Anda di halaman 1dari 5

STUDI KELAYAKAN

INSTALASI FISIOTERAPI UPF BBKPM SEBAGAI


HEALTH TOURISM (SPORT AND WELLNESS MEDICINE)

Makassar
2023

1
STUDI KELAYAKAN
INSTALASI FISIOTERAPIO UPF BBKPM SEBAGAI
HEALTH TORISM (SPORT AND WELLNESS MEDICINE)

I. PENDAHULUAN
Rumah sakit saat ini mulai berkembang dan dituntut untuk mampu mandiri dalam
pembiayaan baik pada rumah sakit swasta maupun rumah sakit pemerintah. Rumah sakit
pemerintah dengan status BLU dikembangkan untuk dapat lebih mandiri dalam pembiayaan.
Instalasi Foisioterapi mempunyai empat upaya kesehatan mencakup promotif ,
preventif, kuratif dan Rehabilitatif . Upaya kesehatan yang cukup besar menggunakan
anggaran RS adalah kuratif dan rehabilitatif, sedangkan untuk kegiatan promotif dan
preventif belum dikembangkan padahal dapat menambah pendapatan rumah sakit.
Berdasarkan permenkes PMK 65 tahun 2015 tentang standar pelayanan fisioterapi,
dimana fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan
atau kelompok untuk mengembangkan dan memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi
tubuh sepanjang rentang kehidupan. Dengan menggunakan penaganan secara mannual
peningkatan gerak, peralatan (fisik elektroterapeutis dan melkanis) pelatihan fungsi dan
komunikasi, Cakupan layanan fisioterapi mencakup kasus muskuloskaletal, neuromuscular,
kardiovasculopulmonal, intergumen Sport dan wellnes. Untuk pelayanan fisioterapi di rumah
sakit sesuai dengan klasifikasinya memberikan pelayanan kesehatan kepada semua jenis
gangguan gerak dan fungsi tubuh secara paripurna melalui pendekatan promotif, preventif ,
kuratif dan rehabilitatif, jadi salah satu pelayanan fisioterapi yang bisa dikembangkan selain
kuratif yaitu preventif melalui pelayanan sport dan wellnes. PermenkesNo. 76 tahun 2015
tentang Pelayanan Wisata yang mulai di kembangkan kegiatan wisata dengan kesehatan
perorangan atau health tourism dimana dalam pelayanan health tourism dibagi menjadi 2
bagian besar yaitu medical tourism dan wellnes tourism,
Saat ini Instalasi fisioterapi UPF BBKPM melayani pasien kardiorespirasi yang dirujuk
dari poli pilmonologi dan musculoscaletal dari poli interna serta kasus pediatrik dari poli
anak, Instalasi fisioterapi juga menambah layanan kasus neuromuscular dengan dibukanya
poli saraf dan unit yang dapat memberikan keuntungan bagi RS dengan cara mengembangkan
pelayanan sport untuk cedera olahraga dan wellnes untuk kebugaran dengan dibukantya
gymnasium (fitnes centre) tidak hanya kepada pasien tetapi juga bagi keluarga pasien,
mahasiswa yang sementara pendidikan lapangan, seluruh pegawai dan masyarakat umum dan

2
wisatawan yang ingin mendapatkan pelayanan wellness hal ini juga memberi peluang jika
UPF BBKPM membuka layanan healht tourism berupa Chek up bagi wisatawan yang
berkunjung di makassar apalagi UPF BBKPM terletak ditengah kota dekat dekan fasilitas
umum Mall dan Hotel. Pengembangan layanan sport dan wellnes di UPF BBKPM untuk
menambah pendapatan lainnya.

II. PEMBAHASAN
Potensi pengembangan Instalasi fisioterapi meliputi 5 (lima) yaitu jenis layanan yang
dikembangkan, aspek pasar dan pemasaran, teknis dan teknologi, aspek organisasi dan
manajemen, dan aspek ekonomi dan keuangan. Dalam pengembangan pelayanan fisioterapi di
UPF BBKPM perlu dilakukan analisis potensi dan kelayakan untuk mengetahui apakah
pengembangan pelayanan baru yang direncanakan tersebut layak atau tidak untuk
dilaksanakan.
1. Jenis layanan yang potensi dikembangkan saat ini
 Layanan kuratif mencakup layanan fisioterapi kasus neurologi dan Sport ( cedera
olah raga}
 Layanan promotif dan preventif yaitu layanan yang sifatnya wellnes, ada beberapa
lauyanan yang bisa dikembangkan :
a) Massage Bayi dan optimalisasi tumbuh kembang
b) Screening postur (forward head, kyiposis, scoliosis) beserta tehnik terapinya
c) Fitness centre, layanan ini bisa bekerja sama dengan ahli gizi untuk program
diet dan fisioterapi untuk program latihan, ada beberapa paket yang bisa
ditawarkan yaitu latihan kekuatan otot (strenthening otot), kebugaran aerobik,
latihan ketahanan otot (endurance exc), membentuk otot, flexibility otot,
meningkatkan dan menurunkan berat badan.

2. Kemauan membayar pasien dan pelanggan terhadap layanan fisioterapi yang berkualitas
Mudayana dan Rusmitasari (2015) menyebutkan bahwa adanya kualitas pelayanan
yang baik, yang sesuai dengan keinginan pasien maka kepuasan pasien akan terwujud
dan jumlah kunjungan pasien lebih meningkat lagi.
Program promo atau paket layanan ditawarkan untuk menarik minat pelanggan
misalnya paket layanan untuk fitnes 4x/minggu atau langganan perbulan sehingga
pelanggan merasa terjangkau dengan program yang ditawarkan.

3
3. Komitmen manajemen UPF BBKPM dan pegawai Instalasi Fisioterapi
Instalasi fisioterapi merupakan unit yang tidak dapat terpisahkan dari unit lainnya.
Manajemen memandang pengembangan pelayanan fisioterapi merupakan hal yang
sangat positif dan harus mendapatkan dukungan yang penuh, oleh sebab itu perlu
adanya regulasi, dasar hukum yang jelas dalam pengembangan pelayanan fisioterapi.
Pelayanan harus terus ditingkatkan guna memberikan pelayanan yang sesuai kondisi
pasien sehingga kebutuhan kebugaran pasien dan pelanggan dapat terpenuhi. Hal ini
sesuai dengan prinsip fisioterapi dan rehabilitasi medik yaitu menagani gangguan
fungsi dan gerak tubuh sementara pola hidup saat ini lebih banyak di meja dan
komputer semua serba aplikas jadi semakin meningkat pula gangguan gerak dan fungsi
tubuh bahkan tanpa disadari telah terjadi gangguan postur dan perlu pengkajian aspek
ekonomis, legalitas dan kemampuan instalasi fisioterapi Kebijakan tentang bentuk
pengembangan instalasi fisioterapi harus dibuat sebagai landasan hukum dalam
operasionalisasi kegiatan tersebut.
4. Aspek pasar dan pemasaran
Target pasar layanan fisioterapi neurologi, sport dan wellnes ini tidak hanya pada
pasien-pasien pasca rawat inap, rawat jalan, keluarga, pegawai, mahasiswa, pasien chek
up, wisatawan tetapi juga pada masyarakat yang ingin pola hidup sehat dan bebas
bergerak. Medical wellnes saat ini sedang berkembang di dunia kesehatan, Layanan
yang menggabungkan diagnosa medis dengan chek up dan menawarkan terapi
kebugaran sehingga perlu justifikasi medis yang disaesuaikan dengan kebutuhan medis
Strategi pemasaran yang digunakan adalah promosi melalui website UPF
BBKPM, media sosial, media elektronik dan media promosi lainnya. Besarnya
kekuatan dan banyaknya peluang diharapkan dapat menciptakan target pasar baru dan
membuat strategi pemasaran yang mampu menjadikan rencana pengembangan
pelayanan instalasi fisioterapi sesuatu yang dapat dilaksanakan dan memberikan
keuntungan bagi Rumah Sakit.
5. Aspek teknis dan teknologi
Faktor teknis yang merupakan kekuatan dalam pengembangan instalasi
fisioterapi. Kekuatan tersebut terdiri dari lokasi yang strategis di tengah kota Makassar
dan dekat dengan Mall dan hotel sehingga pelanggan atau pasien umum sebagai
pengguna layanan relatif lebih banyak dan tempat dan akses layanan yang mudah di
jangkau disertai fasilitas parkir yang luas. Selain itu tehnologi jg sudah tersedia yaitu
alat alat elektroterapi untuk pelayanan kuratif dan peralatan exercise untuk fitnes

4
(tradmill exc’s,pulley sistem, Quadrisep band)
Adapun kelemahannya antara lain ruangan yang tidak memadai dan belum
sesuai standar untuk layanan khusus wellness atau fitnes yang terpisah dari layanan
yang sifatnya kuratif. Ruangan khusus untuk pediatri jg belum ada. Sangat kurangnya
tenaga pada instalasi fisioterapi khususnya fisioterapis laki-laki dan tenaga personal
trainer sebagai instruktur fitness yang terlatih bersertifikat dan tenaga Dokter Rehab
Medik sebagai konsulen. Selain itu tidak adanya tenaga pendukung yaitu logistik,
pranata komputer dan tenaga administrasi. Saat ini hanya ada ada 3 fisioterapi
perempuan, untuk fisioterapi neuromuscular kami memiliki 1 tenaga yang
bepengalamam 10 tahun di di strooke centre sumatra dengan kemampuan dasar
bobath skill yang banyak dipakai pada kasus-kasus neuromuskular.
6. Aspek organisasi dan manajemen
Adanya dukungan dari direksi dan manajemen RS serta penambahan jumlah SDM dan
peningkatan Skill SDM yang terupdate dengan mengikutkan petugas pada
pelatihan/workshop fisioterapi
7. Aspek ekonomi dan keuangan
Biaya merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting dan menentukan
dalam pelayanan fisioterapi di rumah sakit. Biaya harus diperhitungkan setepat
mungkin, sehingga secara ekonomi dapat dipertanggungjawabkan dan dikendalikan
seefisien mungkin dan seefektif mungkin. Sehingga adanya anggaran sebagai modal
pengembangan instalasi fisioterapi menjadi sangat penting.

III. PENUTUP
Dengan Adanya pelayanan fisioterapi neuromuscular, sport dan wellness di
UPF BBKPM dapat memberikan manfaat bagi pelanggan, pengunjung, masyarakat
sekitar dan wisatawan dikota Makassar dengan layanan health tourism bukan hanya itu
layanan ini juga memberikan manfaat secara langsung pada peningkatan pendapatan
UPF BBKPM.

Anda mungkin juga menyukai