PROSEDUR
PENYUSUNAN
POLICY BRIEF
PELATIHAN PENYUSUNAN
POLICY BRIEF
PROFIL PENGA JAR
1. .. 1. ..
2. .. 2. ..
3. … 3. …
Nama Pengajar
2
DAFTAR ISI
2 Kompetensi Dasar
3 Indikator Keberhasilan
3
1. Standar Kompetensi Lulusan
4
2. Kompetensi Dasar
5
3. Indikator Keberhasilan
6
4. Outline Materi Pokok
7
4.1
PENGANTAR TENTANG
POLICY PAPER DAN POLICY
BRIEF
8
Apa itu Policy Paper?
9
Policy Paper
10
Policy Paper dan Policy Brief
11
Jenis Policy Paper
12
Jenis Policy Paper
Policy paper yang disusun untuk bidang policy study sangat berbeda dengan
policy paper yang disusun untuk bidang policy analysis.
Untuk kepentingan Pelatihan Penyusunan Policy Brief ini yang lebih relevan
adalah policy paper dalam bentuk policy analysis.
Catatan:
Perbedaan antara 2 jenis policy paper tersebut adalah dalam hal: audiens,
fokus, metodologi, ide/bahasa yang digunakan, dan panjangnya pembahasan
13
Peranan Policy Paper/Policy Brief
Open Data Institute (ODI) dalam sebuah survai bersama dengan para pembuat
kebijakan dalam bidang Ilmu, Teknologi, dan Inovasi menemukan bahwa:
14
Peranan Policy Paper/Policy Brief
Sebagai Jembatan Komunikasi & Kebijakan Antara Policy Analysts ke Policy Makers
Jembatan
Komunikasi
Policy Stakeholders
Policy Environment
Policy Policy
Policy Performance Analysts
Makers
Policy Alternatives
Policy Recommendation
Jembatan
Kebijakan
15
Apa itu Policy Brief?
16
Mengapa Policy Brief?
17
Naskah Kebijakan Sebagai Media Komunikasi Kebijakan
Desimenasi dan debat mengenai Digunakan untuk tujuan Digunakan untuk tujuan
KONTEKS ISU
hasil penelitian kebijakan advokasi dan lobi advokasi dan lobi
Ringkas (dan tidak ada waste words), sederhana, tampilan menarik, banyak gambar
sehingga tidak perlu berpikir terlalu banyak/lama, handy, dsb;
Menggunakan bahasa yang langsung, jelas, bebas dari jargon-jargon birokrasi, hal yang
muluk-muluk, dan klise;
Bisa segera dibuat tanpa menunggu hasil riset selesai sehingga bisa disampaikan pada
saat yang tepat;
Dirancang secara spesifik untuk memenuhi kebutuhan informasi dari policy makers
tertentu. Orientasi pada pengguna sangat kuat; dan
19
Karakteristik Policy Brief
Professional not
Promotional Focused
only Academic
20
4.2
TAHAPAN / KOMPONEN
DALAM POLICY PAPER /
POLICY BRIEF
21
Langkah-Langkah dalam Penyusunan Policy Paper/Policy Brief
+ 2
22
Pemahaman Policy Issue(s)
PEMAHAMAN
23
Pentingnya Mengenali Masalah
24
Syarat Isu Kebijakan
25
Langkah-Langkah dalam Penyusunan Policy Paper/Policy Brief
Kerangka Pikir
Apa Konteksnya? Kausalitas Isu
(Framework)
26
Langkah-Langkah dalam Penyusunan Policy Paper/Policy Brief
27
Langkah-Langkah dalam Penyusunan Policy Paper/Policy Brief
28
Perumusan Pilihan Kebijakan
Contoh Kriteria Pemilihan Alternatif Kebijakan
29
Keywords untuk Kebijakan yang Inovatif
30
4.3
STRUKTUR (OPEN)
POLICY PAPER / POLICY BRIEF
31
Struktur (Open) Policy Brief
1. Judul
2. Executive Summary
3. Masalah Kebijakan (policy question/policy issue, konteks)
4. Kritik terhadap Kebijakan (critique on existing policies)
5. Alternatif Kebijakan (policy alternatives)
6. Rekomendasi kebijakan (policy recommendation)
7. Rencana Tindak Kebijakan (Policy Action Plan)
8. Lampiran
9. Referensi
10.End Notes
32
Sisi Lain Policy Brief
33
LAMPIRAN
34
Definisi Policy Issue(s) dan Policy
Question
35
Contoh Rumusan Policy Issue(s) dan Policy Question
36
Contoh Rumusan Policy Issue dan Policy Question
Policy Issues:
“Birokrasi Indonesia yang sampai saat ini oleh banyak pihak dinilai belum berubah, lamban, tidak lincah,
berkinerja rendah, lebih suka dilayani, kurang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat dan dunia usaha, terlalu
kaku dengan aturan-aturan yang terkadang terkesan mengada-ada dan tidak perlu, serta kurang kreatif dan
inovatif sehingga kurang kompetitif, dinilai belum siap untuk menghadapi perubahan cepat yang terjadi secara
global/internasional dan tantangan di dalam negeri yang semakin besar. Kebutuhan pembangunan birokrasi
Indonesia yang lincah, responsif, adaptif, produktif, dan kompetitiif (agile bureaucracy) yang mampu
mengantisipasi dan menjawab berbagai peluang dan tantangan yang telah dan akan muncul memerlukan
reformasi struktural dan terencana dengan baik serta perubahan mindset dari aparatur Pemerintah untuk dapat
meningkatkan daya saing bangsa secara global yang pada tahun 2019 masih berada pada peringkat 50 dunia”.
Policy Question:
“Bagaimana mempercepat pembangunan birokrasi Indonesia agar menjadi birokrasi yang lincah, responsif,
adaptif, produktif, inovatif, dan kompetitif dalam mengantisipasi perubahan global yang sangat cepat dan
menjawab tantangan pembangunan nasional untuk meningkatkan daya saing bangsa?
37
Contoh Rumusan Policy Issue dan Policy Question
38
Contoh Rumusan Policy Issue dan Policy Question
Policy Issue(s):
Pemerintah Republik Indonesia saat ini sedang menghadapi persoalan yang berkaitan dengan reformasi
birokrasi. Antara lain adalah:
• Kondisi SDM di sektor birokrasi yang belum sesuai dengan standar yang diharapkan untuk menjadi
birokrasi yang imparsial, profesional, dan berkinerja tinggi.
• Birokrasi Indonesia masih tergambar dan masih memberikan kesan yang sangat kuat sebagai
birokrasi yang lamban, lebih suka dilayani, tidak adaptif, dan berkinerja rendah.
• Dalam persaingan internasional yang semakin ketat, setiap negara perlu melakukan pembenahan
untuk meningkatkan investasi dan daya saing global.
• Birokrasi Indonesia sebagai motor penggerak penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
menjadi salah satu kunci dalam meningkatkan daya saing global Indonesia.
• Kinerja daya saing global Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh profesionalisme, kualitas kinerja,
dan kelincahan birokrasi dalam mengeksekusi visi, misi, dan program-program pemerintah.
• Dengan demikian diperlukan kebijakan dan strategi nasional untuk membangun model birokrasi
Indonesia yang dapat meningkatkan daya saing bangsa di tingkat global.
39
Contoh Rumusan Policy Issue dan Policy Question
Policy Question:
40
Contoh Rumusan Policy Issue dan Policy Question
41
Contoh Rumusan Policy Issue dan Policy Question
Policy Issue(s):
“Pemulihan kondisi sosial-ekonomi nasional yang terpuruk sebagai dampak dari pandemi Covid-19 akan
sangat tergantung dari seberapa efektifnya kebijakan yang dilahirkan dan intervensi yang dilakukan oleh
pemerintah. Banyak pihak yang menilai bahwa baik kebijakan yang dilahirkan maupun intervensi yang
dilakukan oleh pemerintah selama ini di bidang ekonomi dan sosial strategis (investasi, perekonomian
digital, kesehatan, dan pendidikan) masih bersifat setengah hati, belum optimal sesuai harapan, tidak
efisien dan tidak efektif, masih belum terintegrasi dengan baik antara satu dengan yang lainnya, masih
bersifat reaktif daripada konsepsional, masih terdapat gap yang cukup tajam antara skenario ideal yang
dirancang dengan kondisi nyata di lapangan, di samping belum terbangunnya secara baik kolaborasi dan
sinergi di antara stakeholders pentahelix (pemerintah, dunia usaha/swasta, akademisi/peneliti,
masyarakat, dan media). Upaya pemulihan tersebut semakin dipersulit lagi dengan masih rendahnya
kesadaran dan kepatuhan masyarakat pada protokol kesehatan sehingga berakibat belum menurunnya
angka-angka kasus penduduk yang terpapar Covid-19 secara signifikan. Untuk mempercepat pemulihan
kondisi sosial dan petrekonomian nasional tersebut baik pada saat pandemi Covid-19 masih
berlangsung sekarang ini maupun pasca pandemi nanti, maka diperlukan transformasi kebijakan dan
strategi yang tepat, sistematis, terintegrasi, terarah, dan saling menguatkan satu sama lainnya baik
dalam bidang investasi, perekonomian digital, kesehatan, maupun bidang pendidikan”.
42
Contoh Rumusan Policy Issue dan Policy Question
Policy Question:
“Kebijakan, strategi, dan langkah-langkah atau rencana tindak strategis apa yang
harus dilakukan pemerintah dalam bidang-bidang investasi, perekonomian digital,
kesehatan, dan pendidikan untuk memulihkan kembali kondisi sosial-ekonomi
nasional yang terpuruk sebagai dampak pandemi Covid-19 baik dalam jangka
pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang?”
43
Contoh Rumusan Policy Issue dan Policy Question
44
Contoh Rumusan Policy Issue dan Policy Question
“Perubahan yang terjadi secara internasional dan tantangan di dalam negeri akan perlunya pengembangan
wilayah yang berdaya saing, berketahanan, dan berkelanjutan perlu disikapi pemerintah dengan hati-hati,
namun progresif, melalui penyediaan infrastruktur ke-PU-an yang mampu mengantisipasi dan menjawab
berbagai peluang dan kebutuhan yang diperkirakan akan muncul. Kebutuhan peningkatan daya saing,
ketahanan, dan keberlanjutan wilayah memerlukan upaya-upaya yang gradual dan terencana dengan baik
dari pemerintah, baik dalam bidang pembiayaan, kelembagaan, teknologi, maupun sumber daya manusia”.
45
PENILAIAN/EVALUASI
46
Penilaian/Evaluasi
1. Jelaskan keterkaitan antara policy paper dengan policy brief pada kondisi ideal!
2. Sebutkan beberapa keunggulan policy brief yang anda ketahui!
3. Sebutkan dan jelaskan secara singkat langkah-langkah penyusunan policy brief!
4. Sebutkan struktur policy brief minimal untuk mencapai sasaran dan memenuhi
karakteristik policy brief!
47
TERIMA KASIH
PUSBANGKOM JPW
BPSDM, KEMENTERIAN PUPR
pusat3bpsdm@yahoo.co.id
bpsdm.pu.go.id/pusat3
(022) 7208024