Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS DAMPAK LIMBAH OLI

PADA INDUSTRI BENGKEL MOTOR (STUDY KASUS …….)

PROPOSAL UNTUK SKRIPSI S-1

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

(KONSENTRASI EKONOMI INDUSTRI)

Oleh:

Deswita Maharani Lolok (301301191100173)

Satrio Valentino Haryo H (301301191090139)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


JAMBATAN BULAN
TIMIKA
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya.

Jumlah pertumbuhan penduduk bukan hanya diukur dari angka kelahiran,

melainkan angka kematian, jumlah migran masuk dan migran keluar. Pada tahun

2022 jumlah pertumbuhan penduduk mencapai 1, 17%. Hal ini dikarekan jumlah

angka kelahiran lebih besar dibanding angka kematian. Bertambahnya penduduk

akan mengakibatkan kepadatan penduduk apalagi di jaman sekarang semakin

bertambahnya penduduk suatu kota maka semakin meningkat pula permintaan

pasar, yang salah satunya adalah permintaan akan kendaraan beroda dua.

Timika merupakan salah satu kota di Provinsi Papua Tengah dengan jumlah

permintaan kendaraan bermotornya yang meningkat karena jumlah penduduknya

juga bertambah. Masyarakat kini bisa dengan mudah memiliki kendaraan motor

dengan cara cash ataupun credit.

Sepeda motor sendiri adalah salah satu jenis transportasi yang paling banyak

digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Data IndonesiaId Kepolisian Republik

Indonesia (Polri) mencatat, jumlah kendaraan bermotor di Indonesia mencapai

152,51 juta unit hingga 31 Desember 2022. Dari jumlah tersebut, sebanyak
126,99 juta unit atau 83,27% di antaranya berupa sepeda motor. Sedangkan

jumlah pertambahan kendaraan bermotor baik roda dua tiap tahunnya bisa

meningkat kisaran 3.000.000 - 6.000.000 unit (BPS, 2018-2020). Jumlah

kendaraan ini diperkirakan akan terus meningkat setiap tahun seiring dengan

pertumbuhan jumlah penduduk.

Pemakaian intensif terhadap sepeda motor akan mengakibatkan motor

mengalami penurunan performa sehingga dibutuhkan upaya perawatan baik

secara berkala maupun kondisional. Banyaknya jumlah motor menyebabkan

banyaknya perawatan yang dilakukan di bengkel, sehingga menimbulkan banyak

usaha bengkel baru yang buka di daerah Timika. Yang mengakibatkan limbah

yang berpotensi mencemari lingkungan salah satunya oli bekas yang merupakan

limbah B3, karena oli bekas dapat menyebabkan tanah menjadi tandus dan

kehilangan unsur haranya. Tanah yang tercemar oleh limbah pelumas bisa

pengaruhi mutu hidrosfer pada sumber air minum serta ekosistem aquatik.

Diseluruh dunia, kontaminasi di dasar permukaan sudah jadi permasalahan yang

menyebar luas serta menyerap.

Permasalahan utama pada remediasi tanah ataupun air tanah ialah

melenyapkan isi organik hidrofobik. Zat yang terdapat pada oli bekas pada

dasarnya meresap ke dalam tanah sebagai fase cairan diskrit, yang bergerak

menuju ke inti bumi serta menyusup lewat kapiler. Persoalannya merupakan

gimana nantinya limbah minyak pelumas tersebut hendak diolah sehabis


pemakaiannya, dimana limbah minyak pelumas tercantum dalam limbah bahan

beresiko serta beracun, sebab ciri dari limbah tersebut yang beresiko untuk area

ataupun makhluk hidup sehingga dibutuhkan pengelolaan yang baik. Limbah

minyak pelumas memiliki komponen logam berat yaitu Polychlorinated

Biphenyls( PCBs) dan Polycyclic Aromatic Hydrocarbons( PAHs). Komponen-

komponen tersebut memiliki kandungan zat beracun disaat terlepas ke area

sekitaran bengkel, yang paling utama pada perairan disebabkan bisa menimbulkan

terhalangnya cahaya matahari serta oksigen dari udara ke air. Proses ini bisa

menyebabkan dampak yang beresiko terhadap makhluk hidup dan lingkungannya.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertaraik mengkaji lebih lagi dalam

bentuk proposal dengan judul “Analisis Dampak Limbah Oli Pada Industri

Bengkel Motor

2.1Latar Belakang

Anda mungkin juga menyukai