Hakikat Sains adalah produk, proses dan penerapannya(teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya. Produk sains terdiri dari fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori dapat dicapai melalui penggunaan proses sains, yaitu melalui metode – metode sains atau metode ilmiah(scientific methods), bekerja ilmiah (scientific Inquiry). Inkuiri berasaldari kata “Inquire” yang artinya mencari atau mempertanyakan. Inkuiri kemudian di kenal sebagai pendekatan seperti pendekatan konsep, pendekatan tujuan, pendekatan lingkungan sekitar tahun 1990an Dalam kurikulum berbasis kompetensi (KBK), IPA/SAINS disusun dan diorganisasikan ke dalam tujuh lingkup pembelajaran, yaitu : 1. Bekerja ilmiah 2. Makhluk hidup dan proses kehidupan 3. Materi dan sifatnya 4. Energi dan perubahannya 5. Bumi dan alam semesta 6. Sains dan teknologi 7. Sains dalam perspektif individu dan masyarakat
Khusus untuk materi pokok biologi meliputi :
1. Bekerja ilmiah 2. Klasifikasi dan keanekaragaman hayati 3. Makhluk hidup dan lingkungan 4. Struktur dan fungsi 5. Pewarisan sifat 6. Aplikasi biologi
B. PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN KETERAMPILAN PROSES
SAINS (KPS) 1. Apa dan Mengapa Pendekatan Keterarampilan Proses Pendekatan keterampilan proses tidak mengabaikan pendekatan konsep maupun pendekatan tujuan. Pembelajaran sains tetap dapat mengutamakan pencapaian tujuan yang dirumuskan sesuai tujuan kurikuler yang diturunkan dari tujuan pendidikan nasional dan tujuan institusional, tanpa mengabaikan pencapaian penguasaan konsepnya.
C. KETERAMPILAN PROSES SAINS
1. Keterampilan proses sains dan pentingnya menguasai KPS Keterampilan proses sains merupakan seperangkat keterampilan yang digunakan ilmuwan dalam melakukan penyeidikan ilmiah. Keterampilan ininn dibedakan menjadi beberaoa keterampilan proses yang perlu dikuasai bila seseorang hendak mengembangkan pengetahuan sains dan metodenya. a. Carin (1992) menyampaikan beberapa alasan tentang pentingnya keterampilan proses, yaitu : Dalam praktiknya apa yang dikenal dalam sains merupakan hal yang tidak terpisahkan dari metode penelitian. Keterampilan proses sains merupakan keterampilan belajar sepanjang hayat (life-long learning) yang dapat digunakan bukan saja untuk mempelajari ilmu tetapi juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari – hari, bahkan untuk bertahan hidup. 2. Jenis – Jenis Keterampilan Proses sains (KPS) Rezba, et al. (1995) membedakan keterampilan proses menjadi keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terintegrasi. Harlen (1992) membedakan tiga kategori keterampilan proses yaitu : o Keterampilan proses yang digunakan untuk mengumpulkan – menyajikan data – menafsirkan data (Observasi, Pengukuran, Komunikasi, Interpretasi) Terdapat beberapa keterampilan dasar yang harus kita lakukan dan kita latih supaya kita mahir dan mampu mempelajari sains dengan baik, yaitu : a. Observasi dan inferensi b. Pengukuran dan estimasi c. Prediksi dabn berhipotesis d. Menyajikan dtaa, menyimpulkan, dan interpretasi e. Identifikasi dan pengendalian variable f. mengajukan pertanyaan dan rumusan masalah g. merancang dan melaksanakan percobaan/penyelidikan 3. Peranan Guru dalam Mengembangkan KPS a. Peranan Umum Menurut Harlen (1992) terdapat 5 aspek yang perlu diperhatikan oleh guru dalam berperan mengembangkan keterampilan berproses proses, antara lain Memberikan kesempatan untuk menggunakan keterampilan proses dalam melakukan eksplorasi materi dan fenomena. Memberi kesempatan untuk berdiskusi dalam kelompok – kelompok kecil dan juga diskusi kelas. Mendengarkan pembicara siswa dan mempelajari produk mereka untuk menemukan proses yang diperlukan untuk membentuk gagasan mereka Mendorong siswa mengulas (review) secara kritis tentang bagaimana kegiatan mereka telah dilakukan. Memberikan teknik atau strategi untuk meningkatkan keterampilan, khususnya kegiatan dalam observasi dan pengukuran misalnya, atau teknik – teknik yang perlu rinci di kembangkan dalam berkomunikasi. b. Peranan Khusus Apabila seorang guru akan mengembangkan keterampilan proses teetentu hendaknya dia memperhatikan syarat – syarat tertentu dan menyiapkan kondisi yang diperlukan, antara lain : Membantu mengembangkan keterampilan observasi Membantu keterampilan klasifikasi Membantu mengembangkan keterampilan berkomunikasi Membantu mmengembangkan keterampilan interpretasi Membantu mengembangkan keterampilan prediksi Membantu mengembangkan keterampilan berhipotesis Membantu mengembangkan keterampilan menyelidiki
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional