Deskripsi
Policy brief adalah bentuk publikasi yang secara spesifik ditujukan untuk memberikan
rekomendasi kebijakan. Policy brief adalah dokumen yang paling mungkin untuk dibaca pertama
kali dalam siklus / proses pembuatan kebijakan. Jika kita berhasil menangkap kepentingan
pengambil keputusan melalui dokumen ini, maka besar kemungkinan temuan kita akan masuk di
dalam perdebatan pembuatan kebijakan. Sebaliknya jika sebuah penelitian gagal
menghasilkan policy brief yang meyakinkan, kapasitas temuan untuk mendukung proses
pembuatan kebijakan akan jauh berkurang. Oleh karena itu, walau pun ringkas, policy
brief memiliki arti strategis dan sangat crucial.
Policy brief secara sederhana adalah alat untuk menjelaskan secara singkat arti penting
hasil penelitian, bagaimana hasil penelitian menjawab permasalahan yang ada, dan apa
rekomendasi yang disarankan. Policy brief harus ringkas, artinya dokumen ini berkisaran antara
2-4 halaman, maksimal sekitar 1500 kata.
Terdapat dua pertanyaan penting yang harus kita ajukan pada diri kita sendiri pada saat kita
merancang sebuah policy brief:
2) Bagaimana cara kita menyampaikan pesan untuk mencapai target audiens kita?
Kita harus mengenali apa yang menjadi concern dan interest dari pembaca, sehingga
pilihan kata yang kita gunakan harus mencerminkan hal ini. Informasi harus terorganisasi
secara logis dan bebas dari jargon. Kalimat-kalimat yang panjang (lebih dari 30 kata) dan
kalimat majemuk bertingkat sebaiknya digunakan hanya seperlunya; penggunaan catatan
kaki harus dihindari. Jika harus menggunakan akronim, kepanjangannya harus dijelaskan
di penggunaan pertama.
Oleh karena itu, sebagai persiapan sebelum menulis policy brief, jadikan point-point berikut
sebagai panduan kita:
1) Untuk siapa saya menulis, dan mengapa?
2) Tentukan key message
3) Buat SWOT analysis sederhana, setidaknya identifikasi siapa kekuatan, kelemahan,
tantangan dan kesempatan terkait dengan isu penelitian kita.
Setelah kita melakukan / dapat menjawab tiga point di atas, maka penulisan policy brief dapat
dimulai. Penulisan policy brief harus singkat dan dapat dimengerti, dan harus cenderung
kepersuasive. Artinya, harus menimbulkan sense of urgency, menjelaskan mengapa hal ini
penting bagi pembaca, dan menekankan pada keuntungan dan keunggulan dari rekomendasi kita.
Template policy brief pada umumnya terdiri dari:
1. Ringkasan Eksekutif
2. Pendahuluan
Deskripsikan secara ringkas masalah kebijakan
3. Pendekatan yang digunakan dan hasil/bukti dan analisis
4. Hasil temuan yang paling relevan dengan masalah kebijakan dan analisisnya
5. Kesimpulan
Kaitkan bukti/hasil analisis dengan permasalahan awal
6. Implikasi kebijakan dan rekomendasi.
Nyatakan implikasi kebijakan dari temuan / hasil analisis dan tunjukkan keunggulan
rekomendasi untuk menyelesaikan masalah.
4) Kesimpulan
Berdasarkan bukti / hasil dan analisis, buatlah kesimpulan yang dikaitkan dengan
permasalahan. Upayakan untuk menulis kesimpulan yang konkrit, bukan normative.
Tips: Dalam menulis, pilih gaya yang assertive untuk lebih meyakinkan pembaca.
Executive Summary
A one or two sentence overview of the brief that entices readers to go further
Introduction
Answer the question why is the topic important, why should people care
Answer the question what were the goals of the research and overall findings
Create curiosity about the rest of the brief
Conclusion