METODOLOGI PENELITIAN
statistik deskriptif dan verifikatif. Teknik analisis deskriptif adalah statistik yang
2014:147).
prediksi khusus.
menguji suatu cara dengan benar atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di
79
80
Berikut ini akan diuraikan mengenai unit observasi dan lokasi penelitian
Unit Observasi dalam Penelitian ini adalah pada para pasien di Puskesmas
Bandung.
pula pengukuran atas variabel dan indikator yang dikembangkan pada penelitian
ini.
Dalam penelitian ini ada tiga pokok variabel yang akan diteliti, yaitu
a. Kecepatan
b. Ketepatan
c. Keramahan
d. Kenyamanan
Variabel terikat adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi akibat dari
a. Kemampuan (Ability)
b. Integritas (Integrity)
c. Kebajikan (Benevolence)
kepuasan, maka dibuatkan kuesioner yang sudah diberi skor dengan menggunakan
skala likert. Dengan skala likert maka variabel yang akan diukur diuraikan
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel dan No.
Dimensi Indikator Ukuran Skala
Konsep Kues
Penyampaian Jasa Dukungan Kestrategisan lokasi Tingkat kestrategisan Ordinal 1
(X) Fasilitas Fisik Puskesmas letak lokasi Puskesmas
Tempat parkir Tingkat ketersediaan Ordinal 2
Bagian dari sistem fasilitas tempat parkir
jasa total dimana untuk pasien
hasil pengolahan dari Kelengkapan Tingkat kelengkapan Ordinal 3
elemen-elemen jasa fasilitas gedung
berpindah dan hasil Puskesmas
produknya Kebersihan ruangan Tingkat kebersihan Ordinal 4
disampaikan kepada ruangan tempat
pelanggan, termasuk perawatan
didalamnya elemen- Prosedur pelayanan Tingkat kemudahan Ordinal 5
elemen yang terlihat prosedur pelayanan tidak
dari sistem operasi berbelit-belit
jasa. Informasi Tingkat pusat informasi Ordinal 6
untuk pasien
(Lovelock (2012:60) komunikatif
83
3.4.1 Populasi
Rusunawa Kota Bandung selama periode Bulan September 2015 berjumlah 788
pasien.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
86
semua populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah pasien di Puskesmas Rusunawa
Kota Bandung.
sampling. Pada consecutive sampling, semua subjek yang datang dan memenuhi
sampling yang paling baik, dan sering merupakan cara termudah.. Dengan
inklusi sebagai berikut: a). Pasien berusia di atas 18 tahun, 2). Pasien Puskesmas
kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua populasi untuk dijadikan sample
populasinya besar diatas 100 orang maka diambil 10-15 % atau 15-20% atau lebih
dari itu”.
87
Jumlah populasi yaitu sebanyak 788 pasien diperoleh dari jumlah pasien
selama 1 bulan terakhir yaitu bulan September 2015, dengan tingkat kelonggaran
sebesar 10% (0.1) atau dapat disebutkan tingkat keakuratan sebesar 90% (0.9)
n =
n = 88
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Ekslusi
digunakan dalam penelitian ini, terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh dari hasil angket, wawancara dan observasi sedangkan data
tertutup kepada responden yang telah ditentukan, dalam hal ini adalah
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
Tabel 3.2
Skala Likert
Bobot Nilai
Jawaban Pertanyaan
Bila Positif Bila Negatif
90
1. SS (Sangat Setuju) 5 1
2. S (Setuju) 4 2
3. R (Ragu-ragu) 3 3
4. TS (Tidak setuju) 2 4
5. STS (Sangat tidak setuju) 1 5
(Sugiyono, 2014:86)
1. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama yang
dari pihak lain yang berasal dari buku-buku, literatur, artikel, dan tulisan-
tulisan ilmiah.
terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti.
(Sugiyono, 2014:1).
Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) itu valid. Valid berarti berarti instrumen tersebut dapat digunakan
mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi
pula menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula.
Untuk mencari nilai validitas dari sebuah item kita akan mengkorelasikan
skor item tersebut dengan total skor item-item dari variabel tersebut. Apabila nilai
korelasi diatas 0.3 maka dikatakan item tersebut memberikan tingkat kevalidan
yang cukup, sebaliknya apabila nilai korelasi dibawah 0.3 maka di katakan item
tersebut kurang valid. Metode korelasi yang digunakan adalah Pearson Product
Moment.
Dimana :
r = koefisien korelasi
n = jumlah responden
pengukuran dengan menggunakan objek yang sama, akan menghasilkan data yang
sama. Untuk menguji reliabilitasnya digunakan metode (split half) item tersebut
dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok item ganjil dan kelompok item
92
yaitu :
Dimana :
r = nilai reliabilitas
rb = korelasi product momen antara belahan pertama dan belahan kedua
Setelah dapat nilai reliabilitas instrumen (r b hitung), maka nilai tersebut
dibandingkan dengan jumlah responden dan taraf nyata. Bila r hitung > dari rtabel,
maka instrumen tersebut dikatakan reliabel, sebaliknya jika r hitung < dari rtabel maka
Pengolahan data yang terkumpul dari hasil wawancara dan kuesioner dapat
menggunakan skala ordinal 1-5 pada setiap butir kuesioner, nilai yang diperoleh
93
dependent Z yaitu sebagai berikut (X,Y), (Z,Y). Data hasil tabulasi diterapkan
Analisis yang digunakan terdiri dari dua jenis yaitu : (1). Analisis
deskriptif terutama untuk variabel yang bersifat kualitatif dan (2). Analisis
1. Analisis Deskriptif
Tahapan analisis dilakukan sampai pada scoring dan indeks, dimana skor
merupakan jumlah dari hasil perkalian setiap bobot nilai (1 sampai 5) dengan
frekuensi (Sugiono, 2014: 135). Pada tahap selanjutnya indeks dihitung dengan
metode mean, yaitu membagi total skor dengan jumlah responden. Angka indeks
94
variabel penelitian.
Dimana :
= 0.8
2. Analisis Verifikatif
sampai dengan 7 (tujuh) menggunakan alat analisis dengan analisis jalur (path
variabel lainnya baik itu pengaruh yang sifatnya langsung atau yang tidak
langsung.
berikut :
skor jawaban, sehingga nilai variabel diperoleh dari total skor jawaban dari
setiap item.
memiliki tingkat pengkuran ordinal harus diubah menjadi interval. Karena itu
jawaban.
e. Hitung scala value (nilai interval rata-rata) untuk setiap pilihan jawaban
f. Hitung skor (nilai hasil transformasi) untuk setiap pilihan jawaban melalui
persamaan :
hasil tabulasi diterapkan pada pendekatan penelitian yaitu dengan analisis jalur
(path analysis).
(endogen).
terjemahan statistik dari hubungan antara variabel alami, tetapi terfokus pada
independen yaitu penyampaian jasa (variabel X), variabel antara kepuasan (Y)
sedangkan variabel dependen adalah kepercayaan pasien (Z). Dalam penelitian ini
yang akan diuji adalah seberapa besar pengaruh penyampaian jasa terhadap
ε
1 ε
2
X xy Y zy Z
zx
Gambar 3.1
Struktur Hubungan X, Y dan Z
Dimana :
X : Penyampaian jasa
Y : Kepuasan pasien
Z : Kepercayaan pasien
ε : Faktor yang mempengaruhi Y dan Z
Dalam hal ini xy, zy dan zx, merupakan koefisien jalur. Struktur
mengetahui apakah variabel yang dihipotesiskan diterima atau ditolak, maka akan
Sub Struktur 1
ε1
X yx Y
98
Gambar 3.2
Diagram Jalur dan Koefisien Jalur Pengaruh
Penyampaian Jasa (X) Terhadap Kepuasan Pasien (Y)
Y = ρyx + ε1
pasien.
Sub Struktur 2
ε2
X zx Z
Gambar 3.3
Diagram Jalur dan Koefisien Jalur Pengaruh
Penyampaian Jasa (X) Terhadap Kepercayaan Pasien (Y)
pasien.
Y = ρzx + ε2
99
Sub Struktur 3
ε3
Y zy Z
Gambar 3.4
Diagram Jalur dan Koefisien Jalur Pengaruh
Kepuasan Pasien (Y) Terhadap Kepercayaan Pasien (Z)
Sub Struktur 4
ε 1 ε 2
X xy Y zy Z
zx
Gambar 3.5
Diagram Jalur dan Koefisien Jalur Pengaruh Penyampaian Jasa (X)
Terhadap Kepercayaan Pasien (Z) Melalui Kepuasan Pasien (Y)
100
H0 : yx = zx = zy = 0
Tidak terdapat pengaruh penyampaian jasa terhadap kepercayaan pasien
H1 : Sekurang-kurangnya ada zi ≠ 0, i = x, y, z
F=
Pengujian secara parsial atau individual dengan statistik uji yang akan
signifikansi (α) ditetapkan 0.5. Pada penelitian ini seluruh pengolahan data dan