Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL I

PDGK4502
NAMA : GILANG HANANTYO YUDHO
NIM : 858783993

Pendidikan dalam kehidupan setiap manusia mempunyai dampak yang besar untuk
dapat membentuk generasi anak yang cerdas dan berkualitas. Tuntutan dan kebutuhan hidup
manusia semakin berkembang dan tak mungkin terpisahkan seiring berjalannya waktu . Tak
lain halnya dalam dunia Pendidikan, lulusan diharapkan mampu bersosialisasi dan memiliki
keterampilan yang kompeten. Mengingat hal tersebut, maka perlu dilakukan penyesuaian dan
modifikasi kurikulum guna meningkatkan standar pengajaran yang diberikan di sekolah.
Kurikulum sebagai dasar atau pandangan hidup suatu bangsa bukan dalam menata masa
sekarang serta juga masa yang akan mendatang. Penyesuaian kurikulum ini diyakini
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kemajuan terkini dan menyempurnakan kurikulum
yang telah diterapkan. Kurikulum ini diharapkan siswa dapat mengembangkan kepribadian
yang luhur, rasa tanggung jawab, kreativitas, inovasi, dan berpikir kritis, serta memiliki jiwa
nasionalis yang menghargai tanah air.
Kurikulum Merdeka merupakan Sebagian Upaya Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dalam pemulihan pembelajaran di Indonesia. Kurikulum Merdeka diterapkan
untuk mendukung visi Pendidikan Indonesia yang dikembangkan sebagai kerangka kurikulum
yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan
kompetensi peserta didik. Visi Pendidikan Indonesia dikutip dari Platform Merdeka Mengajar
“Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkebribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global”.
Dalam penerapan Kurikulum Merdeka, Pendekatan pengajaran disesuaikan dengan
tingkat kemampuan peserta didik yaitu pengajaran yang berpusat pada kesiapan belajar peserta
didik, bukan hanya pada tingkatan kelas. Pendekatan kurikulum ini bertujuan untuk
memberikan focus pada materi yang lebih mendalam, memberikan waktu yang lebih banyak
untuk mengembangkan kompetensi dan karakter siswa melalui belajar kelompok dalam aksi
nyata (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), memberikan waktu yang cukup untuk siswa
membangun dan meningkatkan kompetensi numerasi dan literasi. Selain berfokus pada siswa,
tujuan penerapan Kurikulum Merdeka bagi guru memberikan fleksibilitas bagi pendidik dan
pendukung perangkat ajar serta materi pelatihan untuk mengembangkan kurikulum satuan
Pendidikan dan melaksanakan pembelajaran yang berkualitas serta mengedepankan gotong
royong pada seluruh pihak untuk mendukung implementasi kurikulum Merdeka.
Prinsip Pembelajaran dalam kurikulum Merdeka mencakup tiga kegiatan pembelajaran
diantaranya Prinsip yang pertama Pembelajaran Intrakurikuler yang dilakukan secara
terdiferensiasi sehingga siswa mempunyai waktu yang cukup untuk memahami materi dan
meningkatkan kompetensi. Prinsiip yang kedua Pembelajaran korikuler yang berupa proyek
penguatan profil pelajar Pancasila (P5) berprinsip pembelajaran interdisipliner yang
berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum peserta didik. Prinsip yang
ketiga Pembelajaran ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai minat dan bakat peserta didik dan
sumber daya satuan Pendidikan.
Struktur kurikulum Merdeka di sekolah menurut Keputusan Menteri Pendidikan
Kebudayaan Riset dan Teknologi No. 162 Tahun 2021 dibagi menjadi beberapa Fase tingkatan
perkembangan capaian pembelajaran yaitu: Fase A untuk SD/MI (Kelas 1-2), fase B untuk
SD/MI (Kelas 3-4), Fase C untuk SD/MI (Kelas 5-6), Fase D untuk SMP/MTs (Kelas 7-9),
Fase E untuk SMA/MA/SMK (Kelas 10) dan Fase F untuk SMA/MA/SMK (Kelas 11-12).
Fase atau tingkatan perkembangan tersebut harus dicapai peserta didik, dan disesuaikan dengan
karakteristik, potensi, serta kebutuhan peserta didik dan satuan Pendidikan.
Pelaksanaan proses pembelajaran kurikulum Merdeka pada satuan Pendidikan
mengacu pada Profil Pelajar Pancasila yang bertujuan menghasilkan lulusan yang berkompeten
dan menjunjung tinggi nilai-nilai karakter (Lely D, 2022). Pelaksanaa pembelajaran dalam
implemetasi kurikulum Merdeka diawali dengan Perencanaa Pelaksanaan Pembelajaran yaitu
guru Menyusun Modul Ajar yang mencakup rencana asesmen formatif yang akan dilakukan di
awal pembelajaran hingga pembelajaran berakhir. Kemudian guru Menyusun Asesmen
formatif yang bertujuan untuk menilai kesiapan masing-masing siswa untuk mempelajari
materi yang dirancang. Dalam proses pembelajaran, guru melakukan montitoring kemajuan
peserta didik secara berkala dengan menggunakan metode-metode pembelajaran yang sesuai
kriteria peserta didik. Asesmen Sumatif di akhir pembelajaran digunakan untuk mengetahui
capaian tujuan pembelajaran.
Sepanjang perjalanan Sejarah, Indonesia mengalami beberapa perubahan kurikulum
Pendidikan. Tidak lama ini, kurikulum di Indonesia mengalami perubahan, dimana sebelumnya
kurikulum yang diterapkan Pendidikan di Indonesia adalah muatan kurikulum 2013 dan masa
ini bertransisi menjadi Kurikulum Merdeka. Kurikulum 2013 merupakan gagasan kurikulum
dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terhadap perubahan dan evaluasi sistem
Pendidikan di Indonesia. Kurikulum ini digunakan sebagai Langkah pemerintah terhadap
sistem Pendidikan yang dipakau pada tahun sebelumnya yakni KTSP (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan). Kemuddian seiring dengan perubahan zaman, pemerintah merancang
program baru yakni Kemdikbud menghadirkan sebuah sistem Pendidikan baru dengan nama
kurikulum prototype atau dikenal dengan Kurikulum Merdeka (Susanti M, 2023).
Adanya pendapat dari Masyarakat tentang perubahan kurikulum yang berlaku di
Indonesia bukanlah kenyataan yang buruk dalam dunia Pendidikan. Perubahan-perubahan
yang diprogramkan Kemdikbud sudah pasti melalui berbagai macam tahapan, riset sedemikian
rupa guna untuk memajukan Pendidikan di Indonesia. Meskipun adanya beberapa perbedaan
dari Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka, menjadikana guru di era sekarang
berlomba-lomba menjadi guru yang berkompeten dan berinovasi dalam proses
pembelajarannya. Berikut beberapa perbedaan secara umum Kurikulum Merdeka dan
Kurikulum 2013 dikutip dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi:
Perbandingan Kurikulum Merdeka Kurikulum 2013
Kerangka Dasar • Rancangan landasan utama Kurikulum • Rancangan landasan utama
Merdeka adalah tujuan Sisdiknas dan kurikulum 2013 adalah
standar nasional Pendidikan. tujuan Sisdiknas dan
• Mengembangakn Profil Pelajar Standar nasional
Pancasila pada peserta didik pendidikan
Kompetensi yang • Capaian pembelajaran yang disusun • Untuk mencapai Standar
dituju per fase isi, Pemerintah
• Capaian pembelajaran dinyatakan menyediakan lingkup dan
dalam paragraph yang merangkaiakn urutan dalam bentuk
pengetahuan, sikap, dan keterampilan Kompetensi Dasar (KD)
untuk mencapai, menguatkan dan yang dikelompokkan pada
meningkatkan kompetensi. 4 Kompetensi Inti (KI)
• Pembagian Fase yaitu: Sikap, Spritiual,
1. PAUD: 1 fase, yaitu Fase Fondasi Sikap Sosial, Pengetahuan,
2. SD/Sederajat: Fase A, B, dan C dan Keterampilan
3. SMP/Sederajat: Fase D • KD dinyatakan dalam
4. SMA/Sederajat: Fase E dan F bentuk point-point dan
diurutkan untuk mencapa
KI yang diorganisasikan
pertahun
• KD pada KI 1 dan KI 2
hanya terdapat pada mata
Pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi
Pekerti dan Pendidikan
Pancasila dan
Kewarganegaraan.
• Peserta didik berkebutuhan
khusus dengan hambatan
intelektual dapat
menggunakan KD-KD
pada SK Perdirjen No.
10/D/KR/2017.
Struktur • Jam Pelajaran (JP) diatur per tahun. • Jam Pelajaran (JP) diatur
Kurikulum Satuan Pendidikan dapat mengatur per minggu. Satuan
alokasi waktu pembelajaran secara mengatur alokasi waktu
fleksibel untuk mencapai JP yang pembelajaran secara rutin
ditetapkan. setiap minggu dalam setiap
• Satuan Pendidikan dapat semester, sehingga pada
menggunakan pendekatan setiap semester peserta
pengorganisasian pembelajaran didik akan mendapatkan
berbasis mata Pelajaran, tematik, atau nilai hasil belajar setiap
integrasi. mata Pelajaran.
• Maple baru sesuai jenjang • Satuan Pendidikan
diarahkan menggunakan
pendekatan
pengorganiasiasn
pembelajaran berbasis
mata Pelajaran, kecuali
SD/MI yang menggunakan
pendekatan tematik
integrative.
Pembelajaran • • Penialain formatif dan
sumatif oleh pendidik
berfungsi untuk emmantau
kemajuan belajar,
memantau hasil belajar,
dan mendeteksi kebutuhan
perbaikan hasil belajar
peserta didik secara
berkesinambungan.
• Menguatkan pelaksanaan
penilaian autentuk pada
setiap mata Pelajaran.
• Penilaian dibagi menjadi
penilaian sikap,
pengetahuan, dan
keterampilan.
Perangkat Ajar • Buku teks dan non teks • Buku teks dan non teks
yang Disediakan • Contoh-contoh modu ajar, alur tujuan
Pemerintah pembelajaran, contoh P5, contoh
kurikulum operasional satuan
Pendidikan
Perangkat • Panduan pembelajaran dan Asesmen, • Pedoman impelmentasi
Kurikulum Panduan pengembangan kurikulum kurikulum, panduan
operasional sekolah, panduak penilaian, panduan
pengembangan P5. pembelajaran setiap
• Untuk pendidiak khusus tersedia juga jenjang
panduan guru dalam memlih dan
mengembangkan materi, media,
metode pembelajaran yang sesuai.

Kurikulum Merdeka adalah suatu pembaruan kurikulum yang lebih fokus pada
kebutuhan individu siswa untuk mengembangkan minat dan bakatnya. Kurikulum Merdeka
memberikan keleluasaan baik pada siswa maupun guru untuk merancang sebuah
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan
potensi diri siswa.
Kurikulum Merdeka menekankan pendidikan di Indonesia pada pengembangan aspek
keterampilan dan karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pembaharuan Kurikulum
bertujuan untuk menciptakan lulusan pelajar yang aktif, kreatif, inovatif, dan kritis serta
memiliki jiwa mandiri dan bertanggung jawab yang cinta tanah air. Kurikulum Merdeka
menggunakan pendekatan PBL yang menekankan partisipasi siswa dan membuat guru
memiliki peran sebagai fasilitator. Dengan begitu, siswa lebih terlibat aktif dalam
mengembangkan potensi dirinya.
Diharapkan dengan adanya Kurikulum Merdeka ini pendidikan di Indonesia menjadi
lebih baik dan menciptakan para pelajar yang bermutu tinggi dan berjiwa Pancasila.
Untuk membantu siswa belajar sesuai minat dan bakatnya, Kurikulum Merdeka
menggunakan berbagai macam model pembelajaran. Mulai dari Model Pembelajaran
Berbasis Proyek, Model Pembelajaran Berbasis Masalah, Model Pembelajaran Berbasis
Inkuiri, hingga Model Pembelajaran Penemuan. Guru diharapkan memilih model
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

Daftar Pustaka:
1. https://guru.kemdikbud.go.id/tentang-kurikulum-merdeka
2. https://pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id/hc/en-us/articles/14142735013145-
Pengajaran-Sesuai-dengan-Tingkat-Kemampuan-Peserta-Didik
3. https://kurikulum.kemdikbud.go.id/perbandingan-kurikulum#tb-perbandingan-left
4. Susanti M, etc. (2023) Perbedaan Penilaian Kurikulum 2013 dengan Kurikulum
Merdeka. Jurnal Basicedu, 7(1), 2580-1147
5. Lely D, Yulianti M, etc. (2022). Peran Guru Dalam Mengembangkan Kurikulum
Merdeka. Jurnal Ilmu Pendidian dan Sosial (JIPSI), 1(3), 2829-2723.

Anda mungkin juga menyukai