Anda di halaman 1dari 2

1. Baca buku tersebut (hal.

5-6), lalu jawab pertanyaan ini dalam 250-300 kata:


a. Apa yang dimaksud dg “energy as strategic commodity” dan “energy as
commercial commodity”? Mengapa perlu dibedakan?
b. Apa komentar Saudara? Uraikan dengan ringkas, tetapi komperehensif.

Jawab :

Keliat (2011) dalam Athiqah Nur Alami et al 2017 berpendapat ketahanan energi
terbagi menjadi dua paradigma yakni “energy as strategic commodity” dan “energy as
commercial commodity”. Kedua paradigma ini berbeda dalam penempatan argumennya
dimana berhubungan erat dengan arah pada berbagai rekomendasi kebijakan energi di negara
tertentu. Energy as strategic commodity atau paradigma energi sebagai komoditas strategis
berarti ketahanan energi harus diperoleh melalui upaya swadaya dengan mengamankan
produksi untuk kebutuhan dalam negeri. Hal ini terjadi karena seiring berjalannya waktu,
sumber daya minyak akan berpotensi mengalami kelangkaan dan berujung pada permintaan
yang tinggi, sehingga negara perlu mengamankan akses mereka ke area tertentu dengan
kemampuan produksi yang lebih besar (Dannreuther2013). Di sisi lain, energy as commercial
commodity atau paradigma energi sebagai komoditas pasar berfokus pada peran pasar sebagai
bagian dari liberalisasi dalam politik internasional. Pasar liberal berfungsi memfasilitasi
negara-negara penghasil dan konsumsen dalam sebuah forum yang dapat dikelola di mana
kedua belah pihak dapat berkomunikasi melalui transaksi ekonomi selain dengan cara
kerjasama antar negara.

Kedua paradigma terkait energi memang perlu dibedakan dalam hubungannya


pengambilan kebijakan suatu negara. Pengambilan kebijakan pada paradigma pertama terkait
energi sebagai komoditas strategi misalnya, akan berdampak positif diantaranya
ketergantungan energi dari sumber eksternal berkurang karena daerah penghasil energi dapat
dikelola dan dikendalikan. Namun di sisi lain, negara wajib mempunyai peraturan yang
memberlakukan pembatasan konsumsi energi secara domestik menyediakan lambung
penyimpanan energi dan harga ditentukan langsung oleh pemerintah. Lain halnya dengan
negara yang menerapkan paradigma energi sebagai komoditas pasar, harga dapat ditentukan
lebih fair oleh kondisi pasar serta BUMN dan swasta diperlakukan sama untuk kepentingan
investasi energi di bawah kerangka kerja sama bilateral antara negara importir dan eksportir.
Semua bermuara karena ketahanan energi menampilkan posisi domestik dan internasional
suatu negara dimana berbagai negara akan selalu mengamankan kebutuhan energi mereka
karena ketersediaan energi akan menjamin laju pertumbuhan ekonomi dan industri.

Anda mungkin juga menyukai