Anda di halaman 1dari 4

BENGKEL LISTRIK DAN PEMIPAAN

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
JOB SHEET PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK
SWITCHING BERURUTAN OTOMATIS 200
JOB 7
MOTOR INDUKSI 3 FASA MENIT

1. TUJUAN
Setelah melaksanakan percoban in, praktikan diharapkan dapat :
- Dapat merangkai rangkaian pengoperasian motor induksi 3 phasa
switching berurutan secara otomatis.
- Dapat mengetahui prinsip kerja dari rangkaian pengoperasian motor
induksi 3 phasa switching berurutan secara otomatis.
- Dapat mengetahui tujuan dari pengoperasian motor induksi 3 phasa
switching berurutan secara otomatiS.

2. TEORI DASAR
Tujuan dari menjalankan motor indukssi 3 Ø switching berurutan adalah
untuk menjalankam motor secara berurutan untuk memindahkan benda ketempat
lain.
Komponen komponen yang digunakan dalam menjalankan motor induksi
3 Ø dengan dua arah putaran.
1. Miniature Circuite Breaker (MCB)
MCB merupakan pemutus rangakaian listrik apabila terjadi hubung singkat
atau beban lebih . Pada saat ini MCB banyak digunakan sebagai pengaman
utama suatu instalasi listrik. Prinsipnya kumparan yang dililitkan pada inti besi
yang ada didalam MCB apabiala dialiri arus dan tegangan yang berlebihan ,
inti besi tersebut akan menjadi magnet sehingga akan menarik bimetal, arus
dan tegangan terputus ke rangkaian
2. Fuse
Fuse merupakan rangkaian pengaman apabila terjadi arus hubung singkat dan
beban lebih. Prinsip kerja dari fuse adalah pada saat arus mengalir akan terjadi
panas , dan panas yang lebih akanmeleburkan elemen lubur fuse yang
menyyebabkan rangakaian terputus
BENGKEL LISTRIK DAN PEMIPAAN
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
JOB SHEET PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK
SWITCHING BERURUTAN OTOMATIS 200
JOB 7
MOTOR INDUKSI 3 FASA MENIT

3. Kontaktor
Kontaktor merupakan pengendali arus dan tegangan yang bekerja berdasarkan
prinsip magnetic yang dihasilkan oleh kumparan pada kontaktor tersebut.
Arus dan tegangan yang masuk pada kontaktor dapat dikendalikan oleh saklar
4. Kontak kontak
Kontak kontak merupakan terminal untuk mendapatkan arus listrik yang
diperlukan
5. Lampu indicator
Lampu indicator berfungsi memberi tanda bahwa adanya arus dan tegangan
yang melewati pada suatu sistem
6. Saklar putar
Saklar berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik pada
suatu rangkaian.
7. Timer
Adalah kontak yang bekerja secra otomatis sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.

3. ALAT DAN BAHAN


3.1 Alat :
- Tang potong 1 buah
- Tang lancip 1 buah
- Tang kombinasi 1 buah
- Obeng test 1 buah
- Obeng (+) dan (-) 1 buah
- Multimeter 1 buah

3.2 Bahan :
- MCB 3 Ø (1 buah)
BENGKEL LISTRIK DAN PEMIPAAN
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
JOB SHEET PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK
SWITCHING BERURUTAN OTOMATIS 200
JOB 7
MOTOR INDUKSI 3 FASA MENIT

- MCB 1 Ø (1 buah)
- Kontaktor (3 buah)
- Kontak Bantu (3 buah)
- TOR (3 buah) dan time delay (1 buah)
- Push button NO (1 buah) dan NC (1 buah)
- Lampu indicator ( buah)
- Panel box dan kabel tunggal dan serabut
- Timer 2 buah

4. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Memeriksa alat dan bahan, apakah baik untuk digunakan atau tidak.
3. Memasang MCB 1 phasa dan 3 phasa serta kontaktor pada panel, terlebih
dahulu TOR dipasang pada kontaktor.
4. Mengerjakan rangkaian daya dan kontrol seperti pada gambar kerja.
5. Memeriksa rangkaian setelah selesai apakah benar atau salah dengan
menggunakan multimeter.
6. Setelah itu, melaporkan hasilnya kepada pembimbing untuk diuji.
7. Pada saat pengujian rangkaian kontrol terlebih dahulu diuji.
8. Apabila rangkaian kontrol benar maka rangkaian daya dapat diuji dengan
menggunakan motor 3 phasa.
9. Menyimpan alat dan bahan setelah selesai, pada tempatnya
Pengamatan / Pemeriksaan
Rangkaian ditest dengan menggunakan multimeter , apabila tegangan sudah ada
dalam rangkaian , kemudian memasang motor dan dijalankan , dan apabila
rangkaian motor sudah benar , maka motor akan berputar sesuai dengan yang
diinginkan
BENGKEL LISTRIK DAN PEMIPAAN
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
JOB SHEET PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK
SWITCHING BERURUTAN OTOMATIS 200
JOB 7
MOTOR INDUKSI 3 FASA MENIT

5. KESELAMATAN KERJA
 Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
 Tidak bekerja dalam keadaan rangkaian bertegangan.
 Tidak menghubungkan rangkaian ke sumber tegangan tanpa
sepengetahuan instruktur atau pembimbing.
6. GAMBAR RANGKAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
380/220V; 3/N/PE~50Hz
L1
L2
L3
N
PE
1 3 5

2 4 6

F4
F
95 97 97 97
1 3 5
F5
96
95 98 98 98
2 4 6
F6
96
95
F5
1 3 5 1 3 5 1 3 5
96
K1 K2 K3 11
S0
12
F F F 21 13 53 6 13 53 6 13 53
2 4 6 2 4 6 2 4 6
S1 K1 K1 T1 K2 K2 T2 K3 K3
22
U1 V1 W1 U1 V1 W1 U1 V1 W1 31 14 54 8 14 54 8 14 54
23 23
K2
M1 M2 M3
K1 K2
3~Ø 3~Ø 3~Ø 32 24
31 24
41 41
K2 K3 K3
42 32 42
L1 L2 L3 L4 L5 L7 L8
A1 2 A1 2 A1
K1 T1 K2 T2 K3
A2 7 A2 7 A2

JUMLAH NAMA BAGIAN NO.BGN BAHAN UKURAN KET


III II I PERUBAHAN :

SKALA
DIGAMBAR
STARTING 3 MOTOR INDUKSI 3 Ø
SECARA BERURUTAN OTOMATIS DIPERIKSA

TEKNIK KONVERSI ENERGI


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Anda mungkin juga menyukai