Anda di halaman 1dari 36

Penyusunan Policy Brief

DEPARTEMEN ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
AGENDA
Sesi 1. Kerangka penulisan Policy Brief
Sesi 2. Penyusunan pendahuluan dan metodologi
Sesi 3. Penyusunan Hasil dan Diskusi
Sesi 4. Penyusunan Rekomendasi dan Ringkasan Eksekutif
Sesi 5. Finalisasi Policy Brief
TUJUAN
Policy Brief (Ringkasan Kebijakan) adalah salah satu cara yang paling efektif bagi peneliti untuk
menyampaikan secara ringkas laporan penelitiannya kepada berbagai jenis khalayak. Policy brief
ditujukan untuk menyajikan temuan penelitian ke sasaran pemirsa tertentu, disesuaikan untuk
pembaca yang memiliki pemahaman teknis atau tidak, menguraikan lesson learned dari
penelitian tersebut, dan kemudian menerjemahkannya ke dalam analisis atau rekomendasi
kebijakan.
Tujuan
1. Untuk meningkatkan pemahaman tentang hubungan antara penelitian dan kebijakan berbasis
bukti dan berbagai best-practice
2. Untuk membangun kapasitas dan ketrampilan dalam mengkomunikasikan penelitian untuk
memaksimalkan dampak dan adopsi saran hasil penelitian
3. Untuk meningkatkan pemahaman penelitian tentang proses kebijakan, serta peran policy brief
dalam proses tersebut
4. Untuk melatih peserta cara menulis sebuah policy brief yang efektif
APA ITU POLICY BRIEF?

Sesuai namanya, ringkasan kebijakan (policy brief)


adalah sebuah dokumen yang memberikan informasi
yang singkat namun adekuat agar pembaca dapat
mengambil keputusan atau membuat kebijakan.
Tujuannya adalah agar ada sesuatu yang dilakukan
oleh pengambil kebijakan
PADA SAAT APA POLICY BRIEF DITULIS?
Penulisan policy brief biasanya didasarkan pada hasil penelitian empiris. Kita perlu memahami
apakah penelitian ini berada dalam tahapan:
1. Sebelum ada kebijakan. Dengan demikian policy brief diarahkan untuk memberi ide untuk
penyusunan kebijakan yang relevan.
2. Saat kebijakan berada dalam proses legislasi untuk menjadi sebuah kebijakan publik.
Dengan demikian policy brief diarahkan untuk membentuk persepsi atau menggalang
dukungan untuk suatu kebijakan yang akan disahkan.
3. Saat kebijakan dilaksanakan. Dengan demikian penelitian merupakan penelitian yang
mengarah ke bagaimana pelaksanaan kebijakan (Implementation Research), dan policy brief
diarahkan untuk mengidentifikasi tantangan-tantangan di lapangan.
4. Saat berada dalam fase Evaluasi Kebijakan. Dengan demikian policy brief diarahkan untuk
menilai atau mengkritisi suatu kebijakan tergantung pada hasil yang dicapai.
BAGIAN I:
PENDAHULUAN
KERANGKA: PENDAHULUAN

Bagian Pendahuluan adalah tempat dimana kita meyakinkan pembaca bahwa isu
yang dipilih memang penting dan menarik, oleh karena itu perhatikan hal-hal apa
yang harus muncul di bagian ini, serta pilihan kata dan gaya penulisan yang
digunakan:
1. Nyatakan mengapa topik ini penting dan menarik
2. Jelaskan seperti apa situasinya atau seberapa mendesak hal ini
3. Nyatakan dari tujuan policy brief
4. Secara singkat berikan gambaran mengenai hasil temuan dan konklusi
5. Tulislah dengan gaya yang menarik perhatian, bukan dengan gaya penulisan
laporan
Tergantung dari cara bagian Pengantar ditulis, pembaca dapat
saja merasa bahwa:

1. Isunya tidak menarik atau tidak penting


2. Isunya menarik, tetapi tidak penting
3. Isunya penting, tetapi tidak menarik
4. Isunya memang penting dan menarik.
Bagaimana cara menulis bagian Pendahuluan yang jelas?
Tujuan dari policy brief harus dinyatakan secara jelas di dalam naskah policy
brief. Yang dimaksud dengan ‘tujuan’ adalah apa yang Anda harapkan terjadi
setelah pembaca selesai membaca policy brief ini,
Hal penting lain yang harus disebutkan di bagian Pendahuuan, yaitu kebijakan
apa yang disoroti. Nyatakan secara jelas apakah in merupakan:
1. Kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, atau
2. Kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah provinsi, atau
3. Kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah kabupaten/kota
4. Kebijakan yang ditetapkan oleh lembaga
• Sebutkan nomor peraturan/kebijakannya, jika ada. Dengan
memperhatikan konteks tingkat pengambil kebijakan maka kita
sebagai penulis policy brief dapat membayangkan siapa yang akan
dituju. Hal ini sangat penting untuk pemberian rekomendasi nantinya.
• Jelaskan konteksnya. Berikan gambaran mengenai permasalahan yang
ada, yaitu apa permasalahannya, mengapa permasalahan ini terjadi,
siapa yang terkena dampak terbesar dari masalah ini, siapa yang
seharusnya bertanggungjawab untuk menyelesaikan permasalahan ini,
dan apa tantangan terbesar dalam menyelesaikan masalah.
Mengingat sulitnya menulis sebuah policy brief, kami sarankan
Anda untuk mempersiapkan hal-hal ini sebelum menulis

1. Identifikasi siapa audiensnya. Tanyakan pada diri sendiri: untuk


siapa saya menulis, dan mengapa?
2. Identifikasi pesan kuncinya. Tanyakan pada diri sendiri: apa yang
harus diketahui oleh pembaca?
3. Susun kerangka menulis. Tanpa adanya kerangka, kita akan
cenderung mengulang-ulang hal yang sama, atau menulis terlalu
panjang tanpa fokus yang jelas.
Penugasan
Tulislah bagian Pendahuluan dari policy brief Anda.
Usahakan agar bagian ini tidak lebih dari 3 paragraf. Periksa
apakah Anda telah menyebutkan:
1. Tujuan dari policy brief
2. Kebijakan apa yang menjadi fokus
3. Konteks permasalahan. Jangan lupa, lakukan ‘framing’
terhadap issue sehingga jelas batasnya.
BAGIAN 2:
METODOLOGI, HASIL DAN DISKUSI
ADA APA DI BAGIAN INI?

Bagian ini membahas caranya bukti dan


fakta-fakta dikumpulkan, dan ringkasan dari
fakta-fakta yang ditemukan.
Metodologi atau pendekatan

Uraikan bagaimana metode penelitian dilakukan,


siapa yang melakukan penelitian, bagaimana cara data
dikumpulkan dan teknik analisisnya. Harap diingat,
jangan terlalu banyak istilah teknis yang sulit
dipahami oleh pengambil kebijakan.
Pengambil kebijakan tidak terlalu peduli tentang
seberapa canggih metode yang Anda gunakan.
Ingat, ini bukanlah ringkasan penelitian, dan bukan naskah publikasi.
Bahkan, bagian metodologi atau pendekatan ini cukup dijadikan box
kecil (bagian dari Policy Brief), hanya untuk menyatakan sumber
data yang digunakan, siapa yang Anda wawancarai, atau dimana
penelitian dilakukan.
Hasil dan diskusi

Hasil yang didapat perlu ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami.
Hasil disajikan mulai dari yang umum ke hal spesifik. Apa isu dan
konteks fakta perlu digambarkan dan dianalisis. Nilai tambah policy
brief bukan hanya pada adanya data, tetapi kemampuan untuk
memaknai data menjadi informasi yang penting dan berguna untuk
kebijakan. Jadi, dalam menyajikan temuan, selalu jelaskan kepada
pembaca: “apa artinya”. Beri contoh, bila perlu. Batasi agar tidak
terjebak dalam detil yang rumit, cukup sajikan apa yang perlu
diketahui pembaca.
Sebenarnya, setidaknya ada dua tipe policy brief:
1. Tipe pertama adalah policy brief yang meng-advokasi pembaca untuk
mengambil langkah tertentu untuk mengatasi suatu masalah.
2. Tipe kedua adalah policy bref yang obyektif, yang menyajikan berbagai
alternatif kebijakan yang berbeda untuk mengatasi suatu masalah.
Ini menentukan seperti apa bagian hasil dan diskusi ditulis. Untuk tipe pertama
(policy brief yang bersifat Advokasi), hasil dan diskusi harus diarahkan untuk
membuktikan argument dari penulis. Berikan argument yang kuat sehingga
pembaca sampai pada kesimpulan yang sama dengan penulis.
Untuk tipe kedua (policy brief yang bersifat Obyektif) penulis harus menyajikan
berbagai perspektif yang berbeda dalam melihat masalah dan memaknai hasil
temuan. Seluruh perspektif yang berbeda ini harus disajikan secara seimbang,
tidak memihak.
Bagian diskusi hasil merupakan bagian penting dari policy
brief karena bagian ini membuktikan argument yang ingin
Anda sampaikan. Jadi, inti dari bagian ini adalah:
1. Mengekspresikan gagasan dan argument dengan
pernyataan-pernyataan tegas yang jelas (apabila ini
merupakan policy brief untuk Advokasi)
2. Menyampaikan argument yang seimbang (apabila ini
merupakan policy brief yang Obyektif) dan dapat
dipertahankan
3. Memaknai data yang ada dalam temuan.
Setelah bagian Diskusi selesai ditulis, buatlah kesimpulan.
Kesimpulan terlihat sederhana tetapi ternyata bukan sesuatu yang
mudah untuk dibuat.
Menurut WHO: “one of the main barriers between research and
action is the inability to condense research results into conclusions
which could facilitate policy formulation”.
Kecenderungan yang sering terjadi adalah penulis memasukkan isu
baru atau solusi baru dalam kesimpulan, sesuatu yang belum dibahas
sebelumnya, sehingga membingungkan pembaca. Jadi, walau pun
kelihatannya sederhana, namun bagian kesimpulan merupakan bagian
yang penting dari policy brief.
Bagaimana cara menulis bagian Kesimpulan:

1. Kesimpulan harus didasarkan pada hasil temuan. Kelompokkan


hal-hal penting ke bagian yang jelas dan mudah dibaca oleh
pembaca
2. Kesimpulan-kesimpulan harus merupakan pemikiran terbaik
penulis yang dapat diajukan, dan disajikan secara meyakinkan dan
sulit dibantah. Semakin nyata sebuah kesimpulan, dan semakin
kuat pernyataan tegas yang ditulis, akan menjadi lebih baik.
PENUGASAN

1.Tulislah bagian Metodologi, Hasil dan Diskusi dari


policy brief Anda. Bagian Metodologi tidak boleh
lebih dari 80 kata, dan tidak boleh menggunakan
istilah teknis penelitian. Boleh disisipkan sebagai
kotak (text box).
Bagian Hasil bisa digabungkan dengan Diskusi. Ingatlah point-point berikut:
1. Gunakan judul dan subjudul yang merupakan inti dari argumentasi. Uraikan argumentasi
yang diajukan dan bukti-bukti yang mendukung.
2. Gunakan tabel atau diagram yang menarik perhatian dan jelas (tidak multiinterpretatif),
atau bahkan foto yang menggugah atau memperjelas konteks
3. Gunakan kalimat yang meyakinkan
4. Apabila Anda membuat policy brief untuk advokasi, jelaskan bagaimana temuan Anda
memperjelas konteks permasalahan, dan apa implikasinya terhadap tujuan-tujuan sector
kesehatan misalnya perbaikan akses, peningkatan kualitas dan menurunkan biaya
kesehatan (atau melindungi masyarakat dari dampak katastropik biaya kesehatan).
5. Atau, gunakan tujuan-tujuan khusus yang relevan apabila Anda membahas program-
program khusus (misalnya tujuan-tujuan terkait gizi, KIA, penanganan penyakit, dsb).
6. Bagian ini harus merupakan bagian terpanjang dari policy brief Anda.
BAGIAN 3:
Bagian Implikasi dan Rekomendasi
Setelah kesimpulan, policy brief Anda harus menyajikan
rekomendasi. Sebelum menulis rekomendasi, tulislah satu
atau dua kalimat yang kuat yang menggambarkan implikasi
dari permasalahan.
Untuk membantu kita membedakan secara jelas apa itu
implikasi dan apa itu rekomendasi, ingatlah:
Implikasi: apa yang penulis yakini akan terjadi, atau
mungkin akan terjadi;
Rekomendasi: apa yang penulis harapkan terjadi.
Implikasi merupakan pernyataan mengenai konsekuensi alamiah dari
sebuah hal. Pernyataan implikasi sering disajikan dengan kalimat: Jika
(if)……..maka (then)……
Misal:
Jika kebijakan penambahan fasilitas kesehatan di Indonesia bagian timur
gagal dilakukan, maka manfaat Jaminan Kesehatan Nasional cenderung
hanya akan dimanfaatkan oleh warga negara Indonesia di daerah barat,
khususnya Jawa.
Ini merupakan bagian yang paling penting dari sebuah policy brief.
Bagian Implikasi harus menunjukkan apa dampaknya apabila kebijakan
saat ini (atau situasi saat ini) tidak mengalami perubahan. Bagian ini harus
meyakinkan pembaca (pembuat kebijakan) bahwa suatu tindakan harus
segera diambil.
Dengan kata lain, bagian Implikasi
harus menunjukkan urgensi masalah.
Setelah menunjukkan implikasi dari
situasi/kebijakan saat ini, berikan solusi. Sebuah
policy brief harus memberikan rekomendasi yang
jelas, sistematis, dan praktis. Jangan berikan yang
normatif. Sedapat mungkin tujuan rekomendasi
sesuai dengan konteks masalahnya.
Kaitkan pula rekomendasi dengan sifat dari policy
brief , apakah advokasi atau obyektif. Jika ini adalah
policy brief obyektif, maka rekomendasi harus berupa
beberapa pilihan kebijakan, bukan hanya satu usulan
kebijakan. Untuk masing-masing usulan pilihan
kebijakan tersebut, harus disampaikan keuntungan
dan kekurangannya, misalnya dari sisi sumberdaya,
daya jangkau dan waktu yang dibutuhkan.
Penugasan
1. Tulislah bagian Kesimpulan dan Rekomendasi
2. Kesimpulan. Hindari menuliskan argumentasi baru di dalam kesimpulan.
Pastikan, apapun yang ditulis di kesimpulan merupakan ringkasan dari
temuan/diskusi.
3. Rekomendasi. Ingat, dahului dengan satu atau dua kalimat yang menunjukkan
implikasi apabila tidak terjadi perubahan kebijakan atau apabila tidak
dilakukan sesuatu untuk mengatasi masalah. Pastikan, bahwa rekomendasi
Anda jelas ditujukan kepada siapa. Pisahkan rekomendasi secara jelas
UNTUK SIAPA?
4. Jangan lupa untuk membuat rekomendasi yang praktis (hindari rekomendasi
yang normatif), artinya rekomendasi yang jelas bagaimana pelaksanaannya.
BAGIAN 4:
Ringkasan Eksekutif dan
Finalisasi Policy Brief
RINGKASAN EKSEKUTIF

• Bagian ini merupakan yang paling akhir ditulis, akan tetapi


penempatannya di paling depan di policy brief. Ringkasan
eksekutif merupakan bagian yang meringkas seluruh policy
brief yang juga sudah pendek. Oleh karena itu ringkasan
eksekutifnya tidak lebih dari 1 atau 2 paragraf pendek. Dan
oleh sebab itu pula kami sarankan, ringkasan eksekutif ini
ditulis setelah policy brief selesai ditulis.
• Ringkasan eksekutif ini harus disajikan untuk menarik
pembaca untuk memperhatikan seluruh isi naskah secara
lebih rinci. Fungsi ringkasan eksekutif seperti pengantar
masuk sebuh novel, meletakkan posisi isi dan merangsang
minat pembaca untuk mendapatkan informasi lebih banyak.
Pendek cerita, ringkasan eksekutif merupakan intisari yang
paling esensial dari policy brief. Untuk menarik pembaca,
ringkasan eksekutif biasanya ditempatkan di bagian paling
atas.
Finalisasi Naskah Policy Brief
Policy brief merupakan dokumen yang sangat ringkas karena didesain
khusus untuk pembaca yang tidak memiliki banyak waktu. Implikasinya
bagi penulis policy brief adalah policy brief harus ditulis dengan sangat jelas,
sederhana, mudah dipahami dan juga menarik perhatian. Oleh karena itu,
sebelum menyerahkan naskah Anda untuk dicetak, lakukan beberapa
langkah berikut untuk memfinalisasi naskah Anda:
1. Memeriksa Bahasa yang digunakan
2. Membuat judul yang menarik
3. Buatlah policy brief yang menarik secara visual
4. Detil Tambahan
Naskah ringkasan kebijakan diharapkan terdiri dari sekitar 1500-1700 kata,
atau maksimal 4 halaman. Struktur naskah sebagai berikut:
1. Ringkasan Eksekutif
2. Pendahuluan (sekitar 15% dari seluruh naskah)
3. Metodologi (sekitar 10% dari seluruh naskah)
4. Diskusi/Hasil dan Kesimpulan (sekitar 50% dari seluruh
naskah)
5. Implikasi dan Rekomendasi (sekitar 35% dari seluruh naskah)
AYO KITA SUSUN POLICY BRIEF YANG TEPAT GUNA…

Anda mungkin juga menyukai