SKIZOFRENIA
DISUSUN OLEH :
MIFTAHUL JANNAH M
20224040102
SKIZOFRENIA
A. DEFINISI
a panjang dan keterampilan dalam mengatasi, serta merupakan penyakit otak, sindrom
klinis yang ditandai dengan pikiran, persepsi, emosi, gerakan, dan perilaku seseorang
(Videbeck, 2020). Skizofrenia adalah kondisi psikotik yang berpengaruh terhadap fun
rasakan, dan menunjukkan emosi yang ditandai dengan pikiran kacau, delusi, haluisna
si, dan perilaku maladaptif (Pardede, Simanjuntak dan Laia, 2020). Skizofreni
a adalah kondisi jangka panjang yang kompleks secara signifikan memengharui kema
mpuan seseorang untuk berfungsi dan mempertahankan hubungan sehat (Greene dan
Eske, 2021). Kesimpulan uraian diatas, skizofrenia adalah gangguan otak kronis yang
B. ETIOLOGI
a. Faktor predisposisi
1) Faktor biologis
a) Faktor genetik
Faktor genetik adalah faktor utama pencetus dari skizofrenia. Anak yang memiliki
satu orang tua biologis penderita skizofrenia tetapi diadopsi pada saat lahir oleh keluar
ga tanpa riwayat skizofrenia masih memiliki risiko genetik dari orang tua biologis mer
eka. Hal ini dibuktikan dengan penelitian bahwa anak yang memiliki satu orang tua pe
nderita skizofrenia memiliki resiko 15%, angka ini meningkat sampai 35% jika kedua
b) Faktor Neuroanatomi
tak yang relatif lebih sedikit. Hal ini dapat memperlihatkan suatu kegagalan perkemba
ngan atau kehilangan jaringan selanjutnya. Computerized Tomography (CT Scan) men
unjukkan pembesaran ventrikel otak dan atrofi korteks otak. Pemeriksaan Positron Em
ission Tomography (PET) menunjukkan bahwa ada penurunan oksigen dan metabolis
me glukosa pada struktur korteks frontal otak. Riset secara konsisten menunjukkan pe
nurunan volume otak dan fungsi otak yang abnormal pada area temporal dan frontal in
dividu penderita skizofrenia. Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah
sistem limbik dan ganglia basalis. Otak pada penderita skizofrenia terlihat sedikit berb
eda dengan orang normal, ventrikel terlihat melebar, penurunan massa abu-abu, dan be
mikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distribusi sel otak y
ang timbul pada massa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia, biasa timbul pada
c) Neurokimia
neurotransmitters otak pada individu penderita skizofrenia. Pada orang normal, sistem
switch pada otak bekerja dengan normal. Sinyal-sinyal persepsi yang datang dikirim k
embali dengan sempurna tanpa ada gangguan sehingga menghasilkan perasaan, pemiki
ran, dan akhirnya melakukan tindakan sesuai kebutuhan saat itu. Pada otak penderita s
kizofrenia, sinyal-sinyal yang dikirim mengalami gangguan sehingga tidak berhasil me
2) Faktor psikologis
ikososial sebagai contoh seorang anak yang tidak mampu membentuk hubungan saling
percaya yang dapat mengakibatkan konflik intrapsikis seumur hidup. Skizofrenia yang
parah terlihat pada ketidakmampuan mengatasi masalah yang ada. Gangguan identitas,
Faktor sosiokultural dan lingkungan menunjukkan bahwa jumlah individu dari sos
ial ekonomi kelas rendah mengalami gejala skizofrenia lebih besar dibandingkan deng
an individu dari sosial ekonomi yang lebih tinggi. Kejadian ini berhubungan dengan ke
miskinan, akomodasi perumahan padat, nutrisi tidak memadahi, tidak ada perawatan p
renatal, sumber daya untuk menghadapi stress, dan perasaan putus asa.
b. Faktor presipitasi
1) Biologis
meliputi : gangguan dalam komunikasi dan putaran umpan balik otak yang mengatur
proses balik informasi dan abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yan
3) Pemicu gejala
aru suatu penyakit. Pemicu yang biasanya terdapat pada respon neurobiologis malada
ptif yang berhubungan dengan kesehatan, lingkungan, sikap, dan perilaku individu.
C. EPIDEMIOLOGI
berbagai daerah. Insiden dan tingkat prevalensi sepanjang hidup secara kasar 8 hampir
sama di seluruh dunia. Gangguan ini mengenai hampir 1% populasi dewasa dan
biasanya onsetnya pada usia remaja akhir atau awal masa dewasa. Pada laki-laki
biasanya gangguan ini mulai pada usia lebih muda yaitu 15-25 tahun sedangkan pada
perempuan lebih lambat yaitu sekitar 25-35 tahun. Insiden skizofrenia lebih tinggi
pada laki-laki daripada perempuan dan lebih besar di daerah urban dibandingkan
daerah rural (Sadock, 2003). Pasien skizofrenia juga berisiko untuk bunuh diri dan
yang terbanyak, hampir 10% dari pasien skizofrenia yang melakukan bunuh diri
(Kazadi, 2008).
mengalami skizofrenia pada usia yang lebih lanjut bila dibandingkan dengan laki-laki
(Durand, 2007).
D. PATOFISIOLOGI
b. Hipotesis dopaminergik.
minergik pada area tertentu di otak serta ketidaknormalan reseptor dopamin (DA). Hip
eraktivitas reseptor dopamin (DA) pada area mesocaudate berkaitan dengan munculny
a gejala-gejala positif. Sementara hipoaktivitas reseptor dopamin (DA) pada area korte
ks prefrontal berkaitan dengan munculnya gejala-gejala negatif (Guyton and Hall, 201
1). Dopamin disekresikan oleh neuron yang badan selnya terletak di bagian tegmentu
m ventral mesensefalon, medial dan superior substansia nigra. Neuron-neuron ini men
but disekresikan ke bagian medial dan anterior sistem limbik, terutama hipokampus, a
mygdala, anterior caudate, nukleus dan bagian lobus prefronta yang merupakan pusat
n 5- HT yang lebih tinggi. Hal ini juga berkaitan dengan adanya peningkatan ukuran v
(mendengar suara atau pikiran dari luar dirinya), delusi (sikap yang aneh, sering par
anoid dan timbul kecurigaan dan gangguan berpikir (pemikiran dan ucapan tidak log
is).
b) Gejala negatif
dan emosional, termasuk ekspresi, cara bicara, kemauan serta aktivitas sosial dan he
c) Gangguan kognitif.
16).
F. TATALAKSANA TERAPI
Pasien a/n Ny. W (35 thn) dari poli Klinik Jiwa dengan diagnosis Skizofrenia mendapatkan re
Perkenalan A : Panggilan farmasi loket 8 nomor atas nama Ibu. W dari poliklinik jiwa
Konfirmasi ide A : Baik bu. Benar dengan ibu W nggih, usia 35 tahun dari dr. Vista dari
P : benar mba
Menjelaskan tu A : Baik bu, jadi bu tujuan saya disini untuk memberikan informasi terkait
juan dan pentin penggunaan obat yang akan ibu gunakan agar tidak ada kesalahan penggu
gnya KIE naan obat bu, apakah saya boleh meminta waktu ibu sebentar?
Menanyakan 3 A : Baik bu, sebelumnya tadi apakah dokter sudah menjelaskan mengenai
P : Belum mbak
engobatan ini?
P : belum mbak
Identifikasi Ri A : Baik bu, sebelumnya apakah ibu ada alergi makanan atau obat bu ?
Menjelaskan na A : Jadi ini berdasarkan resep yang saya terima ibu ini didiagnosa skizo ya
ma dan indikas bu, Jadi ibu diberikan obat Nopres nggih bu yang digunakan untuk
turan pakai nggih pada malam hari ya bu, dan ini ada vitamin B1 diminum 1 kali
sehari 1 tablet.
P : nggihh
Menjelaskan E A : Kemudian untuk efek samping obatnya yaitu nanti mungkin akan mer
SO dan edukasi askan kelelahan, demam, nyeri, mual ya bu, sehingga ibu saya sarankan u
penggunaan ob ntuk istirahat yang cukup. Namun ibu tidak perlu khawatir efek samping t
at ersebut tidak selalu muncul ya bu.. dan tidak akan muncul selama ibu men
gkonsumsi obat tersebut dengan cara yang benar, jika nanti timbul efek sa
Menjelaskan ca A : Untuk penyimpanan obatnya disimpan disuhu ruang atau kotak obat ji
ra penyimpana ka ada dan terhindar dari sinar matahari secara langsung nggih bu..
Terapi nonfar A : untuk memaksimalkan pengobatan, ibu dapat melakukan olahraga sec
makologi ara rutin, istirahat yang cukup, mengkonsumi air mineral yang cukup yait
u kurang lebih 2-3 liter air putih per hari ya buu supaya dapat mempertaha
nkan cairan tubuh ibu dan mengkonsumsi obat-obatnya secara rutin.. dan
P : nggih mba
Katarsis dan pe A : baik bu mungkin itu yang saya sampaikan mengenai pengobatan bapa
A : baik bu untuk memastikan ibu sudah paham dan tidak ada kesalahan i
nformasi pengobatan apa ibu berkenan untuk menyampaikan kebali meng
A : (Jika ada salah maka dikoreksi) Baik bu saya rasa ibu sudah paham, T
ng ibu jalani. Ini obatnya bu, ibu bisa membayar dibagian kasir ya bu, Se