Anda di halaman 1dari 17

Policy Brief

Analisis Kebijakan Kesehatan

Disusun Oleh :
Kelompok 4

Dosen Pengampu :
Ch. Tuty Ernawaty, SKM., M.Kes
Anggota Kelompok :
1.Arni Melati 1911212003
2.Dinda Syafitrillah 1911211045
3.Emlly Tria Ananda 1911212031
4.Ishlahatissalamah 1911212007
5.Kartika Putri 1911211050
6.Mirna Saputri 1911211031
7.Nessa Iskandar 1911211047
8.Selsa Malia Putri 1911212019
9.Zilfia Armaningsi Futri 1911211054
Outline :
1. Konsep Policy Brief
2. Pembuatan Policy Brief
3. Karakteristik Policy Brief
4. Urgensi Policy Brief
5. Komponen Penulisan Policy Brief
6. Sistematika Penulisan Policy Brief
7. Studi Kasus
01. Konsep Policy Brief
A. Definisi Policy Brief
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun
2016 Tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan di
Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah, policy
brief merupakan suatu media yang menguraikan dasar rasional
dalam pemilihan sebuah alternatif kebijakan tertentu atau
rangkaian tindakan dalam sebuah kebijakan saat ini.
Definisi policy brief dari berbagai pendapat antara lain :
Menurut Eisele (2006) policy brief adalah a short, neutral summary of
what is known about a particular issue or problem. Policy briefs are a form
of report designed to facilitate policy-making
Menurut Young & Quinn (2002) policy brief adalah a document that
outlines the rationale for choosing a particular policy alternative or course
of action in a current policy debate
B. Tujuan Policy Brief
Tujuan umum dari policy brief adalah untuk mendukung
pembuatan kebijakan (pembuatan keputusan) berdasar
informasi yang relevan (informed evidence-based) pada
organisasi-organisasi yang relevan (memiliki wewenang untuk
membuat kebijakan/ membuat keputusan).
Muatan dalam policy brief menjelaskan isu/masalah, konteks, stakeholders,
cakupan dan dampak. Policy brief mengeksplorasi berbagai penyebab masalah,
hubungan antar berbagai isu terkait, serta mengidentifikasi implikasi temuan-
temuan dalam analisis terhadap aktor-aktor kunci. Penyusunan policy brief
dapat memiliki 2 (dua) tujuan utama yaitu sebagai media untuk eksplorasi dan
advokasi.
C. Fungsi Policy Brief
Setiap luaran yang dihasilkan dari analisis kebijakan memiliki
manfaat terutama bagi penentu kebijakan. Fungsi PB pada
dasarnya terdiri dari 2 jenis yaitu :
1. Fungsi advokasi, yaitu memberikan pilihan terhadap
sebuah solusi.
2. Fungsi eksplorasi, yaitu memberikan informasi mendalam
tentang hal-hal yang harus dipersiapkan atau dilakukan
jika suatu kebijakan dipilih.
D. Alasan dibutuhkannya Policy Brief
Terdapat beberapa alasan mengapa dibutuhkannya policy brief ,
antara lain:
1. Pemerintah membutuhkan informasi yang berkualitas sebagai
basis kebijakan;
2. Ada banyak lembaga yang memiliki pengalaman dan
pengetahuan yang penting dan relevan dengan kebijakan publik.
3. Pengambil kebijakan (policy maker) membutuhkan data dan
informasi spesifik: yang singkat, mudah menangkap intisarinya;
4. Ditulis dalam bahasa yang non-teknis;
5. Dari laporan yang fokus memuat implikasi dan rekomendasi
kebijakan.
E. Kelebihan Policy Brief
Dalam hal ini Dwiyanto (2012) mengemukakan keuntungan
policy brief sebagai berikut :
Ringkas, sederhana, tampilan menarik, banyak gambar
sehingga tidak perlu berpikir, handy, dsb.
Bisa segera dibuat tanpa menunggu hasil riset selesai
sehingga bisa disampaikan pada saat yang tepat.
Dirancang secara spesifik memenuhi kebutuhan
informasi dari policy-makers tertentu, orientasi pada
pengguna sangat kuat.
Bisa menggambarkan logika kebijakan secara mudah
(masalah kebijakan, sebab munculnya masalah, dan
pilihan tindakan yang tersedia)

02. Pembuatan Policy Brief


Berdasarkan Peraturan LAN Nomor 28 Tahun 2017 ada, beberapa catatan
yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah policy brief yaitu:

Fokuskan pada Jelaskan Identifikasi Identifikasi Susun Batasi tulisan


satu masalah tujuan fakta formal fakta formal rekomendasi kurang lebih 1500
kebijakan yang yang yang dapat (seribu lima ratus)
mendukung mendukung digunakan kata, dengan
tujuan tujuan (accessible) jumlah halaman 2
oleh target (dua) sampai
pembaca atau dengan 4 (empat)
audiens halaman
(maksimal 8
(delapan)
halaman).
03. Karakteristik
Policy Brief
Digunakan untuk menyampaikan saran Umumnya berisi paparan yang singkat
rekomendasi kebijakan berdasarkan hasil dengan bahasa yang lebih umum atau
riset kebijakan, meskipun dapat dibuat nonteknis, namun harus berdasar informasi
sesuai kebutuhan tanpa menunggu adanya yang berbasis bukti dan ditujukan kepada
riset kebijakan. lembaga/organisasi yang relevan.
Befungsi sebagai jembatan antara peneliti
atau analis kebijakan dengan pengambil
kebijakan yang berupaya menjelaskan dan
meyakinkan urgensi isu terkait, menyajikan
rekomendasi kebijakan dan memberikan
bukti yang mendukung.
Contoh
Dibandingkan dengan luaran analsisis
kebijakan lainnya, PB memiliki
karakteristik tersendiri Tabel berikut
menjelaskan perbedaan PB dengan policy
paper dan policy memo.
04. Urgensi Policy Brief
Penelitian (research) merupakan sumber informasi dan rekomendasi bagi pengambil keputusan
dalam menentukan kebijakan. Namun sayangnya hasil penelitian yang telah dianalisis
sedemikian rupa di Badan Penelitian dan Pengembangan kurang mampu menjadi media
komunikasi dengan pengambil kebijakan. Jika gap ini dapat dihilangkan, maka diharapkan dapat
menciptakan kebijakan publik yang lebih berkualitas dengan memperhatikan informasi yang
relevan serta melalui kajian ilmiah.
05. Komponen
Penulisan Policy
Brief
Latar Pre-
Pernyataan
Ringkasan belakang existing
isu/masalah
masalah policies

Keuntungan
Pilihan
dan Rekomendasi
kebijakan
kelemahan
06. Sebuah Policy Brief yang berkualitas
seharusnya:

Sistematika 1. Berisi latar belakang yang cukup, sehingga


pembaca dapat memahami konteks
Penulisan permasalahan dan substansi permasalahan
secara tepat;
Policy Brief 2. Meningkatkan keyakinan pembaca bahwa
masalah publik tersebut harus segera diatasi;
3. Menggunakan alternatif pilihan-pilihan
kebijakan;
4. Memberikan bukti-bukti yang relevan untuk
mendukung pilihan kebijakan;
5. Merangsang pembaca untuk berse-mangat
mengambil dan menetapkan keputusan.
JUDUL

Ringkasan Eksekutif

Pendahuluan
Contoh :
Berikut sistematika
penulisan Policy Brief :
Metodologi

Hasil/Temuan

Rekomendasi

Daftar Pustaka / Referensi


07. Studi Kasus Identifikasi
Kasus

PENGOLAHAN ABU HASIL PEMBAKARAN LIMBAH


MEDIS SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI
BAHAN BANGUNAN YANG BERASAL DARI
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

Solusi
Analisis
Kasus
Kasus
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai