Anda di halaman 1dari 51

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN II ANGKATAN I
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Kurang Berkualitasnya Sampel DahakPada Pasien Rawat Jalan


Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar

Disusun oleh :

Nama : Farid, Amd.Anakes

Jabatan : Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil

Unit Kerja : Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar

Core Issue : Kurang Berkualitasnya Sampel Dahak Pada Pasien


Rawat Jalan di Balai Besar Kesehatan Paru
Masyarakat Makassar

Coach : Swestika Swandari S.Si., M.Pharm, Apt.

Mentor : Dra. Hj. Mimi Dehmi, Apt

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN MAKASSAR
TAHUN 2019
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI (HABITUASI)


PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II ANGKATAN I
KEMENTERIAN KESEHATAN
DI BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN MAKASSAR
TAHUN 2019

Disusun dan diajukan oleh :


Nama : Farid, A.Md.Anakes
NIP : 198701282019021001
Jabatan : Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil
Unit Kerja : Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar
Core Issue : “Kurang Berkualitasnya Sampel Dahak Pada Pasien Rawat Jalan di
Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar”

Makassar, 11 Mei 2019

Menyetujui,
Mentor Peserta

Dra. Hj. Mimi Dehmi, Apt Farid,A.Md.Anakes


196812311997032003 198701282019021001

Mengetahui,
Coach Penguji

Swestika Swandari, S.Si., M.Pharm.,Apt drg. Dellon Wijaya, MPH


198309182009122002 19810611200911002
VISI DAN MISI
BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT MAKASSAR

VISI, MISI DAN MOTTO


VISI
Menjadi Rumah Sakit Khusus Paru Kelas A Unggulan pada Tahun 2019
MISI
A. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paru rujukan spesialistik dan atau subspesialistik.

B. Menyelenggarakan promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan kemitraan.

C. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan serta penelitian di bidang kesehatan paru.

D. Mewujudkan prinsip tata kelola yang baik dalam penatausahaan sumber daya rumah sakit

MOTTO
TATA NILAI BBKPM Makassar yang dianut “PRO SEHAT” yang memiliki makna:
Profesional : Memberikan pelayanan sesuai dengan SOP dan standar etika profesi
Santun : Memberikan pelayanan dengan rasa hormat, senyum dan ramah.
Empati : Memberikan pelayanan dengan ikut memahami perasaan orang lain

Harmonis : Bekerja sama secara sinergis dalam memberikan pelayanan yang penuh cinta kasih, saling
menghargai, pengertian dan menjalin keakraban.
Akurat : Cepat dan tepat dalam memberikan pelayanan
Terpercaya : Tanggung jawab yang diberikan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya

RANCANGAN AKTUALISASI
A. Tujuan
Pelatihan Dasar (Latsar) Golongan II merupakan pelatihan yang bertujuan
menciptakan PNS yang memiliki karakter, professional dan berintegritas. Latsar
CPNS wajib diikuti oleh semua CPNS dari seluruh kementerian yang ada di Indonesia
untuk membekali para calon Pegawai Negeri agar memiliki karakter yang baik
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pelatihan dilakukan pada
tempat pelatihan yang telah ditentukan. Peserta wajib hadir dan tidak dapat menolak,
menunda ataupun menggantikan pelatihan ini, karena pelatihan CPNS dilakukan
sekali seumur hidup. Pada masa pelatihan peserta akan banyak dibekali ilmu
pengetahuan yang memperkuat karakter perilaku serta peserta dibekali bagaimana
menjadi PNS yang professional berdasarkan Nilai-Nilai dasar ASN. Tahapan
pelaksanaan pelatihan dibagi kedalam tiga tahapan yaitu pertama penguatan perilaku
belanegara, cinta tanah air. Ini adalah penguatan karakter diri agar kuat siap melawan
kondisi apapun yang terjadi padanya dan tetap memegang teguh Nilai Pancasila dan
UUD 1945. Tahap kedua yaitu pembekalan nilai-nilai ASN yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalis, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi), dan
yang ketiga adalah materi Manajemen ASN Pelayanan Publik, Whole of
Govemrment. Materi ini nantinya akan dituangkan dalam Rancangan Aktualisasi
dimana yang dimaksud aktualisasi adalah penerapan nilai-nilai yang wajib dipegang
teguh untuk ASN dalam segala kegiatan atau aktivitas yang dilakukan yang
harapannya setelah mengikuti pelatihan akan ada proses pembiasaan diri untuk
menjadi terbiasa atau terlatih melakukan sesuatu yang bersifat instrinsik pada
lingkungan kerjanya. Atau sering disebut dengan Habituasi.

Unit Kerja
Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar

B. Identifikasi Isu
1. Core Issue
“Kurang Berkualitasnya Sampel Dahak Pada Pasien Rawat Jalan di Balai Besar
Kesehatan Paru Masyarakat Makassar”.
2. Deskripsi Isu
Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar merupakan salah satu
sentral Pengobatan Penyakit Paru-Paru Masyarakat Makassar. Salah satu cara untuk
mendeteksi adanya bakteri mycobacterium tuberculosispada pasien penderita batuk
yang lebih dari 2 minggu adalah dengan melakukan pemeriksaan Bakteri Tahan Asam
(BTA) pada dahak pasien dengan menggunakan metode pewarnaan ziehl neelsen.
Kualitas sampel dahak merupakan salah satu faktor paling penting dalam pemeriksaan
ini, namun kualitas dahak yang tidak baik akan menyulitkan petugas laboratorium
dalam melakukan pemeriksaan sehingga sulit untuk mendeteksi adanya bakteri
tuberkulosis pada sampel dahak tersebut. Beberapa identifikasi masalah yang
mendasari hal tersebut adalah :
- Pasien tidak mengerti cara mengeluarkan dahak yang baik
- Petugas Laboratorium kurang menjelaskan prosedur dengan baik.
- Suasana tempat pemberian informasi kurang kondusif
Isu diatas saya rancang karena kurangnya pemahaman pasien terhadap cara
mengeluarkan dahak yang baik dan waktu penerimaan sampelnya, sehingga akan
berdampak pada hasil diagnosa penyakit.
3. Sumber Isu
Isu didapatkan berdasarkan dari pengamatan terhadap kondisi yang terjadi saat ini di ruang
lingkup kerja Instalasi LaboratoriumBBKPM Makassar.
4. Kekuatan Isu
Menentukan apakah sebuah isu itu berkualitas atau tidak , lalu mengetahui kekuatan isu dan
bagaimana dampak kedepan jika isu ini tidak ditanggapi dapat memperhatikan analisis APKL.
Berikut kualitas isu yang diangkat berdasarkan Analisis APKL.
Tabel. 1. Analisi APKL pada isu yang diangkat.
No. Analisi Penjelasan
1. Aktual Isu yang diangkat yaitu Kurangnya pemahaman pasien tentang
cara mengeluarkan dahak yang baik dan waktu penerimaan
sampel dahak pada pasien rawat jalan. Isu ini memang sering
terjadi, kurang optimalnya cara mengeluarkan dahak yang baik
oleh pasien dan kurang efisiennya waktu pengantaran sampel.
Pada pemeriksaan BTA(Bakteri tahan Asam) memerlukan
kondisi dahak yang benar-benar porulen agar mempermudah
pembacaan bakteri dibawah mikroskop. Kondisi sampel yang
buruk dan tidak berkualitas menyebabkan dahak tersebut tidak
layak untuk diperiksa, sehingga isu ini memang sangat perlu
segera dicari solusinya.
2. Problematika Alasan mengapa kualitas dahak harus berkualitas karena untuk
mempermudah pemeriksaan dan pemberian hasil yang tepat
kepada pasien. Isu ini dipilih karena dapat mengakibatkan
dampak negatif untuk pemberian hasil serta diagnosa penyakit
pada pasien itu sendiri. Sampel yang kualitasnya tidak baik akan
mempersulit tenaga laboran untuk mendeteksi bakteri tahan asam
(BTA) sehingga diagnosa penyakit akan sulit. Maka dengan
adanya informasi yang tept dn edukasi ke kelurga pasien mampu
memberikan dampak positif terhadap pemahaman pasien dalam
pengambilan sampel dahak yang baik.
3. Kekhalayaka Dalam isu ini tentunya melibatkan berbagai pihak antara lain
n adalah petugas Laboratorium yang memberikan informasi
langsung kepada pasien terkait cara pengambilan sampel dan
juga tentunya ada peran dokter terkait mengenai persiapan
pasien, pengambilan sampel dan pengantaran sampel.
Diharapkan agar hal tersebut membangun komunikasi yang baik
serta membangun tingkat kepuasan pelayanan publik terhadap
pelayanan di BBKPM Makassar.
4. Layak Tujuan dalam isu ini diharapkan dengan adanya edukasi dan
penjelasan serta informasi yang baik kepada pasien dapat
memberikan dampak maksimal. Sehingga persentasi pasien yang
kurang paham terhadap cara pengambilan dan pengantaran
sampel dahak yang berkualitas bisa berkurang.

5. Gagasan Pemecahan Isu


Gagasan pemecahan Isu dalam rancangan aktualisasi ini yaitu“Peningkatan
pemahaman pasien terhadap kualitas sampel dahak di balai besar kesehatan
paru masyarakat makassar”.
6. Kegiatan
Gagasan dalam pemecahan isu ini harus dilakukan dengan sistematis. untuk
mengatasi kurang pahamnya pasien tentang cara mengeluarkan dahak yang baik dan
waktu penerimaan sampel dahak perlu adanya kerjasama yang baik dari berbagai
pihak agar dapat terselenggara dengan baik dan optimal. Tentunya hal ini tidak lepas
dari ruang lingkup Manajemen ASN dan kerjasama yang baik antar petugas
pelayanan.
Secara umum, gagasan pemecahan isu ini dijabarkan dalam beberapa kegitan yaitu:
1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan
2. Revisi Standar Prosedur Operasional (SPO)
3. Pembuatan Media
4. Workshop dengan petugas laboratorium
5. Uji Coba Efektivitas
6. Evaluasi Hasil
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil/ Keterkaitan Substansi Keterkaitan Penguatan Nilai
Bukti Fisik Mata Pelatihan Terhadap Visi Misi Organisasi
Organisasi
1. Persiapan pelaksanan Merencanakan tahapan Jadwal Saya akan melakukan Persiapan pelaksanaan Persiapan
kegiatan kegiatan yang akan koordinasi perencanaan untuk kegiatan untuk pelaksanaan
koordinasi dengan
dilakukan selama menunjang proses kegiatan melalui
pimpinan Kepala Bagian
Dalam persiapan aktualisasi melalui Penunjang Pelayanan kualitas mutu sesuai cara koordinasi
pelaksanaan kegiatan koordinasi dengan Kesehatan dengan Disiplin visi yaitu “ Menjadi langsung ke atasan
waktudan menyusun jadwal
ini merupakan upaya mentor sekaligus Rumah Sakit Khusus dengan sikap
koordinasi tersebut dengan
untuk koordinasi sebagai Kasie Pelayanan penuh Tanggung Jawab Paru Kelas A 1)santun dan
langsung dengan Kesehatan [Disiplin & Tanggung Unggulan pada Tahun menjalin hubungan
Jawab– Anti
pimpinan agar 2019” dan yang 2)Harmonis
Korupsi]untukmendapatka
mendapatkan n persetujuan dari pimpinan membangun hubungan dengan pimpinan
dukungan dari terkait pelaksanaan relasi yang baik agar kegiatan ini
pimpinan untuk kegiatansesuai dengan alur dengan masyarakat terlaksana dengan
yang jelas. [kejelasan –
kelancaran dalam akuntabilitas] sesuai dengan misi “ 3)Akurat dan
proses kegiatan Menyelenggarakan 4)Terpercaya
aktualisasi tersebut. promosi kesehatan,
pemberdayaan
masyarakat dan
kemitraan”
Tabel 2. Kegiatan Pemecahan Isu
Berkoordianasi Notulen hasil Saya akan melaksanakan
dengan mentor koordinasi dan koordinasi kepada kepala
bagian penunjang pelayanan
sekaligus sebagai rekaman atau
kesehatan untuk
kepala bagian dokumentasi mendeskripsikan secara rinci
penunjang pelayanan foto. dan jelas pada rencana yang
telah saya buat dengan rasa
kesehatan untuk
penuh percaya diri.
meminta ijin dan [Kejelasan - akuntabilitas]
persetujuan [Percaya Diri – Etika Publik]
Hal-hal yang didiskusikan
pelaksanaan
akan diputuskan bersama
aktualisasi serta denganmengedepankan nilai
menjelaskan rincian musyarah mufakat.
kegiatan yang akan [musyawarah mufakat – Sila
ke 4 – Nasionalisme ]
dilakukan.

2. Revisi Standar Melakukan Dokumnetasi Saya akan melakukan Standar Prosedur Nilai organisasi
Prosedur Operasional konsultasi dengan Konsultasi konsultasi mengenai rencana Operasional (SPO) yang dikuatkan
dengan adanya
(SPO) Cara Pimpinan perubahan penyusunan Standar pengambilan sampel
Penyusunan
Pengambilan Prosedur Operasional (SPO) dahak mempunyai Standart
Spesimen Dahak dengan mengedepankan tujuan untuk Operasional
Procedure (SOP)
sikapHormat dan Santunserta meningkatkan kualitas
pengelolaan jurnal
Revisi SOP ini yaitu memelihara dan menjunjung pemeriksaan penyakit ilmiah yaitu :1)
menambah alur tinggi standar etika luhurketika paru sesuai dengan visi nilai kreatif, 2)
pelaksanaan bertemu langsung dengan organisasi “Menjadi nilai inovatif
pemahaman pasien pimpinan [Hormat & Rumah Sakit Khusus dengan membuat
edukasi kepada
dalam pengambilan Santun– Etika Publik] dan Paru Kelas A
keluarga pasien
sampel dahak. setelah itu menyampaikan Unggulan pada Tahun agar
maksud dan tujuan dari 2019” pemahamannya
bisa lebih akurat.
[Pelayanan Publik] konsultasi terkait perubahan
penyusunan Standar Prosedur
SOP juga akan
mempertegas peran Operasional (SPO) ini kepada
dari masing-masing pimpinan secara jelas.
petugas pelayanan
[Kejelasan –Akuntabilitas]
agar jelas dalam
melaksanakan tugas. MembuatRancangan Rancangan SPO Saya akan mengumpulkan
Standar Prosedur beberapa data untuk bisa
Pembagian ditujukan ditambahkan dalamsusunan
agar peran dari Operasional (SPO)
Standar Prosedur Operasional
masing-masing orang (SPO) secara Disiplindan
dapat terorganisir bekerja keras dalam
dengan baik sehingga melakukannya untuk mencapai
memunculkan hasil yang maksimal [Disiplin
tanggungjawab dan &Kerja Keras – Anti
pekerjaan menjadi Korupsi]kemudian
lebih efektif dan selanjutnya saya akan
efisien. mempelajarinya dengan
cermatdan membuat
(Manajemen ASN)
rancanganStandar Prosedur
Operasional (SPO) Cara
Pengambilan Spesimen Dahak.
[Cermat – Etika Publik]

Mengkonsultasikan Dokumetasi Pada tahapan ini saya akan


rancangan SPO konsultasi mengkosultasikan kembali
rancangan SPO yang telah saya
dengan pimpinan
buat kepada pimpinan kasie
Kasie Pelayanan pelayanan kesehatan
Kesehatan dengansikap ramah dan
berani mempertanggung
jawabkannya, kemudian jika
ada koreksi dari pimpinan saya
akan dengan cepat untuk
memperbaikinya. [Ramah &
Cepat – Etika publik] [Berani
– Anti Korupsi]
Penetapan Standar SPO yang telah Setelah rancangan SPO
Prosedur Operasional ditetapkan tersebut telah disepakati
bersama dengan
(SPO)
mengedepankan nilai
musyawarah mufakat maka
saya akan mencetak hasil SPO
tersebut danmeminta dengan
sopan persetujuan dari
pimpinanuntuk ditetapkan.
[Musyawarah Mufakat – Sila
Ke 4 – Nasionalisme]
3. Pembuatan Media Melakukan - Dokumentasi Saya akan melakukan
foto
konsultasi dengan konsultasi kepada pimpinan
- Notulensi
Pembuatan media ini pimpinan kasie kasie pelayanan kesehatan
melibatkan tenaga pelayanan kesehatan untuk mendeskripsikan secara
laboratorium lainnya rinci dan jelas pada rencana
guna untuk yang telah saya buat dengan
membagikannya penuhtanggungjawab dan
kepada pasien kedisiplinan. [Kejelasan,
maupun keluarganya tanggungjawab–
agar lebih paham lagi akuntabilitas] [Disiplin - anti
terhadap sampel korupsi]
dahak yang baik. Pengambilan materi Pengumpulan Saya akan melakukan
[Whole of Leafet di internet materi leaflet pengumpulan sumber referensi
Goverment] untuk dijadikan bahan
pembuatan leaflet melalui
internet dengan kerja keras
serta memilih materi referensi
yang tepat dan jelas. [Kerja
Keras- Anti Korupsi] [Tepat –
Etika Profesi] [Kejelasan –
Akuntabilitas]
Melakukan Dokumentasi Pada tahapan ini saya akan
konsultasi dengan melakukan konsultasi kembali
pimpinan kasie kepada pimpinan kasie
peayanan kesehatan peayanan kesehatan terkait
materi referensi untuk
pembuatan leaflet dengan
menunjukan hasil materi yang
saya ambil lewat internet
secara jelas dan tranparan,
kemudian saya akan
menjelaskannya dengan sopan
dan jujur memberitahukan
sumber-sumber pengambilan
materi referensi tersebut.
[Kejelasan & Tranparansi –
Akuntabilitas] [Sopan – Etika
Profesi] [Jujur – Anti
Korupsi]
Danhal-hal yang didiskusikan
dalam pembuatan leaflet nanti
akan diputuskan bersama
denganmengedepankan nilai
musyawarah mufakat.
[Musyawarah mufakat – Sila
ke-4 – Nasionalisme
Melakukan Lembar Leaflet Saya akan melakukan
pembuatan Leafleat pembuatan lembaran leaflet
dalam bentuk untuk dibagikan kepada pasien
selebaran(Brosur) yang datang berobat dan
yang berupa contoh menjelaskannya dengan tepat
gambar dahak yang (Tepat - Etika Publik),
baik dan menggunakan bahasa yang
perbedaannya Sopan [Sopan – Etika Publik]
dengan liur. serta menggunakan kalimat
yang sederhana supaya
membantu pasien untuk
memudahkannya dalam
membedakan antara sampel
dahak dan liur. (saling
membantu - Sila ke-5 –
Nasionalisme),
(memudahkan - Komitmen
Mutu)
4. Workshop Melakukan Dokumentasi Saya akan melakukan
Pemberian Informasi konsultasi Dengan dan notulensi konsultasi dengan Kasie
Mentor (Kasie Penunjang Pelayanan
Pemberian informasi Penunjang Pelayanan Kesehatan dengan sikap
kepada rekan petugas Kesehatan mengenai Hormatdan bahasa yang
laboratoriun lainnya pembuatan undangan Sopan
merupakan langkah untuk kegiatan [Hormat & Sopan – Etika
meningkat mutu workshop Publik]
pelayanan publik Melakukan Jadwal Saya akan melakukan Pelaksanaan
koordinasi dengan Pertemuan& koordinasi kepada kepala pemberian informasi
(Whole Of kepala instalasi Dokumentasi instalasi laboratoriumdengan kepada seluruh
Government) laboratorium sikap sopan dan ramahuntuk petugas laboratorium
mengenai melakukan rencana workshop ini untuk menguatkan
rencanaacara secara misi organisasi yaitu
workshop dan sederhanabersamarekan “Menyelenggarakan
sekaligus petugas laboratorium lainnya promosi kesehatan,
menentukan waktu [Sopan & Ramah – etika pemberdayaan
pelaksanaanya. publik], lalumengedepankan masyarakat dan
sikap menghormati (sikap kemitraan”
menghormati – sila ke-2 –
Nasionalisme)serta
menjunjung tinggi nilai etika
luhur dan kemudian hasil dari
rencana penentuan jadwal
workshop tersebut akan
diputuskan bersama
denganmengedepankan nilai
musyawarah mufakat.
[Musyawarah mufakat – Sila
ke-4 – Nasionalisme]
[sederhana – Anti Korupsi]
Workshop Pembuatan Dokumentasi Saya akan melakukan Pelaksanaan
Pemberian Informasi Undangan untuk dan Undangan pembuatan undangan dengan pemberian informasi
pelaksaaan menggunakan kata yang sopan kepada seluruh
Pemberian informasi whorkshop (Sopan – etika publik) yang petugas laboratorium
kepada rekan petugas sesuai dengan nilai kode etik ini untuk menguatkan
laboratoriun lainnya dan menetukan jumlah peserta misi organisasi yaitu
merupakan langkah yang akan hadir “Menyelenggarakan
meningkat mutu promosi kesehatan,
Pengantaran Dokumentasi Saya akan
pelayanan publik pemberdayaan
undangan whorkshop mengantarkanundangan
kepada kepala ruangan masyarakat dan
(Whole Of laboratorium dengan kemitraan”
Government) sikapsopan (sopan – Etika
Publik)

Waktu Pelaksanaan Dokumentasi, Dalam tahapan ini saya akan


Whorkshop Notulensi dan melakukan kegiatan
Absensi whorkshop secara disiplin dan
mandiri [Disiplin & Mandiri
– Anti Korupsi]dan bertindak
sebagai pemateri dalam
bentuk sosialisasi kepada
petugas laboratorium lainnya
untuk memberikan informasi
secara jelas mengenai
perubahan SPO dan beberapa
informasi lainnya [Kejelasan –
Akuntabilitas] untuk
meningkatkan kualitas
pelayanan publik. Jika ada
saran dan koreksi dari rekan-
rekan sejawat saya akan
menjadi notulensi sebagai
bahan perbaikan dan akan
bersikap rendah hati
menerima kritik serta saran
dari rekan-rekan sejawat
tersebut. [Rendah Hati – Etika
Publik]

5. Uji Coba Efektivitas Melakukan Jadwal dan Saya akan melakukan Perencanaan uji coba
koordinasi dan Dokumentasi koordinasi dengan kepala ini guna mendukung
instalasi laboratorium
Dalam pelaksanaan mengatur jadwal uji tercapainya kinerja
mengenai waktu uji coba
uji coba ini untuk coba efektivitas efektifitas dengan cara yang yang baik dan optimal
melihat seberapa dengan para pegawai santun, jelas dan berdasarkan sesuai dengan misi
hasil musyawarah yang telah
efektifnya rencana organisasi“Mewujudka
dispekati bersama.
pembuatan media n prinsip tata kelola
[santun – Etika Pubik] [Jelas,
melalui pemberian yang baik dalam
Akuntabilitas], [Musyawarah,
leaflet kepada pasien penatausahaan sumber
Sila ke-4 Nasionalisme]
daya rumah sakit”

Pelaksanaan Uji Dokumentasi Saya akan melakukan


Coba Efektifitas dan Notulensi pelaksanan uji coba Efektifitas
dengan penuh tanggung
jawab menggunakan kata-kata
yang mudah dipahami, sopan
dan jelas serta memiliki rasa
percaya diri yang kuat.
[tanggung jawab, mudah
dipahami, jelas –
Akuntabilitas] [percaya diri –
etika profesi]

6. Evaluasi Hasil Pengolahan data Pengolahan data Dalam tahapan ini saya akan Kegiatan evaluasi
selama uji Coba pasien melakukan evaluasi hasil data hasil ini merupakan
pasien yang hadir selama uji
hasil kinerja saya
coba secara jujur
danmengelola datatersebut selama proses
dengan jelas serta aktualisasi, dalam
bertanggung jawab
hal ini saya
dalammemberikan informasi
hasil akhir dari uji coba melakukannya
tersebut dengan sikap

[Jujur – Anti Korupsi] 1)Profesional,


[Kejelasan & Tanggung Jawab memberikan
– Akuntabilitas] pelayananpublikde
ngan2)Santun
danselaluberjiwa3)
Empatikepada
seluruh pasienserta
bekerja dengan
tekun untuk
mendapatkan hasil
yang 4)Akuratdan
5) Terpercaya.

Perbandingan Hasil data Pada tahap terakhir ini saya


efektivitas percobaan akan melakukan perbandingan
sebelum diedukasi persentase dari data percobaan
dan setelah diedukasi sebelum dilakukan edukasi
kepada pasien dan setelah
dilakukannya edukasi kepada
pasien rawat jalan. Pada
pengelolaan data ini saya
lakukan secara jujur dan
mempunyai integritas tinggi
serta bersikap mandiri dan
tanggung jawab.
[Jujur dan mempunyai
integritas – Sila ke 1 –
Nasionalisme] [ Mandiri &
Tanggung Jawab – Anti
Korupsi]

Tabel 3. Timeline Kegiatan Aktualisasi

No Mei Juni
Kegiatan Tahapan Pelaksanaan keterangan
. 3 4 5 1 3 4 5

1. Persiapan pelaksanan Merencanakan tahapan kegiatan Jadwal pertemuan


kegiatan yang akan dilakukan selama koordinasi
aktualisasi melalui koordinasi
dengan mentor sekaligus sebagai
Kasie Pelayanan Kesehatan

Berkoordianasi dengan mentor


sekaligus sebagai kasie pelayanan
kesehatan untuk meminta ijin dn
persetujuan pelaksanaan aktualisasi
dan menjelaskan rincian kegiatan
yang akan dilakukan.

2. Revisi SOP - melakukan konsultasi langsung


dengan pimpinan untuk proses
penyusunan Standar Prosedur
Operasional (SPO)
- melakukan pembuatan Standar
Prosedur Operasional (SPO)

3. Pembuatan Media Leaflet - Melakukan konsultasi dengan


pimpinan kepala instalasi
laboratorium
- Melakukan koordinasi dengan
rekan kerja yaitu petugas
laboratorium lainnya untuk
membahas mengenai rencana
pembuatan leaflet tersebut.
- Melakukan pembuatan Leafleat
dalam bentuk selebaran(Brosur)
yang berupa contoh gambar dahak
yang baik dan perbedaannya
dengan liur.

4. Whorkshop dengan - Melakukan konsultasi dengan


petugas laboratorium kepala instalasi laboratorium
mengenai rencana workshop dan
pemberian informasi kepada
seluruh petugas laboratorium
- Pembuatan Undangan untuk
pelaksaaan whorkshop
- Penyebaran atau pembagian
undangan whorkshop
- Waktu Pelaksanaan Whorkshop

5. Uji Coba Efektivitas - Melakukan koordinasi dan


mengatur jadwal uji coba
efektivitas dengan para pegawai
- Pelaksanaan Uji Coba Efektifitas

6. Evaluasi Hasil Pengolahan data selama uji Coba


Lampiran 1. Tahapan Perencanaan Kegiatan

 Tanggal 6 Mei 2019 saya melakukan koordinasi melalui WhatsApp dengan mentor
saya
Lampiran 2. Revisi SOP

 Pada tanggal 23 Mei 2019 saya melakukan Konsultasi dengan Pimpinan (Mentor)
*(Lembar Konsultasi Terlampir)
 Dokumentasi Revisi SPO
 Lembar Penetapan SPO
Lampiran 3. Pembuatan Leaflet

 Tanggal 13 Juni 2019 konsultasi dengan mentor. *(lembar konsultasi terlampir)


 Dokumentasi Pengambilan Materi Leaflet di Internet

 Dokumentasi Konsultasi materi Leaflet

 Contoh Gambar Leaflet. *(terlampir di halaman berikut)


PERBEDAAN
DAHAK & LIUR
p

LIUR

DAHA
Gelas Berisi Air Teh

Hangat
Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar
JL. A.P. Pettarani No.43, Makassar
Telpon: 0411-441497
Email: bbkpm_makassar@yahoo.co.com

KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
Lampiran 4. Kegiatan Workshop

Matrik Tahapan Kegiatan Workshop

No Waktu Kegiatan Kegiatan Ket

Tanggal 17 Juni
1. Rencana Kegiatan
2019

Tanggal 17 Juni
2. Konsultasi Judul Workshop
2019

Tanggal 18 Juni
3. Konsultasi Waktu Pelaksanaan
2019

Tanggal 19 Juni
4. Pengantaran Undangan
2019

Tanggal 20 Juni
5. Pelaksanaan
2019

Tanggal 20 Juni Hasil Notulen(Hasil


6.
2019 Rekomendasi)
Lampiran 4a. Lembar konsultasi Rencana Kegiatan
Lampiran 4b. Lembar konsultasi Judul Workshop

LEMBAR KONSULTASI

Makassar, 17 Juni 2019


Kasie Penunjang Pelayanan Kesehatan

Dra. Hj. Mimi Dehmi, Apt


NIP.1968123111997032003
Lampiran 4c. Lembar konsultasi Waktu Pelaksanaan

LEMBAR KONSULTASI

Makassar, 18 Juni 2019


Kasie Penunjang Pelayanan Kesehatan

Dra. Hj. Mimi Dehmi, Apt


NIP.1968123111997032003
Lampiran 4d. Lembar Koordinasidengan Kepala Inst. Laboratorium
Lampiran 4e. Lembar konsultasi Undangan

LEMBAR KONSULTASI

Makassar, 19 Juni 2019


Kasie Penunjang Pelayanan Kesehatan

Dra. Hj. Mimi Dehmi, Apt


NIP.1968123111997032003
 Format Undangan
Lampiran 4f. Lembar konsultasi Pelaksanaan

LEMBAR KONSULTASI

Makassar, 20 Juni 2019


Kasie Penunjang Pelayanan Kesehatan

Dra. Hj. Mimi Dehmi, Apt


NIP.1968123111997032003
Lampiran 4g. Lembar Hasil Notulensi (Hasil Rekomendasi)

 Hasil Notulensi (Hasil Rekomendasi)


Berdasarkan hasil workshop rekomendasi dari rekan-rekan laboratorium antara lain:
1. Informasi kepada pasien penerimaan sampel sebaiknya di infokan maximal jam
8.00 pagi agar pasien tidak telat membawa sampel dahak.
2. Penyampaian informasi kepada pasien agar minum teh hangat sebelum tidur,
sebaiknya disampaikan juga kepada pengantar/keluarga pasien (sebagai
pengingat).
3. Perbaikan model Leaflet agar lebih menarik untuk dibaca pasien.
4. Informasi kepada pasien tentang perbedaan dahak dan liur agar lebih ditekankan
lagi.

Makassar, 20 Juni 2019


Kasie Penunjang Pelayanan Kesehatan

Dra. Hj. Mimi Dehmi, Apt


NIP.1968123111997032003
Lampiran Dokumentasi Tahapan Kegiatan Workshop

 Dokumentasi Koordinasi dengan Kepala Inst. Laboratorium

 Dokumentasi Pembuatan Undangan

 Dokumentasi Pengantaran Undangan


 Dokumentasi Pelaksanaan Workshop
Lampiran 5 Uji Coba Efektivitas

Sampel Data pasien rawat jalan di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar

Umur Jenis
No. Nama Pasien Alamat
(tahun) Kelamin

1. Baharuddin 62 L Jl. Ir Juanda

2. Nurkhalisa 20 P Jl.Mangga

3. Lia 45 P Sinjai Tengah

4. Asmal 34 L Perum Pemda

5. Hj. Nuhadijah 78 P Jl.Abdesir

6. Ihsan 37 L Kota Makassar

7. Emanuel 26 L Tadet, NTT

8. Nurul Faika 25 P Desa Balantang

9. Hamsa 54 L Kab.Barru

10. Hj. Rosmiati 65 P Tarakan, Kaltim

11. Georari Jaman 20 L Jl.Tanjung Merdkaya

12. Nur Alam 49 L BTN Minasa Upa

13. M.Rusli 47 L Villa Mutiara

14. Taufah 41 L Kab. Gowa

15. Tukiyah 61 P Bontotangga

16. Kaddas 78 L Desa Rante Baru

17. Muh. Ilham 39 L Perum Mangga

18. Sabrina 33 P Jl.Seroja

19. Aisyah 56 P Jl.Pelita

20. Alfi 46 L BTN Mangga 3

Lampiran 5a
Pernyataan Pemahaman Pasien Rawat Jalan Tentang Cara Pengambilan Dahak Yang Baik di
Balai Besar Kesehata Paru Masyarakat Makassar

A. Data Pasien
a. Nama Pasien :
b. Umur(tahun) :
c. Jenis Kelamin :
d. Alamat :
B. Pernyataan Pemahaman
1. Pemahaman tentang cara batuk efektif
2. Pemahaman tentang perbedaan antara dahak dan liur
3. Pemahaman tentang cara mengeluarkan dahak yang baik
4. Pemahaman tentang waktu pengantaran sampel
Lampiran 5b
Tabulasi Pemahaman Pasien Cara Mengeluarkan Dahak Sebelum Dilakukan Edukasi

No. Nomor Pernyataan Nilai


Pengetahuan
Pasien 1 2 3 4 Pemahaman

1. 0 1 1 0 2 Buruk
2. 1 1 0 1 3 Baik
3. 1 1 0 0 2 Buruk
4. 0 1 1 0 2 Buruk
5. 1 1 0 0 2 Buruk
6. 1 0 1 1 3 Baik
7. 0 1 0 0 1 Buruk
8. 0 0 1 1 2 Buruk
9. 1 0 1 1 3 Baik
10. 0 1 1 0 2 Buruk
11. 1 1 1 0 3 Baik
12. 1 1 0 0 2 Buruk
13. 0 1 0 0 1 Buruk
14. 0 1 0 1 2 Buruk
15. 0 1 0 0 1 Buruk
16. 1 1 1 0 3 Baik
17. 1 1 1 0 3 Baik
18. 0 1 0 0 1 Buruk
19. 0 1 0 1 2 Buruk
20. 0 1 0 0 1 Buruk
JUMLAH 41

Keterangan:
Nilai Rata-Rata(Mean) = (=2,1)

Pengetahuan Baik = (>mean)


Pengetahuan Buruk =(≤mean)
Lampiran 5c
Tabulasi Pemahaman Pasien Cara Mengeluarkan Dahak Sesudah Dilakukan Edukasi

No. Nomor Pernyataan Nilai


Pengetahuan
Pasien 1 2 3 4 Pemahaman

1. 0 1 1 1 3 Buruk
2. 1 1 1 1 4 Baik
3. 1 1 1 1 4 Baik
4. 0 1 1 1 3 Buruk
5. 1 1 1 1 4 Baik
6. 1 1 1 1 4 Baik
7. 0 1 0 1 2 Buruk
8. 0 1 1 1 3 Buruk
9. 1 1 1 1 4 Baik
10. 0 1 1 1 3 Buruk
11. 1 1 1 1 4 Baik
12. 1 1 1 1 4 Baik
13. 0 1 1 1 3 Buruk
14. 0 1 1 1 3 Buruk
15. 1 1 1 1 4 Baik
16. 1 1 1 1 4 Baik
17. 1 1 1 1 4 Baik
18. 1 1 1 1 4 Baik
19. 1 1 1 1 4 Baik
20. 1 1 1 0 3 Buruk
JUMLAH 71

Keterangan:
Nilai Rata-Rata(Mean) = (=3,6)

Pengetahuan Baik = (>mean)


Pengetahuan Buruk =(≤mean)
Lampiran 6 Evaluasi Hasil

Pengetahuan

Cara Pemahaman Pemahaman


Nama Umur Perbedaan waktu Sebelum Sesudah
No. Cara batuk mengeluarkan
Pasien (tahun) antara dahak pengantaran Edukasi Edukasi
efektif dahak yang
dan liur sampel
baik

1. Baharuddin 62 Belum Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Buruk Buruk
2. Nurkhalisa 20 Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Baik Baik
3. Lia 45 Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Buruk Baik
4. Asmal 34 Belum Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Buruk Buruk
Hj.
5. 78 Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Buruk Baik
Nuhadijah
6. Ihsan 37 Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Baik Baik
7. Emanuel 26 Belum Tahu Sudah Tahu Belum Tahu Sudah Tahu Buruk Buruk
8. Nurul Faika 25 Belum Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Buruk Buruk
9. Hamsa 54 Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Baik Baik
Hj.
10. 65 Belum Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Buruk Buruk
Rosmiati
Georari
11. 20 Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Baik Baik
Jaman
12. Nur Alam 49 Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Buruk Baik
13. M.Rusli 47 Belum Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Buruk Buruk
14. Taufah 41 Belum Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Buruk Buruk
15. Tukiyah 61 Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Buruk Baik
16. Kaddas 78 Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Baik Baik
17. Muh. Ilham 39 Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Baik Baik
18. Sabrina 33 Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Buruk Baik
19. Aisyah 56 Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Buruk Baik
20. Alfi 46 Sudah Tahu Sudah Tahu Sudah Tahu Belum Tahu Buruk Buruk

Keterangan:

Nilai Rata-Rata(Mean) Sebelum Edukasi = (=2,1)


Nilai Rata-Rata(Mean) Sesudah Edukasi = (=3,6)

Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut diatas menunjukan bahwa ada peningkatan nilai rata-rata pemahaman pasien terhadap cara
mengeluarkan dahak yang baik pada pasien rawat jalan di BBKPM Makassar Sebelum Edukasi dan Sesudah Edukasi yaitu dengan peningkatan
Nilai Rata-Rata(Mean) sebesar = 1,5.

Anda mungkin juga menyukai