Anda di halaman 1dari 10

Ardhya Putri

1810211-110

1
INTERPRETASI OVC 2 – HIPERTENSI

KELUHAN UTAMA

Pusing & leher belakang kaku sejak 1 hari yang lalu

 Pusing: Kurangnya supply oksigen ke otak


 Leher kaku: Kemungkinan terjadi penumpukkan asam laktat di area otot leher

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Sesak (-)

 Keluhan pasien tidak berhubungan dengan gangguan pernapasan

Nyeri dada (-)

 Keluhan pasien tidak berhubungan dengan gangguan pernapasan

Pandangan kabur (-)

 Keluhan pasien tidak menyebabkan gangguan pada pandangan

Pingsan (-)

 Keluhan pasien tidak menghambat supply oksigen di otak yang dapat menyebabkan pingsan

Periksa mandiri TD 150 – 160/ 90 – 100 mmHg

 Pemeriksaan TD mandiri yang pasien lakukan menandakan pasien memiliki riwayat


hipertensi yang mana hal ini dapat memungkinkan keluhan pasien didasari oleh hipertensi
yang dialami pasien

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Rw. Hipertensi

 Rw. HT yang dialami pasien mendukung hasil pemeriksaan TD pasien yang dilakukan secara
mandiri

DM, Kolesterol (-)

 Keluhan yang dialami pasien bukan berasal dari DM ataupun kolesterol yang dialami pasien

Opname karena stroke atau sakit jantung (-)

 Menandakan bahwa pasien tidak pernah mengalami stroke atau sakit jantung yang
membutuhkan penanganan lebih lanjut/ serius

2
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Ayahnya meninggal usia 54 tahun karena serangan jantung dan hipertensi

Ibu memiliki tekanan darah tinggi

 Kemungkinan keluhan & HT yang dialami pasien diturunkan secara genetik oleh orangtuanya

RIWAYAT PEMAKAIAN OBAT

Obat kortikosteroid jangka panjang (-)

 Keluhan yang dialami pasien bukan manifestasi dari penggunaan kortikosteroid jangka
panjang

Minum obat sakit kepala namun keluhan tidak berkurang

 Dapat disimpulkan bahwa obat yang dikonsumsi pasien tidak ade kuat atau tidak dapat
mengatasi keluhan pasien yang mana sumber sakit kepala tersebut tidak teratasi dengan baik

Tidak rutin konsumsi obat hipertensi

 Menandakan bahwa hipertensi yang diderita pasien masuk kategori hipertensi tidak
terkontrol dan dapat bertambah parah

RIWAYAT PENYAKIT SOSIAL

Beban pekerjaan meningkat dan dikejar deadline selama 2 minggu terakhir

 Meningkatkan stress dapat menyebabkan peningkatan aktvitas system saraf simpatik yang
dapat memperparah hipertensi yang di alami pasien serta dapat menyebabkan keluhan
utama pasien meningkat

Suka makan daging & makanan cepat saji

 Daging & fast food memiliki kandungan garam yang tinggi sehingga dapat menyebabkan
volume plasma meningkat dan memperparah hipertensi yang di alami pasien

Merokok (-)

 Keluhan utama pasien tidak diperparah dengan adanya rokok (keluhan utama tidak
disebabkan karena manifestasi dari kandungan dalam rokok)

HIPOTESIS

Hipertensi

 Riwayat hipertensi, pemeriksaan TD mandiri, RPK, tidak mengkonsumsi obat HT secara rutin

Tension Type Headache

3
 Leher kaku, pusing
 Tidak ditemukan photosensitive pada mata pasien, pemeriksaan leher DBN

PEMERIKSAAN FISIK

KU: Sakit ringan

 Sakit masih bisa di kontrol dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari

K: CM

 Keluhan utama tidak mengganggu kesadaran pasien

TB: 159 cm, BB: 77 kg (BMI: 30,45)

 BMI 30,45 masuk kategori obes 2 dalam asia pasifik

TTV:

 TD: 200/ 120 mmHg  Mengalami peningkatan (memperkuat hipotesisi HT)


 N: 90 x/ menit
 R: 20 x/ menit
 S: 36,4

Kepala: CA -/-, SI -/-

 DBN

Leher: JVP 5 + 2 cm H2O

 DBN

Thorax:

 Inspeksi: DBN
 Palpasi: Iktus kordis teraba 1 cm lateral LMCS
 Adanya hipertrofi di area sinistra jantung
 Perkusi:
o Batas jantung atas: ICS III
o Batas jantung kanan: Lin. Parasternal dex
o Batas jantung kiri: ICS VI 2 cm lateral LMCS
 Didapatkan pembesaran atau hipertrofi ventrikel sinistra
 Auskultasi: VBS, BJ 1 & 2 (DBN), murmur (-), S4 gallop (+), S3 gallop (-), rales/ crackles (-)
 Bunyi S4 gallop dapat disebabkan karena hambatan dalam pemompaan darah dari
atrium ke ventrikel kiri akibat kekakuan

PEMERIKSAAN PENUNJANG

EKG: LAD (+), QRS (LVH +)

4
 LAD: Left axis deviation menandakan adanya hipertrofi ventrikel
 LVH: Left ventricular hipertrofi menandakan bahwa terdapat hipertrofi ventrikel sinistra

Px. Darah: DBN

Rx. Thorax:

 CTR 65%
 Cardiothoracic Ratio merupakan perbandingan antara diameter transversal jantung
dengan diameter transversal thorax , nilai normal <50%, apabila >50% dapat dikatakan
mengalami kardiomegali
 Downward apex
 Kesan: Kardiomegali

DIAGNOSIS

Hipertensi Urgensi

 Rw. Hipertensi, pemeriksaan TD mandiri, RPK, tidak mengkonsumsi obat HT secara rutin, px.
TD didapatkan 200/ 120 mmHg yang menandakan sudah memasuki hipertensi urgensi

TATALAKSANA

Penatalaksanaan hipertensi yang utama adalah mengubah gaya pola hidup, dengan mengubah pola
gaya hidup akan memudahkan pengobatan hipertensi, sebaliknya jika seseorang terus
mengkonsumsi obat hipertensi tanpa mengubah pola hidup rasanya sangat di sayangkan justru
malah akan memperburuk keadaan.

Modifikasi gaya hidup:

 Turunkan BB
o Sebulan 1 – 4 kg (kalau bisa wkwk)
 Kurangi alcohol
 Berhenti merokok
 Aktivitas fisik teratur
 Hindari stress
 Kurangi asupan garam
o Asupan garam tidak lebih dari 2 gram/ hari (setara dengan 5 – 6 gram NaCl perhari
atau 1 sendok teh garam dapur)

Obat hipertensi harus selalu terus di konsumsi, jika ada yang mengatakan bahwasanya
mengkonsumsi obat-obatan secara terus menerus akan merusak ginjal maka apabila seseorang
menghentikan pengobatan hipertensinya justru malah akan merusak ginjal & meningkatkan faktor
resiko untuk mengalami berbagai komplikasi dari penyakit ginjal.

Amlodipin 1 x 10 mg

5
 Amlodipin merupakan obat hipertensi golongan CCB (Calcium Channel Blocker) dengan
mekanisme kerja:
o Menghambat Ca+ influx ke dalam sel PD  vasodilatasi
o Menghambat Ca+ influx ke miokard
 CCB memiliki 2 golongan
o Golongan DHP (Dihidropiridin): Vaskuloselektif  Efek vasodilatasi dominan, efek
pada jantung minimal (Amlodipin, nicardipine, nifedipine)
o Golongan non DHP: Kardioseletif  Kontraktilitas & kondusi jantung menurun
(verapamil, diltiazem)
 Kontraindikasi
o Gagal jantung (kecuali amlodipine)

Captopril 3 x 25 mg

 Captopril merupakan obat hipertensi golongan ACE-I (Angiotensin Converting Enzyme


Inhibitor)
o Dapat digunakan untuk antihipertensi 1 untuk HT ringan, sedang, berat
o HT dengan gagal jantung
o Krisis HT
o HT untuk DM, dislipidemia, nefropati DM
 Mekanisme
o Hambat kerja ACE yang di produksi paru untuk mengubah AG1 menjadi AG2
 Efek samping
o Batuk kering
o Angioedem, skin rash, gangguan pengecapan
o Hipotensi
o Hiperkalemia (pada gangguan jantung)
 Kontraindikasi:
o Wanita hamil & menyusui  Gagal ginjal pada anak
o Stenosis a. renalis bilateral

6
CATATAN SINGKAT HIPERTENSI

Hipertensi Krisis

 Hipertensi Emergensi: TD > 180/ 120 mmHg mendadak + organ damage


 Hipertensi Urgensi: TD > 180/ 120 mmHg mendadak + non organ damage

7
PATOFISIOLOGI 2 – HIPERTENSI

8
Tn. BP, 52 tahun datang dengan keluhan pusing & leher belakang kaku sejak 1 hari yang lalu

BAGIAN 1

Untuk hipertensi yang dialami pasien terdapat beberapa faktor resiko yaitu:

1. Usia pasien yang sudah memasuki 52 tahun menandakan bahwan sudah terjadi proses
degenerasi pada tubuh terkhusus pembuluh darah (PD) yang mana hal ini akan
menyebabkan elastisitas PD menurun sehingga dapat menyebabkan PD lebih kaku dan
vasodilatasi menjadi kurang efektif dan berujung pada peningkatan resistensi perifer
2. Obesitas yang dialami pasien menyebabkan hormon leptin cenderung meningkat yang mana
peningkatan hormon leptin memicu system saraf simpatik bekerja lebih berat
3. Stress yang dialami pasien juga menyebabkan aktivitas system saraf simpatik meningkat
4. Selain itu, faktor genetic yang diturunkan oleh orang tua pasien menyebabkan gen pada
pasien lebih rentan retensi natrium sehingga sensitive terhadap aktivitas SSS dan
menyebabkan peningkatan aktivitas SSS. Peningkatan SSS akan memicu pelepasan epinefrin
dan norepinefrin yang menyebabkan pengeluaran beberapa reseptor adrenergik:
 Afa 1 PD yang menyebabkan PD lebih mudah vasokonstriksi
 B1 juxtraglomerular pada ginjal menyebabkan produksi renin meningkat yang mana
peningkatan produksi renin akan menyebabkan banyaknya angiotensinogen yang
diproduksi oleh liver berubah menjadi angiotensin 1 (AG1), selanjutnya AG1 akan
berubah menjadi AG2 yang dibantu oleh ACE yang diproduksi oleh paru
 B1 jantung menyebabkan peningkatan nodus SA & AV yang dapat menyebabkan
peningkatan detak jantung serta kontraktilitas dari jantung
5. Pola makan pasien yang lebih suka mengkonsumsi daging & fastfood yang dikenal dengan
kandungan kaya garam menyebabkan kadar natrium dalam tubuh meningkat sehingga air
pada tubuh lebih retensi yang menyebabkan peningkatan volume plasma dalam tubuh.
Apabila volume plasma meningkat, otomatis venous return juga akan meningkat yang
berujung pada peningkatan preload.
 Preload yang meningkat bersamaan dengan peningkatan kontraktilitas jantung
menyebabkan stroke volume pada jantung meningkat

Kadar angiotensin 2 pada tubuh dapat menyebabkan pembuluh darah lebih mudah vasokontriksi
sehingga terjadi peningkatan resistensi perifer

Selain itu juga, angiotensin akan lebih mudah mengsekresikan kelenjar pituitary untuk memproduksi
ADH sehingga kadar ADH meningkat seiring dengan peningkatan AG2

Serta pada kelenjar adrenal akan menyebabkan produksi aldosterone meningkat yang dapat
menyebabkan peningkatan reabsorpsi Natrium & air sehingga volume plasma meningkat

BAGIAN 2

Peningkatan resistensi perifer, volume plasma, heart rate, serta stroke volume yang terus meningkat
akan menyebabkan vasokonstriksi, jika hal ini terus terjadi akan menyebabkan terjadinya hipertensi

Pada keadaan fisiologis, hipertensi akan menyebabkan sel kardiomiosit khususnya ventrikel sinistra
beradaptasi, namun jika tidak teratasi dengan baik atau berada dalam kondisi seperti ini terus akan

9
menyebabkan keadaan patologis yang berujung dengan pembesaran jantung atau kardiomegali yang
terbukti pada pemeriksaan perkusi jantung yang abnormal, px radiologi yang memberi kesan
kardiomegali, s4 gallop, serta pemeriksaan EKG yang abnormal

Selain itu juga, vasokontriksi yang terus terjadi akan menyebabkan supply oksigen ke otak menurun
karena penyempitan PD tersebut sehingga otak minim mendapatkan oksigen dan berujung pada
keadaan pusing

Serta membuat PD lebih kaku yang menyebabkan PD area leher lebih kaku dan bermanifestasi leher
menjadi kaku

10

Anda mungkin juga menyukai