah satu syarat dalam berbagaiurusan. Urusan

itu semisal untuk melamar pekerjaan, melanjutkan pendidikan, keperluan

asuransi, dan perjalanan dinas (Meilani Teniwut, 2022).

3.7 UML (Unified Modeling Language)

UML (Unified Modeling Language) merupakan bahasa visual

untuk menentukan, membangun dan mendokumentasikan artefak dari

suatu sistem. Bahasa pemodelan ini bertujuan umum untuk dapat

digunakan untuk semua objek utama dan component method dan dapat

diterapkan pada semua domain aplikasi. Diagram-diagram yang terdapat

dalam UML yang dapat digunakan untuk menggambarkan sistem terdiri

dari use case diagram, behavior diagram, class diagram, implementation

diagram, statechart diagram, activity diagram, interaction diagram,

collaboration diagram, component diagram, deployment diagram, dan

sebagainya. Disini hanya memanfaatkan beberapa diagram diantaranya use

case diagram, activity diagram, class diagram dan sequence diagram (Tio

Renndy Winarna, 2018).


18

3.7.1 Use Case Diagram

Use Case Diagram merupakan salah satu diagram UML

(Unified Modelling Language) yang sering digunakan dalam penelitian

yang menggunakan metode berorientasi objek (Chiara Angriana dan

Lusifajarita, 2018).

Tabel 3.1 Simbol Use Case Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

Menspesifikasikan himpuan peran yang

1 Actor pengguna mainkan ketika berinteraksi

dengan use case.

Hubungan dimana perubahan yang terjadi

pada suatu elemen mandiri (independent)

2 Dependency akan mempengaruhi elemen yang

bergantung padanya elemen yang tidak

mandiri (independent).

Hubungan dimana objek anak (descendent)

3 Generalization berbagi perilaku dan struktur data dari objek

yang ada di atasnya objek induk (ancestor).

Menspesifikasikan bahwa use case sumber


4 Include
secara eksplisit.

Menspesifikasikan bahwa use case target

memperluas perilaku dari use case sumber


5 Extend
pada suatu titik yang diberikan.
19

Apa yang menghubungkan antara objek satu


6 Association
dengan objek lainnya.

Menspesifikasikan paket yang menampilkan


7 System
sistem secara terbatas.

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang

8 Use Case ditampilkan sistem yang menghasilkan

suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor

Interaksi aturan-aturan dan elemen lain

yang bekerja sama untuk menyediakan


9 Collaboration
prilaku yang lebih besar dari jumlah dan

elemen-elemennya (sinergi).

Elemen fisik yang eksis saat aplikasi

10 Note dijalankan dan mencerminkan suatu sumber

daya komputasi

3.6.2 Activity Diagram

Activity diagram merupakan diagram yang menggambarkan

workflow atau aktivitas dari sebuah sistem yang ada pada perangkat

lunak (Dede Wira Trise Putra dan Rahmi Andriani, 2019).


20

Tabel 3.2 Simbol Activity Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

Memperlihatkan bagaimana masing-

1 Actifity masing kelas antarmuka saling berinteraksi

satu sama lain

State dari sistem yang mencerminkan


2 Action
eksekusi dari suatu aksi

3 Initial Node Bagaimana objek dibentuk atau diawali.

Actifity Final Bagaimana objek dibentuk dan


4
Node dihancurkan

Satu aliran yang pada tahap tertentu


5 Fork Node
berubah menjadi beberapa aliran

3.6.3 Class Diagram

Class diagram adalah salah satu diagram UML yang membantu

dalam mengevaluasi struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan

hubungan antara kelas (inheritance, aggregation, association) dan

penjelasan detail setiap kelas (method atau function atau behavior

adalah apa yang dapat dilakukan oleh objek), (Chiara Angriana dan

Lusifajarita, 2018).
21

Tabel 3.3 Simbol Class Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

Hubungan dimana objek anak

(descendent) berbagi perilaku dan struktur


1 Generalization
data dari objek yang ada di atasnya objek

induk (ancestor).

Nary Upaya untuk menghindari asosiasi dengan


2
Association lebih dari 2 objek.

Himpunan dari objek-objek yang berbagi


3 Class
atribut serta operasi yang sama.

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang

4 Collaboration ditampilkan sistem yang menghasilkan

suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor

Operasi yang benar-benar dilakukan oleh


5 Realization
suatu objek.

Hubungan dimana perubahan yang terjadi

pada suatu elemen mandiri (independent)

6 Dependency akan mempegaruhi elemen yang

bergantung padanya elemen yang tidak

mandiri

Apa yang menghubungkan antara objek

7 Association satu dengan objek lainnya


22

3.6.4 Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use

case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang

dikirimkan dan diterima antar objek. Gambaran sequence diagram

dibuat minimal sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses

sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan

interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada sequence diagram

sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan, maka sequence

diagram yang harus dibuat juga semakin banyak (Dede Wira Trise

Putra dan Rahmi Andriani, 2019).


23

Tabel 3.4 Simbol Sequence Diagram


BAB IV

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem

Analisis sistem ialah penjabaran dari suatu sistem informasi yang

utuh ke dalam berbagai bagian komponennya dengan maksud agar bisa

mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai macam masalah atau

hambatan yang timbul pada sistem sehingga nantinya bisa dilakukan

penanggulangan, perbaikan dan juga pengembangan.

4.2 Analisis Dokumen

Pada analisis dokumen menjelaskan dokumen-dokumen yang harus

digunakan dalam proses pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat

(SKBS) di Puskesmas Pematang Panjang, Perancangan Sistem Informasi

Pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS) secara terperinci.

4.3 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Petugas Tata Usaha di Puskesmas Pematang Panjang dalam

melakukan proses pembuatan surat keterangan berbadan sehat (SKBS)

menggunakan Microsoft Word sebagai sistem sekarang ini dalam

pembuatan surat dirasakan kurang efektif dan efisien karena sudah

seharusnya pemerintahan pada Puskesmas Pematang Panjang memiliki

sistem sendiri agar keamanan data terjamin dan menuju Puskesmas

24
25

digitalisasi sesuai arahan pemerintahan pusat. Adapun aliran dalam

pembuatan surat keterangan berbadan sehat adalah sebagai berikut :

1. Pasien membawa berkas persyaratan seperti :

a. Kartu Berobat pasien

b. Fotocopy Kartu BPJS pasien

c. Fotocopy Kartu Keluarga pasien

d. Fotocopy KTP pasien

2. Petugas rekam medik mencari statusnya dan langsung mendaftarkan

pasien, kemudian melakukan screening seperti mengukur tinggi badan,

berat badan, suhu badan, dan tekanan darah.

3. Setelah itu pasien masuk keruangan dokter dan dilakukan screening

ulang oleh dokter, Kemudian petugas poli umum mengantarkan status

pasien dan pasien keruangan Tata Usaha, Kecuali apabila tujuan pasien

membuat surat keterangan berbadan sehat (SKBS) untuk menikah,

maka status pasien dan pasien diarahkan keruangan KIA.

4. Petugas Tata Usaha langsung memeriksa status dan selanjutnya

menginputkan data pasien ke Microsoft Word, Lalu pasien bisa

menerima Surat Keterangan Berbadan Sehatnya (SKBS).

4.4 Analisis Sistem Yang Di Usulkan

Analisis sistem yang diusulkan pada Puskesmas Pematang Panjang

dalam proses pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS) tidak

menggunakan sistem sebelumnya lagi, tetapi sudah mempunyai sistem

sendiri dengan bahasa pemrograman sendiri dalam perancangan sistem


26

sehingga petugas Tata Usaha dalam menginputkan data pasien dalam

pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS) lebih efektif dan

keamanan data lebih terjamin.

4.5 Analisa Perancangan Sistem

4.5.1 Use Case Diagram

Gambar 4.1 Use Case Diagram Perancangan Sistem Informasi

Pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat

1. Identifikasi Aktor

Identifikasi aktor bertujuan untuk menggambarkan pengguna yang

terlibat dalam sistem dan memberikan gambaran apa yang dikerjakan

oleh sistem. Pada tabel dibawah ini adalah gambaran identifikasi aktor

dimana terdapat 2 (dua) aktor yaitu admin dan pesien.


27

Tabel 4.1 Identifikasi aktor

No Aktor Deskripsi

1 Admin Aktor ini adalah admin di sistem informasi

pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat

(SKBS), yaitu mampu melakukan login, masuk ke

dashboard, melakukan pendaftaran, melakukan

pelayanan, melihat laporan dan menyunting data.

2 Pasien Aktor ini adalah aktor yang hanya bisa

memberikan KTP dan kartu BPJS kemudian

melakukan pendaftaran dan mendapat pelayanan.

2. Tabel Identifikasi Use Case

Use case merupakan daftar aksi atau tahapan yang mendefinisikan

interaksi antara aktor dan sistem untuk mencapai suatu tujuan. Teknik

ini digunakan untuk mengidentifikasi, menjelaskan, dan mengatur

kebutuhan sebuah sistem.

Tabel 4.2 Identifikasi Use Case

No Use Case Deskripsi Aktor

1 Login Merupakan proses untuk melakukan Admin

login ke sistem

2 Dashboard Merupakan proses untuk melihat halaman Admin

utama

3 Pendaftaran Merupakan proses untuk melakukan Admin dan

pendaftaran dan pasien telah di daftarkan Pasien


28

4 Pelayanan Merupakan proses untuk melakukan Admin dan

pelayanan pada pasien dan pasien Pasien

mendapatkan pelayanan

5 Laporan Merupakan proses cetak laporan pada Admin

pasien

6 Memberikan Merupakan proses agar terlaksananya Pasien


KTP dan
kartu BPJS pendaftaran dan pelayanan pada sistem

3. Tabel Skenario Use Case

Nama use case : Login

Nama aktor : Admin

Tabel 4.3 Skenario Use Case Login

Admin Sistem

1. Memasukkan username dan

password

2. Pilih tombol login

3. Verifikasi username dan password

4. Informasi verifikasi username dan

password

5. Informasi username dan password

tidak valid

6. Menampilkan halaman dashboard


29

Nama use case : Dashboard

Nama aktor : Admin

Tabel 4.4 Skenario Use Case Dashboard

Admin Sistem

1. Halaman Dashboard

2. Menampilkan halaman utama

Nama use case : Pendaftaran

Nama aktor : Admin dan pasien

Tabel 4.5 Skenario Use Case Pendaftaran

Admin Pasien Sistem

1. Memberikan KTP

dan kartu BPJS

2. Menginputkan nomor

rekam medis dan

nomor BPJS

3. Klik tombol simpan

4. Menyimpan data

5. Menampilkn hasil

penyimpanan data ke

tabel pendaftaran pasien


30

Nama use case : Pelayanan

Nama aktor : Admin dan pasien

Tabel 4.6 Skenario Use Case Pelayanan

Admin Pasien Sistem

1. Memberikan KTP

dan kartu BPJS

2. Menginputkan data

lengkap pasien beserta

tujuan suratnya dan

dokter pemeriksanya

3. Klik tombol simpan

4. Menyimpan data

Nama use case : Laporan

Nama aktor : Admin dan pasien

Tabel 4.7 Skenario Use Case Laporan

Admin Sistem

1. Menginputkan tanggal laporan yang

Diinginkan

2. Pilih tombol refresh

3. Mencari data laporan

4. Pilih tombol cetak

5. Menampilkan output laporan


31

Nama use case : Memberikan KTP dan kartu BPJS

Nama aktor : Pasien

Tabel 4.8 Skenario Use Case Memberikan KTP Dan Kartu BPJS

Pasien Sistem

1. Memberikan KTP dan kartu BPJS ke

Pendaftaran

2. Melakukan pendaftaran

3. Memberikan KTP dan kartu BPJS ke

Pelayanan

4. Melakukan pelayanan
32

4.5.2 Activity Diagram

a. Activity Diagram Login

Activity Diagram Login ini menjelaskan tentang proses atau

pintu masuk bagi pengguna untuk mengakses sistem.

Gambar 4.2 Activity Diagram Login

b. Activity Diagram Dashboard

Activity Diagram Dashboard ini menjelaskan tentang

penyajian informasi mengenai indikator utama dari aktifitas

sistem secara sekilas.


33

Gambar 4.3 Activity Diagram Dashboard

c. Activity Diagram Pendaftaran

Activity Diagram Pendaftaran menjelaskan tentang pencatatan

hal atau identitas seperti KTP dan kartu BPJS.

Gambar 4.4 Activity Diagram Pendaftaran


34

d. Activity Diagram Pelayanan

Activity Diagram Pelayanan menjelaskan tentang suatu

kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi

langsung antara seseorang dengan orang lain.

Gambar 4.5 Activity Diagram Pelayanan

e. Activity Diagram Laporan

Activity Diagram Laporan menjelaskan tentang suatu bentuk

penyampaian informasi data pasien yang pernah membuat

surat, baik yang sudah dilayani ataupun yang belum dilayani.


35

Gambar 4.6 Activity Diagram Laporan

f. Activity Diagram Memberikan KTP dan Kartu BPJS

Activity Diagram Memberikan KTP dan Kartu BPJS

menjelaskan tentang proses ketika pasien ingin mendaftarkan

diri kependaftaran dan ketika pasien ingin dilayani.

Gambar 4.7 Activity Diagram Memberikan KTP dan Kartu BPJS


36

4.5.3 Class Diagram

Gambar 4.8 Class Diagram Perancangan Sistem Informasi

Pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat

4.5.4 Sequence Diagram

a. Sequence Diagram Login

Sequence Diagram Login ini menjelaskan tentang proses atau

pintu masuk bagi pengguna untuk mengakses sistem.

Gambar 4.9 Sequence Diagram Login


37

b. Sequence Diagram Dashboard

Sequence Diagram Dashboard ini menjelaskan tentang penyajian

informasi mengenai indikator utama dari aktifitas sistem secara

sekilas.

Gambar 4.10 Sequence Diagram Dashboard

c. Sequence Diagram Pendaftaran

Sequence Diagram Pendaftaran menjelaskan tentang pencatatan hal

atau identitas seperti KTP dan kartu BPJS.


38

Gambar 4.11 Sequence Diagram Pendaftaran

d. Sequence Diagram Pelayanan

Sequence Diagram Pelayanan menjelaskan tentang suatu kegiatan

atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara

seseorang dengan orang lain.

Gambar 4.12 Sequence Diagram Pelayanan


39

e. Sequence Diagram Laporan

Sequence Diagram Laporan menjelaskan tentang suatu bentuk

penyampaian informasi data pasien yang pernah membuat surat,

baik yang sudah dilayani ataupun yang belum dilayani.

Gambar 4.13 Sequence Diagram Laporan

f. Sequence Diagram Memberikan KTP dan Kartu BPJS

Sequence Diagram Memberikan KTP dan Kartu BPJS

menjelaskan tentang proses ketika pasien ingin mendaftarkan diri

kependaftaran dan ketika pasien ingin dilayani.


40

Gambar 4.14 Sequence Diagram Memberikan KTP dan Kartu BPJS

4.6 Desain Rancangan Program

Adapun rancangan dari perancangan Sistem Informasi Pembuatan

Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS) di Puskesmas Pematang Panjang

adalah sebagai berikut :

4.6.1 Rancangan Menu Login

Rancangan menu login ini menjelaskan tentang proses awal untuk masuk

ke sebuah sistem.

Gambar 4.15 Rancangan Menu Login


41

4.6.2 Rancangan Halaman Dashboard

Rancangan halaman dashboard ini menjelaskan tentang penyajian

informasi mengenai indikator utama dari aktifitas sistem secara

sekilas.

Gambar 4.16 Rancangan Menu Dashboard

4.6.3 Rancangan Menu Pendaftaran Pasien


Rancangan menu pendaftaran pasien ini menjelaskan tentang proses

pendaftaran dimana admin memasuki data pasien seperti no. rekam

medis dan nomor BPJS.


42

Gambar 4.17 Rancangan Menu Pendaftaran Pasien

4.6.4 Rancangan Menu Pelayanan Pasien

Rancangan menu pelayanan pasien ini menjelaskan tentang proses

dimana admin menginputkan semua data pasien yang butuhkan oleh

sistem termasuk tujuan surat dan nama dokter pemeriksanya.


43

Gambar 4.18 Rancangan Menu Pelayanan Pasien

4.6.5 Rancangan Menu Lapora

Rancangan menu laporan ini menjelaskan tentang proses dimana

admin ingin melihat data semua pasien, baik itu yang sudah dilayani

maupun yang baru mendaftar.

Gambar 4.19 Rancangan Menu Laporan


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penelitian tentang perancangan sistem informasi

pembuatan surat keterangan berbadan sehat (SKBS) di Puskesmas Pematang

Panjang adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS) di Puskesmas

Pematang Panjang menggunakan aplikasi Microsoft Word sebagai

pengolahan data pasien belum efektif dan keamanan data kurang

terjamin.

2. Perancangan dan pengembangan sistem informasi dengan membuat

sistem informasi pembuatan surat keterangan berbadan sehat (SKBS)

menggunakan bahasa pemrograman pengolahan data lebih efektif,

efisien dan keamanan data lebih terjamin.

3. Dengan adanya sistem informasi yang baru dirancang diharapkan dapat

mendukung kinerja pegawai Puskesmas Pematang Panjang lebih baik

dan cepat.

5.2 Saran

Adapun saran dari penelitian tentang sistem informasi pembuatan surat

keterangan berbadan sehat di Puskesmas Pematang Panjang adalah sebagai

berikut :

1. Sistem informasi Pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat

(SKBS) hendaknya berbasis website, sehingga sistem dapat diakses


44
45

secara online dimana pun dan kapan pun melalui akses internet.

2. Sistem Informasi Pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat

(SKBS) dibuat semenarik mungkin dan sesimpel mungkin agar

pegawai Puskesmas Pematang Panjang yang menggunakan sistem

tersebut lebih mudah menjalankannya.


DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, D. (2018). Prosedur Pengelolaan Surat Di Pt Pos Indonesia


Palembang 30000.
Angriana, C., & Fajarita, L. (2018). Rancangan Sistem Informasi Pelayanan
Rawat Jalan Berbasis Object Oriented Studi Kasus: Klinik Umum Dan
Bersalin Alyssa Medika.
Chipta, D. (2021). Surat Dinas & Pribadi. Petrikor Sastra.
https://petrikorsastra.blogspot.com/2021/03/surat-dinas-pribadi.html
Renndy Winarna, T. (2018). Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Surat
Keterangan Studi Kasus: Pemerintah Desa Legundi Kecamatan Karangjati
Kabupaten Ngawi. Universitas Brawijaya.
Setiyanto, R., Nurmaesah, N., & Sri Astuti Rahayu, N. (2019). Perancangan
Sistem Informasi Persediaan Barang Studi Kasus Di Vahncollections.
JURNAL SISFOTEK GLOBAL.
Teniwut, M., & Humaniora. (2022). Surat Keterangan Sehat: Syarat, Cara
Membuat, Biaya, dan Masa Berlaku. Media Indonesia.
https://mediaindonesia.com/humaniora/518530/surat-keterangan-sehat-syarat-
cara-membuat-biaya-dan-masa-berlaku
Wira, D., Putra, T., & Andriani, R. (2019). Unified Modelling Language (UML)
dalam Perancangan Sistem Informasi Permohonan Pembayaran Restitusi
SPPD. 7(1).
Yatimah, D. (2013). Kesekretarisan Modern Dan Administrasi Perkantoran :
Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Keahlian. CV Pustaka Setia.
https://elibrary.bsi.ac.id/readbook/200026/kesekretarisan-modern-dan-
administrasi-perkantoran-pengembangan-sumber-daya-manusia-bidang-
keahlian
Z, M. (2015). Memahami Surat Formal Disertai Berbagai Macam Contoh
Surat. Graha Ilmu. https://elibrary.bsi.ac.id/readbook/201092/memahami-
surat-formal-disertai-berbagai-macam-contoh-surat

46

Anda mungkin juga menyukai