A. Latar Belakang
Sistem pendidikan semasa itu hanya berorientasi pada hafalan teks semata,
sehingga tidak merangsang santri untuk berdiskusi. Cabang ilmu agama yang
diajarkan sebatas Hadits dan Mustholah Hadist, Figih dan Usul Figih, Ilmu
Tauhid, Ilmu Tasawuf, Ilmu Mantig, Ilmu Bahasa Arab. Ini berlangsung hingga
awal abad ke-20. Sudah barang tentu di sekolah Belanda para murid tidak
diperkenalkan pendidikan Islam sehingga menjadikan cara berfikir dan tingkah
laku mereka banyak yang menyimpang dari ajaran Islam.
Melihat kenyataan ini K.H Ahmad Dahlan beserta para tokoh bertekad
untuk memperbaharui pendidikan bagi umat Islam. Pembaharuan yang
dimaksud meliputi dua segi, yaitu segi cita-cita dan segi teknik. Segi cita-cita
adalah untuk membentuk manusia muslim yang berakhlagul karimah, alim, luas
pandangan dan paham terhadap masalah keduniaan, cakap, serta bersedia
berjuang untuk kemajuan agama Islam. Sedang dari Segi teknik adalah lebih
banyak berhubungan dengan cara-cara penyelenggaraan pendidikan modern
terutama system/model pembelajaran yang diterapkan selama pelaksanaan
pendidikan.
B. Rumusan Masalah
C . Tujuan