LANDASAN TEORI
A. Entrepreneurship
1. Pengertian Entrepreneurship
pada tahun 1975 dan mulai digunakan di antara anggota kelompok entrepreneur
a. Asal kata entrepreneur dari bahasa prancis yang berarti betwen taker atau
go-between.
b. Abad pertengahan berarti actor atau orang yang bertanggung jawab dalam
kesuksesan.3
evaluasi.
3 Panji Anorga dan Joko Sudantoko, Koperasi: Kewirausahaan Dan Pengusaha Kecil, (Jakarta :
Rineka Cipta, 2002 ), 137.
4 Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), 19
pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun
mengurangi
2. Karakteristik Entrepreneurship
Proaktif
Salah satu karakter yang menonjol dari seorang wirausaha ini adalah
proaktif, suka mencari informasi yang ada hubungannya dengan dunia yang
digeluti. Mengapa mereka melakukan ini tidak lain adalah agar mereka tidak
ketinggalan informasi, sehingga segala sesuatuya dapat disikapi dengan bijak dan
tepat. Misalnya adanya pesaing baru yang memasarkan produk sejenis. Informasi
tetang produk yang sejenis yang baru masuk produk ini bisa menjadi ancaman
maka ia perlu tahu lebih dahulu apa saja kelebihan dan kekurangan produk baru
tersebut. Dengan bahan informasi yang ia dapatkan itu akan dapat menyusun
b. Produktif
Salah satu karakter kunci untuk sukses menjadi seorang wirausaha adalah
selalu ingin mengeluarkan uang untuk hal-hal yang produktif. Ia tidak sembarang
pengeluaran.
5 Muhammad Syahrial Yusuf, Meraih Keajaiban Rezeki Dengan Wirausaha, (Jakarta: Erlangga,
2013),51-52
Seorang wirausaha sebelum mengeluarkan uangnya ia berfikir lebih
dahulu apakah uangnya akan kembali. Oleh karena itu ia lebih mementingkan
pengeluaran yang bersifat produktif dari pada yang bersifat konsumtif. Dengan
penghasilannya tidak hanya satu pintu, tetapi bisa dari berbagai pintu (multi
income).
c. Pemberdaya
habis tugas dan memberdayakan orag lain yang ada dalam pembinaanya untuk
mencapai tugas yang diinginakan. Dengan demikian disatu sisi tujuan bisnisnya
tercapai, dan disisi lain anak buahnya (orang yang bekerja padanya) juga
6 Ibid..52-53.
Seorang entrepreneur sejati, lebih-lebih entrepreneur yang berbasis syariah
umumnya memiliki karakter tangan diatas (suka memberi). Salah satu cara yang
berhasil mendapat bantuan dari donatur negara maju, tatapi ia akan bangga apabila
ia turut membantu tempat ibadah, panti asuhan, sekolah/ tempat pendidikan. Bagi
seorang entrepreneur yang berbasis syariah yakin bahwa setiap rezeki yang
diterima harus ada sebagian yang dibagikan kepada orang-orang yag kurang
beruntung tang diberikan secara ikhlas. Dan setiap pemberian yang ikhlas akan
menambah kualitas dan kuantitas rezekinya dan hidupnya penuh berkah. Itulah
e. Rendah Hati
berbasis syari’ah yakin betul dengan adanya petolongan Allah. Ia tidak seperti
karun yang membanggakan diri yang mengaku semua kekayaan yang dimilikinya
adalah hasil kerja keras dan kecerdasannya. Hal tersebut telah di ceritakan Allah
.............
Artinya: Karun berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu
yang ada padaku"(QS. Al-Qashash:78).7
nikmat Allah Karun akhirnya harus menerima nasib tragis, Allah membenamkan
rumah dan semua kekayaan di dalam tanah. Hal itu sudah menjadi janji Allah
terhadap orang yang bersyukur akan ditambahkan nikmat-Nya, dan terhadap yang
ingkar (kufur) atas nikmat Allah, siksa Nya amat pedih, sebagaimana dijelaskan
didadanya ia sadar betul dengan janji Allah, sehingga ia selalu bersyukur dan
tawadhu (rendah hati), dan Allah pun mempermudah segala urusan bisnisnya.
Sikapnya yang rendah hati itu tampak dari kebiasaanya menolong wirausaha
kemampuan karyawannya.
f. Kreatif
8 Ibid., 127
Ditengah persaingan bisnis yang ketat sekalipun seorang wirausaha tetap mempu
g. Inovatif
bisnis yang dilakukannya tidak pernah usang dan selalu dapat mengikuti
usaha yag halal dan baik, sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya adalah
Akan bersama para nabi, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang
sholeh.”(HR. At-Tirmidzi)
tengah-tengah masyarakat yang masih dalam keadaan tidak menentu. Saat ini
diperlukan lahirnya para entrepreneur muslim yang telah dicontohkan pada masa
Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan pada masa kholifah yaitu para
Artinya: “Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh
jual beli dari meningat Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari)
membayar zakat. Mereka takut kepada suau hari (di hari itu) hati dan
penglihatan menjadi goncang.”(QS. An-Nur:37)10
dan Rasul-Nya, yang memiliki moralitas tinggi yang ditandai dengan sifat jujur
dan amanah, maka kelak dia akan ditempatkan bersama para Nabi, Syuhada, dan
sembilan dari sepuluh (sembilan puluh persen) pintu rezeki” (HR. Ahmad).
Hadis diatas diperkuat oleh hadis lain yaitu,” usaha yang paling utama
adalah jual beli yang baik dan pekerjaan seorang laki-laki dengan ketrampilan
bahwa Islam memberikan tempat yang mulia dan tinggi kepada entrepreneur
muslim yang jujur lagi amanah, jika seorang pedagang yang berusaha secara
para Nabi, Syuhada, dan Shalihin, maka sama halnya dengan seorang
B. Konsep Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari terjemahan kata motivation, yang diserap dari bahsa
latin yaitu matere yang berarti dorongan, rangsangan atau daya penggerak.
11
Muhammad Syahrial Yusuf, Meraih Keajaiban Rezeki Dengan Wirausaha, (Jakarta: Erlangga,
2013), 45-46
sisi lain individu, stimulus merupakan dorongan luar yang merupakan faktor
individu untuk melakukan atau mencapai suatu hal dengan tujuan tertentu,
motivasi merupakan proses yang menentukan tingkah laku demi tercapainya suatu
11 Abdul Hamid Mursi, Sdm Yang Produktif: Pendekatan Al-Quran Dan Sains, (Jakarta: Gema
Insani Press, 1997), 92
individu, sehingga individu tersebut terdorong untuk bertindak atau melakukan
suatu. apabila individu memiliki motivasi maka individu tersebut telah memiliki
2. Macam-Macam Motivasi
yang disebut sebagai motivasi instrinsik, maupun dari lingkungan sekitarnya yang
a. motivasi instrinsik adalah motivasi yang bersumber dari dalam diri individu
dan telah menjadi bagian dirinya tanpa harus menunggu rangsangan dari luar.
Para ahli sependapat bahwa motivasi instrinsik ini akan berpengaruh terhadap
perubahan perilaku. Bahkan motivasi intrinsik ini dapat dibangun dari motivasi
b. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang bersumber dari luar diri seseorang,
buku, atau rangsangan dari luar lainnya. Namun, masalah pokok dari motivasi
dalam hal melaksanakan tugas tertentu yang sangat menarik dan menantang)
merupakan bagian integral dari tugas yang di hadapinya dan ditentukan oleh
ekonomi, sosial, budaya serta lingkungan yang terdiri dari lingkungan rumah,
seseorang, maka akan semakin besar atau kuat pula dorongan seseorang untuk
melakukan sesuatu. Hal ini disebabkan karena motivasi merupakan upaya untuk
menimbulkan rangsangan atau dorongan tenaga tertentu pada seseorang agar ingin
12 Abdul Rahman Shaleh Dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam
Perspektif Islam (Jakarta: Kencana, 2004), 139
13 Winardi, Motivasi Dan Pemotivasian Dalam Manajemen, (Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada,
2001), 61
4. Faktor-Faktor Motivasi Dalam Entrepreneurship.
incentive, tetapi oleh keinginan untuk melepaskan diri dari lingkungan yang tidak
sesuai, selain untuk menemukan arti baru bagi kehidupannya. Faktor motivasi
tersebut yaitu:14
berusaha untuk mencoba bisnis yang lain daripada yang selama ini dikerjakan
oleh keluarga.
d. The feminist refugee, artinya para wanita yang merasa telah mendapatkan
sendiri.
e. The housewife refugee, para ibu rumahtangga yang pada awalnya sibuk
14 Irham fahmi, kewirausahaan, Teori, kasus dan solusi, (Bandung, Alfabeta, 2013), 21-22.
dalam hal keuangan karena kebutuhan anak-anak makin dewasa makin besar.
f. The society refugee adalah anggota masyarakat yang tidak setuju dengan
g. The educational refugee artinya banyak orang yang gagal dalam studinya
atau mereka yang tidak cocok dengan sistem pendidikan yang ada, menjadi
duduk diperguruan tinggi saat ini adalah kebanyakan dari mereka lebih
tingkat akhir, serta para sarjana yang baru saja lulus tidak memiliki rencana
berwirausaha. Umunya mereka lebih memilih untuk menjadi seorang pekerja pada
masa depan mereka. Oleh karena itu, para sarjana lulusan perguruan tinggi perlu
seeker) namun dapat dan juga siap menjadi pencipta pekerjaan (job creator).
dicapai. Seorang entrepreneur bukan saja mengikuti perubahan yang terjadi dalam
dunia usaha tetapi perlu berubah seseringkali dan dengan cepat memiliki
berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi kaya, karena
mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya tidak terbentuk,
tidak berjalan atau mungkin tidak sama sekali. Seberapa kecilnya ukuran suatu
usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baik maka nilai berusahanya
jelas lebih berharga daripada sebuah organisasi besar yang dimulai dengan
bergelimang fasilitas.17
Keberhasilan diri sebagai salah satu wakil dari motivasi untuk menjadi
kemungkinan lebih besar untuk berhasil dari pada bekerja untuk orang lain untuk
mendapatkan hasil yang berharga. Salah satu faktor penting dan menjadi daya
memenuhi kebutuhan tinggi untuk berhasil, maka orang tersebut akan bekerja
melalui pencapaian tujuan dari usahanya. Artinya, jika seseorang mencapai tujuan
keberhasilan yang sesungguhnya bukanlah apa yang dicapai, tetapi apa yang
Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha para pengusaha baik yang
berasal dari internal maupun eksternal. Faktor internal lebih banyak berasal dari
pengalaman, efikasi diri, motivasi dan masalah internal lainnya. Faktor eksternal
tersebut pada tantangan atau resiko yang dihadapi. Individu ketika memulai usaha
tersebut, setelah itu individu tersebut harus berusaha mengatasi hambatan dan
resiko yang mungkin terjadi dari suatu usaha bisa bermacam-macam, mulai dari
resiko yang bersifat umum dalam bentuk keuangan, resiko sosial dan resiko
kejiwaan, hingga resiko yang terjadi terhadap badan atau fisik. Dalam menghadapi
resiko tersebut, seorang wirausaha harus mempertimbangkan daya tarik dari setiap
alternatif yang ada, sejauh mana bersedia menanggung resiko, kemungkinan akan
Pada ketiga subjek, mereka mampu mengatasi resiko dan tantangan yang
menghadapi resiko serta tantangan yang ada. Jadi dapat disimpulkan bahwa cara
pandang individu pada resiko dan tantangan yang dihadapi serta cara penyelesaian
mereka hanya mau mengambil peluang tanpa resiko, dan seorang entrepreneur
pengembalian atau hasil yang tinggi, anda juga harus menerima tingginya tingkat
resiko, ada yang senang dengan resiko dengan tingkat pengembalian yang
sekitar.
identifikasi.
terjadi.
yang moderat, artinya resiko yang diambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu
rendah. Keberanian menghadapi resiko yang di dukung komitme yang kuat, akan
memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata atau jelas, dan merupakan umpan
Sebagai seorang wirausaha kita boleh mengambil resiko yang tidak perlu
dan harus dapat menguasai emosi dalam mengambil resiko jika keuntungannya
diperkirakan sama atau bahkan lebih besar daripada resiko yang terkandung.
Dalam beberapa hal, kita harus menggunakan intuisi dalam menilai tindakan apa
saja yang mengandung resiko karena intuisi akan dapat turut menentukan sampai
sejauh mana resikonya dan hasil apa saja yang mungkin diperoleh.
nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil resiko
wirausaha yang berani menanggung resiko adalah orang yang selalu ingin jadi
hasil dan keputusan, dan semakin besar pula kesediaan seseorang untuk mencoba
apa yang menurut orang lain sebagai resiko. Oleh karena itu, pengambil resiko
21 Ibid.21
c). Keinginan merasakan kebebasan dalam bekerja
seorang entrepreneur. Hasil dari survey dalam bisnis berskala kecil tahun 1991
perusahaan lain karena mereka ingin menjadi bos atau perusahaan sendiri.
mengerjakan urusan mereka dengan cara sendiri, memungut laba sendiri dan
menentu, cerdas dan percaya diri dalam menggunakan waktu yang luang. Ciri-ciri
toleransi terhadap situasi yang tidak menentu, cerdas dan percaya diri dalam
bahwa motivasi seorang membuka bisnis adalah 50% ingin mmepunyai kebebasan
dengan berbisnis sendiri, hanya 18% menyatakan ingin memperoleh uang dan
80% menyatakan mereka membuka bisnis karena ingin menjadi bos dan
mendapatkan tekanan dari atasan atau perusahaan dan pendapatan yang lebih
besar. Rusman Hakim mengemukakan sejumlah nilai positif bagi mereka yang
menjalani wirausaha. Pertama, mereka tidak tergantung kepada ada atau tidaknya
lowongan kerja, karena mereka sendirilah yang membuka lapangan kerja. Kedua,
entrepreneur tidak diperitah oleh orang lain, ia bisa “bos” bagi orang lain atau
penghasilan yang tak terbatas. Keempat, entrepreneur mengatur diri sendiri jam
tanpa mendapat hambatan yang berarti dari pihak lain. Ketujuh, bisa langsung
sibuk bekerja.24
Motivasi disini berfungsi sebagai pendorong, penentu arah, dan penetapan skala
prioritas.25
potensi diri dan keinginanya untuk selalu mencari manfaat sebesar mungkin bagi
orang lain. Sementara secara vertikal, yang dimaksudkan untuk mengabdikan diri
kepada Allah swt. Motivasi di sini berfungsi sebagai pendorong, penentu arah, dan
sebagai bukti ketaatan dan pengabdian kepada Allah swt, sebab kegiatan
dengan niat yang suci, cara dan tujuan yang benar, serta memanfaatkan hasil yang
benar.
berani, dan hidupnya tidak merugikan anggota lain, bahkan sebaliknya akan
memberikan manfaat bagi anggota masyarakat yang lain, seperti, memberikan
kotribusi besar bagi perluasan lapangan kerja, sehingga akan mengurangi angka
C. Kerangka Konseptual
(X 2)
Keinginan merasakan
pekerjaan bebas
(X 3)