Komponen Elektronika
3/2/2021 1
Engineering Department POLITEKNIK NEGERI MALANG
KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA
KOMPONEN AKTIF
KOMPONEN
ELEKTRONIKA
KOMPONEN PASIF
Outputnya sinyal AC
yang dikuatkan
Transistor
Inputnya sinyal AC
Output (Titik A)
Input (Titik B)
Bentuk
Gelombang
Input:
Sinusoidal
(AC) di
titik B
Bentuk
Gelombang
Output: DC
Berdenyut )
di titik A
1. Dioda detektor
ciri :
• Dioda yang terbuat dari germanium
• Berfungsi untuk mendeteksi sinyal kecil pada
rangkain pesawat radio
5. Dioda terobosan
Ciri-cirinya :
• Merupakan dioda yang di doping berat
sehingga menghasilkan daerah kosong yang
sangat sempit.
• Biasanya di gunakan pada rangkaia saklar,
osilator, komponen penguat frekuensi tinggi
6. Dioda Scottky
Ciri-cirinya :
• Kaki anoda yang di buat dari bahan metal
(logam), sedangkan katodanya dari bahan tipe N
• Hanya ada satu pembawa muatan yaitu elektron
• Dapat menghantar dan menyumbat lebih cepat
dari pada dioda biasa.
RESISTOR
LED
MENYALA
BATERE K
Bentuk-bentuk Kapasitor
1. Kapasitor Elektrolit
• Memiliki polaritas positif dan nagtif
• Berfungsi penyearah arus
• Satuan piko farad
5. Kapasitor Polyester
• Tidak memiliki
polaritas
• Satuan piko Farad
• Nilai menggunakan
kode warna
6. Kapasitor Variabel
• Berfungsi memilih
gelombang frekuensi
pada pesawat radio
• Bisa di ubah nilainya
• Satuan piko Farad
7. Kapasitor keramik
• Kapasitor non polar
• Sebgai filter atau penyalaan pada gelombang
radio
• Kapasitasnya di hitung dalam satuan piko
farad
• Nilainya biasanya tertulis langsung.
Bentuk-bentuk Induktor
Gambar (a) menunjukkan bahwa rangkaian tanpa induktor, tegangan pada ujung-
ujung resistor 10V. Pada gambar (b), rangkaian disisipi induktor menghasilkan
tegangan yang sama dengan rangkaian tanpa induktor. Jadi, induktor bagi arus DC
bersifat meneruskan, tetapi bagi arus AC bersifat menghambat seperti ditunjukkan
pada gambar (c).
Jika rangkaian dengan induktor diberi sumber AC dalam hal ini 10 Vrms, maka
induktor itu bersifat menghambat sehingga pada ujung-ujung resistor tegangannya
turun menjadi 5,056V.
Engineering Department POLITEKNIK NEGERI MALANG
Berdasarkan Hubungan Arus dan Tegangan
Komponen Linear: Hubungan antara arus (I) dan tegangan (V) pada
komponen tersebut bersifat linear, arus berbanding lurus terhadap
tegangan.
Contoh: Resistor
LINEAR
R
I
V V
Komponen Non-Linear: Hubungan antara arus (I) dan tegangan (V) pada
komponen tersebut bersifat tidak linear.
Contoh: Diode
I
I NON-LINEAR
V
V
Untuk lebih memahami beda keduanya, coba ikuti simulasi berikut ini: