Anda di halaman 1dari 4

ZAINAL MUTTAQIN

050708593
Teknologi Pendidikan (Banjarmasin)

Tugas 2

LOGIKA (ISIP4211)
Perhatikan instruksi di bawah ini:

1. Jelaskan dan berikan contoh macam-macam proposisi ekuivalen? (Contoh


merupakan pemikiran sendiri)
2. Jelaskan dan berikan contoh macam-macam proposisi konjungtif? (Contoh
merupakan pemikiran sendiri)

Jawaban :

1. Proposisi ekuivalen merujuk pada pernyataan yang memiliki hubungan logis di


mana keduanya memiliki nilai kebenaran yang sama. Contohnya, "Jika hujan turun,
maka tanah basah" adalah ekuivalen dengan "Jika tanah tidak basah, maka tidak ada
hujan." Ini menunjukkan bahwa keduanya memiliki nilai kebenaran yang sama, jika
salah satunya benar maka yang lainnya juga benar.

Ada beberapa jenis proposisi ekuivalen yang umum ditemui dalam logika. Beberapa
di antaranya:

 Hukum De Morgan: Melibatkan negasi dari konjungsi (dan) atau disjungsi (atau).
Misalnya, ekuivalen antara \( \neg (P \land Q) \) dengan \( (\neg P \lor \neg Q) \)
serta \( \neg (P \lor Q) \) dengan \( (\neg P \land \neg Q) \).
 Implikasi: Ekuivalen antara pernyataan implikasi. Misalnya, \( (P \rightarrow Q) \)
ekuivalen dengan \( (\neg P \lor Q) \).
 Hukum Absorpsi: Menunjukkan hubungan antara konjungsi dan disjungsi.
Contohnya, \( (P \land Q) \lor P \) ekuivalen dengan \( P \).
 Hukum Distribusi: Menunjukkan hubungan antara konjungsi dan disjungsi.
Misalnya, \( P \land (Q \lor R) \) ekuivalen dengan \( (P \land Q) \lor (P \land R)
\).
 Hukum Kontraposisi: Ekuivalen antara sebuah implikasi dengan kontraposisinya.
Misalnya, \( (P \rightarrow Q) \) ekuivalen dengan \( (\neg Q \rightarrow \neg P)
\).
 Hukum Tautologi dan Kontradiksi: Setiap pernyataan tautologis (selalu benar)
dan setiap pernyataan kontradiktif (selalu salah) ekuivalen dengan dirinya sendiri.
Semua ini adalah konsep dasar dalam logika yang membantu dalam memahami
hubungan antara pernyataan dan nilai kebenaran mereka.

Contohnya seperti dalam proposisi "Jika Anda belajar dengan baik, Anda akan lulus
ujian" yang ekuivalen dengan "Jika Anda tidak lulus ujian, Anda tidak belajar dengan
baik." Keduanya menunjukkan hubungan yang sama antara belajar dan hasil ujian.
Artinya, jika salah satunya benar, maka yang lainnya juga benar, dan jika salah satu
salah, maka yang lainnya juga salah. Hal ini membantu dalam pemahaman logika dan
membuat hubungan antara pernyataan yang sebenarnya berbeda namun memiliki
implikasi yang sama.

2. Proposisi konjungtif adalah kata atau frasa yang menghubungkan dua klausa atau
proposisi. Contohnya adalah "dan," "serta," "lagi pula," "selain itu," "di samping itu,"
dan sebagainya. Misalnya, "Saya suka belajar bahasa Inggris dan saya juga tertarik
mempelajari bahasa Spanyol." Di sini, "dan" menghubungkan dua ide atau proposisi
yang memiliki hubungan sebab-akibat atau kesamaan tema, menunjukkan bahwa
kedua hal itu saling terkait dalam konteks minat belajar. Contoh lainnya adalah "Dia
rajin belajar, serta selalu bersemangat dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di
sekolah." Kata "serta" di sini menghubungkan dua informasi yang menunjukkan
kesamaan tema, yaitu kegiatan belajar dan keterlibatan dalam kegiatan sekolah. Jadi,
proposisi konjungtif membantu untuk mengaitkan atau menggabungkan dua pikiran
atau ide dalam satu kalimat.

Tentu, ada beberapa jenis proposisi konjungtif yang umum digunakan dalam bahasa:
 Penghubung sebab-akibat: Misalnya, "karena," "sebab," "karena itu," yang
menghubungkan klausa untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat. Contohnya:
"Dia terlambat karena cuaca buruk."
 Penghubung tambahan: Seperti "dan," "serta," "lagi pula," "juga," yang
menggabungkan dua ide atau pernyataan yang sejalan. Contohnya: "Dia suka
berenang dan juga senang bersepeda."
 Penghubung alternatif: Seperti "atau," "maupun," "atau bahkan," yang
menyatakan pilihan antara dua kemungkinan. Contohnya: "Kamu bisa memilih
teh hangat atau kopi sebagai minuman."
 Penghubung kontras: Misalnya, "namun," "akan tetapi," "padahal," yang
menunjukkan perbedaan atau kontras antara dua ide. Contohnya: "Dia lelah,
namun tetap bersemangat untuk menyelesaikan pekerjaannya."
 Penghubung penjelasan: Seperti "yaitu," "adalah," "ialah," yang memberikan
penjelasan atau definisi tentang ide sebelumnya. Contohnya: "Hewan karnivora,
yaitu hewan pemakan daging, memiliki ciri khas tertentu."

Proposisi konjungtif ini membantu untuk menggabungkan dan mengaitkan gagasan


serta informasi dalam kalimat agar menjadi lebih terstruktur dan jelas.

Sumber
"Logika Matematika: Suatu Kajian Teoritis dan Aplikatif" karya Siswanto, dkk (2017)
"Pengantar Logika Matematika" karya Abdul Kadir (2015)
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia. Erlangga.
Alwi, Hasan, Dardjowidjojo, Soenjono. (2005). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Pustaka Jaya.

Anda mungkin juga menyukai