Anda di halaman 1dari 46

DASAR-DASAR OTOMOTIF

KELAS X
GAMBAR TEKNIK

Nama : Benny Masriyandi, S.T. Program Keahlian : Teknik Otomotif


Asal Sekolah : SMKN 1 Banyuasin III Peserta Didik : 30 Orang
Durasi : 900 Menit (5 x Pertemuan @ 5 x 45’)

Fase : E
Capaian Pembelajaran : A. Profil Pelajar Pancasila
Peserta didik mampu menggambar teknik dasar, Peserta didik harus mempunyai keterampilan personal
termasuk pengenalan macam-macam peralatan dan sosial berupa Critical Thinking (berfikir kritis),
gambar, standarisasi dalam pembuatan gambar, Creativity (berfikir kritis), Collaboration (bekerja sama),
serta praktek dan membaca gambar teknik, dan Communication (Keterampilan Berkomunikasi) dan
menentukan letak dan posisi komponen otomotif budaya kerja dalam mempelajari aspek “hard skills”
berdasarkan gambar buku manual dan “soft skills”

Tujuan Pembelajaran : B. Model Pembelajaran


Peserta didik dapat menggambar teknik dasar Discovery Learning secara tatap muka, Luring ataupun
sesuai standar yang digunakan Daring (bila kondisi tidak memungkinkan untuk tatap
muka)

C. Kegiatan Pembelajaran Utama


Individu ataupun Kelompok (2 - 5 Peserta didik)

D. Penilaian
Individu dan Kelompok

E. Jenis Asesmen
Individu dan Performa

F. Metode
Diskusi, Presentasi, Demontrasi, Eksplorasi, Projek dan
Praktek

Kata Kunci : Perangkat ajar ini yang dapat digunakan guru dalam
Macam-Macam Peralatan Gambar Teknik, mengajar :
Standarisasi, Praktek Gambar dan Membaca 1. Siswa Reguler/Tipikal
Gambar Teknik, Letak dan Posisi Komponen 2. Siswa dengan hambatan belajar
Otomotif, Buku Manual (Manual Book), BPR 3. Siswa cerdas istimewa berbakat istimewa (CIBI)

Pertanyaan Inti : Kelengkapan perangkat ajar :


Bagaimana cara kita mempraktekkan, Lembar Kegiatan, Buku Paket, Buku Panduan Reparasi
menggambar, membaca gambar dan (BPR), Laptop dan Infocus, HP Android, Rubrik
Menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan Penilaian, Foto, Video, PPT, Alat Peraga Gambar
dunia kerja/IDUKA Teknik, Wiring Diagram
DASAR-DASAR OTOMOTIF
KELAS X
GAMBAR TEKNIK

Deskripsi Umum
Peserta didik akan mempelajari dan menerapkan bidang keilmuan gambar teknik yang meliputi teknik dasar,
termasuk pengenalan macam-macam peralatan gambar, standarisasi dalam pembuatan gambar,serta praktik
menggambar dan membaca gambar teknik, dan menentukan letak dan posisi komponen otomotif berdasarkan
gambar pada buku manual (manual book) ataupun buku paket baik dilingkungan pribadi dan lingkungan
kerja/IDUKA

Catatan untuk Guru


Modul ajar ini akan menjadi materi prasyarat dan berlanjut pada materi berikutnya, dengan menerapkan
pembelajaran berbasis proyek.

Persiapan (30 Menit)


1. Guru membuat materi dan persentasi tentang materi yang akan di ajar/disikusikan
2. Guru menyiapkan peralatan pendukung dalam melaksanakan pembelajaran materi (Peralatan Gambar,
Buku Panduan Reparasi (BPR), Wiring Diagram)

1. Aktivitas
2. Pertemuan 1 : Sejarah gambar teknik dan macam-macam peralatan gambar serta kegunaannya
3. Pertemuan 2 : Standarisasi Gambar Teknik dan macam-macam garis dan tebal garis
4. Pertemuan 3 : Praktek menggambar Konstruksi Geometris, Gambar Proyeksi dan Gambar Potongan
5. Pertemuan 4 : Gambar Sketsa, Cara membaca Buku Manual Reparasi (BPR) dan Wiring Diagram
6. Pertemuan 5 : Praktek menggambar teknik dan membaca BPR ataupun Wiring Diagram
Pertemuan 1
Daring/Luring (1@4 x 45’) 180 Menit

Kegiatan Awal (@30 menit) Kegiatan Inti (@135 menit)


1. Peserta didik mendapatkan paparan secara
1. Guru melakukan absensi kepada peserta didik umum tentang “Sejarah Gambar Teknik”
sekaligus menanyakan kondisi emosi siswa 2. Guru memberikan pertanyaan sebagai umpan
melalui petanyaan yang sudah disusun dalam balik mengenai pemahaman siswa/ kelompok :
asesmen kognitif a. Pengertian gambar teknik
2. Guru dan peserta didik melakukan do’a b. Sejarah gambar teknik
bersama c. Siapa gambar bapak gambar teknik
3. Peserta didik dan guru membahas tentang 3. Guru memberikan kesempatan kepada peserta
kesepakatan yang akan diterapkan pada proses didik untuk melakukan studi pustaka terhadap
pembelajaran baik daring maupun luring materi yang ditanyakan oleh guru
4. Guru menjelaskan kepada peserta didik 4. Guru menunjukan dan menjelaskan
bahwasannya akan mengikuti proses macam-macam peralatan gambar serta
pembelajaran gambar teknik selama 5 (lima) kegunaannya kepada peserta didik
pertemuan, diharapkan peserta mengikuti 5. Peserta didik diberikan waktu untuk memhami
kegiatan pembelajaran dengan fokus serta dan melakukan praktek terhadap
menyiapkan catatan khusus bila diperlukan macam-macam kegunaan peralatan gambar
mengenai materi yang akan dipelajari teknik
5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui 6. Peserta didik mempraktekkan cara penggunaan
pertanyaan pemantik, seperti : peralatan gambar teknik secara indivindu
a. Apa yang kalian ketahui tentang gambar 7. Peserta didik diminta menunjukan hasil dari
teknik? praktek menggambarnya dengan menggunakan
b. Apakah kalian pernah mendengar istilah macam-macam peralatan gambar
gambar teknik? 8. Guru meminta peserta didik mengerjakan soal
c. Guru memperlihatkan contoh gambar teknik dibuku paket gambar teknik hal 20 -22 sebagai
d. Apa harapan kalian saat mempelajari gambar tugas pembelajaran di rumah
teknik ini nanti?

Kegiatan Penutup (@15 Menit) Referensi

1. Peserta didik memberikan/melakukan Buku Paket Gambar Teknik Otomotif C2, SMK/MAK
penilaian kepada guru baik dalam bentuk Kelas X, Program Keahlian Teknik Otomotif, Penerbit
narasi/gambar/emoticon tertentu untuk Erlangga, 2018
menunjukan pemahaman mengenai materi
yang disampaikan pada hari ini Internet
2. Peserta didik menuliskan pertanyaan lebih
lanjut baik dalam kolom komentar ataupun
bertanya langsung kepada guru
3. Peserta didik mengkomunikasikan kendala
yang dihadapi dalam proses pembelajaran
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi
dari guru pengampu

Refleksi Lembar Kegiatan

1. Apa ada kendala terhadap kegiatan 1. Diskusi Kolaborasi


pembelajaran? 2. Praktek Kolaboratif
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan 3. Lembar aktivitas siswa praktik
pembelajaran? 4. Soal-soal latihan di pertemuan 1
3. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas
dalam proses pembelajaran?
4. Apa strategi agar semua siswa dapat
menuntaskan kompetensi pembelajaran?
Pertemuan 2
Daring/Luring (1@4 x 45’) 180 menit

Kegiatan Awal (@30 menit) Kegiatan Inti (@135 menit)


1. Peserta didik mendapatkan paparan secara
1. Guru melakukan absensi kepada peserta didik umum tentang “Macam-macam Standarisasi
sekaligus menanyakan kondisi emosi siswa pada gambar”
melalui petanyaan yang sudah disusun dalam 2. Guru memberikan pertanyaan sebagai umpan
asesmen kognitif balik mengenai pemahaman siswa/ kelompok :
2. Guru dan peserta didik melakukan do’a a. Pengertian standarisasi
bersama b. Bagaimana cara menentukan standarisasi
3. Peserta didik dan guru membahas kembali gambar
tentang kesepakatan yang akan diterapkan 3. Guru memberikan kesempatan kepada peserta
pada proses pembelajaran baik daring maupun didik untuk melakukan studi pustaka terhadap
luring materi yang ditanyakan oleh guru
4. Guru menjelaskan kepada peserta didik 4. Guru menunjukan dan menjelaskan standarisasi
bahwasannya hari ini, akan melaksanakan gambar teknik serta kegunaannya kepada
praktek menggambar dengan standarisasi peserta didik
dengan menggunakan macam-macam garis 5. Peserta didik diberikan waktu untuk memahami
berikut juga kegunaan dari garis tersebut dan melakukan praktek terhadap standarisasi
5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui gambar teknik dan macam-macam garis
pertanyaan pemantik, seperti : gambar
a. Apa ada yang masih ingat tentang peralatan 6. Peserta didik diminta menunjukan hasil dari
gambar yang dipelajari tempo hari? praktek dalam menentukan standarisasi dan
b. Siapkan peralatan gambar kalian, karena hari menentukan garis-garis pada gambar
ini kita akan mencoba untuk menggambar? 7. Guru meminta peserta didik mengerjakan soal
c. Apa yang dimaksud standarisasi dalam dibuku paket gambar teknik hal 38 - 40 sebagai
menggambar? tugas pembelajaran di rumah

Kegiatan Penutup (@15 Menit) Referensi

1. Peserta didik memberikan/melakukan Buku Paket Gambar Teknik Otomotif C2, SMK/MAK
penilaian kepada guru baik dalam bentuk Kelas X, Program Keahlian Teknik Otomotif, Penerbit
narasi/gambar/emoticon tertentu untuk Erlangga, 2018
menunjukan pemahaman mengenai materi
yang disampaikan pada hari ini Internet
2. Peserta didik menuliskan pertanyaan lebih
lanjut baik dalam kolom komentar ataupun
bertanya langsung kepada guru
3. Peserta didik mengkomunikasikan kendala
yang dihadapi dalam proses pembelajaran
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi
dari guru pengampu

Refleksi Lembar Kegiatan

1. Apa ada kendala terhadap kegiatan 1. Diskusi Kolaborasi


pembelajaran? 2. Praktek Kolaboratif
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan 3. Lembar aktivitas siswa praktik
pembelajaran? 4. Soal-soal latihan di pertemuan 2
3. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas
dalam proses pembelajaran?
4. Apa strategi agar semua siswa dapat
menuntaskan kompetensi pembelajaran?
Pertemuan 3
Daring/Luring (1@4 x 45’) 180 menit

Kegiatan Awal (@30 menit) Kegiatan Inti (@135 menit)


1. Peserta didik mendapatkan paparan secara
1. Guru melakukan absensi kepada peserta didik umum tentang “Konstruksi Geometris, Gambar
sekaligus menanyakan kondisi emosi siswa Proyeksi dan Gambar Potongan”
melalui petanyaan yang sudah disusun dalam 2. Guru mengajak peserta didik untuk berdiskusi
asesmen kognitif dengan membentuk kelompok (2-5 Orang) dan
2. Guru dan peserta didik melakukan do’a membahas :
bersama a. Konstruksi Geometris
3. Peserta didik dan guru membahas kembali b. Gambar Proyeksi
tentang kesepakatan yang akan diterapkan c. Gambar Potongan
pada proses pembelajaran baik daring maupun 3. Guru memberikan kesempatan kepada peserta
luring didik untuk melakukan studi pustaka terhadap
4. Guru menjelaskan kepada peserta didik materi yang ditanyakan oleh guru
bahwasannya hari ini, akan melaksanakan 4. Guru membantupeserta didik dalam
praktek menggambar konstruksi geometris, menyelesaikan ketiga materi yang diberikan
gambar proyeksi dan gambar potongan kepada peserta didik
tersebut 5. Peserta didik diberikan waktu untuk memahami
5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui dan melakukan praktek dari ketiga pembahasan
pertanyaan pemantik, seperti : tersebut
a. Tolong persiapkan peralatan gambar kalian! 6. Peserta didik diminta menunjukan hasil dari
b. Fokus karena hari ini pembahasan kita cukup praktek dalam menentukan standarisasi dan
berat, gunakan waktu semaksimal mungkin menentukan garis-garis pada gambar
c. Apa sudah siap menerima materi pada hari ini? 7. Guru meminta peserta didik mengerjakan soal
dibuku paket gambar teknik hal 72 -76, hal 117
- 122 dan hal 135 - 138 sebagai tugas
pembelajaran di rumah

Kegiatan Penutup (@15 Menit) Referensi

1. Peserta didik memberikan/melakukan Buku Paket Gambar Teknik Otomotif C2, SMK/MAK
penilaian kepada guru baik dalam bentuk Kelas X, Program Keahlian Teknik Otomotif, Penerbit
narasi/gambar/emoticon tertentu untuk Erlangga, 2018
menunjukan pemahaman mengenai materi
yang disampaikan pada hari ini Internet
2. Peserta didik menuliskan pertanyaan lebih
lanjut baik dalam kolom komentar ataupun
bertanya langsung kepada guru
3. Peserta didik mengkomunikasikan kendala
yang dihadapi dalam proses pembelajaran
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi
dari guru pengampu

Refleksi Lembar Kegiatan

1. Apa ada kendala terhadap kegiatan 1. Diskusi Kolaborasi


pembelajaran? 2. Praktek Kolaboratif
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan 3. Lembar aktivitas siswa praktik
pembelajaran? 4. Soal-soal latihan di pertemuan 2
3. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas
dalam proses pembelajaran?
4. Apa strategi agar semua siswa dapat
menuntaskan kompetensi pembelajaran?
Pertemuan 4
Daring/Luring (1@4 x 45) 180 menit

Kegiatan Awal (@30 menit) Kegiatan Inti (@135 menit)


1. Peserta didik mendapatkan paparan secara
1. Guru melakukan absensi kepada peserta didik umum tentang “Gambar Sketsa”
sekaligus menanyakan kondisi emosi siswa 2. Guru mengajak peserta didik untuk berdiskusi
melalui petanyaan yang sudah disusun dalam dengan membentuk kelompok (2-5 Orang) dan
asesmen kognitif membahas :
2. Guru dan peserta didik melakukan do’a a. Gambar Sketsa
bersama 3. Guru memberikan kesempatan kepada peserta
3. Peserta didik dan guru membahas kembali didik untuk menggambarkan gambar sketsa
tentang kesepakatan yang akan diterapkan secara sederhana
pada proses pembelajaran baik daring maupun 4. Guru mengarahkan peserta didik untuk
luring meneyelesaikan gambar sketsa
4. Guru menjelaskan kepada peserta didik 5. Peserta didik diminta menunjukan hasil dari
bahwasannya hari ini, akan melaksanakan praktek menggambar sketsa
praktek gambar sketsa dan cara pembacaan 6. Peserta didik diarahkan untuk mempelajari dan
BPR serta Wiring Diagram mendiskusikan mengenai tata cara pembacaan
5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui BPR dan Wiring Diagram
pertanyaan pemantik, seperti : 7. Peserta didik diberikan waktu bertanya
a. Nanti kita coba untuk menggambar gambar mengenai cara pembacaan BPR dan Wiring
sketsa Diagram
b. Fokus kita hari ini adalah bagaimana cara 8. Guru meminta peserta didik mengerjakan soal
pembacaan BPR dan Wiring Diagram dibuku paket gambar teknik hal 178 s/d 185
c. Kalau kalian binggung silakan di diskusikan sebagai tugas pembelajaran di rumah
sama bapak

Kegiatan Penutup (@15 Menit) Referensi

1. Peserta didik memberikan/melakukan Buku Paket Gambar Teknik Otomotif C2, SMK/MAK
penilaian kepada guru baik dalam bentuk Kelas X, Program Keahlian Teknik Otomotif, Penerbit
narasi/gambar/emoticon tertentu untuk Erlangga, 2018
menunjukan pemahaman mengenai materi
yang disampaikan pada hari ini Internet
2. Peserta didik menuliskan pertanyaan lebih
lanjut baik dalam kolom komentar ataupun
bertanya langsung kepada guru
3. Peserta didik mengkomunikasikan kendala
yang dihadapi dalam proses pembelajaran
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi
dari guru pengampu

Refleksi Lembar Kegiatan

1. Apa ada kendala terhadap kegiatan 1. Diskusi Kolaborasi


pembelajaran? 2. Praktek Kolaboratif
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan 3. Lembar aktivitas siswa praktik
pembelajaran? 4. Soal-soal latihan di pertemuan 2
3. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas
dalam proses pembelajaran?
4. Apa strategi agar semua siswa dapat
menuntaskan kompetensi pembelajaran?
Pertemuan 5
Daring/Luring (1@4 x 45) 180 menit

Kegiatan Awal (@30 menit) Kegiatan Inti (@135 menit)


1. Guru mengintruksikan peserta didik untuk
1. Guru melakukan absensi kepada peserta didik menyiapkan peralatan gambar dan
sekaligus menanyakan kondisi emosi siswa menggambar teknik pada Proyektor infocus
melalui petanyaan yang sudah disusun dalam /kertas soal yang sudah disiapkan
asesmen kognitif 2. Guru mengarahkan peserta didik untuk
2. Guru dan peserta didik melakukan do’a menggambar dengan baik dan sesuai dengan
bersama standarisasi
3. Peserta didik dan guru membahas kembali 3. Guru mengintruksi peserta didik untuk
tentang kesepakatan yang akan diterapkan mengumpulkan hasil gambar teknik yang sudah
pada proses pembelajaran baik daring maupun berjalan selama 75 menit
luring 4. Guru melanjutkan dengan mengeluarkan BPR
4. Guru menjelaskan kepada peserta didik ataupun Wiring diagram untuk diujikan kepada
bahwasannya hari ini adalah praktik peserta didik secara individu
menggambar teknik secara keseluruhan,
membaca BPR ataupun wiring diagram
5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui
pertanyaan pemantik, seperti :
a. Tolong persiapkan peralatan gambar kalian!
b. Fokus karena hari ini pembahasan kita cukup
berat, gunakan waktu semaksimal mungkin
c. Apa sudah siap praktik pada pertemuan
terakhir kita hari ini?

Kegiatan Penutup (@15 Menit) Referensi

1. Peserta didik memberikan/melakukan Buku Paket Gambar Teknik Otomotif C2, SMK/MAK
penilaian kepada guru baik dalam bentuk Kelas X, Program Keahlian Teknik Otomotif, Penerbit
narasi/gambar/emoticon tertentu untuk Erlangga, 2018
menunjukan pemahaman mengenai materi
yang disampaikan pada hari ini Internet
2. Peserta didik menuliskan pertanyaan lebih
lanjut baik dalam kolom komentar ataupun
bertanya langsung kepada guru
3. Peserta didik mengkomunikasikan kendala
yang dihadapi dalam proses pembelajaran
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi
dari guru pengampu

Refleksi Lembar Kegiatan

1. Apa ada kendala terhadap kegiatan 1. Diskusi Kolaborasi


pembelajaran? 2. Praktek Kolaboratif
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan 3. Lembar aktivitas siswa praktik
pembelajaran? 4. Soal-soal latihan di pertemuan 2
3. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas
dalam proses pembelajaran?
4. Apa strategi agar semua siswa dapat
menuntaskan kompetensi pembelajaran?
LAMPIRAN

PERTEMUAN 1

Sejarah gambar teknik

Gambar teknik

Gambar teknik ditemukan oleh Leonardo Da Vinci pada abad 15 sehingga beilau dijuluki sebaga Bapak Gambar
Teknik. Abad 16, Gaspard Monge seorang ahli Matematika asal Perancis menemukan sistem menggambar
dengan proyeksi dua bidang garis lurus. Kemudian pada abad 18 didirikan sekolah teknik dengan salah satu
konsentrasinya yaitu mata pelajaran gambar teknik. Selain E French dan Charles I Fierck, ada beberapa tokoh
yang mendefinisikan gambar teknik seperti :

 FH Homan dan Ir. Sutomo Wongsocitro : gambar teknik adalah bahasa yang diperguunakan antara
perancang dan pelaksana
 James S.Rising dan Maurice W.Almfedt, engineering graphic is the combiination of these arts and
science of drawing applicable of the solution of engineering problems
 Warren I. Luzadder, technicaal drawing is a graphic language that is used universally by engineers to
describe the shape and size of structures and mechanism.

Ciri - ciri gambar teknik

1. memiliki skala yang tercantum di dalamnya


2. memiliki dimensi
3. ada perbedaan garis yang memiliki arti
4. terdapat nama sendiri pada setiap gambar
5. memiliki detail dari gambar utama

Peralatan Gambar

Gambar teknik merupakan bahasa yang digunakan untuk menyampaikan ide di dalam dunia teknik. Untuk
dapat membuat sebuah gambar teknik tentunya diperlukan peralatan gambar teknik. Sebenarnya peralatan
gambar teknik sangatlah banyak jenisnya. Tapi, ada beberapa peralatan gambar teknik yang sering digunakan
secara umum. Peralatan gambar teknik itu diantaranya adalah:

1. Kertas Gambar

Kertas gambar digunakan sebagai media gambar. Ada berbagai macam kertas yang digunakan sebagai media
gambar, misalnya kertas gambar putih, kertas kalkir dan lain – lain. Kertas putih merupakan jenis kertas yang
banyak digunakan untuk menggambar teknik sementara itu untuk pembuatan gambar dalam bentuk microfilm
biasanya menggunakan kertas kalkir yang transparan sebagai media gambarnya.

Gambar Kertas Putih


Gambar Kertas Kalkir

Jika dilihat dari ukurannya, kertas dibagi kedalam beberapa format seperti seri A, B, C F dan R. Kertas seri A
adalah kertas yang digunakan untuk membuat gambar teknik. Ukuran kertas seri A dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:

Tabel Ukuran Kertas Seri A

Gambar Ukuran Kertas

Gambar di atas menunjukan jika kertas A0 yang diwakili dengan garis warna merah jika dibagi dua maka akan
menjadi kertas A1, kertas A1 dibagi dua maka akan menjadi kertas A2, kertas A2 dibagi dua maka akan menjadi
kertas A3 dan jika kertas A3 dibagi dua maka akan menjadi kertas A4.

2. Pensil

Gambar Pensil
Pensil berfungsi untuk menarik garis dengan ketebalan merata, membuat huruf, membuat angka, membuat
simbol dan komponen gambar lainnya. Sebelum digunakan pensil ini harus daraut terlebih dahulu. Pensil pada
umumnya terdiri dari grafit (lead) berbentuk silinder dan dilapisi dengan kayu halus. Identitas pensil diberikan
berdasarkan dengan tingkat kekerasan leadnya. Identitas ini disimbolkan dengan huruf kapital atau kombinasi
huruf dan angka seperti 2B, F, H, HB dan lain - lain. Huruf B melambangkan ketebalan (boldness), huruf H
melambangkan kekerasan, huruf F melambangkan komposisi yang tepat sehingga dapat diruncingkan dengan
maksimal dan huruf HB melambangkan pensil yang memiliki sifat keras dan tebal.

Menurut tingkat kekerasannya, pensil – pensil ini dibagi ke dalam tiga golongan yaitu keras, sedang dan lunak.
Golongan keras dari 9H sampai 4H, golongan sedang dari 3H sampai B dan golongan lunak dari 2B sampai 7B.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel Tingkat Kekerasan Pensil

Gambar Contoh Coretan Pensil Berdasarkan Tingkat Kekerasannya

Untuk menarik garis yang panjang dengan tebal yang sama (konstan) sebaiknya pensil dibuat pipih (baji) dan
jangan dibuat runcing/konis seperti gambar di bawah:

Gambar Bentuk Ujung Pensil

Agar hasil dari garis yang dibuat dengan pensil tersebut baik, maka pensil terhadap mistar harus mempunyai
sudut 60°, sedang kecondongan dari arah gerakannya bersudut antara 80° sampai 90°.
Gambar Cara Menarik Garis

Selain pensil yang harus diraut manual seperti yang sudah dijelaskan di atas, Saat ini sudah ada pensil mekanik.
Pensil mekanik ini tidak perlu diraut tetapi cukup mengisikan isi pensilnya saja ke dalam tabung pensil. Isi dari
pensil ini mempunyai tingkat kekerasan yang bermacam – macam demikian juga dengan diameter isinya yang
dapat disesuaikan dengan tebal garis, sehingga tidak perlu lagi penajaman. Ukuran – ukuran yang tersedia
diantaranya adalah 0.3, 0.5, 0.7 dan 0.9 mm. Tingkat kekerasannya dapat dipilih dari HB atau F, H, 2H dan 3H.

Gambar Pensil Mekanik

3. Rapidograph

Gambar Rapidograph
Rapidograph adalah pena yang mempunyai mata pena yang dapat diganti dengan berbagai macam ukuran
sesuai kebutuhan. Rapidograph tersusun dari beberapa bagian.

Gambar Bagian - Bagian Rapidograph

Mata pena rapidograph tersedia dengan ukuran mulai dari yang terkecil 0,1 sampai yang terbesar 2,00.

Gambar Ukuran Mata Rapidograph

Gambar Contoh Coretan Rapidograph

4. Jangka

Jangka digunakan untuk membuat lingkaran, membagi garis atau sudut, membuat konstruksi geometris dan
fungsi - fungsi lainnya. Konstruksi pada jangka pada dasarnya terdiri dari beberapa bagian yang disambungkan.
Berdasarkan ukurannya, jangka terbagi menjadi jangka kecil, jangka sedang dan jangka besar.
Gambar Jangka

5. Penggaris Segitiga

Penggaris segitiga yang digunakan adalah penggaris segitiga satu set yang terdiri dari dua buah penggaris
segitiga. Penggaris pertama memiliki sudut 30°, 60° dan 90°.

Gambar Penggaris Segitiga Dengan Sudut 30o, 60o dan 90o

Penggaris kedua memiliki sudut 45o, 45o dan 90o.

Gambar Segitiga Dengan Sudut 45o, 45o dan 90o

Penggaris segitiga dapat digunakan untuk mempermudah membuat garis arsir. Selain itu penggaris segitiga
memiliki beberapa fungsi lainnya, diantaranya adalah:

a. Membuat garis pararel


Gambar Garis Pararel

b. Membuat garis tegak lurus

Gambar Garis Tegak Lurus

c. Membuat garis dengan sudut 30o

Gambar Garis Dengan Sudut 30o

d. Membuat garis dengan sudut 45o

Gambar Garis Dengan Sudut 45o


e.Membuat garis dengan sudut 60o

Gambar Garis Dengan Sudut 60o

6. Mistar Ukur

Mistar ukur digunakan untuk menngukur dan membuat garis lurus. Mistar ukur tersedia dalam beberapa
panjang ukuran mulai dari 15 cm sampai 100 cm. Mistar ukur terdiri dari skala mm dan skala inchi.

Gambar Mistar Ukur

7. Mistar T

Mistar T memiliki fungsi yang mirip dengan mistar ukur. Mistar T biasanya dipasangkan pada sisi meja gambar.

Gambar Mistar T

8. Mistar Skala

Jika menggambar benda menjadi lebih besar atau lebih kecil dari benda sesungguhnya, maka ukurannya diskala.
Agar setiap kali mengukur tidak perlu menghitung (mengalikan atau membagi), maka cukup dengan
menggunakan mistar skala. Ada mistar skala yang mempunyai penampang segitiga dan tiap ujung segitiga ada
dua skala, sehingga total keseluruhannya ada 6 skala pada satu tongkat skala.
Gambar Mistar Skala

9. Busur Derajat

Busur derajat digunakan untuk mengukur dan membagi sudut. Busur derajat biasanya terbuat dari aluminium
atau plastik. Busur derajat ini mempunyai garis – garis pembagi dari 0o sampai dengan 180o

Gambar Busur Derajat

Selain busur derajat setengah lingkaran dengan range ukur 0o sampai dengan 180o seperti gambar di atas,
terdapat juga busur derajat dengan range ukur 0o sampai dengan 360o seperti gambar di bawah ini:

Gambar Busur Derajat Lingkaran

10. Penghapus dan Pelindung Penghapus

Untuk menghapus garis yang salah dipergunakan penghapus dengan mutu yang baik. Ada penghapus yang
dibuat dari karet dan ada yang dibuat dari plastik. Penghapus yang baik harus dapat menghilangkan garis atau
gambar yang tidak diinginkan atau tidak dibutuhkan dengan tidak merusak gambar.
Gambar Penghapus

Pelindung penghapus digunakan pada saat akan menghilangkan atau menghapus garis salah yang berdekatan
dengan garis – garis lain yang diperlukan. Dengan alat ini garis – garis yang tidak akan dihapus dapat terlindung
dari penghapus.

Gambar Pelindung Penghapus

11. Mal

Mal adalah alat yang digunakan untuk membantu membuat bentuk – bentuk tertentu terutama bentuk yang
sulit atau tidak dapat dibuat dengan menggunakan peralatan standar. Ada bermacam – macam mal yang
digunakan untuk menggambar, diantaranya yaitu mal huruf, mal busur, mal lingkaran, mal elips, dan mal
khusus (tanda – tanda pengerjaan dan lain sebagainya).
Gambar Mal Busur

Gambar Mal Ellipse

Gambar Mal Huruf dan Angka

Gambar Mal Lingkaran

12. Papan dan Meja Gambar

Papan gambar ukurannya disesuaikan dengan ukuran kertas, misalnya untuk kertas ukuran A0 mempunyai
ukuran 1200mm x 900mm, kertas ukuran A1 mempunyai ukuran 600mm x 450mm. papan gambar harus
mempunyai permukaan yang halus dan tepi yang lurus. Papan gambar yang dipasang pada sebuah standar
yang dapat diatur ketinggiannya maupun kemiringannya disebut juga meja gambar.
Gambar Meja Gambar

13. Mesin Gambar

Gambar Mesin Gambar

Mesin gambar adalah sebuah alat yang dapat menggantikan alat – alat gambar lainnya seperti busur derajat,
penggaris segitiga, mistar skala dan lain sebagainya. Keuntungan dari penggunaan mesin gambar ini adalah
proses penggambaran yang lebih cepat.
PERTEMUAN 2

Standarisasi Gambar Teknik

FUNGSI DAN STANDARISASI GAMBAR TEKNIK

1. KEGIATAN MENGGAMBAR TEKNIK

Kegiatan menggambar teknik dilaksanakan dalam suatu tempat yang disebut studio gambar (engineering
drafting departmen). Ahli teknik yang bertugas membuat gambar rancangan disebut peraancang (designer).

1. GAMBAR TEKNIK SEBAGAI GAMBAR TEKNIK

Gambar teknik merupakan alat untuk menyatakan ide atau gagasan ahli teknik yang bisa juga disebut dengan
bahasa teknik. Sebagai suatu bahasa, gambar teknik harus dapat menjelaskan keterangan-keterangan secara
tepat dan objektif.

1. FUNGSI GAMBAR TEKNIK

Gambar teknik memiliki tiga fungsi yaitu untu menyampaikan informasi, sebagai bahan dokumentasi dan
menuangkan gagasan untuk pengembangan.

1. Menyampaikan Informasi

Pada permulaan industri, perencanaan dan pembuatan benda teknik dilakukan oleh orang yang sama.. Dalam
hal ini gambar hanya berarti sebagai konsep dari suatu gagasan sehingga tidak diperlukan aturan-aturan dalam
gambar tersebut.

Setelah industri mulai berkembang, perencanaan dan pembuatan benda teknik dilakukan oleh dua orang yang
berbeda. Dalam hal ini gambar berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan informasi dari pihak perancang
(design drafter) kepada pihak pembuat (operator).

1. Bahan Dokumentasi, Pengawetan, dan Penyimpanan

Gambar teknik merupakan dokumen yang penting di mana data teknis mengenai suatu produk tercantum
secara padat. Dengan mendokumentasikan gambar berarti pula mengawetkan, dan menyimpan untuk
dipergunakan sebagai bahan informasi.

1. Menuangkan Gagasan untuk Pengembangan

Konsep abstrak dalam fikiran seorang perancang untuk membuat sebuah bahan teknik dituangkan ke dalam
bentuk gambar (biasanya berupa sketsa). Kemudian gambar itu dievaluasi dan dianalisa secara terus menerus
sehingga diperoleh yang sempurna.

1. STANDARISASI GAMBAR
2. Pengertian Standarisasi Gambar

Standarisasi gambar berarti pembakuan cara membuat dan membaca gambar. Apabila dalam suatu lingkungan
kerja teknik, antara yang membuat dan yang membaca gambar menggunakan standar gambar teknik yang
sama, berarti lingkungan tersebut sudah melakukan standarisasi gambar teknik.
1. Fungsi Standarisasi Gambar

Standarisasi gambar teknik berfungsi sebagai berikut:

1. Meberikan kepastian sesuai atau tidak sesuai kepada pembuat dan pembaca gambar dalam
menggunakan aturan-aturan gambar.
2. Menyeragamkan penafsiran terhadap cara-cara penggunaan simbol yang dinyatakan dalam gambar.
3. Memudahkan komunikasi antara pembuat gambar dan pengguna gambar.
4. Memudahkan kerjasama antara perusahaan dalam memproduksi benda teknik dalam jumlah banyak
(produksi masal)
5. Memperlancar produksi dan pemasaran suku cadang.

1. Macam-macam Standarisasi

Beberapa standarisasi yang telah banyak dikenal antara lain:

 JIS (Japanese Industrial Standard), standar industri di negara Jepang.


 NNI (Nederland Normalisatie Instituut), standarisasi industri di negara Belanda.
 DIN (Deutsche Industrie Normen), standarisasi industri di negara Jerman.
 ANSI (American National Standart Institute), standarisasi industri di negara Amerika.

Negara kita juga pun punya standar nasional. Dahulu namanya Standar Industri Indonesia (SII). Namun telah
berganti menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI) setelah terbitnya peraturan pemerintah nomor 15 tahun
1991 tentang Standar Nasional Indonesia. SNI dikelola oleh Dewan Standarisasi Nasional (DSN).

1. Standar Internasional ISO

Untuk memenuhi kebutuhan internasional maka dibentuk suatu badan standar yang bersifat internasional
yaitu International for Standardization (ISO). Badan non pemerintahan ini didirikan pada tanggal 14 Oktober
1946, sebagai pengganti badan serupa yaitu International of National Standardizing Association (ISA) yang
dibubarkan pada tahun 1942.

Tujuan dari ISO adalah untuk menyatukan pengertian teknik antarbangsa dengan cara membuat standar.

Bidang ISO yang menangani standar gambar teknik disebut ISO/TC 10 (gambar teknik).

Indonesia merupakan anggota ISO yang diwakili oleh Dewan Standarisasi Nasional.

1. Sifat-sifat Gambar dan Perkembangan Standar Gambar


2. Kepastian Gambar

Fungsi gambar sebagai sumber informasi, yang menghubungkan perancang dengan orang yang
mempergunakannya, harus berisi keterangan-keterangan yang pasti dan tidak boleh menimbulkan
keragu-raguan. Jenis produk yang beraneka ragam mengakibatkan pekerja kawakan kesulitan untuk
menentukan arti gambar yang tidak lengkap. Lambang-lambang harus dipergunakan daripada catatan-catatan
dalam suatu bahasa dan pengertiannya harus seragam secara internasional. Dalam membuat standar, hal yang
penting adalah sampai sejauh mana kepastian tersebut dapat dipromosikan, dengan ketentuan kondisi optimal
dari standar harus ditetapkan.

1. Hubungan Antara Fungsi dan Sifat Gambar

Diantara fungsi-fungsi gambar, penyampaian informasi merupakan yang terpenting, dan dipengaruhi oleh
banyak sifat. Oleh karena itu, sifat penyampaian informasi harus diutamakan daripada yang lain.
Penyederhanaan gambar dan pengurangan tenaga penggambar mungkin akan menyebabkan ketidak
sempurnaan gambar. Dengan kata lain, gambar yang dipakai oleh orang lain harus dipersiapkan dan informasi
yang sejenis harus disampaikan.

1. Sifat dan Pengembangan Standar Gambar

Standar gambar menghubungkan persiapan informasi dan penyampaian informasi, dan kepastian memegang
peranan seperti disebut di atas. Dalam membentuk standar gambar, yang terpenting adalah menemukan
kondisi optimal dari keadaan teknologi modern dan antara kondisi tersebut, yang bertentangan satu sama lain.

1. Kerangka dan Bidang-bidang Kerja ISO/TC10 (Gambar Teknik)


2. Kerangka ISO/TC 10

ISO/TC 10 telah memegang peranan penting untuk menstandarkan gambar teknik, agara dapat memberi ciri
internasional kepada gambar teknik, sebagai bahasa teknik internasional. Dibawah SC1, yang menentukan
standar peraturan umum untuk gambar teknik, terdapat dua golongan besar, yaitu bagian gambar lambang dan
bagian gambar kerja. Bagian gambar lambang dibagi lagi kedalam SC2, SC3 dan SC4 sesuai bidangnya
masing-masing. Pembagian gambar kerja adalah SC5, yang menyangkut cara memberi ukuran dan toleransi,
yang membawahi tiga SC yang menangani beberapa bidang khusus, seperti mesin, kerangka baja, dan
bangunan.

1. Kegiatan ISO/TC 10
2. Kegiatan SC 1 (Prinsip Dasar)

SC 1 telah menentukan standar gambar mengenai dasar umum, dan telah mempunyai pokok-pokok tugas
dalam progran kerja TC 10.

Kegiatan yang paling penting dari SC 1 adalah dasar-dasar penyajian. Hal ini setelah ditetapkan sebagai
rekomendasi ISO/R 128 pada tahun 1958, dan saat ini menjalani peninjauan dan perbaikan, hasilnya telah
ditetapkan dalam ISO/DIS 128 yang mencakup penyajian gambar kerangka baja dan bangunan.

Penyajian gambar hidup adalah cara menyajikan benda oleh gambar pandangan tunggal. Untuk bhuruf-huruf
ISO 3098/Z telah mempersiapkan angka-angka dan huruf-huruf , terutama ditulis dengan bantuan sablon huruf.
Harga-harga yang diutamakan telah diperinci dalam skala.

Cara-cara untuk menunjukkan konfigurasi permukaan dalam gambar telah memeperinci penunjukan kekasaran
permukaan dan arah bekas pemesinan dari suatu bagian dengan lambang.

Penyajian dengan lambangdalam gambar telah menentukan lambang-lambang untuk lasan dalam gambar.

 Kegiatan SC 5 (Memberi Ukuran dan Toleransi)

SC 5 telah menangani hal ukurandan toleransi, dan mempunyai tugas kerja sebagai berikut:

1. Meberi ukuran dan toleransi.


2. Toleransi dan posisi (toleransi geometrik)
3. Memberi ukuran dan toleransi elemen khusus.
4. Memberi ukuran dan toleransi

Cara penunjukan ukuran pada gambar telah diperinci dalam ISO/R 129 dan standarnya saat ini sedang ditinjau
dan diperbaiki. Alasan utama untuk perbaikan tersebut adalah:

1. Penyamarataan ukuran untuk bangunan harus dimasukkan.


2. Untuk internasionalisasi harus dipergunakan lambang sebanyak mungkin, daripada catatan-catatan
dalam suatu bahasa.
ISO/R 406 menentukan cara penyajian toleransi linear dan sudut.

1. Penyajian toleransi bentuk, posisi, tempat, dan penyimpangan putar (run out) pada gambar.

Penyajian toleransi bentuk, posisi, tempat, dan penyimpangan putar disebut dengan toleransi geometrik.
Toleransi geometrik dari suatu elemen (titik, garis sumbu, permukaan dsb), menentukan daerah di dalam mana
elemen tersebut harus berada.

1. Memberi Ukuran dan Toleransi Elemen Khusus.

Dalam hal elemen khusus misalnya kerucut, cara penyajian ukuran dan toleransinya harus diperinci secara jelas,
dan harus berguna secara internasional.

 Kegiatan SC 6 (Penyajian Khusus Gambar Teknik)

Penyajian khusus ditangani dalam SC 6, dan digolongkan dalam

1. Penyajian konvensional atau disedehanakan dari bagian msin, atau elemen-elemen mesin.
2. Penyajian dalam bidang khusus seperti barang pecah belah, elemen opti, saluran pipa dan sebagainya.
3. Penunjukan cara-cara proses dalam gambar.

 Kegiatan SC 2, SC3, dan SC 4

Lambang untuk teknologi vakum, adalah masalah pokok dari SC 2. Lambang untuk istrumen telah diperssiapkan
dalam SC 3. Lambang untuk kinematika ditetapkan oleh SC 4, yang dipakai dalam diagram rangka (skeleton
diagram) mesin, untuk memperlihatkan kontruksi fungsi kinematik dari elemen mesin.

1. TUGAS PERANCANG, JURU GAMBAR, DAN PENGGUNA GAMBAR

Kerja seorang perancang diawali dengan pembuatan sketsa. Gambar kasar tersebut kemudian dianalisa,
sehingga dapat ditentukan dari bahan apa komponen tersebut harus dibuat dan bagaimana metode
pembuatannya. Desainer juga harus memberikan rincian banyaknya elemen yang harus dibuat dan cara
perakitannya. Data dari hasil analisa digunakan untuk memperbaiki skestsa menjadi gambar rancangan, yang
memuat keterangan-keterangan detail. Sebagai hasil akhir dari kerja rancangan adalah gambar kerja.

Dalam pembuatan gambar kerja, seorang perancang dibantu oleh juru gambar (drafter) yang bertugas
menyajikan keterangan-keterangan pada gambar secara ringkas namun mencakup seluruh gagasan perancang.
Seorang juru gambar harus selalu berkonsultasi dengan perancang atau perencana proses saat menyajikan
keterangan-keterangan pada gambar.

Operator bertugas mewujudkan gambar menjadi benda nyata. Seorang operator ditunut memiliki kemampuan
mengoperasikan mesin, ia juga harus bisa mebaca gambar atau mengetahui aturan-aturan gambar menurut
standarisasi gambar.

sumber : menggambar mesin menurut standar iso. G.Takeshi-N. Sugiarto Hartanto

Macam-macam garis pada gambar


PERTEMUAN 3
Kontruksi Geometris

Konstruksi geometri pada gambar teknik sangat penting untuk dipelajari oleh setiap engineer. ilmu ini
mempelajari tentang membuat berbagai konstruksi, misalnya garis singgung, elips dan kurva yang tidak teratur.
Permasalahan utama adalah mencari cara untuk menghubungkan garis satu dengan yang lainya secara TEPAT,
baik lingkaran dengan garis, garis dengan garis, lingkaran dengan lingkaran, dan lain sebagainya.

MATERI SEBELUMNYA ==> MENENTUKAN SKALA PADA GAMBAR TEKNIK

Pengan mengetahui cara menghubungkan garis dengan benar maka gambar konstruksi yang dibuat akan
sangat bagus dan layak untuk dipublikasikan atau mendapat nilai yang sangat memuaskan bagi khalayak
mahasiswa dan siswa teknik mesin.
Mari kita pelajari bersama cara operasi konstruksi geometri sesuai dengan teorinya:

1. Membagi Sudut dengan Sama Besar

membagi sudut

a) Dengan pusat O, menarik busur untuk memotong OA di C dan OB di D.


b) Dengan pusat C dan D, menarik jari-jari sama dengan berpotongan di E.
c) Garis OE membagi dua sudut AOB.

2. Mencari Titik Pusat Lingkaran

mencari titik pusat

a) Buatlah dua garis potong, yaitu AC dan BD.

b) Bagi dua AC dan BD seperti pada gambar; garis lurus pembagi dua (bisektor) akan berpotongan titik E.

c) Pusat busur adalah titik E.


3. Membuat Radius pada Sudut

membuat radius pada sudut

Ada beberapa cara dalam membuat radius pada sudut: yakni dengan membuat garis sejajar dahulu dengan
jarak sama dengan radius dan langsung menggunakan jangka.
Metode dengan cara menggunakan jangka:
a) Ukur jangka sesuai besarnya radius dengan menggunakan penggaris
b) Buat kurva jangka dengan titik pusat sudut (perpotongan garis yang akan dibuat sudut)
sehingga didapat titik perpotongan C dan D
c) Buat kurva menggunakan jangka dengan titik pusat titik C dan D sehingga mendapat titik
perpotongan A
d) Buat kurva dengan titik pusat A hingga menyinggung titik C dan D

4. Membuat lingkaran didalam segitiga

circle in triangle

a) Membagi dua dua buah sudut seperti yang ditunjukkan sehingga bisektor berpotongan di D.

b) Bagian tengah lingkaran adalah titik D.

5. Membagi ruas garis A-B menjadi beberapa bagian yang sama panjang

membagi ruas
a) Membuat garis L dengan sudut dan panjang bebas
b) Buat kurva menggunakan jangka dengan ukuran bebas dari titik A sehingga mendapat titik
potong 1.
c) Ulangi membuat kurva dengan titik pusat 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 (ukuran jangka harus sama)
d) Gabungkan titik 8 dengan ujung garis B
e) Kemudian Tarik sejajar ke kiri sehingga menyinggung garis 7.
f) Ulangi proses diatas sampai garis terakhir (yakni garis 1).

6. Menggambar hexagon didalam lingkaran

METODE A

a) Menggambar garis tengah vertikal dan horisontal dan lingkaran dengan diameter sama dengan jarak
tertentu.

b) Membagi garis lingkaran menjadi 6 busur yang sama panjang, masing-masing sepanjang radiusnya, lalu
tarik garis lurus dari titik ke titik hasil pembagian hingga membentuk segi enam yang dikehendaki.

METODE B

a) Buat garis tengah vertikal dan horisontal dan lingkaran dengan diameter yang telah ditentukan.

b) Dengan menggunakan penggaris segitiga siku-siku bersudut 60° yang didudukkan di atas penggaris
siku-siku “T” (Tee Square), gambarkan titik pada lingkaran terpisah tiap 60°.

c) Tarik garis lurus di antara enam titik pada lingkaran sehingga terbentuk segi enam yang dikehendaki.

7. Menggambar hexagon di luar lingkaran


cek

a) Menggambar garis tengah vertikal dan horisontal dan lingkaran dengan diameter yang sudah
ditentukan.
b) Gunakan penggaris segitiga siku-siku bersudut 60° dan penggaris siku-siku “T” (Tee Square) dengan
posisi seperti pada gambar, untuk membuat enam sisi yang sama sudut dan panjangnya.

8. Menarik garis singgung pada lingkaran dari sebuah titik diluar lingkaran

garis singgung
a) Membuat garis PM
b) Membagi garis PM sama besar menghasilkan titik N
c) Membuat lingk. Dengan titik pusat N menyinggung titik P dan M menghasilkan titik R1 dan R2
d) Gabungkan titik P dan R1 (l1) kemudian P dan R2 (l2)

9. Menarik Garis Singgung Luar pada Dua Buah Lingkaran

garis singgung
a) Menggabungkan garis M1 ke M2
b) Membagi garis M1M2 dengan sama panjang menghasilkan titik O
c) Membuat lingkaran dari titk O menyinggung garis M2 dan M1
d) Membuat lingkaran dari titik M1 dengan dia. R1-R2=R3 dan menghasilkan titik C dan D
e) Menggabungkan garis dari titik M2 ke titik C dan D
f) Menarik garis dari titik M1 ke C diteruskan sehingga menghasilkan titik E
g) Menarik garis dari titik M1 ke D diteruskan sehingga menghasilkan titik F
h) Tarik garis M1E secra tegak lurus sampai titik M2 sehingga menghasilkan titik G
i) Tarik garis M1F secra tegak lurus sampai titik M2 sehingga menghasilkan titik H

10. Membuat Garis Singgung Radius CEKUNG pada Dua Lingkaran

garis cekung

a) Membuat busur dari titik A dengan radius R60 (40+20).


b) Membuat busur dari titik B dengan radius R65 (40+25).
c) 2 busur tersebut akan mendapatkan titik potong di titik C.
d) Buat busur dengan titik pusat C dengan radius R40 sehingga menyinggung lingkaran A dan B di
titik D dan E.

11. Membuat Garis Singgung Radius CEMBUNG pada Dua Lingkaran

garis cembung
a) Membuat busur dari titik A dengan radius R78 (100-22).
b) Membuat busur dari titik B dengan radius R74 (100-26).
c) 2 busur tersebut akan mendapatkan titik potong di titik C.
d) Buat busur dengan titik pusat C dengan Radius R100 sehingga menyinggung lingkaran A dan B
di titik D dan E.
Gambar Proyeksi

ambar Proyeksi - Untuk mengekspresikan wujud objek dalam bentuk gambar, maka diperlukan adanya
sebuah metode yang disebut proyeksi. Gambar yang diproyeksikan adalah gambar dari objek nyata atau khayal
yang menurut garis pandang pengamat pada suatu bidang datar (bidang gambar).

Sebuah objek benda tiga dimensi dapat disajikan pada sebuah bidang dua dimensi dengan menggunakan cara
proyeksi. Ada beberapa macam cara dalam menggambar proyeksi, dalam hal ini dikelompokkan menjadi dua
macam, yaitu gambar pandangan tunggal (proyeksi piktorial) dan gambar pandangan majemuk (proyeksi
ortogonal).

Berikut ini merupakan macam-macam proyeksi:

MACAM_MACAM PROYEKSI
1. PROYEKSI PIKTORIAL

Gambar pandangan tunggal atau proyeksi piktorial adalah suatu teknik dalam menampilkan gambar benda
yang mendekati bentuk dan ukuran sesuai sebenarnya yang dibuat secara tiga dimensi dengan pandangan
tunggal.

Tetapi perlu juga dicatat bahwa tidak semua gambar ilustrasi teknis bukan merupakan gambar piktorial.
Sebuah gambar piktorial hanya menunjukkan berupa goresan garis, sedangkan ilustrasi teknis mencakup
berbagai gambar, baik seni grafis atau fotografi.
Metode proyeksi yang termasuk dalam kelompok proyeksi piktorial adalah:

a. Proyeksi Aksonometri

Jika objek diwakili oleh proyeksi orthogonal, seperti yang ditunjukkan Gambar bawah, hanya satu bidang yang
akan digambar pada bidang ini proyeksi. Misalkan bidang ini atau tepinya relatif terhadap Bidang proyeksi,
maka tiga muka objek akan terlihat pada saat bersamaan, dan Gambar seperti itu memberikan bentuk
sebenarnya dari objek pada gambar bagian kanan. Metode ini disebut proyeksi aksonometri dan gambarnya
disebut gambar aksonometri.

Proyeksi aksonometri ada tiga bentuk, yaitu gambar isometri, dimetri dan Trimetri.
1) Isometri

Proyeksi isometri adalah salah satu jenis proyeksi yang secara akurat menampilkan objek dalam gambar
dengan panjang sumbu yang menggambarkan ukuran objek sebenarnya.
Ciri pada sumbunya :
- Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30 derejat terhadap garis mendatar
- Sudut antara sumbu yang satu dengan sumbu lainnya 120 derajat
Ciri pada ukurannya :
Panjang gambar pada masing-masing sumbu sama dengan panjang benda yang digambarnya.

2) Dimetri

Proyeksi dimetri adalah perbaikan dan penyempurnaan dari proyeksi isometri di mana garis yang tumpang
tindih menjadi tidak terlihat dalam proyeksi isometri.
Ciri pada sumbunya :
Pada sumbu X mempunyai sudut 10 derejat, sedangkan pada sumbu Y mempunyai
sudut 40 derejat.
Ciri pada ukurannya :
Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1:1, dan skala pada sumbu y=1:2,
sedangkan pada sumbu z = 1:1
3) Trimetri

Proyeksi trimetri adalah proyeksi dengan skala pendekatan tiga sisi dan tiga sudut tidak sama. Proyeksi trimetri
merupakan proyeksi yang berpatokan kepada besarnya sudut antara sumbu-sumbu (x,y,z) dan panjang garis
sumbu - sumbu tersebut. -dan merupakan modifikasi lebih jauh lagi dari proyeksi Isometri.

Ukuran panjang, lebar dan tingginya ketiganya disesuaikan. Biasanya menggunakan perbandingan 10:9:5 atau
6:5:4. Dalam proyeksi Trimetri terdapat masing-masing tiga macam skala dan sudut kemiringan.

b. Proyeksi (Oblique) Miring

Proyeksi miring adalah proyeksi gambar dimana garis pada proyeksi tidak tegak lurus terhadap bidang proyeksi
namun membentuk sudut miring.

Permukaan depan objek pada gambar ditempatkan dengan bidang kerja proyeksi sehingga bentuk permukaan
depan objek tergambar seperti sebenarnya. Apabila panjang objek pada proyeksi sama dengan panjang
sebenarnya maka disebut proyeksi miring cavalier, sedangkan untuk panjang objek pada proyeksi yang
diperpendek disebut dengan proyeksi miring cabinet. Gambar pada proyeksi miring memiliki basis sumbu 0, 45
dan 90 derajat.

c. Proyeksi Perspektif.

Proyeksi perspektif adalah salah satu jenis proyeksi piktorial yang mempunyai kesan visual yang mirip dengan
gambar sebenarnya, namun cara menggambar proyeksi perspektif sangat rumit, terutama pada bagian-bagian
kecil.
Dalam tampilan perspektif, garis proyeksi berpusat pada satu atau beberapa titik tertentu.

2. PROYEKSI ORTOGONAL

Proyeksi ortogonal adalah gambar yang diproyeksikan, dan bidang proyeksinya tegak lurus dengan proyektor.
Proyektor adalah garis yang memproyeksikan objek ke bidang proyeksi. Dalam proyeksi ortogonal terdapat
beberapa perspektif yaitu tampak depan, tampak atas, tampak samping, dan proyeksi piktroial.

Secara umum, proyeksi ortogonal dibagi menjadi dua jenis, yaitu proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika.

a. Proyeksi Eropa

Proyeksi Eropa adalah proyeksi yang posisi proyeksi dan arah garis pandangnya terbalik. Proyeksi Eropa sering
juga disebut proyeksi kuadran I atau proyeksi sudut pertama.

b. Proyeksi Amerika

Proyeksi Amerika adalah proyeksi pada bidang yang sama dengan garis pandang. Proyeksi Amerika sering
disebut proyeksi kuadran III atau proyeksi sudut ketiga.
Gambar Potongan

Jenis - Jenis Gambar Potongan

Tampilan gambar ortografik jika dipilih secara cermat dapat menampilkan bagian luar secara teliti sampai
bagian yang paling rumit sekalipun. Tetapi terdapat beberapa benda yang memiliki bagian dalam yang komplek
dan jika digambarkan dengan garis tidak terlihat tidak dapat digambarkan secara efektif karena dapat
menyebabkan gambar yang dibuat akan menjadi rumit dan sulit untuk dibaca. Oleh karena itu di dalam gambar
teknik untuk menmpilkan bentuk - bentuk penting yang tidak terlihat dibuat dalam bentuk gambar potongan.

Gambar potongan dapat dibayangkan dengan sebuah benda yang dipotong dengan sebuah bidang potong dan
gambar potongannya dapat terlihat setelah bagian yang dipotong dihilangkan.

Jenis - jenis gambar potongan yang dapat digunakan untuk menampilkan profil dalam sebuah benda
diantaranya adalah:

1. Potongan Penuh

Gambar potongan penuh diasumsikan benda dipotong seluruhnya dengan bidang potong sehingga sebagian
benda seolah - olah dihilangkan. Gambar potongan menampilkan seluruh bagian dalam secara rinci.
Bidang yang sama pada gambar potongan diarsir dengan arah yang sama kecuali untuk bagian yang berbeda.
Gambar potongan akan menampilkan bagian yang tadinya tidak terlihat menjadi bagian terlihat. Berikut adalah
gambar potongan yang benar dan salah:

2. Potongan Setengah

Gambar potongan setengah, bidang potong hanya menghilangkan seperempat dari objeknya. Untuk benda -
benda simetrik gambar potongan setengah digunakan untuk menampilkan bagian dalam dan bagian luar pada
pandangan yang sama. Gambar potongan setengah sangat bagus digunakan untuk menghilangkan garis yang
tidak terlihat.

3. Gambar Potongan Sebagian (Sobekan)

Pada gambar potongan sebagian, digambarkan benda hanya dipotong pada bagian tertentu saja yang ingin
diperlihatkan bagian dalamnya. Gambar potongan sebagian digunakna untuk memperlihatkan bagian - bagian
tertentu saja.
4. Gambar Potongan Benda Tipis

Gambar potongan benda tipis digunakan sebagai pandangan tambahan dari pandangan utama yang digunakan
pada proyeksi ortograpik . Gambar potongan diproyeksikan pada sebuah bidang potong tambahan.

Aturan Penggambaran Gambar Potongan Berurutan

Gambar potongan berurutan dapat ditempatkan secara terpisah dengan ditunjukan oleh bidang potong dan
gambar potongannya atau dapat diletakan di bawah bidang potongnya.

Itulah jenis - jenis gambar potongan yang dapat disampaikan pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka:
Narayana, K.L et.all. 2006. Machine Drawing Third Edition. New Delhi. New Age International Publisher
PERTEMUAN 4

BUKU PANDUAN REPARASI (BPR HONDA)

Buku panduan reparasi adalah buku yang hanya dimiliki dealer dari masing-masing merk keluaran sepeda
motor biasanya buku tersebut berisikan tata cara perbaikan dan komponen-komponen sepeda motor.
Wiring Diagram

Diagram Kawat (Wiring Diagram)

Ada banyak diagram skema yang digunakan untuk menggambarkan rangkaian peralatan listrik, salah satunya
dan yang paling sering digunakan adalah diagram kawat.

Diagram kawat atau wiring diagram adalah gambar kerja/gambar diagram sederhana yang menggambarkan
rangkaian pengkabelan atau pengkawatan peralatan elektronik dengan bantuan simbol-simbol dalam bentuk
yang disederhanakan.

Diagram kawat ibarat peta yang menunjukkan fungsi dari suatu peralatan elektronik dan komponen-komponen
penyusunnya yang saling tersambung sebagai satu rangkaian elektronik. Serta menunjukkan aliran arus pada
rangkaian elektronik.

Merancang diagram kawat (wiring diagram)

Pedoman dalam merancang diagram kawat:

1. Jalur arus harus digambarkan dengan garis lurus tanpa perpotongan.


2. Posisi ruang dan interkoneksi mekanik dari masing-masing bagian tidak digambarkan dalam diagram
kawat.
3. Diagram kawat harus menunjukkan metode operasi dan urutan pensaklaran suatu rangkaian
elektronik atau sistem kendali dengan jelas dan tepat
4. Kumparan magnet atau kumparan kontaktor harus disusun sedemikian rupa sehingga satu terminal
tersambung langsung ke jalur netral rangkaian control.
5. Semua kontak yang dioperasikan dengna satu kontaktor mempunyai penandaan yang sama seperti
kontaktornya
6. Terminal digambarkan dan diberi nomor yang sama seperti pada table terminal dan diagram
rangkaian.
7. Untuk rangkaian yang besar disarankan agar diagram kawat dibagi kedalam jalur-jalur arus.
8. Diagram alat dari alat pembagi dapat digambarkan di bawah jalur arus.
9. Jenis kontak saklar naik normal tertutupatau terbuka (NO/NC), bagian dimana kontak berada harus
bebas.
10. Setiap bagian alat diberi kode huruf untuk menandakan jenisnya. Jika terdapat beberapa bagian dari
jenis yang sama, maka diberi nomor yang berurutan.
PERTEMUAN 5

Praktik penilaian peserta didik

1. Menggambar Teknik (Jenis dan metode gambar ditentukan oleh guru pengampu)
2. Membaca Buku Panduan Reparasi (BPR) Honda
3. Membaca “Wiring Diagram” Sepeda Motor Honda
RUBRIK PENILAIAN HASIL ASESMEN PRAKTEK PERTEMUAN 1

INSTRUMEN PENILAIAN : SEJARAH GAMBAR TEKNIK DAN PERALATAN GAMBAR TEKNIK

Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten Sangat Kompeten


ASPEK
(0-5) (6-7) (7-9) (10)
Proses Presentasi Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Hasil mampu mampu mampu mampu
mempresentasikan mempresentsikan mempresentasikan mempresentasikan
hasil observasi hasil observasi hasil observasi hasil observasi
tetapi sikap kurang dengan baik namun dengan baik dan
baik tidak mampu mampu berdiskusi
berdiskusi
Hasil Pencarian Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Informasi dan mampu mampu mampu mampu
memiliki peralatan mendapatkan mendapatkan mendapatkan mendapatkan
gambar teknik peralatan namun peralatan dan peralatan dan peralatan dan
tidak bisa mampu mampu mampu
menggunakan serta menjelaskan menjelaskan menjelaskan
menjelaskan kegunaan hanya kegunaannya kegunaannya
kegunaannya sebagian saja dengan baik serta
mampu
menggunakannya

Keterangan :
Siswa yang belum kompeten harus mengikuti pelajaran remedial
Siswa yang cukup kompeten harus memperbaiki pekerjaannya sehingga bisa naik ke level kompeten
RUBRIK PENILAIAN HASIL ASESMEN PRAKTEK PERTEMUAN 2

INSTRUMEN PENILAIAN : STANDARISASI GAMBAR TEKNIK DAN MACAM-MACAM GARIS

Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten Sangat Kompeten


ASPEK
(0-5) (6-7) (7-9) (10)
Proses Presentasi Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Hasil mampu mampu mampu mampu
mempresentasikan mempresentasikan mempresentasikan mempresentasikan
hasil observasi hasil observasi hasil observasi hasil observasi
tetapi sikap kurang dengan baik namun dengan baik dan
baik tidak mampu mampu berdiskusi
berdiskusi
Hasil Pencarian Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Informasi dan mampu mampu mampu mampu
mampu mengenali menggambarkan menggambarkan menggambarkan menggambar
macam-macam macam-macam macam-macam macam-macam macam-macam
garis garis hanya garis dan mampu garis dan mampu garis dengan rapi
sebagian menjelaskan menjelaskan dan mampu
Dan tidak mampu kegunaan hanya kegunaannya menjelaskan
menjelaskan sebagian saja kegunaannya
kegunaannya dengan baik

Keterangan :
Siswa yang belum kompeten harus mengikuti pelajaran remedial
Siswa yang cukup kompeten harus memperbaiki pekerjaannya sehingga bisa naik ke level kompeten
RUBRIK PENILAIAN HASIL ASESMEN PRAKTEK PERTEMUAN 3

INSTRUMEN PENILAIAN : KONTRUKSI GEOMETRIS, GAMBAR PROYEKSI DAN GAMBAR POTONGAN

Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten Sangat Kompeten


ASPEK
(0-5) (6-7) (7-9) (10)
Hasil pencapaian Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik Peserta didik
gambar kontruksi mampu mampu mampu mampu
menggambarkan menggambarkan menggambarkan menggambarkan
gambar konstruksi gambar konstruksi gambar konstruksi gambar konstruksi
hanya saja masih dengan baik
kurang tepat
Hasil pencapaian Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik Peserta didik
gambar proyeksi mampu mampu mampu mampu
menggambarkan menggambarkan menggambarkan menggambarkan
gambar proyeksi gambar proyeksi gambar Proyeksi gambar Proyeksi
dengan baik
Hasil pencapaian Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik Peserta didik
gambar potongan mampu mampu mampu mampu
menggambarkan menggambarkan menggambarkan menggambarkan
gambar Potongan gambar potongan gambar potongan gambar potongan
hanya saja masih dengan baik
kurang tepat

Keterangan :
Siswa yang belum kompeten harus mengikuti pelajaran remedial
Siswa yang cukup kompeten harus memperbaiki pekerjaannya sehingga bisa naik ke level kompeten
RUBRIK PENILAIAN HASIL ASESMEN PRAKTEK PERTEMUAN 4

INSTRUMEN PENILAIAN : GAMBAR SKETSA, BPR HONDA DAN WIRING DIAGRAM

Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten Sangat Kompeten


ASPEK
(0-5) (6-7) (7-9) (10)
Hasil pencapaian Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik Peserta didik
gambar sketsa mampu mampu mampu mampu
menggambarkan menggambarkan menggambarkan menggambarkan
gambar sketsa gambar sketsa gambar sketsa gambar sketsa
hanya saja masih dengan baik
kurang tepat
Hasil pencapaian Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik Peserta didik
pembacaan dan mampu membaca mampu membaca mampu membaca mampu membaca
penggunaan BPR dan menggunakan dan tidak mampu dan menggunakan dan menggunakan
BPR menggunakan BPR BPR BPR dengan baik
Hasil pencapaian Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik Peserta didik
pembacaan Wiring mampu membaca mampu membaca mampu membaca mampu membaca
Diagram dan menggunakan dan tidak mampu dan menggunakan dan menggunakan
Wiring Diagram menggunakan Wiring Diagram Wiring Diagram
Wiring Diagram dengan baik

Keterangan :
Siswa yang belum kompeten harus mengikuti pelajaran remedial
Siswa yang cukup kompeten harus memperbaiki pekerjaannya sehingga bisa naik ke level kompeten
RUBRIK PENILAIAN HASIL ASESMEN PRAKTEK PERTEMUAN 5

INSTRUMEN PENILAIAN : GAMBAR TEKNIK, BPR HONDA DAN WIRING DIAGRAM

Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten Sangat Kompeten


ASPEK
(0-5) (6-7) (7-9) (10)
Hasil pencapaian Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik Peserta didik
menggambar teknik mampu mampu mampu mampu
menggambarkan menggambarkan menggambarkan menggambarkan
gambar teknik gambar teknik gambar teknik gambar teknik
hanya saja masih hanya sebagian dengan standarisasi
tidak standarisasi standarisasi yang dengan benar
benar
Hasil pencapaian Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik Peserta didik
pembacaan dan mampu membaca mampu membaca mampu membaca mampu membaca
penggunaan BPR dan menggunakan dan tidak mampu dan menggunakan dan menggunakan
BPR menggunakan BPR BPR BPR dengan baik
Hasil pencapaian Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik Peserta didik
pembacaan Wiring mampu membaca mampu membaca mampu membaca mampu membaca
Diagram dan menggunakan dan tidak mampu dan menggunakan dan menggunakan
Wiring Diagram menggunakan Wiring Diagram Wiring Diagram
Wiring Diagram dengan baik

Keterangan :
Siswa yang belum kompeten harus mengikuti pelajaran remedial
Siswa yang cukup kompeten harus memperbaiki pekerjaannya sehingga bisa naik ke level kompeten
PELAJARAN REMEDIASI

1. Siswa diminta melaksanakan tugas menggambar gambar teknik yang diberikan oleh guru pengampu
dalam waktu yang ditentukan
2. Siswa diminta mengindentifikasi pola alur yang ada pada wiring diagram
3. Siswa diminta mengerjakan soal yang ada di buku paket

LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK

A. Asesmen Non Kognitif

1. Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili perasaanmu.

2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan berdampak pada semangat belajarmu?
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan belajar di rumah?

Anda mungkin juga menyukai