Anda di halaman 1dari 27

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Wawancara Dengan Informan

Pelaksanaan wawancara terhadap informan terpilih telah dilaksanakan di Kota Jambi dari

tanggal 2 Juli sampai dengan 30 Agustus 2020. Tanggapan Informasi disajikan pada hasil berikut

ini:

5.1.1 Tijauan Ekonomi Islam

A. Maslahah

Dalam Islam, konsep kesejahteraan diartikan sebagai konsep maslahah. Maslahat merupakan

kesejahteraan atau kebermanfaatan, umumnya yang dapat diartikan sebagai sesuatu yang

bermanfaat bagi masyarakat untuk kepentingan bersama. Prinsip maslahah dalam bidang

muamalah menjadi acuan dan patokan yang sangat penting karena maslahah merupakan konsep

terpenting dalam pengembangan ekonomi Islam. Bagitu pula dengan adanya program

programDana Simpan Pinjam Perempuan dari PNPM-MP diharapkan dapat meningkatkan

kesejastraan masyarakat dan meningkatkan taraf hidup masyarakat sehingga Dana Simpan Pinjam

Perempuandianggap mampu memberikan maslahah kepada masyarakat khsusunya Kel. Kasang

Jumpeh.

“SPP sangat bermanfaat sekali, sebenarnyakan tujuan dari SPP dibentuk


oleh pemerintah kan itu untuk mensejahterakan masyarakat, dengan cara
memperdayakan kaum perempuan untuk bisa mandiri mengelola usahanya
sendiri lewat pembiayaan yang diberikan SPP agar lebih produktif.”
Syarif, Ketua SPP, 02 Oktober 2021
“Jelas memberikan manfaat yah bagi warga desa kasang kumpeh
khusususnya, terlebih SPP ini sasaran utamannya perempuan, jadi perempuan
diberi kesempatan untuk membuka peluang usaha agar lebih produktif, dan
saya lihat masyarakat di sini cukup antusias yah dalam mengikuti program ini.”
Anna Widiyan Putri, 02 Oktober 2021

Menurut tokoh Ekonomi Islam,Al-Ghazali mengidentifikasi tiga alasan mengapa seseorang

harus melakukan aktivitas-aktivitas ekonomi, yaitu: pertama, untuk mencukupi kebutuhan hidup

yang bersangkutan. Kedua, untuk mensejahterakan keluarga. Ketiga, untuk membantu orang lain

yang membutuhkan(MuafiBin Thohir, 2016).

Dalam progam dana simpan pinjam perempuan (SPP) memenuhi 3 aspek ekonomi Islam

tersebut, dimana dengan adannya progam pembiayaan memberikan pengaruh bagi kebutuhan

hidup, meningkatkan kesejasteraan dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang

membutuhkan.

“yang kami rasakan sangat bermanfaat, dari adanya program ini kami
bisa mengembangkan usaha kami, akan ada beberapa anggota yang tadinya
tidak mempunyai pekerjaan bisa membuka usah kecil-kecilan.”
Sri Lestari, Ketua Marhatussoleha 1, 04 Oktober 2021

“Sangat bermanfaat sekali, kami merasa terbantu dengan adanya


program ini. Banyak masyarakat yang bisa mendirikan usahnnya sendiri untuk
membantu perekonomian keluarga”
Rosmiati, Ketua Kelompok Marhatusoleha 2, 4 Oktober 2021

“ya sangat bermanfaat sekali, dengan adannya program ini para


anggota yang tadinya hanya sebagai ibu rumah tangga bisa mambangun usaha
sendiri, untuk membantu suaminya.”
Julpandri, Ketua At-taqwa , 04 Oktober 2021
“Bermanfaat ya, kami merasa sangat terbantu untuk pengembangan
usaha-usaha kami.”

Juariyah, Ketua Darussalam, 04 Oktober 2021

Dari hasil wawancara didapatkan salah satu maslahah yang diberikan oleh Dana Simpan

Pinjam Perempuan (SPP) mendorong masyarakat untuk lebih produktif dalam bekerja.Islam

memandang produktivitas suatu keharusan, Produktivitas merupakan salah satu faktor yang

penting dalam mempengaruhi proses kemajuan, memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari

sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan keluaran (output) yang optimal bahkan

kalau mungkin yang maksimal. Berikut merupakan ayat Al-Quran dan hadist tentang semangat

kerja yang produktif:


َ ُ َ ُ ُ ُُ َ َ َ َْ َ َ َ ُّ ُ َ ُ ْ ْ ُُ َُ َ ُ‫ه‬ َ ۟ ُ ْ ُ
‫ٱَّلل ع َملك ْم َو َر ُسولهۥ َوٱل ُمؤ ِمنون ۖ َو َس َيدون ِإ َٰل ع ٰ ِل ِم ٱلغ ْي ِب َوٱلش َه ٰ َ ِِ ف َُُ ئُِّكم ِِ َم ُنُ ْم َ ْْ َملون‬ ‫َوق ِل ٱع َملوا ف َس ََ َيى‬

Artinya: Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang
mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang
Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah
kamu kerjakan.(QS: At-Taubah: 105).

Hadist Rasulullah:
“Tidaklah seorang makan-makanan yang lebih baik daripada hasil keterampilan tangnnya
sendiri. Nabi Allah Daud a.s makan dari hasil kerjanya sendiri” (HR. Bukhari).
“Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang berkarya. Dan barang siapa yang bekerja untuk
keluarga, maka ia seperti berjuang di jalan Allah Azwa wa Jalla” (HR. Ahmad).

Produktivitas dalam Islam, khususnya yang dibahas di dalam Al-Qur’an dan hadist

merupakan sesuatu konsep yang sangat penting. Salah satu bentuk dari produktif adalah bekerja

untuk mencari nafkah dengan cara yang baik. Allah telah berjanji kepada orang yang beriman dan
melakukan pekerjaan yang baik bahwa bagi mereka Allah dan ganjaran yang baik. Manusia

sebagai tenaga kerja untuk tetap produktif harus mampu mendayagunakan sumber tenaga kerja

baik yang terdapat pada dirinya maupun lingkungan sekitarnya.

”Bermanfaat sekali, kami yang tadinya cuman mengandalkan


pendapatan dari suami, sekarang sudah bisa buka usaha sendiri,
Alhamdulillah hasilnya bardampak bagi ekonomi keluarga kami.”
Hayati, Anggota Marhatussoleha 1, 07 Oktober 2021

”Alhamdulillah dengan adanya program simpan pinjam ini, banyak


warga desa yang terbantu, mereka memanfaatkan buat modal usaha
biasannya.”
“Menurut saya bagus jadi perempuan yag tadinya hanya
mengandalkan pendapatan suami sekarang bisa produktif.”
Sari, Anggota Marhatussoleha 2, 07Oktober 2021

”Masyarakat lebih produktif tentunya, kalau saya buat


mengembangkan usaha kripik singkong yang saya pasarkan lewat media
online.”
Istiqotul, Anggota At-taqwa, 07 Oktober 2021

“Kontribusinya memberdayakan masyarakat sekitar dengan cara


memberikan bantuan pendan, jadi ibu-ibu di sini bisa membuka usahanya
sendiri.”
Indah Anggota Darussalam, 07 Oktober 04 2021

Konsep pemberdayaan diterapkan oleh Rasulullah salah satunya mengedepankan prinsip

saling tolong-menolong (ta’awun) bagi semua warga negara untuk melaksanakan kegiatan
muamalah. Islam berhasil memberikan suatu penyelesaian yang praktis kepada masalah ekonomi

modern dengan mengubah sifat masyarakatnya yang hanya mementingkan diri sendiri kepada sifat

sebaliknya. Semua orang didorong untuk bekerja bersama-sama dalam menyusun suatu sistem

ekonomi berdasarkan prinsip persamaan dan keadilan yang membentuk sebuah prinsip tolong-

menolong. Sesui dengan hadist Rasulullah SAW berikut ini (Susilo, 2016):

“Perumpamaan kaum Mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-


membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota
tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam. (HR. Al-
Bukhari, no. 6011, Muslim no. 2586 dan Ahmad IV/270).”
“Dan barang siapa memudahkan atas orang yang susah, Allah akan memudahkan atasnya
di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong hamba-Nya, selagi hamba itu mau menolong
saudaranya”(HR Muslim).

Jika ada orang-orang yang mempunyai keterbatasan tidak mampu bekerja, maka Islam

mewajibkan kepada sekitarnya untuk membantunya. Melakukan injeksi dana bagi masyarakat

yang kurang terberdayakan, sebagai aplikasi dari kepedulian mereka, sebagai pihak yang memiliki

kelebihan terhadap mereka yang kekurangan. Hal ini sejalan dengan tujuan dari Dana Simpan

Pinjam Perempuanmeningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di

pedesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan

pembangunan. Prinsip ta’awun tolong-menolong dari Dana Simpan Pinjam Perempuanterlihat dari

upaya pemerintah yang memberikan bantuan pembiayaan modal kepada masyarkat, danDana

Simpan Pinjam Perempuan mengunakan sistem tanggung renteng dinama jika ada salah satu

anggota yang mengalami kendala dalam angsuran, maka anggota yang lain membantu angsuran

terlebih dahulu.
“Di SPP ini menggunakan sistem berkelompok dan tanggung renteng,
jadi jika ada anggota kelompok yang mengalami kendala saat membayar
angsuran pada saat maka kemudian anggota yang lain membantu dengan cara
menanggung sebesar cicilan yang belum terbayarkan tersebut”.
Syarif, Pengurus UPK, 02 Oktober 2021

“SPP ini systemnya berkelompok atau tanggung renteng, yang tujuannya


untuk mempermudah masyarakat kalau kedepannya terdapat kesulitan
membayar, anggota yang lain bisa berpartisipsi membantu anggota lainya.”
Sri Lestari, Ketua Kelompok Marhatussoleha 1. 04Oktober 2021

“Prinsip tolong-menolongnya mungkin disistem tanggung rentang, kita


wajib membantu kalau ada anggota yang mengalami kendalam dalam
angsurang.”

Rosmiati, Ketua Marhatussoleha 2. 04 Oktober 2021

“Tolong menolong dalam masalah cicilan, di sini namanya tanggung


rentang, jadi kalau ada kawan yang macet kita sama-sama membantu.”
Julpandri, Ketua Kelompok At-taqwa. 04Oktober 2021

“Di SPP ini ada namanya tanggung renteng kalau ada anggota kami yang
bermasalah kita saling bantu.”
Juariyah, Ketua Darussalam. 04 Oktober 2021

“Mungkin dalam tanggung renteng, kami saliang membantu ketika ada


kawan yang mengalami masalah angusran.”

Hayati, Anggota Marhatussoleha 1. 07 Oktober 2021

“Tolong menolongnya mungking kita saling membantu angusuran kalau


ada anggota yang macet anguran.”
Sari, Anggota Marhatussoleha 2. 07 Oktober 2021
“Bentuk tolong-menolong sesama anggota itu pada simsesm tanggung
rentang, dimanam kalua ada anggota yang bermasalah dalam anggurasan kita
bergotong-royang membantu.”
Istiqotul, Anggota At-taqwa. 07 Oktober 2021

“Salah satunya kita secara bersama-sama membantu teman yang


bermasalah dalam angsuran.”
Indah, Anggota Darussalam. 07 Oktober 2021

5.1.2 Pola Pemberdayaan Program SPP Terhadap Perekonomian

Pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan kemampuan masyarakat (miskin)

untuk mencapai pendapat atau kebutuhanya, pilihan-pilihanya, berpartisipasi, bernegoisasi,

mempengaruhi dan mengelola kelembagaan masyarakat sercara bertanggungjawab(accountable)

demi perbaikan kedepanya. Pemberdayaan perempuan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas

dalam mengelola sumberdaya alam, lingkungan, sosial, ekonomi untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya saat ini yang berkelanjutan tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa

depan(Yunus, 2019).

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka ditemukan pola pemberdayaan

ekonomi masyarakat yang dilakukan oleh PNPM-MP pada program dana SPPguna meningkatkan

kesejahteraan masyarakat di desa Kasang Kumpeh khususnya dalam penelitian ini.

Tahap pertama yang dilakukan oleh PNPM-MPdengan membentuk MAD Sosisialisai

(Musyawarah Antar Desa), yang bertujuan untuk memberitahukan dan menjelaskan masyarakat

apa itu PNPM-MP. Dalam musyawarah ini dilakukan sosialisasi ketentuan dan persyaratan untuk

kegiatan SPP sehingga pelaku-pelaku tingkat desa memahami adanya kegiatan SPP dan dapat

memanfaatkannya secara baik


“Tahapan pertama kegiatan membentuk MAD Sosialisasi, di tingkat
kecamatan bersama seluruh kepala desa dan perwakilan masyarakat. Dalam
peretemuan MADpertama ini, intinya kita mensosialisasikan kepada masyarkat
tentangmaksud dan tujuan adanya program PNPM-MP kepada masyarakat.”
Syarif, Pengurus UPK, 02 Oktober2021

“Mengadakan MAD pertama di situ kita diberikan arahan dari pihak


UPK menjelaskan tentang maksud dan tujuan diadakannya program kepada
masyarakat.”

Anna Widiyan Putri,Kepala Desa, 02 Oktober 2021

“Dalam pertemuan MAD dilakukan sosialisasi tentang ketentuan dan


persyaratan dalam kegiatan SPP.”
Sri Lestari, Ketua Kelompok Marhatussoleha 1. 04Oktober2021

Anna Widiyan Putri, Kepala Desa, 2 Oktober 2021


“MAD pertama, dalam pertemuan itu kami diberitahukan tentang
adanya program SPP, mereka mensosialisasikan kepada kita tentang maksud
dan tujuan diadakannya pragram SPP”.
Rosmiati, Ketua Kelompok Marhatusoleha 2. 04Oktober 2021

“MAD pertama ditingkat kecamatan kita disosialisasikan tentang


maksud dan tujuan program SPP.”
Julpandri, Ketua Kelompok At-taqwa. 04Oktober 2021

“Dalam pertemuan MAD pertama tersebut kita disosialisasikan dari tim


UPK kecamatan tentang adanya program SPP yang akan memperdayakan
perekonomian desa.”
Juariyah, Ketua Darussalam.04 Oktober 2021
Setelah melalui tahapan MAD pertama (Musyawarah Antar Desa) dan mendapat bekal

sosialisasi berkenaan tentang informasi maskud dan tujuan SPP, kepala desa beserta masyarakat

yang ikut dalam MAD pertama kembali membuat forum yang disebuat Musdes (Musyawarah

Antar Desa) Sosialisasi, untuk membahas hasil dari pertemuan MAD tempo lalu, selain itu dalam

pertemuan Musdes akan membentuk kelompok-kelompok yang nantinya akan diajukan ditingkat

kecamatan untuk memperloleh pendanaan dari SPP (Dana Simpan Pinjam Perempuan).

“Terus kita membentuk Musdes untuk menggali gagasan dari masyarakat


tentang program SPP ke depannya, salain itu kita juga mengindentifikasi atau
membentuk kelompok-kelompok yang nantinya akan diseleksi kembali ditingkat
kecamatan.”
Syarif, Pengurus UPK. 2 Oktober2021

“Selanjutnya mengadakan Musdes menentukan indentifikasi kelompok


dan persyatannya apa saja yang nanti akan dibutuhkan dalam program SPP
dan menampung gagasan atapun aspirasi dari masyarakat tentang program ini
ke depannya”.
Anna Widiyan Putri, Kepala Desa. 2 Oktober2021

“Kemudian membentuk Musdes, pertemuan itu membahas tentang


program SPP dan pembentukan kelompok yang nantinya akan diajukan di
kecamatan.”
Sri Lestari, Ketua Kelompok Marhatussolaha 1. 3 Oktober 2021

“Selanjutnya mengadakan Musdes, di situ kami masyarakat


diberitahukan untuk membentuk beberapa kelompok dan anggota.”
Rosmiati, Ketua Kelompok Marharussoleha 2. 4 Oktober 2021
“Membahas kembali hasil MAD petama, didalam MUSDES ini kita
diinstruksikanmembentuk beberapa kelompok.”
Julpandri, Ketua Kelompok At-taqwa. 4Oktober 2021

“Terus kita membentuk musyawarahkan tentang pembentukan kelompok


dan anggota.”
Juariyah, Ketua Kelompok Darussalam. 4 Oktober 2021

Setelah mengadakan pertemuan Musdes Sosialisasi (Musyawarah Antar Desa ke 1) hasil

dari pertemuan tersebut dimusyawarahkan kembali ke dalam Musdes Perencanaan (Musyawarah

Antar Desa ke 2) yang melibatkan kelompok perempuan MKP (Musyawarah Khusus Perempuan)

untuk memutuskan prioritas gagasan mereka. Musyawarah ini merupakan tahapan seleksi di

tingkat desa yang memuat tentang penentuan usulan desa untuk kegiatan Dana Simpan Pinjam

Perempuan melalui keputusan Musyawarah Khusus Perempuan (MKP). Hasil keputusan dalam

MKP merupakan usulan desa untuk kegiatan Dana Simpan Pinjam Perempuan yang nantinya akan

diajukan ke tingkat kecamatan atau MAD penetapan untuk diverifikasi.

“Mengadakan Musdes kedua, untuk menetapkan Penentuan Usulan Desa.


Dalam ini kita akan memusyawarahkan secara bersama, untuk menentukan
kelompok-kelompok mana saja yang akan dikompetisikan di tingkat kecamatan.
Penentuan usulan ini melalui keputusan Musyawarah Khusus Perempuan
. yang dihadiri khusus perempuan saja. Hasil keputusan dalam MKP
(MKP)
inilah yang menjadi usulan desa untuk kegiatan SPP kedepannya. Dan untuk di
desa Kasang Kumpeh sendiri terdapat 4 kelompok yang dibentuk dan semuanya
diajukan ke tingkat kecamatan.”
Syarif, Pengurus UPK/Wawancara. 2 Oktober2021
“Setelah itu Musdes kedua, di pertemuan ini dihadiri olah masyarakat
khusus perempuan saja yang tegabung dalam MKP, dalam musyawarah
tersebutlah kita menentukan calon-calon kelompok SPP yang akan diajukan ke
tingkat Kecematan.”
Sri Lestari, Ketua Kelompok Marhatussoleha 1. 3 Oktober 2021

“Selanjutnya Menentukan usulan desa untuk kegiatan SPP melalui


keputusan MKP, dari hasil keputusan dalam MKP itu yangakan menjadi usulan
desa untuk kegiatan SPP nantinya, jadi hasil dari keputusan diajukan ketingkat
.”
kecamatan untuk diverifikasi layak atau tidaknya kelompok ini untuk didanai.”
Hayati, Ketua Kelompok
Rosmiati, Titian Kencana/Wawancara,
Ketua Kelompok Marhatussoleha 2. 24 Oktober
Oktober 2021
2021

“Mengadakan Musyawarah Khusus Perempuan (MKP) untuk menentukan


kelompok mana saja yang akan diajukan ditingkat kecamatan, dari desa Kasang
Kumpeh ada 4, Marhatussoleha satu dan dua, At-taqwa, sama Darussalam.”
Julpandri, Ketua Kelompok At-taqwa. 04 Oktober 2021

“Musyawarah Khusus Perempuan di forum MUSDES itu kita


mengajukan 4 kelompok SPP di tingkat kecamatan, Marhatussoleha 1,
Marhatussoleha 2, Darussalam dan At-taqwa.”
Juariyah, Ketua Kelompok Darussalam. 04 Oktober 2021

Sebelum anggota kelompok mendaftarkan anggotanya di tingkat kecamatan pada MAD

berikutnya, para anggota kelompok harus melengkapi persyaratan pendaftaran yang sudah

ditentukan oleh UPK pusat, adapun persyaratanya antar lain:Perempuan yang telah menikah,

mendapat izin suami dengan melampirkan fotocopy Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda
Penduduk (KTP) suami dan istri, bagi perempuan dengan status janda, melampirkan surat

keterangan.

“Peryaratanya pertama wanita yang sudah berkeluarga atau menikah,


yang kedua setiap anggota kelompok wajib melampirkan fotocopy KK, fotocopy
KTP suami istri, dan kalau misalkan ada anggota yang berstatus janda harus
melampirkan surat keterangan dari desa.”
Syarif, Pengurus UPK. 02Oktober2021

“Fotocopy KTP, KK dan surat keterangan izin dari suami.”


Anna Widiyan Putri, Kepala Desa.02 Oktober2021

“Setiap anggota harus sudah berkeluarga atau menikah dengan


melampirkan fotocopy KTP, KK dan harus mendapatkan izin dari suami yang
disertai dengan surat pernyataan.”
Sri Lestari, Ketua Kelompok Marhatussoleha. 03 Oktober 2021

“Izin dari suami dengan melampirkan fotocopy KTP dan KK saja.”


Rosmiati, Ketua Kelompok Marhatussoleha 2, 04Oktober 2021

“Pertama kita harus mendapatkan izin dari suami, persyaratan lainya kita
hanya cukup mengumpulkan KTP dan KK saja.”
Julpandri, Ketua Kelompok At-taqwa, 04 Oktober 2021

“Cuman kartu KTP, KK dan izin dari suami saja”


Juariyah, Ketua Kelompok Darussalam, 04 Oktober 2021

“Kita dimintai fotokopykartu KTP,KK sama surat pernyataan izin dari


suami.”
Hayati, Anggota Kelompok Marhatussoleha 1, 07 Oktober 2021
“Persyaratannya izin dari suami, KTP sama KK.”
Sari, Anggota Kelompok Marhatussoleha 2, 07 Oktober 2021

“Kita mengumpulkan fotocopy KTP, KK sama surat izin dari suami”


Istiqotul, Anggota Kelompok At-taqwa, 07 Oktober 2021

“Pertama kita disuruh mengumpulkan KTP, KK sama surat izin yang


ditandatangani suami.”
Indah, Anggota Kelompok Darussalam, 07 Oktober 2021

Setelah memenuhi persyaratan, kemudian setiap kelompok membuat proposal sesuai

dengan kebutuhan dan usulan dari masing-masing anggota kelompoktentang usaha apa saja yang

nantinya layak untuk didanai oleh program SPP, pada proses ini akan didampingi oleh tim dari

UPK kecamatan, kemudian proposal tersebut akan diajukan atau diverifikasi pada tingkat

kecamatan.

“Setelah semuanya terpenuhi gagasan tersebut dituangkan dalam


proposal untuk mementukan jenis usaha pendanaan yang nantinya akan
diajukan ke dalam tingkat kecamatan.”
Syarif, Pengurus UPK, 02 Oktober 2021

“Setelah Musdes kedua kita membuat proposal yang didampingi oleh tim
pendamping, setelah proposal selesai kemudian akan diseleksi pada tahap
verifikasi.”
Sri Lestari, Ketua Marhatussoleha 1 , 04 Oktober 2021

“Membuat proposal, menentukan gagasan atau jenis usaha apa saja yang
akan kelompok kami ajukan, dalam pembuatan proposal kita didampingi oleh
pendamping UPK.”
Rosmiati, Ketua Marhatussoleha 2, 04 Oktober 2021
“Setelah mementukan usaha apasaja yang akan kami mau, kami
membentuk proposal bersama anggota lain yangdidampingi tim dari UPK”
Julpandri, Ketua At-taqwa , 04 Oktober 2021

“Kemudian kita membuat proposal kegiatan usaha bersama anggota yang


lainnya dengan didampingi tim dari UPK kecamatan.”
Juariyah , Ketua Darussalam, 04 Oktober 2021

Setelah penetapan proposal, UPK akan melakukan verifikasi untuk meneliti kelayakan

kelompok untuk diberi pinjaman dan berapa besar pinjaman yang dapat diberikan kepada suatu

kelompok.

“Selanjutnya tahapan verifikasi memilih atau meneliti proposal yang kami


terima dari berbagai kelompok calon penerima bantuan SPP, adapun
pertimbangannya seperti kelengkapan persyaratan anggota dalam kegiatan
simpan pinjam, kesiapan manajemen pengelolaan dana simpan pinjam, dan juga
jenis usaha kelompok, karena hanya kegitan yang produktif saja yang akan
disahkan dalam proses verifikasi ini.”
Syarif, Pengurus UPK, 02 Oktober 2021

Setelah tim UPK melakukan verifikasi, kemudian diadakan kegiatan MAD Penetapan

terakhir untuk menyampaikan hasil dari verifikasi dan penetapan persyaratan yang harus dipenuhi

kelompok yang telah terpilih dalam program SPP.


“Kemudian mengadakan MAD (MAD Penetapan) kembali, pertemuan
ini kita menyampaikan hasil dari rapat tim UPK tentang kelompok mana saja
yang lolos dalam verifikasi dan mendapatkan pembiayaan dari SPP, serta
menyampaikan penetapan persyaratan pinjaman yang wajib dilaksanakan olah
kelompok yang sudah lolos.”
“Persyaratanya antara lain ketentuan pembiayaan jasa administrasi
yang dibayar perbulan sebesar 9,2% dalam setahun, jangka waktu pinjamanya
tidak boleh lewat dari waktu yang sudah ditentukan.”
Syarif, Pengurus UPK, 02Oktober2021

“Terakhir pertemuan MAD yang kedua, kita di beritahukan pengumuman


tentang kelompok mana saja yang lolos seleksi verifikasi, alhamdulillah dari
Kasang Kumpeh semua kelompok lolos.”
Sri Lestari, Ketua Martahussoleha 1, 04 Oktober 2021

“Setelah itu peretemuan MAD kembali, untuk pancairan dana SPP”

Rosmiati, Ketua Martahussoleha 1, 04 Oktober 2021

“Untuk pencairan itu pada pertemuan MAD terakhir.”


Juariyah, Ketua Darussalam, 04 Oktober 2021

Setelah pertemuan MAD, lalu dilakukan pencairan dana pinjaman SPP kepada masing-

masing kelompok. Untuk sistem pembayaran angsuran, setiap anggota akan membayar selama 10

bulan dan dikenakan jasa administrasi sebesar 9.2%, waktu pembayaran setiap tanggal 04 sesuai

dengan kesepakatan pada Musdes.

“Dari pertemuan MAD kita langsung melakukan pencairan dana


pinjaman bergulir SPP kepada setiap kelompok, besar kecilnya pembiayaan
tergantung pada kegiatan yang terlampir dalam proposal.”
“Pembayaranya itu setiap tanggal 04, dibayar ke masing-masing
bendahara anggota, dengan jasa administrasinya cuman 9,2% setiap tahun
untuk biaya oprasional.”
Syarif, Pengurus UPK/Wawancara, 02Oktober2021
“Besaran pembiayaan 5.000.000 peranggota.”
Anna Widiyan Putri,Kepala Desa, 02 Oktober2021

“Untuk dana yang kami terima di kelompok Marhatussoleha (1) itu 65


juta lalu dibagikan ke pada anggota 5 juta perorang”
“Pembayarannya kami setor ke bendahara kelompok setiap tanggal 04
sebesar 500.000 dengan jasa administrasi 46.000.”
Sri Lestari, Ketua Marharhatussoleha 1, 04 Oktober 2021

“Kelompok kami ada 13 anggota, setiap anggota dianggarkan 5 juta, jadi


total yang kelompok kami dapatkan 65 juta”
“Kalau angsuran kami bayar langsung ke bendahara kelompok sebesar
500.000, dan uang jasanya 46.000”.
. Rosmiati, Ketua Marharhatussoleha 2, 04 Oktober 2021

”Pembiayaan yang kelompok kami terima sebesar 50 juta yang dibagikan


. ke 10 anggota.”
“Sistem angsurannya kita membayar tanggal 04, sebesar 546.000 sudah
termasuk jasa administrasinya, 46.000.”
Julpandri, Ketua At-taqwa, 04 Oktober 2021

“Anggota kelompok kami ada 20 orang, satu anggota mendapatkan bagian


5 juta perorang.”
“Jasa administrasinya 46.000, angurannya 500.000 jadi totalnya 546.000”
Juariyah, Ketua Darussalam, 04 Oktober 2021
“Setiap anggota di kelompok Marhatussoleha 1 ini mendapatkan dana dari

SPP sebesar 5 juta peranggota.”

“Pembayaranya setiap tanggal 04, kalau angsuranya 546.000”


Hayati, Anggota Marhatussoleha 1, 07 Oktober 2021

“Anggotanya kelompok kami mendapat 5 juta dari pembiayaan SPP.”


“Untuk sistem pembayarannya, kita membayar setiap tanggal 04, sebesar 5
juta.
Sari, Anggota Marhatussoleha 2. 07Oktober 2021

“Untuk dana yang kelompok kami terima 50 juta, lalu dibagikan ke 10


anggota, jadi setiap anggota mendapatkan dana 5 juta.”
“Sistem angurannya kita bayar setiap tanggal 04, besaran angsurannya itu
546.000 sudah termasuk uang jasa administrasi.”
Istiqotul, Anggota At-taqwa. 07 Oktober 2021

“Alhamdulillah pembiayaannya cukup besar, kami mendapatkan


pinjaman 5 juta perorang.”
“Kalau sistemnya 500.000 angusran pokok, 46 ribu jasa administrasi”
\ Indah, Anggota Darussalam, 07 Oktober 2021

Dana Simpan Pinjam Perempuan merupakan program pinjaman bergulir, dimana setiap

anggota maupun kelompok wajib membayar angsuran secara bertanggungjawab. SPP

menggunakan sistem tanggung renten dalam artian, jika ada anggota yang mempunyai kendala

dalam pembayaran maka anggota yang lain membantu atau menanggung terlebih dahulu

pembayaran. Namun jika masih terdapat kemacetan dalam pembayaran maka pihak UPK akan

mensurvei langsung untuk mencari tahumasalah dan meberikan solusi kepada anggota dan
kelompok yang telat membayar, agar uang atau dana tersebut dapat bergulir secara baik dan dapat

memberikan manfaat bagi masyarakat.

“SPP menggunakan sistem berkelompok dan tanggung renteng, jadi


jika ada anggota kelompok yang mengalami kendala saat membayar angsuran
maka, anggota yang lain membantu dengan cara menanggung bersama-sama
cicilan tersebut.”
Syarif, Pengurus UPK, 02 Oktober 2021

Tahapan terakhir dari SPP setelah setiap kelompok dan anggota menerima pembiayaan

adalah monitoring yang berfungsi untuk mengawasi agar dana yang diberikan dapat dimanfaatkan

dengan baik.

“Tahapan terakhir itu memonitoring kesetiap kelompok agar dana


tersebut dimanfaatkan secara baik dan bertanggungjawab, kami juga akan
mengevaluasi setiap tahunnya perkembangngan SPP.”
Syarif, Pengurus UPK, 02 Oktober 2021
Berikut skema pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilakukan oleh programSPPyang

digambarkan dalam bentuk bagan:

Musyawarah Antar Desa


Evaluasi dan Monitoring
(MAD) Sosialisasi

Musyawarah Antar Desa


Pencairan Dana SPP
(MUSDES) Sosialisasi

-Penggalian gagasan -Besar Pembiayaan 5 juta


-Identifikasi/membentuk -Besar Jasa Administrasi
kelompok 9,2% per 10 bulan

Musdes Perencanaan
MAD Penetapan

-Penentuan Usulan Desa


-Pengumpulan Persyaratan
(KTP, KK, Surat Izin
Suami)
-MKP (Musyawarah
Khusus Perempuan

Pembuatan Proposal Verifikasi kelompok SPP

Gambar 5.1Skema Pemberdayaan SPP

5.1.3 Konstribusi Program Dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Terhadap

Perekonomian Masyarakat

Dalam pelaksanaan SPP masyarakat diajak terlibat dalam setiap tahapan kegiatan secara

partisipatif, mulai dari proses perencanaan, pengambilan keputusan dalam penggunaan dan

pengelolaan dana sesuai kebutuhan yang paling prioritas di desa tersebut sampai pada pelaksanaan

kegiatan dan pelestariannya. SPP diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk mengentaskan

kemiskinan dengan melakukan kegiatan yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat melalui
proses pembangunan. dibentuk sebagai program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan

secara terpadu dan berkelanjutan.

Adapun upaya yang dilakukan program SPP dalam meningkatkan perekonomian masyarakat

pedesaan adalah sebagai berikut:

A. Memberikan Pembiayaan

“Tentu saja dalam program ini memberikan pembiayaan kepada


masyarakat agar dapat mengembangan usahanya sendiri dengan biaya
anggusan yang ringan sebesar 9,2% dalam setahun, jadi tidak memberatkan
masyarakat, justru lebih ringan dari pada lembaga keguangan lain, dan juga
supaya masyarakat tidak terjebak masalah dengan rentenir atau semacam
pinjol (pinjaman online) ilegal. Diharapkan dengan adannya program yang
memberikan pembiayaan ini dapat membantu memberdayakan masyarakat
sehingga berdampak baik bagi ekonominya dengan cara membangun usahnya
sendiri.”
Syarif, Pengurus UPK, 02 Oktober 2021

“Program pembiayaannya SPP ini berupa pemberian dana usaha yang


disalurkan ke masyarakat khususnya untuk perempuan, dengan tujuan untuk
mengurangi rumah tangga miskin dan menciptakan lapangan pekerjaan, jadi
masyarakat yang ingin mendapkan tambahan modal untuk usahanya bisa
mendaftarkan sebagai anggota SPP.”
Anna Widiya Putri, Kepada Desa, 02 Oktober 2021

SPP merupakan program pembiayaan bergulir yang ditujukan untuk masyarakat pedesaan,

secara umum kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi kegiatan simpan pinjam

pedesaan, kemudahan akses pendanaan usaha skala mikro, pemenuhan kebutuhan pendanaan
sosial dasar dan memperkuat kelembagaan kegiatan kaum perempuan serta mendorong

pengurangan rumah tangga miskin dan penciptaan lapangan kerja.

Dari penjelasan pengurus SPP dan Kepada Desa Kasang Kumpeh tersebut dapat simpulkan

bahawa dengan adannya program SPP melalui PNPM membuktikan kontribusinnya dalam

meningktatkan kesejahteraan masyarakat Desa Kasang Kumpeh dengan menyalurkan pembiayaan

kepada masyarakat sekitar, dengan biaya jasa administrasi yang sangat kecil 9,2% dalam setahun.

“Konstribusinya memberikan modal kepada masyarakat, untuk membuka


usaha.”
Sri Lestari, Ketua Marhatussoleha 1, 04 Oktober 2021

“Memberikan modal kepada khususnya kepada masyarakat Kasang


Kumpeh, sehingga masyarakat bisa mandiri dalam bekerja.”
Rosmiati, Ketua Marhatussoleha 2, 04 Oktober 2021

“Kontribusinya baik menurut saya, masyarakat bisa mendapatkan


bantuan dana untuk membuat usahanya sendiri, engga tergantung sama
pendapatan suami saja.”
Julpandri, Katua At-taqwa, 04 Oktober 2021

“Alhamdulilah kontribusinya cukup baik bagi saya pribadi,bisa


menambah dana untuk usaha.”
Juariyah, Ketua Darussalam, 04Oktober 2021

“Kami merasakan kontribusinya baik, terutama bagi prekonomian


keluarga.”
Hayati, Anggota Marhatussoleha 1, 04 Oktober 2021
“Kalau kontribusunya sih seperti pemberian pembiayaan kepada
masyarakat khususnya di sini perempuan agar mampu mandiri.”
Sari, Anggota Marhatussoleha 2, 07 Oktober 2021

“Menurut saya kontribusinya cukup baik, banyak ibu-ibu di sini


membuka usaha dari pembiayaan yang diberikan SPP.”
Istiqotul, Anggota At-taqwa, 07Oktober 2021

“yang saya rasakan kontribusinya sangat baik, kalau modal yang


diberikan ptogam itu (SPP) digukana dengan baik dan semestinya.”
Indah, Anggota Darussalam, 07Oktober 2021

“Kalau ada anggota yang mengalami kemacetan mengangsur pinjaman,


akan diberikan waktu renggang selama 2 minggu, namun kalau masih saja
macet kami dan tim UPK akan langsung meninjau ke lokasi untuk mencari tau
masalahdan memberikan solusi untuk anggota yang mengalami masalah
tersebut.”
Syarif, Pengurus UPK, 02 Oktober 2021

Berdasarkan manfaatnya menurut wawancara dari responden, bantuan Dana Simpan Pinjam

Perempuansangat efektif karena sangat membantu mereka dalam hal pemberian modal. Dengan

adanya modal dari Dana Simpan Pinjam Perempuanmasyarakat mampu membuka usaha dan

mengembangkan usahanya, sehingga meningkatkan pendapatan menjadi lebih baik.

B. Meningkatkan Pendapatan Masyarakat

Tujuan umum Dana Simpan Pinjam Perempuan adalah meningkatnya kesejahteraan dan

kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri, dengan cara memberikan pembiayaan kepada
masyarakat untuk modal usaha dan pengembangan usaha dengan harapan akan berdampak pada

peningkatan pendapatan sehingga mampu mengubah peekonomian masyarakat menjadi lebih baik.

“Dengan adanya program dari pemerintah ini sangat membantu kami,


modal yang kami terima cukup besar yah, 5.000.000 untuk tambahan modal
usaha atau membuka usaha baru, ada yang tadinya cuman mengandalkan
pendapatan suami sekarang bisa membuka sendiri meskipun skala kecil.
Sri Lestari Ketua Marhatussoleha 1, 04 Oktober 2021

“Alhamdulillah menurut saya pribadi sangat membentu untuk modal


usaha masyarakat Kasang Kumpeh. Bagi masyarakat yang ingin buka usaha
tapi sulit mencari pinjaman atau takut dengan pinjaman yang ilegal dengan
adanya SPP ini masyarakat terbantu untuk membuka usahanya sendiri.”
Rosmiati, Ketua Marhatussoleha 2, 04 Oktober 2021

“Pendapatan saya yang tandinya hanya 1.000.000 karena adanya


tambahan modan, sekarang alhamdulillah sampai 2.000.000.”
Julpandri, Ketua At-taqwa, 04 Oktober 2021

“Karena modalnya bertambah otomatis pendapatannya juga


bertambah.”
Juariyah, Ketua Darussalam, 04 Oktober 2021

Dengan adannya pembiayaan yang diberikan SPP masyarakat merasa sangat terbantu untuk

permodalan dalam usaha meraka, memberikan tambahan modal bagi masyarakat yang sebelumnya

telah memiliki usaha dan memberikan kesempatan masyarakat yang belum memiliki usaha.
“Kalau dampak sih ada, dengan adanya modal dari SPP saya bisa
menyewa ruko yang sebelumnya saya dagangnya pakai gerobak.”
“Kalau pedapatan jelas beda jauh waktu saya jualan pakai gerobak
pengasilan saya sehari cuman 200.000 sekarang alhamdulillah paling kecil
sehari saya dapat 500.000, tempatnya pun lebih nyaman di ruko.”
Hayati, Anggota Marhatussoleha 1, 04Oktober 2021

Dengan adanya tambahan modal dari program SPP, berdampak bagi pendapatan masyarakat

yang sebelumnya telah memulai usaha, seperti ibu Juariyah sebelum mendapatkan tambahan

pembiayaan pendapatanya 1.200.000, setelah mendapatkan modal pendapatannya bertambah

manjadi 3.000.000-3.500.000, manfaat lainya juga dirasakan oleh ibu Hayati yang memanfaatkan

pembiayaan SPP untuk menyewa ruko sehingga berdampak pada pendapatannya.

“Saya merasakan dampaknyadari dana pinjamanitu, uangnya saya


gunakan untuk menambah stok dan perlengkapan sekaligus memperbaiki
warung saya ini, kalau tempatnya bagus dan nyaman kan warga disini kalau
mau beli barang larinya ke sini, ga perlu jauh-jauh ke Alfamart.”
Kalau dampak dari pendapatan ada alhamdulillah, mungkin karena
tempat dan barangnya lebih banyak, jadi rame (pembeli) dari sebelumnnya.”
Sari, Anggota Marhatussoleha 2, 07 Oktober 2021

“Kalau sebelum dan sesudah sih ada dampaknya, sebelum mendapatkan


pinjaman pengahasilan saya 1.200.000 setelah mendapat tambahan modal,
alhamdulillah sekarang sekitar 3.000.000 sampai 3.500.000 an.”
Juariyah, Ketua Kelompok SPP, 04 Oktober 2021

“Alhamdulillah dari segi pendapatan ataupun ekonomi keluarga saya


meningkat wapaun sedikit.”
Istiqotul, Anggota At-taqwa, 07Oktober 2021
“Dampaknya cukup baik bagi, saya lebih bisa mandiri dan nemambah
uang belanja, untukm membantu suami.”
Indah, Anggota Darussalam 07 Oktober 2021

Dampak dari SPP juga dirasakan oleh ibu Sari, dana pembiayaan yang digunakan untuk

memperbaiki ruko/warung dan menambah stok barang yang dijual, sehingga berdampak pada

penjualan dan pendapatan beliau.

Perkembangan usaha selama responden mendapatkan pembiayaan dari Dana Simpan Pinjam

Perempuanusaha yang dijalankan berjalan lancar dan cendrung maju, karena dengan tambahan

modal dari Dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) peningkatan pendapatan responden meningkat

yang dari sebelumnya rendah menjadi meningkat menjadi lebih baik. Dari keseluruhan dapat

disimpulkan bahwa berpengaruh positif Program Dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) itu bagi

anggota dimana ada perubahan ketingkat yang lebih baik dari sebelum mengambil Dana Simpan

Pinjam Perempuan (SPP).

Berikut merupakan bentuk kontribusi dari program Dana Simpan Pinjam Perempuanyang

digambarkan dalam bentuk bagan:

Program Dana Simpan


Pinjam Perempuan (SPP)

Pembiayaan Meningkatkan Pendapatan

1. Modal Usaha
2. Kesempatan Kerja
3. Memperbaiki dan menambah Aset Usaha
4. Membantu Perekonomian Keluarga
Gambar 5.2
Konstribusi Dana Simpan Pinjam Perempuan

5.2 Perbandingan Hasil SPP Kasang Kumpeh Dengan Penelitian Terdahulu

A. Dana Simpan Pinjam Pijoan

Berikut merupakan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ratumas Aulia Novitri (2019)

dengan penelitian yang berjudul “Upaya Pemerintah Dalam Menanggulangi Kemiskinan Melalui

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Di Kabupaten Muaro Jambi.

Berjalannya program SPP di kelurahan Pijoan sudah berjalan sejak tahun 2008, salah satu

jenis programnya adalah Simpan Pinjam Kelompok khusus perempuan atau SPP dengan tujuan

untuk memberdayakan kaum wanita agar produktif dan mandiri serta mampu mengelola usaha

sendiri.

Kesaaman penelitian terletak pada hasil penelitain dimana hasil penelitian menunjukan

PNPM-MP pada progam SPP mampu memberikan dampak positif dan kebermanfaatan bagi

masyarakat. Dengan hasil membantu memperdayakan masyarakat khususnya bagi perempuan

yang, bertujuan untuk pengembangan kegiatan usaha produktif guna meningkatkan taraf hidup

masyarakat, dimana apabila program ini berhasil maka akan berdampak pada komunitas penduduk

serta kaum perempuan dapat lebih mandiri dan mampu menjadi penyokong ekonomi keluarga.

Perbedaan penelitian terletak pada fokus penelitian, penelitian yang dilakukan Ratumas

Aulia Novitri (2019) lebih mengedepankan manfaat secara luas sedangkan penelitian ini lebih

menfokuskan kemaslahatan atau kebermanfaatan dunia maupun akhirat.

B. Dana Simpan Pinjam Perempuan Gampong Blang


Penelitian yang dilakukan oleh Hayatul Khusna (2018) yang berjudul “Analisis Dampak

Program PNPM Terhadap Pemberdayaan Kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Ditinjau

dari Pendekatan Maslahah.” Tujuan dari penelitiannya adalah untuk mengetahui dampak bantuan

modal dan PNPM-MP terhadap peningkatan pendapatan dan perkembangan usaha anggota

kelompok SPP di kelurahan Gampong Blang dengan pendekatan maslahan.

Kesamaan hasil dari penelitian terletak pada pengaruh yang SPP pada masyarakat, yaitu

pendapatan masyarakat setelah memperolah pembiayaan berupa modal usaha yang diberikan oleh

SPP kepada anggota berpengaruh pada perkembangan usaha responden dimana dapat dilihat dari

omset usaha, bertambahnya barang, variasi barang .dan perluasan wilayah. Kesamaan lainnya

terletap ada fokus penelitian yaiutu melihat dampak yang diberikan SPP dengan pendekatan

kemaslahatan

Perbedaan Dana Simpan Pijam Perempuan di kelurahan Gampong Blog dengan SPP Kasang

Kumpeh terletak pada jumlah anggota SPP Gampong Blong memiliki jumlah anggota sebanyak

30 orang, jenis usaha yang bervasiasi yaitu pedagang, peternak, petani dan penjahit, sedangkan

SPP Ksang Kumpeh memiliki jumlah anggota lebih banyak 56 anggota namun jenis usahanya satu

jenis yaitu pedagang.

Anda mungkin juga menyukai