Disusun Oleh:
Nim : 2107092
2022/2023
A. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : Ny. S
Umur : 56
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/Bangsa : WNI
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan Terakhi : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl Lobak 3, Tembalang, Semarang
No. Rm : 3182
Tanggal Masuk Rs. : 26 November 2022
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. M
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl Lobak 3, Tembalang, Semarang
Hubungan dg pasien : Anak
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Keluarga pasien mengatakan jika pasien tidak sadar dan tidak bisa
berkomunikasi verbal.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien dibawa ke RS pada hari sabtu, 26 November 2022 dengan keluhan
penurunan kesadaran, keluarga klien mengatakan klien sesak nafas sejak 1
minggu yang lalu, pusing, sudah dibawa kedokter namun tidak ada perubahan.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga klien mengatakan klien pernah di diagnosa TB paru suspek relaps.,
tidak ada alergi obat, tidak pernah kecelakaan.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Genogram
3. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal Jenis Hasil Nilai Normal
30-11-2022 Kolesterol 202 mg/dL < 200 mg/dL
Trigliserida 85 mg/dl < 150 mg/dl
SGOT 32 U/L 5-40 U/L
SGPT 52 U/L 7-56 U/L
Reagen HIV 1 Non reaktif
HbsAg Negatif
EKG Sinus takikardi
4. Terapi
Tanggal Obat Dosis Kegunaan
2 Desember 2022 Masker NRM 10 lpm alat untuk mengalirkan oksigen
kecepatan rendah pada pasien yang bisa
bernapas spontan.
B. Analisa Data
NO DATA NTERPRETASI MASALAH
(SIGN/SYMPTOM) (ETIOLOGI) (PROBLEM)
1. Data Subjektif sekresi yang tertahan Bersihan Jalan
Keluarga asien Nafas Tidak
mengatakan pasien Efektif
batuk dari 1 minggu (D.0001)
yang lalu.
Objektif
Pasien sesak nafas
RR : 22 x/mnt,
menggunakan masker
NRM 10lpm
suara nafas roncki
dispneu
nafas cuping hidung.
2. Data Subjektif Progam pembatasan Gangguan
Keluarga pasien mengatakan pasien gerak mobilitas fisik
tidak bisa melakukan aktivitas (0054)
karena penurunan kesadaran.
Data Objektif
Terlihat pasien terpasang oksigen
Tidak bisa kekamar mandi karena
lemas dan tidak boleh turun dari
ranjang sebelum sesak nafas
berkurang
C. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat muncul pada pasien TB Paru menurut SDKI (2017)
yaitu:
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan
(D.0001)
2. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan keterbatasan dalam gerakan fisik
(D.0054)
D. Intervensi Keperawatan
Rencanaan keperawatan merupakan rencana tindakan yang akan diberikan kepada
klien sesuai dengan kebutuhan berdasarkan diagnosa keperawatan yang muncul.
Rencana keperawatan berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI,
2017) dapat dijabarkan dalam table sebagai berikut:
1. Bersihan Setelah dilakukan tindakan keperawatan SIKI : Manajemen Jalan Nafas (I.14509)
Jalan nafas selama 3 x 24 jam maka masalah Bersihan Tindakan
tidak Jalan nafas tidak efektif akan teratasi Observasi :
efektif dengan Kriteria Hasil : a. Monitor pola nafas
(D.0001) 1. Bersihan jalan nafas (L.01001) b. Monitor bunyi nafas tambahan
a. Produksi sputum dengan skor 4 Terapeutik :
(cukup menurun) a. Posisikan semi fowler atau fowler
b. Dyspnea dengan skor 4 (cukup b. Lakukan penghisapan lender kurang
menurun) dari 15 detik
c. Frekuensi nafas dengan skor 5 c. Berikan oksigen, jika perlu
(membaik) Edukasi :
Anjurkan asupan cairan 2000ml/ hari
Kolaborasi :
Kolaborasikan pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, jika perlu
2. Gangguan Setelah dilakukan intervensi selama 3x24 Dukungan Ambulasi (I.06171)
Mobilitas jam, maka mobilitas fisik meningkat, Tindakan
Fisik dengan kriteria hasil : Observasi :
2. Mobilitas Fisik (L.05042) a. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan
a. Pergerakan eksternitas meningkat fisik lainnya.
b. Kekuatan otot meningkat b. Identifikasi toleransi fisik melakukan
c. Grentang gerak (ROM) ambulasi
meningkat c. Monitor frekuensi jantung dan tekanan
darah sebelum memulai ambulasi
d. Monitor kondisi umum selama
melakukan ambulasi.
Terapeutik :
a. Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan
alat bantu ( mis:tongkat, kruk)
b. Fasilitas melakukan mobilisasi fisik,
jika perlu
c. Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan ambulasi
Edukasi :
Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
Anjurkan melakukan ambulasi dini
Ajarkan ambulasi sederhana yang
harus dilakukan (mis : berjalan dari
tempat tidur di kursi roda, berjalan
darii tempat tidur ke kamar mandi,
berjalan sesuai toleransi)
E. MPLEMENTASI
No Hari, tanggal, Implementasi Respon Pasien ttd
Dx. Kep pukul
I Jum’at 2 Memonitor pola nafas dan bunyi DS :
Desember 2022 nafas tambahan Keluarga pasien mengatakan
08.30 pasien masih lemas dan
belum kuat berbicara.
DO :
TD : 136/68 mmHg
N : 77 x/mnt
S : 35,5
RR : 22x/mnt
I Jum’at 2 Memposisikan semi fowler atau DS : -
Desember 2022 fowler dan Memberikan oksigen DO :
09.30 Pasien nampak tidur dengan
posisi semifowler, diberikan
masker NRM 10lpm.
I Jum’at 2 Menganjurkan asupan cairan DS : Keluarga pasien
Desember 2022 2000ml/ hari mengatakan mengerti apa
11.30 yang dibicarakan perawat.
DO : Keluarga Pasien tampak
mengerti
I & II Jum’at 2 Berkolaborasi dengan dpjp DS : Keluarga pasien
Desember 2022 untyk memberikan injeksi mengatakan bersedia jika
12.20 pasien diberikan injeksi.
ranitidin dan dexamithasone
DO : Ranitiden 25 mg dan
Dexamethasone 15 mg masuk
melalui selang infus.
I & II Sabtu, 3 Memonitor frekuensi, irama, DS : Keluarga Pasien
Desember 2022 kedalaman dan upaya napas mengatakan pasien masih
14.45 dipasang masker oksigen.
Memonitor frekuensi jantung dan
DO : RR 20 x/mnt,
tekanan darah sebelum memulai
ambulasi menggunakan masker NRM
Memonitor kondisi umum selama 10lpm
melakukan ambulasi
F. EVALUASI
NO. DX HARI, RESPON PERKEMBANGAN TTD
KEP TANGGAL,
PUKUL
I Jumat, 2 S:
Desember Keluarga Pasien mengatakan pasien sesak nafas
14.00 Keluarga Pasien mengatakan pasien batuk dari 1
minggu yang lalu.
O:
Pasien tampak sesak nafas
Pasien tampak batuk
Pasien tampak menggunakan masker NRM 10lpm
suara nafas roncki
dispneu
Monitoring TTV :
TD : 130/70 mmHg
N : 74 x/mnt
S : 35,5
RR : 22x/mnt
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi :
Posisikan semi fowler atau fowler
Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik
Berikan oksigen, jika perlu
II Jumat, 2 S:
Desember Keluarga pasien mengatakan pasien tidak bisa
14.00 melakukan aktivitas karena penurunan kesadaran.
Keluarga pasien mengatakan pasien masih lemas
Keluarga pasien mengatakan pasien belum kuat
berbicara.
O:
Pasien tampak tidak bisa kekamar mandi karena lemas
dan tidak boleh turun dari ranjang sebelum sesak nafas
berkurang
Pasien tampak sesak nafas
Pasien tampak menggunakan masker NRM 10 lpm
Aktivitas Pasien tampak di bantu oleh keluarganya
karena lemas dan sesak nafas
Monitoring TTV :
TD : 130/70 mmHg
N : 74 x/mnt
S : 35,5
RR : 22x/mnt
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi :
Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu
( mis:tongkat, kruk)
Fasilitas melakukan mobilisasi fisik, jika perlu
Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi
I Sabtu, 3 S:
Desember Keluarga pasien mengatakan pasien masih sedikit lemas.
2022 O:
20.30 Pasien tampak sedikit rileks karena sesak nafas
berkurang
Monitoring TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 70 x/mnt
S : 35,5
RR : 20x/mnt
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
Kolaborasikan pemberian bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
II Sabtu, 3 S:
Desember Keluarga pasien mengatakan pasien masih lemas, tapi
2022 sudah bisa berbicara walaupun pelan.
20.30 O
Pasien terlihat tiduran, GCS 10
Monitoring TTV :
TD 120/80 mmHg
RR 22x/mnt
N : 70x/mnt