Anda di halaman 1dari 36

Personality

Disorder Cluster A
Odd, Eccentric Group

Amrina Husna Salimah


Regina Sepriri Velarian
CLUSTER A: ODD-ECCENTRIC
PERSONALITY DISORDERS
Kelompok ini mencakup orang-orang yang
dianggap aneh atau eksentrik. Meliputi
gangguan kepribadian paranoid, skizoid,
dan skizotipal.
PARANOID
● Gangguan kepribadian yang ditandai dengan
rasa tidak percaya dan kecurigaan berlebih
terhadap orang lain.

● Terdapat kecenderungan untuk menyalahartikan


perilaku orang lain sebagai ancaman,
merendahkan, bentuk penghinaan, atau
membawa permusuhan.

● Hipersensitif terhadap penilaian negatif.

2.3% to 4.4% pada populasi

Kecurigaan pervasif terhadap motif orang lain, tanpa disertai


delusi paranoid secara bersamaan.
(Nevid, Rathus, dan Grene, 2014)
Mistrustful
● Fitur penting dalam gangguan kepribadian ini adalah
ketidakpercayaan.
● Mereka mempertanyakan ketulusan orang lain, beranggapan
bahwa orang lain akan menipu dan menyakiti dirinya.
● Karena ketidakpercayaan ini orang dengan paranoid personality
disorder, cenderung memiliki hubungan interpersonal yang kurang
baik.
● Meskipun mereka mungkin curiga terhadap rekan kerja atau
atasan, mereka umumnya masih dapat mempertahankan
pekerjaan. (Nevid, Rathus, dan Grene, 2014)
Klarifikasi &
Kriteria DSM
F60.0 Gangguan Kepribadian Paranoid
Gangguan kepribadian ditandai oleh:
(a) Kepekaan berlebihan terhadap kegagalan dan penolakan;
(b) Kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam, misalnya menolak untuk
memaafkan suatu penghinaan atau luka hati atau masalah kecil;
(c) Kecurigaan dan kecenderungan pervasif untuk menyalah artikan tindakan orang lain yang
netral atau bersahabat sebagai suatu sikap permusuhan atau penghinaan;
(d) Mempertahankan dengan gigih bila perlu dengan kekuatan fisik tentang hak
pribadinya yang sebenarnya tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya;
(e) Kecurigaan yang berulang, tanpa dasar, tentang kesetiaan seksual dari pasangannya;
(f) Kecenderungan untuk merasa dirinya penting secara berlebihan yang dinyatakan dalam
sikap menyangkut diri yang menetap;
(g) Dirundung oleh rasa persekongkolan dari suatu peristiwa terhadap baik diri pasien
maupun dunia pada umumnya tanpa bukti.

Termasuk: paranoid ekspansif, (gangguan) kepribadian paranoid yang sensitif dan suka
mengeluh/membantah dan fanatik.
Tak termasuk: gangguan waham (F22.-) skizofrenia (F20.-) F60.1 Gangguan Kepribadian Skizoid
Genetic and physiological.
Terdapat beberapa bukti yang menunjukan
peningkatan prevalensi paranoid personality
Heritability disorder pada individu yang memiliki hubungan
keluarga dengan pasien skizofrenia, yang lebih
spesifik pada gangguan delusional, tipe
persecutory.

- DSM 5
Pendekatan Teori

Some family history studies have shown that paranoid personality disorder is more common in the families of people with
Biological schizophrenia than in the families of healthy control subjects. This finding suggests that paranoid personality disorder may
Approach be part of the schizophrenia spectrum of disorders (Changet al., 2002; Nigg & Goldsmith, 1994). One twin study found the
heritability of paranoid personality disorder to be .50 (Coolidge, Thede, & Jang, 2004).

Cognitive theorists view paranoid personality disorder as the result of an underlying belief that other people are malevolent
and deceptive, combined with a lack of self-confidence about being able to defend oneself against others (Beck &
Cognitive Freeman,1990). Thus, the person must always be vigilant for signs of others' deceit or criticism and must be quick to act
against others. A study of 17 patients Cluster A: Odd-Eccentric Personality Disorders diagnosed with paranoid personality
Approach
disorder found that they endorsed beliefs as predicted by this cognitive theory more than did patients diagnosed with other
personality disorders (Becket al., 2001).

Cultural factors have also been implicated in paranoid personality disorder. Certain groups of people, such as
prisoners, refugees, people with hearing impairments, and older adults, are thought to be particularly susceptible
Socio Cultural because of their unique experiences (Rogler, 2007). Imagine how you might view other people if you were an
Approach immigrant who had difficulty with the language and the customs of your new culture. Such innocuous things as
other people laughing or talking quietly might be interpreted as somehow directed at you. - (Durand & Barlow,
2012)
Assesment
● Mistrust Paranoia Scale (Fenigstein and Vanable 1992)

● Millon Clinical Multiaxial Inventory-II (MCMI-II; Choca and Van


Denburg 1997; Millon 1987) used to measure both paranoia-and
schizoid-related symptoms

Relevant Diagnostic Assessments and Screening Tools


● Structured Clinical Interview for DSM-5 (Personality Disorders) (SCID-5-PD)
● Personality Diagnostic Questionnaire–Revised (PDQ-R)
● Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI)
● Temperament and Character Inventory (TCI)
Intervensi : Terapi Kognitif
❏ Berfokus pada peningkatan self-efficacy klien dalam menghadapi situasi
sulit, sehingga dapat mengurangi ketakutan dan permusuhan mereka
terhadap orang lain.
❏ Terapis mencoba memberikan suasana yang kondusif untuk
mengembangkan rasa percaya (Bender, 2005). Terapi kognitif digunakan
untuk melawan asumsi klien yang keliru terhadap orang lain, dengan
fokus mengubah keyakinan klien yang menganggap semua orang jahat
dan kebanyakan orang tidak dapat dipercaya (Skodol & Gunderson, 2008).
Intervensi
● Untuk dapat memulai intervensi, building relationship menjadi kunci penting dalam
proses terapi. Hal ini agar klien dapat membuka diri terhadap terapis. Untuk mendapat
kepercayaan klien, terapis harus tenang, penuh hormat, fokus, dan tidak terburu-buru.
(Siever & Kendler, 1985).

● Meskipun banyak terapis tidak mengharapkan klien paranoid untuk mencapai


wawasan penuh ke dalam masalah mereka, mereka berharap bahwa dengan
mengembangkan setidaknya beberapa tingkat kepercayaan pada terapis, klien dapat
belajar untuk memercayai orang lain sedikit lebih banyak dan dengan demikian
mampu mengembangkan hubungan interpersonal yang lebih membaik. (Hoeksema,
2014)
Challenges
Dikarenakan orang dengan paranoid personality
mengalami ketidakpercayaan dan kecurigaan
berlebih terhadap setiap orang. Mereka jarang
meminta bantuan profesional ketika mereka
Issues membutuhkannya, kecuali pada saat-saat krisis.
Selain itu mereka kesulitan untuk menjalin trusting
relationships yang diperlukan bagi keberhasilan
terapi.

(Skodol & Gunderson, 2008)


SCHIZOID
● Gangguan kepribadian yang ditandai dengan isolasi
diri terhadap lingkungan sosial sekitar.
● Seringkali digambarkan sebagai seseorang yang
penyendiri atau eksentrik.
● Kurangnya minat membangun hubungan sosial.
● Tidak mampu menunjukkan ekspresi emosi,
cenderung dingin, tidak peduli.

3.1% to 4.9% pada populasi.

Ketidakacuhan sosial dan emosi yang cenderung


dangkal dan tumpul.
Gangguan kepribadian yang ditandai dengan Perilaku
menghindari hubungan sosial yang persisten serta
menunjukkan ekspresi emosi yang minim.

-Comer & Comer, 2017 Pengalaman dan ekspresi emosi positif


mereka sangat rendah, dan minat mereka
untuk memiliki pengalaman seksual
dengan orang lain biasanya sangat
Tidak peduli dengan pujian ataupun terbatas.
kritik dari orang lain. Mereka cenderung
memandang relasi dengan orang lain -Hoeksema, 2014
sebagai suatu hal yang tidak
menguntungkan, memberatkan, dan
mengganggu.

SCHIZOID
Schizoid (DSM V)
F60.1 Gangguan Kepribadian Skizoid
1. Sedikit aktivitas yg memberi kesenangan Emosi dingin, afek mendatar atau tidak
peduli
2. Kurang mampu mengekspresikan kehangatan, kelembutan atau kemarahan
terhadap orang lain
3. Nyata ketidakpedulian terhadap pujian maupun kecaman
4. Kurang tertarik mengalami pengalaman seksual dengan orang lain
5. Hampir selalu memilih aktivitas yang dilakukan sendiri
6. Preokupasi dengan fantasi & introspeksi berlebihan
7. Tidak mempunyai teman dekat/hubungan pribadi yang akrab
8. Sangat tidak sensitif terhadap norma & kebiasaan sosial yang berlaku
9. Paling sedikit terjadi sudah 3 bulan
Roy was a successful sanitation engineer involved in the planning and maintenance
of water resources for a large city; his job called for considerable foresight and
independent judgment but little supervisory responsibility. In general, he was
appraised as an undistinguished but competent and reliable employee. There were
few demands of an interpersonal nature made of him, and he was viewed by most
of his colleagues as reticent and shy and by others as cold and aloof. Difficulties
centered around his relationship with his wife. At her urging they sought marital
counseling, for, as she put it, "he is unwilling to join in family activities, he fails to
Studi Kasus take interest in the children, he lacks affection, and he is disinterested in sex:' The
pattern of social indifference, flatness of affect, and personal isolation that
characterized much of Roy's behavior was of little consequence to those with whom
a deeper or more intimate relationship was not called for; with his immediate
family, however, these traits took their toll.
(Millon, 1969, p. 224)

-(Hoeksema, 2014)
Roy would be diagnosed with schizoid personality disorder because
of his long-standing avoidance of relationships with other people and
his lack of close relationships with family members.
Schizoid personality disorder is uncommon, with about 0.8 to 1.7
percent of adults manifesting the disorder at some time in their life
(Lenzenweger, 2008). Among people seeking treatment for this
Studi Kasus disorder, males outnumber females (Zimmerman,Rothschild, &
Chelminski, 2005). People with schizoid personality disorder can
function in society, particularly in occupations that do not require
frequent interpersonal interactions.
There is a slightly increased rate of schizoid personality disorder in
the relatives of persons with schizophrenia, but the link between the
two disorders is not clear (Kendler, Neale, Kessler, Heath, & Eaves,
1993; Nigg & Goldsmith, 1994). Twin studies of the personality traits
associated with schizoid personality disorder, such as low sociability
and low warmth, strongly suggest that these personality traits may

Heritability be partially inherited (Costa & Widiger, 2002). The evidence for the
heritability of schizoid personality disorder is only indirect, however.
-(Hoeksema, 2014)
Dasar Teori
● Rasa malu pada masa kanak-kanak dilaporkan sebagai awal dari gangguan
Biological kepribadian skizoid pada dewasa nanti. Sifat kepribadian ini dapat diwarisi dan
Approach berfungsi sebagai penentu penting dalam perkembangan gangguan ini.
● Orang tua anak-anak dengan autisme lebih cenderung memiliki gangguan kepribadian
skizoid (Constantino et al., 2009)

● Problematic parental behavior (harsh punishing, poor parental superision,


Psychological verbal abuse)
approach ● Sexual and emotional abuse
(Martens, 2010)

Socio Cultural ● Budaya individualis


Approach
(martens, 2010)
Assesment

Self Report Clinical Interviews

Interpersonal Measure of Schizoid The Structured Clinical Interview For


Personality Disorder (IM-SZ) (Kosson, DSM- V Personality Disorder (SCID
2008) Antisocial and Schizoid Personality -5-PD ) Merupakan panduan interview
Disorder Scales (Candel, 2017) The semistruktur untuk mengasess 10
Schizotypal Personality Questionnaire (SPQ; ganguan personality di DSM 5 pada
Raine 1991), cluster A, B, C.
RESTRU
KTURISA
SI
KOGNITI

Intervensi F
● Psychosocial treatments bertujuan untuk meningkatkan awareness
terhadap perasaan dirinya sendiri, meningkatkan soscial skill dan
sosial contacts ((Beck & Freeman, 1990; Quality Assurance Project,
1990).
○ Dilakukan dengan menjadikan terapis sebagai model lalu
meminta klien untuk mengidentifikasi dan mengekspresikan

Intervensi ●

perasaannya sendiri.
Social Training Skill dilakukan dengan melakukan role playing
Melakukan grup terapi, karena dapat memodelkan hubungan
interpersonal serta dapat melatih sociall skill secara langsung
(Hoekesomah, 2004)
SCHIZOTYPAL
4.6% (based on U.S. sample)

Persistent difficulty forming close social relationships


and odd or peculiar beliefs and behaviors without clear
psychotic features.
Definisi Schizotypal
Gangguan kepribadian yang Orang dengan gangguan kepribadian Gangguan kepribadian skizotipal
ditandai dengan (Comer & Comer, skizotipal memiliki kesulitan (Nevid, didefinisikan oleh (Kring, &
2017) : Rathus, dan Grene, 2014) : Johnson, 2012) :
1. Ketidaknyamanan ekstrem
● Terus-menerus dalam ● Pemikiran dan perilaku
dalam hubungan dekat
2. Pola berpikir dan membentuk hubungan yang yang tidak biasa dan
mempersepsi yang sangat erat dengan orang lain eksentrik (psikotik),
aneh ● Menampilkan perilaku, tingkah ● Detasemen interpersonal,
a. Ideas of references .
laku, dan pola pikir yang ● Kecurigaan
Persitriwa yang tidak
berhubungan/ kebetulan tampak aneh atau ganjil, tetapi
berkaitan dengan dirinya tidak cukup terganggu (bukan
b. Bodily Illusion. Merasa
adanya kekuatan eksternal
“putus dengan kenyataan”)
3. Perilaku eksentrik. untuk mendapatkan diagnosis
(menggunakan pakaian yang skizofrenia.
aneh)
● Menurut Comer & Comer (2017) Schizotypal
dapat disebabkan dari orang tua yang
memiliki ganguan psikologi.

Heritability ● Tongersen dkk (dalam, Kring dan Johnson,


2012) presentase bahwa schizotypal
diwariskan adalah 61 %.
DASAR TEORI

Biological ● high activity of the neurotransmitter dopamine


Approach ● enlarged brain ventricles
(Comer& Comer, 2017) ● smaller temporal lobes
● loss of gray matter

■ Unusual beliefs, behavior, or dress


Psychological ■ Suspiciousness are personally relevant (“ideas of reference”)
■ Expressing little emotion
approach
(Barlow, Durand, ■ Symptoms of major depressive disorder
Dafman, 2017) Selain itu, Menurut Berenbaum, Thompson, Milanak, Boden, & Bredemeier (2008) penganiayaan
masa kanak-kanak di antara laki-laki

■ Preference for social isolation


Socio Cultural ■ Excessive social anxiety
Approach ■ Lack of social skills
(Barlow, Durand,
Dafman, 2017)
Ronald W pies mengatakan Schizotypal juga dipengaruhi oleh strata sosioekonomi yang
rendah
ASSESMENT
Self Report

SPQ (Schizotypal Personality Minnesota Multiphasic Millon Clinical Multiaxial


Quesionare) Personality Inventory–2nd Inventory (MCMI) IV
Edition (MMPI-II)
Terdiri dari 74 item yang mengukur 9 Terdiri dari 195 aitem yang
trait yang dimiliki oleh schizotypal. Terdiri dari 567 aitem didisain untuk membantu
Secara keseluruhan skala memiliki termasuk 9 skala validitas clinicians mengasess
realibilitas internal yang tinggi yaitu dan 10 klinikal subskala. personality dan psikopatologi
(0.90 to 0.91), sampling validity (all individu diatas 18 tahun.
nine schizotypal traits assessed),
test-retest reliability (0.82),
convergent validity (r — 0.59 to 0.81),
discriminant validity, and criterion
The Rust Inventory of Schizotypal Cognitions
validity (r - 0.63, 0.68). (RISC) => 26 aitem
The Structured Clinical Interview For DSM- V
Personality Disorder (SCID -5-PD ) Merupakan
Assesment panduan interview semistruktur untuk
Clinical Interviews mengasess 10 ganguan personality di DSM 5
pada cluster A, B, C.
Treatment/ Intervensi
Tantangan: Terapi sulit dilakukan.
Tujuan:
● melakukan reconnect dengan dunia dan mengenali batas-batas pemikiran dan kekuatan
mereka.
● Meningkatkan kontak sosial yang positif, menghapuskan kesepian, mengurangi stimulasi
yang berlebihan, dan membuat individu lebih aware akan dirinya sendiri.

(Comer & Comer, 2017)

Oltmans & Emery (2012) mengatakan terdapat dua faktor


Kenapa sulit yang membuat terapi sulit dilakukan:
dilakukan ? 1. Ego Syntonic
2. Komorbidiitas
Cognitive Behavior Therapy
● Cognitive : Mengevaluasi cara
berpikir yang tidak biasa ---> Obat
Objektif
Antipsikotik
● Mengabaikan yang tidak sesuai
(dosisi Kecil)
● Treatment/
Skills: Intervensi
Cara bicara, etiket,
(Comer yang
berpakaian & Comer,
baik2017)
● Individu yang memiliki gangguan di
Cluster A sangat jarang untuk mencari
bantuan atau Treatment (Comer &
Comer, 2017)

Issues and Research ● Terdapat tumpang tindih antara


Schizotypal dengan personality
Controversies disorder lainnya terutama di dalam
cluster A (Oltmans & Enery, 2012)
Terimakasih !

Anda mungkin juga menyukai