Anda di halaman 1dari 40

Policy Brief:

Pengertian, tujuan dan format pokok


Apakah Policy Brief itu?

• Suatu dokumen singkat yang menyajikan temuan dan


rekomendasi dari hasil kajian/penelitian kepada
audiens yang menjadi sasaran
• Dokumen ini menjadi media untuk mengangkat

masalah dan berbagai kesimpulan pokok dari suatu


kajian
• Dokumen merupakan bentuk usulan dalam

merubah kebijakan dan implementasinya


• Dokumen menggugah pembaca untuk mengubah

keadaan yang telah lama mereka lakukan atau alami


Tujuan

• Tujuan policy brief adalah untuk meyakinkan “audiens


sasaran” perihal urgensi permasalah saat ini sehingga
perlu mengadopsi alternatif kebijakan baru yang sesuai,
atau mengubah arah tindakan yang telah digariskan dan
dilaksanakan sebelumnya
• Jadi Policy brief berperan untuk mendorong dilakukannya

suatu tindakan perubahan.


• Sasaran policy brief penentu kebijakan dan bukan rakyat

umum
Audiens

• Kunci keberhasilan terletak pada penentuan audiens untuk pesan yang


akan disampaikan
• Landasan awal untuk merencanakan policy brief adalah penentuan

kebutuhan, minat dan perhatian khusus calon sasaran pembaca


yang menaruh perhatian pada masalah yang diangkat dan mereka
kawatir kalau tidak ada perubahan masalah tidak terpecahkan
• Contoh:

•Banyak para penentu kebijakan kawatir melemahnya program KB


di Indonesia. Untuk itu perlu perubahan kebijakan pelayanan
yang sesuai dengan pelaksanaan JKN
Audiens (lanjutan)

• Perlu dipertimbangkan seberapa familiar, atau sejauh mana


audiens memahami persoalan tersebut.
• Menentukan seberapa keterbukaan audiens pada pesan yang

akan disampaikan yang dapat membantu memilih alternatif


pemecahan masalah yang bisa dilakukan
FAKTOR PENENTU POLICY BRIEF
Terfokus

• Semua aspek policy brief (dari pesan/isi hingga


tampilan) perlu difokuskan secara strategis untuk
mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu meyakinkan
audiens sasaran.
Profesional, bukan akademik

• Umumnya audiens policy brief tidak tertarik pada


penelitian/prosedur analisis yang dilakukan dalam memperoleh
bukti, melainkan sangat tertarik pada perspektif pengusul
tentang masalah dan pilihan solusi berdasar bukti baru.
Berbasis bukti

• Policy brief merupakan alat komunikasi analis kebijakan


sehingga calon audiens tidak hanya mengharapkan argumentasi
rasional, namun mementingkan argument yang didukung
dengan bukti yang menjadi dasar bahwa masalah yang diangkat
perlu pemecahan dengan cara baru dan menjelaskan
konsekuensi adopsi alternatif baru tersebut
Dapat dimengerti dengan mudah

• Dengan bahasa yang jelas dan sederhana (yaitu tidak


menggunakan jargon dan konsep keilmuan
akademik).
• Menyajikan argumen yang jelas dan mudah diikuti dengan

sasaran audiens yang luas dan berpengetahuan.


• Bahasa tidak boleh terlalu kompleks, misalnya

banyak anak kalimat, tetapi cukup disampaikan


dengan bahasa non-akademik dengan kalimat
sederhana
Dapat diakses

•Pengusul policy brief semestinya memfasilitasi


kemudahan penggunaan dokumen oleh target audiens
sehingga
naskah tersebar dengan mudah dan menggunakan judul
deskriptif yang jelas untuk memandu pembaca
(misalnya ada tabel istilah).
Promosional

• Policy brief semestinya menarik audiens potensial


sehingga memunculkan impresi yang menguntungkan
(seperti profesional, inovatif, dll.) Dengan demikian,
banyak pengusul banyak fitur lembar promosional
(menggunakan warna, logo,gambar, slogan, kutipan
ilustratif, dll.)
Praktis dan dapat dilaksanakan

• Policy brief merupakan pedoman berorientasi aksi


dengan sasaran praktisi kebijakan. Sehingga ringkasan
(brief) tersebut harus menyajikan argumen berdasar apa
yang sesungguhnya terjadi pada praktik kebijakan
tertentu dan memberikan rekomendasi yang realistis
bagi audiens sasaran.
Format dan Isi Policy Brief
Judul artikel

Judul bertujuan untuk menarik perhatian pembaca


dan mendorong mereka untuk membacanya
sehingga perlu dibuat secara deskriptif, mengenai
sasaran (punchy), dan relevan bagi pembacanya
Ringkasan Eksekutif

• Ringkasan eksekutif bertujuan untuk lebih meyakinkan


pembaca bahwa policy brief layak untuk dipelajari lebih
lanjut.
• Ringkasan eksekutif yang terdiri atas 1 hingga 2 paragraf

memuat:
• Deskripsi masalah yang diatasi;
• Pernyataan mengapa perlu dilakukan perubahan

pendekatan/pilihan kebijakan saat ini;


• Rekomendasi aksi.
Cara Evaluasi Ringkasan Eksekutif
• Apakah ringkasan eksekutif memberikan deskripsi semua elemen
position paper?
• Apakah deskripsi elemen tersebut dapat dipahami oleh semua pihak

yang dituju? Apakah ringkasan tersebut singkat dan padat?


• Apakah rekomendasi diuraikan dengan jelas?

• Ringkasan eksekutif merupakan ikhtisar dari dokumen yang lebih

panjang.
• Karena pendeknya policy brief, ringkasan eksekutif yang tradisional

tidak diperlukan.
• Versi pendek ini semestinya tidak lebih dari tiga hingga lima kalimat
Cara Evaluasi Ringkasan Eksekutif (lanjutan)
• Ringkasan ini bertujuan agar pembaca tertarik untuk lebih mendalami
dokumen.
• Sangat mirip dengan “mengarahkan” ke novel populer, mengatur adegan dan

menggugah selera pembaca untuk memperoleh informasi lebih lanjut.


• Singkatnya, ringkasan memberikan inti kesimpulan bagi pembaca.

• Pernyataan eksekutif dapat dicetak pada halaman sampul sehingga

memberikan sinopsis sekaligus mengundang pembaca untuk membaca “cerita


lengkap” atau dapat pula diletakkan pada bagian atas halaman pertama.
• Meski pembaca melihatnya di awal, Anda menulisnya di akhir
Konteks dan Pentingnya Masalah
Konteks dan pentingnya masalah

• Elemen ini bertujuan untuk meyakinkan target audiens bahwa saat ini
terjadi masalah mendesak yangmemerlukan aksi/tindakan. Konteks
dan pentingnya masalah merupakan pengantar sekaligus pondasi
pertama policy brief.
• Meliputi:

• Pernyataan yang jelas mengenai fokus masalah atau persoalan.


• Ikhtisar singkat akar permasalahan.

• Pernyataan yang jelas mengenai implikasi kebijakan dari masalah yang dengan
jelas membentuk pentingnya dan kaitan kebijakan saat ini terhadap persoalan
tersebut.
Konteks dan pentingnya masalah
Riwayat Masalah
A. Latar Belakang Masalah

1. Apakah terdapat cukup penjelasan mengenai asal dan


penyebab masalah untuk menempatkannya dalam konteks
pengambil keputusan?
2. Apakah dilakukan pencatatan dan evaluasi terhadap upaya
sebelumnya untuk menyelesaikan masalah?
3. Apakah signifikansi masalah disajikan?
Konteks dan pentingnya masalah

B. Status Masalah Saat Ini


1. Elemen ini sangat bergantung pada pemenuhan Elemen A.
2. Apakah status masalah saat ini ditampilkan dengan jelas?

3. Apakah orang-orang yang berurusan dengan masalah ini – dan mereka yang

seharusnya berurusan dengan masalah ini – telah teridentifikasi dengan tepat?

C. Pentingnya Masalah
1. Apakah yang akan terjadi jika masalah dibiarkan begitu saja?
2. Mengapa pengambil kebijakan perlu mempertimbangkan masalah tersebut?
Definisi Masalah
Definisi Masalah
A. Pernyataan mengenai Masalah
1. Apakah masalah didefinisikan dengan jelas, dengan ditunjang data-data yang relevan?
2. Sebagai contoh, jika yang menjadi masalah adalah universitas tidak dapat mengikuti
pertandingan sepakbola karena jumlah pemain yang ditugaskan tidak memenuhi syarat
Proporsi 48, apakah Anda sudah menyebutkan jumlah pemain yang dilibatkan? Apakah
aspek budaya dan politik masalah dimasukkan dalam definisi?

B. Pernyataan mengenai Metode Analisis


1. Apakah metodologi analisis disebutkan dengan jelas, disertai dengan kerasionalan
untuk memilihnya? (Sebagai contoh: “Analisis inputoutput digunakan untuk
menghitung sumber daya yang dibutuhkan oleh alternatif yang disepakati.”)
Definisi Masalah

C. Identifikasi Peran Terkait


1. Apakah pemangku kepentingan utama untuk masalah tersebut telah
disebutkan dengan jelas, disertai dengan nilai dan prioritas mereka?
2. Apakah peran potensial disebutkan, dan impak yang mungkin dapat mereka
berikan masuk dalam analisis?

D. Dampak Besar dari Masalah


1. Apakah terdapat penjelasan mengenai pengaruh masalah saat ini, area
kebijakan terkait?
2. Apakah disajikan konsekuensi masalah yang mungkin terjadi
Kritik terhadap pilihan kebijakan
Kritik terhadap pilihan kebijakan

1. Tujuan elemen ini adalah untuk merinci kekurangan pendekatan atau


pilihan yang saat ini diterapkan, oleh karenanya menggambarkan
secara jelas tentang kebutuhan untuk perubahan, maupun fokus di
mana perubahan perlu dilakukan sangat penting
2. Kritik terhadap pilihan kebijakan biasanya mencakup:
• Ikhtisar singkat fokus pilihan kebijakan
• Argumen yang menggambarkan mengapa dan bagaimana pendekatan saat ini
atau yang diajukan mengalami kegagalan
3. Demi kredibilitas, penting untuk menghargai semua pendapat
dalam perdebatan masalah.
Kritik terhadap pilihan kebijakan
Solusi/Kebijakan Alternatif
A. Daftar Alternatif yang Dipertimbangkan
1. Apakah daftar alternatif lengkap? Apakah terdapat penjelasan mengapa beberapa alternatif dipilih
untuk analisis lebih lanjut sementara sebagian lainnya tidak?

B. Perbandingan Alternatif
1. Apakah terdapat perbandingan manfaat dan biaya kemungkinan alternatif? Apakah efek
berlebihan (spillover effects) ditemukan dan diperhitungkan dalam analisis? Apakah elemen
kuantitatif disertai
dengan elemen kualitatif?

C. Kendala, Termasuk Politis


1. Apakah semua kendala teknis (state-of-the-art / level tertinggi, biaya, dll.) telah
dipertimbangkan? Apakah fisibilitas dan impak politis telah dipertimbangkan?
Rekomendasi kebijakan
Rekomendasi kebijakan

Rekomendasi kebijakan bertujuan untuk memberikan


usulan yang detil dan meyakinkan bagaimana kegagalan
pendekatan kebijakan saat ini perlu diubah. Hal ini
dapatdicapai dengan memasukkan:

1. Rincian langkah-langkah praktis atau pengukuran tertentu


yang perlu diimplementasikan
2. Terkadang juga mencakup paragraf penutup yang menekankan
kembali pentingnya aksi
Deskripsi Rekomendasi Kebijakan

Apakah semua kriteria yang relevan dengan


pemilihan alternatif disebutkan? Apakah
alternatif yang dipilih disajikan dengan jelas?
Kerasionalan Rekomendasi

Apakah terdapat justifikasi yang memadai untuk


seleksi yang sedang dilakukan? Selain mencakup
aspek teknis, apakah justifikasi tersebut juga
mencakup aspek politis?
Rencana Implementasi

Apakah pusat yang bertanggung jawab disebutkan?


Apakah strategi implementasi disajikan dengan
jelas?
Ketentuan Pengawasan/Evaluasi
Apakah rencana implementasi mencakup ketentuan
implementasi program pengawasan (monitoring) dan
evaluasi tentang proses dan impak?

Apakah terdapat konsekuensi yang tak terduga?


Lampiran
Lampiran

Meskipun policy brief merupakan dokumen singkat dan memiliki


target, terkadang penulis mempertimbangkan bahwa argumen mereka
perlu dukungan lebih lanjut sehingga mereka memasukkan lampiran.
Lampiran hanya dimasukkan saat benar-benar diperlukan.

Apakah materi pendukung yang relevan disajikan dengan jelas?


Apakah semua referensi materi disebutkan?
Referensi
Referensi yang diacu dan direkomendasikan

1. Banyak penulis policy brief memutuskan untuk tidak memasukkan


referensi bukti (evidence) karena fokus audiens mereka bukan
akademisi.
2. Namun jika Anda memutuskan untuk memasukkan bibliografi
singkat maka tempatkan di akhir. Banyak penulis memilih untuk
mengarahkan pembaca agar membaca lebih jauh, termasuk bagian
bacaan yang direkomendasikan.
3. Referensi dalam position paper seharusnya singkat, menggunakan
format author-date /APA (contoh: Argyle, 1986, halaman 12).
Bibliografi seharusnya hanya mencakup butir-butir yang benar-
benar disitasi dalam naskah.
Topik-Topik apakah yang
menjadi prioritas?
Contoh-contoh topik policy brief

• Kelengkapan dan mutu ANC (rekomendasi baru WHO K8)


• Rujukan kegawatan obstetric
• Konseling KIA dan KB
• TBC pada wanita usia subur
• Penanganan ISPA
• Pencegahan dan perwatan bayi stunting
• Penanganan diare anak sebelum ke puskesmas
• Penanganan penyebaran covid-19
• dll

Anda mungkin juga menyukai