Anda di halaman 1dari 2

Yang terhormat Bapak dan Ibu Dewan Juri lomba Khitobah Tingkat Kecamatan Sruweng

Yang kami hormati, Bapak dan Ibu Guru pendamping


Serta yang saya sayangi teman-teman peserta lomba Khitobah tingkat Kecamatan Sruweng

Alhamdulillah, pada pagi hari ini Alloh masih memberikan rahmatnya untuk kita semua,
sehingga kita bisa berkumpul dengan wajah yang bahagia. Apa ada yang sedang sedih hari ini?
Tidak ada ya… Alhamdulillah…
Sholawat serta salam tak lupa kita sanjungkan kepada Baginda Rosululloh SAW yang kita
nantikan syafa’atnya besok di Yaumul Akhir. Aamiin Allohumma Aamiin
Bapak, Ibu, hadirin yang dirakhmati Alloh.
Perkenanlah saya menyampaikan beberapa patah kata yang erat kaitannya dengan T’awanu ‘alal
birri wat taqwa. Apa sih itu? Ada yang sudah tau?
Alloh berfirman dalam Surat Al-Maidah ayat 2:

Yang artinya “Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa, dan
janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”.
Sopo wonge gelem nanggung bebane wong Mukmin liya, mula Alloh bakal ngilangi
kesusahan ing Akherat. Sopo wonge seneng paring pitulung marang wong liya, uga Alloh
bakal nulungi ing Dunia Akherate.
Hadirin sekalian, apa ada orang Sruweng disini yang bisa hidup sendiri? Yang hidup tanpa
bantuan orang lain? Tidak ada ya… Baru lahir saja, kita dibantu oleh bidan. Gede sedikit, disuapi
oleh orang tua, latihan berjalan dibantu juga dengan tetangga, belajar ke sekolah dibantu Bapak
dan Ibu Guru, mencari kerja dibantu orang lain, sampai meninggal pun, kita butuh pertolongan
orang lain. Apa ada orang meninggal yang bisa menguburkan dirinya sendiri?
Seperti dalam lagu Sluku-Sluku Bathok..
Sluku-sluku bathok
Bathoke elak elok
Si Rama menyang Solo
Oleh-olehe paying motho
Mak jenthit lolo lobah
Wong mati ora obah
Yen obah medeni bocah
Yen urip golek o dhuwit
Jangan sampai ketika kita meninggal kelak, tidak ada satu pun orang yang mau
memandikan kita, menyolati kita, bahkan menguburkan kita. Tolonglah tetangga kita yang
sedang membutuhkan bantuan kita, buanglah batu yang menghalangi jalan supaya tidak ada yang
tersandung, pinjamilah teman kita pensil apabila mereka tidak membawa, berbagilah bekal
kepada teman yang tidak membawa bekal. Kalau kita melihat ada nenek tua yang menjual
dagangan, belilah dan jangan menawar. Apa tidak malu, kalau belanja di supermarket saja, kita
tidak pernah menawar, eh giliran beli ke nenek tua kita manawar dengan harga serendah-
rendahnya?
“You don’t need money to help others, you need a heart to help others”.
Bukan uang yang kita butuhkan untuk membantu orang lain, tapi kita membutuhkan hati,
untuk membantu mereka”. Jangan sampai Alloh mengambil harta kita dahulu, baru kita sadar
dan mau membantu orang lain. Terkadang kita sombong, nolong orang nggak pernah, infak
seribu rupiah, eh sekalinya kehilangan uang “Saya lagi diuji nih!”. Lah sekolah juga tidak, kok
ikut ujian. Mau naik kelas berapa?
Hadirin yang dirakhmati Alloh, saya percaya, hadirin semua sudah lebih paham tentang hal
ini. Apalah saya yang masih seumur jagung ini, yang kalau ibarat kemul, saya ini kemul
cungklang. Bapak Ibu pirso kemul cungklang? Kemul… kemul cungklang, kepala tertutup, kaki
kelihatan. Kaki tertutup, eh kepalanya nongol… Sedikit yang bisa saya sampaikan, namun
semoga ada yang dapat kita amalkan.
Sekian, Wabillahitaufik wal hidayah…

Anda mungkin juga menyukai