Anda di halaman 1dari 20

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar adalah perubahan tingkah laku individu sebagai akibat dari
interaksi individu dengan lingkungannya. Kegiatan belajar mengajar
dipandang sebagai suatu proses yang harus dialami oleh setiap siswa yang
tidak hanya menekankan kepada apa yang dipelajari, tetapi juga
menekankan kepada bagaimana ia harus belajar. Sehingga dalam setiap
proses pembelajaran diperlukan berbagai macam strategi pembelajaran
yang mana memuat pendekatan-pendekatan yang dapat dijadikan pedoman
oleh guru dalam melakukan KBM agar hasil belajar kegiatan belajar
mengajar menjadi optimal. Guru sebagai orang menggerakkan
terlaksananya proses belajar mengajar harusnya menggunakan strategi
yang merangsang keaktifan siswa. Untuk itu perlu pengembangan
kemampuan dasar, berupa mental fisik dan sosial, untuk menemukan data
dan konsep maupun pengembangan sikap dan nilai melalui proses belajar
mengajar. Guna mengaktifkan siswa untuk mampu menumbuhkan
sejumlah keterampilan tertentu pada diri peserta didik tersebut.
Guru harusnya melihat cara-cara pemberian informasi dan suasana
interaksi dalam proses belajar mengajar. Seperti melakukan pengajaran
dengan cara melihat, mendengar dan memperhatikan guru, kemudian
melakukan apa yang diperintahkan guru dalam membimbing siswa itu
untuk aktif belajar, oleh karena itu penulisan makalah pendekatan proses
ini ingin memberikan beberapa penjelasan mengenai pendekatan proses
sehingga pendekatan proses dapat digunakan guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran di dalam kelas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep pendekatan keterampilan proses ?

Pendekatan Keterampilan Proses 1


2. Mengapa pendekatan keterampilan proses sangat diperlukan dalam
pembelajaran ?
3. Bagaimana langkah-langkah penerapan pendekatan keterampilan
proses dalam pembelajaran ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dari pendekatan keterampilan proses.
2. Untuk mengetahui mengapa pendekatan keterampilan proses sangat
diperlukan dalam pembelajaran.
3. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah penerapan pendekatan
keterampilan proses didalam pembelajaran.

D. Manfaat
1. Dapat memberikan informasi kepada pendidik atau masyarakat
mengenai konsep pendekatan proses dalam pembelajaran
2. Dapat memberikan informasi kepada pendidik atau masyarakat
alasan diperlukannya pendekatan proses dalam pembelajaran
3. Dapat memberikan informasi kepada pendidik atau masyarakat
langkah-langkah atau cara penerapan pendekatan proses dalam
proses pembelajaran.

Pendekatan Keterampilan Proses 2


BAB II

KAJIAN TEORI

A. Konsep Pendekatan Keterampialn Proses


1. Pengertian pendekatan keterampilan proses
Istilah “Proses” diartikan sebagai urutan dari beberapa
kegiatan atau suatu set kegiatan yang memerlukan sumber daya
sehingga dapat mengubah input menjadi output yang sesuai
perencanaan. Dengan demikian, pendekatan proses merupakan
suatu pendekatan yang digunakan untuk mengubah suatu tujuan
menjadi sebuah hasil yang diinginkan. Dalam bidang pendidikan,
Lihin (2001) berpendapat bahwa Pendekatan proses merupakan
pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses belajar:
aktivitas dan kreatifitas peserta didik dalam memperoleh
pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap, dan menerapkannya dalam
kehidupan. Hal ini berarti bahwa pembelajaran melibatkan fisik,
mental dan social peserta didik, untuk mencapai suatu tujuan.
Singkatnya, pendekatan proses didefinisikan sebagai suatu
pendekatan dalam pengajaran yang memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk terlibat aktif dalam proses penemuan
suatu konsep sebagai suatu keterampilan.
Keterampilan proses ialah pendekatan pembelajaran yang
bertujuan mengembangkan sejumlah kemampuan fisik dan mental
sebagai dasar untuk mengembangkan kemampuan yang lebih
tinggi pada diri siswa. Pendekatan keterampilan proses adalah
proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga
siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep
dan teori-teori dengan keterampilan intelektual dan sikap ilmiah
siswa sendiri. Siswa diberi kesempatan untuk terlibat langsung
dalam kegiatan-kegiatan ilmiah seperti yang dikerjakan para
ilmuwan, tetapi pendekatan keterampilan proses tidak bermaksud

Pendekatan Keterampilan Proses 3


menjadikan setiap siswa menjadi ilmuwan. Pembelajaran dengan
pendekatan keterampilan proses dilaksanakan dengan maksud
karena IPA merupakan alat yang potensial untuk membantu
mengembangkan kepribadian siswa. Kepribadian yang
berkembang merupakan prasyarat untuk melangkah ke profesi
apapun yang diminati siswa.
Proses dapat didefinisikan sebagai perangkat keterampilan
kompleks yang digunakan ilmuwan dalam melakukan penelitian
ilmiah. Proses merupakan konsep besar yang dapat diuraikan
menjadi komponen-komponen yang harus dikuasai seseorang bila
akan melakukan penelitian.
Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran,
nalar dan perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu
hasil tertentu, termasuk kreativitas. Dengan demikian Pendekatan
Keterampilan Proses adalah perlakuan yang diterapkan dalam
pembelajaran yang menekankan pada pembentukan keterampilan
memperoleh pengetahuan kemudian mengkomunikasikan
perolehannya. Keterampilan memperoleh pengetahuan dapat
dengan menggunakan kemampuan olah pikir (psikis) atau
kemampuan olah perbuatan (fisik). Untuk mengajarkan
keterampilan proses, siswa benar-benar melakukan pengamatan,
pengukuran, pemanipulasian variabel dan sebagainya. Ringkasnya,
siswa bertindak sebagai ilmuwan. Oleh karena itu pendekatan ini
lebih banyak melibatkan siswa dengan obyek-obyek konkrit, yaitu
siswa aktif berbuat. Pendekatan keterampilan proses memberi
siswa pemahaman yang valid tentang hakikat sains. Siswa dapat
menghayati keasyikan sains dan dapat lebih baik memahami fakta-
fakta dan konsep-konsep. Siswa diberi kesempatan untuk belajar
sambil berbuat, menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan
bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek
penting kecakapan hidup (Trianto: 2010).

Pendekatan Keterampilan Proses 4


Pendekatan keterampilan proses menekankan bagaimana
siswa belajar, bagaimana mengelola perolehannya, sehingga
mudah dipahami dan digunakan dalam kehidupan di masyarakat.
Dalam proses pembelajaran diusahakan agar siswa memperoleh
pengalaman dan pengetahuan sendiri, melakukan penyelidikan
ilmiah, melatih kemampuan-kemampuan intelektualnya, dan
merangsang keingintahuan serta dapat memotivasi kemampuannya
untuk meningkatkan pengetahuannya yang baru diperolehnya.
Dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan
memproseskan perolehan anak akan mampu menemukan dan
mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan dan
mengembangkan sikap ilmiah dan nilai yang dituntut. Dengan
demikian, keterampilan-keterampilan itu menjadi roda penggerak
penemuan dan pengembangan fakta dan konsep (Trianto: 2010).
Dalam kegiatan mengajar, begitu banyak hal yang harus
diperhitungkan oleh guru misalnya:
 Melibatkan kemampuan guru/mahasiswa calon guru untuk
menguasai materi.
 Teknik pengelolaan PBM.
 Pengelolaan waktu.
 Pengendalian disiplin
 Pelayanan terhadap perbedaan kemampuan siswa.
 Sikap terhadap profesi.
 Sikap terhadap siswa.
2. Karakteristik Pendekatan keterampilan proses
Brownosky (Subana, : 44) dalam Paul D Eggen (dkk),
Mengungkapkan enam ciri keterampilan proses yang di antaranya:
a. menekankan pentingnya belajar untuk mencapai hasil belajar
yang memadai,
b. menekankan pentingnya keterlibatan siswa dalam proses
belajar,

Pendekatan Keterampilan Proses 5


c. adanya penekanan belajar dua arah,
d. adanya keterlibatan intelektual dan emosional,
e. adanya keiukt sertaan siswa secara kreatif dalam proses
belajar-mengajar,
f. guru betindak sebagai fasilitator dan koordinator kegiatan
belajar siswa.

Pembelajaran berdasarkan pendekatan keterampilan proses perlu


memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

 Keaktifan peserta didik di dorong oleh kemaua untuk


belajar karena adanya tujuan yang ingin di capai
 Keaktifan peserta didik akan berkembangjika di landasi
dengan pendayagunaan potensi yang di milikinya
 Suasana kelas dapat mendorong atau mengurangi
aktivitas peserta didik, suasana kelas harus dikelola agar
dapat merangsang aktivitas dan kreativitas belajar peserta
didik.
 dalam kegiatan pembelajaran tugas guru adalah
memberikan kemudahan belajar melaluibimbingan dan
motivasi untuk mencapai tujuan.

Kegiatan-kegiatan ain yang dapat di lakukan untuk


mendorong aktivitas dan kreativitasdalm pembelajaran antara lain:
diskusi, pengamatan, penelitian, praktikum, tanya jawab, karya
wisata, studi kasus, bermain peran, dan kegiatan-kegiatan lain yang
dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.

3. Jenis-jenis keterampilan dalam keterampilan proses


Ada berbagai keterampilan dalam keterampilan proses,
keterampilan-keterampilan tersebut terdiri dari keterampilan-
keterampilan dasar (basic skills) dan keterampilan-keterampilan
terintegrasi (integrated skills). Keterampilan-keterampilan dasar

Pendekatan Keterampilan Proses 6


terdiri dari enam keterampilan, yakni: mengobservasi,
mengklasifikasi,memprediksi,mengukur,menyimpulkan,dan
mengkomunikasikan. Sedangkan keterampilan-keterampilan
terintegrasi terdiri dari: mengindentifikasi variabel, membuat
tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk grafik,
menggambarkan keterhubungan antar variabel, mengumpulkan dan
mengelolah data, menganalisa penelitian, menyusun hipotesa,
mendifinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian,
dan melaksanakan eksperimen.
Sejumlah keterampilan proses yang dikemukakan oleh
Funk di atas, dalam kurikulum (Pedoman Proses Belajar
Mengajar) dikelompokkan menjadi enam keterampilan proses.
Adapun 6 (tujuh) keterampilan proses tersebut adalah
mengamati,mengklasifikasikan,mengkomunikasikan,mengukur,me
mprediksi dan menyimpulkan.
a. Mengamati
Melalui mengamati kita belajar tentang dunia
sekitar kita yang fantastis. manusia mengamati obyek-
obyek dengan phenomena alam melalui panca indra:
penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan
perasa/pengecap. Informasi yang kita peroleh, dapat
menuntun keinginan-tahuan, mempertanyakan,
memikirkan, melakukan interprestasi tentang lingkungan
kita, dan meneliti lebih lanjut. Selain itu, kemampuan
mengamati merupakan keterampilan paling dasar dalam
memproses dan memperoleh ilmu pengetahuan serta
merupakan hal esensial untuk mengembangkan
keterampilan-keterampilan proses lain. Mengamati
merupakan tanggapan kita terhadap berbagai obyek dan
peristiwa alam dengan menggunakan panca indra.
b. Mengklasifikasikan

Pendekatan Keterampilan Proses 7


Agar kita memahami sejumlah besar obyek,
peristiwa, dan segala yang ada dalam kehidupan disekitar
kita, lebih mudah apabila menentukan berbagai jenis
golongan. Mengklasifikasikan merupakan keterampilan
proses untuk memilahkan berbagai obyek dan peristiwa
berdasarkan sifat-sifat khususnya, sehingga didapatkan
golong-an/kelompok sejenis dari obyek atau peristiwa yang
dimaksud. Contoh kegiatan yang menampakkan
ketrampilam mengklasifikasikan adalah mengklasifikasikan
makhluk hidup selain manusia menjadi dua kelompok:
binatang dan tumbuhan, mengklasifikasikan binatang
beranak dan bertelur, mengklasifikasikan cat berdasarkan
warna, dan kegiatan lain yang sejenis.
c. Mengkomunikasikan
Kemampuan berkomunikasi dengan yang lain
merupakan dasar untuk segala yang kita kerjakan. Grafik,
bagan, peta, lambang-lambang, diagram, persamaan
matematika, dan demonstrasi visual, sama baiknya dengan
kata-kata yang ditulis atau dibicarakan, semua adalah cara-
cara komunikasi yang sering kali digunakan dalam ilmu
pengetahuan. Manusia mulai belajar pada awal-awal
kehidupan bahwa komunikasi merupakan dasar untuk
memecahkan masalah.
Mengkomunikasikan dapat diartikan sebagai
menyampaikan dan memperoleh fakta, konsep dan prinsip
ilmu pengetahuan dalam bentuk suara, visual, dan/atau
suara visual. Contoh-contoh kegiatan dari keterampilan
mengkomunikasikan adalah mendiskusikan masalah,
membuat laporan, membaca peta, dan kegiatan lain yang
sejenis.
d. Mengukur

Pendekatan Keterampilan Proses 8


Berapa banyak? Berapa jaraknya? Berapa
ukurannya? Berapa jumlahnya? Pertanyaan-pertanyaan ini
sering kita dengar atau ajukan dalam kehidupan sehari-hari
dan kita perlu untuk memiliki kemampuan menjawabnya
dengan mudah. Pengembangan yang baik terhadap
keterampilan-keterampilan mengukur merupakan hal yang
esensial dalam membina observasi kuantitatif,
mengklasifikasikan dan membandingkan segala sesuatu
disekeliling kita, serta mengkomunikasikan secara tepat dan
efektif kepada yang lain.
Mengukur dapat diartikan sebagai membandingkan
yang diukur dengan satuan ukuran tertentu yang telah
ditetapkan sebelumnya. Contoh-contoh kegiatan yang
menampakkan keterampilan mengukur antara lain:
mengukur panjang garis, mengukur berat badan, mengukur
temperatur kamar, dan kegiatan lain yang sejenis.
e. Memprediksi
Suatu prediksi merupakan suatu ramalan dari apa
yang kemudian hari mungkin dapat diamati. Kegiatan-
kegiatan yang dapat digolongkan sebagai keterampilan
memprediksi, antara lain: berdasarkan pola-pola waktu
terbitnya matahari yang telah diobservasi dapat
diprediksikan waktu terbitnya matahari pada tanggal
tertentu, memprediksikan waktu yang dibutuhkan untuk
menempuh jarak tertentu dengan menggunakan kendaraan
yang kecepatannya tertentu, dan kegiatan lain yang sejenis.
f. Menyimpulkan
Menyimpulkan dapat diartikan sebagai suatu
keterampilan untuk memutuskan keadaan suatu obyek atau
peristiwa berdasarkan fakta, konsep, dan prinsip yang
diketahui. Kegiatan-kegiatan yang menampakkan

Pendekatan Keterampilan Proses 9


keterampilan menyimpulkan, antara lain: berdasarkan
pengamatan diketahui bahwa api lilin mati setelah ditutup
dengan gelas rapat-rapat, siswa menyimpulkan bahwa lilin
dapat menyala bila ada udara yang mengandung oksigen.

Keterampilan terintegrasi merupakan perpaduan dua


kemampuan keterampilan proses dasar atau lebih. Keterampilan
terintegrasi terdiri atas: mengidentifikasi variabel, tabulasi, grafik,
diskripsi hubungan variabel, perolehan dan proses data, analisis
penyelidikan, hipotesis ekperimen. Bila kita kaji lebih lanjut
sebagai berikut.
a. Identifikasi Variabel
Keterampilan mengenal ciri khas dari faktor yang
ikut menentukan perubahan.Dalam penyelidikan ilmiah
para ilmuan sering mengendalikan variable eksperimen atau
penelitian.
b. Tabulasi
Keterampilan penyajian data dalam bentuk tabel,
untuk mempermudah pembacaan hubungan antarkomponen
(penyusunan data menurut lajur-lajur yang tersedia).
c. Grafik
Keterampilan penyajian dengan garis tentang turun
naiknya sesuatu keadaan.
d. Deskripsi hubungan variabel
Keterampilan membuat sinopsis/pernyataan
hubungan faktor-faktor yang menentukan perubahan.
Variabel adalah faktor yang berpengaruh. Sebagai contoh,
guru dapat melatih anak-anak dalam mengendalikan
variabel untuk membuktikan bahwa tanaman jagung yang
diberi pupuk akan lebih cepat tumbuh.
e. Perolehan dan proses data

Pendekatan Keterampilan Proses 10


Keterampilan melakukan langkah secara urut untuk
memperoleh data. Data yang dikumpulkan melalui
observasi, penghitungan, pengukuran, eksperimen dapat
dicatat dan disajikan dalam bentuk grafik, tabel, histogram,
atau diagram.
f. Analisis penyelidikan
Keterampilan menguraikan pokok persoalan atas
bagian-bagian dan terpecahkannya permasalahan
berdasarkan metode yang konsisten untuk mencapai
pengertian tentang prinsip-prinsip dasar.
g. Hipotesis
Keterampilan merumuskan dugaan sementara.
Hipotesis menyatakan hubungan antara dua variabel atau
mengajukan perkiraan penyebab suatu terjadi. Dengan
berhipotesis di ungkapkan cara melakukan pemecahan
masalah.
h. Ekperimen
Keterampilan melakukan percobaan untuk
membuktikan suatu teori/penjelasan berdasarkan
pengamatan dan penalaran.
Keterampilan memperoleh pengetahuan yang ingin
dibentuk adalah daya pikir dan kreasi. Daya pikir dan daya kreasi
merupakan indikator perkembangan kognitif. Para ahli psikologi
pendidikan menemukan bahwa pekembangan kognitif bukan
merupakan akumulasi kepingan informasi atau kepingan perubahan
informasi yang terpisah, tetapi merupakan pembentukan oleh anak
suatu kerangka atau jaringan mental untuk memahami lingkungan.
4. Model-Model Mengajar Dalam Pendekatan Keterampilan Proses
Model mengajarkan maksudnya adalah dimana proses dan
prosedur pembelajaran yang dapat mengoptimalkan kegiatan
belajar siswa. Model-model tersebut sebagai berikut:

Pendekatan Keterampilan Proses 11


a. Model Dengar-Lihat-Kerjakan (DeLiKan)
Model ini dapat digunakan untuk menyampaikan
bahan pengajaran yang sifatnya fakta dan konsep. Aktivitas
mental siswa dalam penggunaan model mengajar ini
adalah: mengingat, mengenal, menjelaskan, membedakan,
menyimpulkan dan menerapkan. Kegiatan belajar siswa
yang dikembangkan menjadi tiga kegiatan yakni : kegiatan
dengar, kegiatan lihat, kegiatan kerja.
b. Model mengajar pemecahan masalah (permas)
Pola kegiatan pembelajaran ini mengandung aktivitas
belajar siswa yang cukup tinggi, tepat digunakan untuk
mengajarkan konsep dan prinsip. Penyusunan satuan
pertanyaan hampir sama dengan model lain. Yang perlu
diperhatikan adalah menyusunan dan mengorganisasi bahan
ajar.
c. Model mengajar induktif
Model kegiatan pembelajaran yang dikembangkan
melalui cara berfikir induktif yaitu menarik kesimpulan dari
fakta menuju kepada hal umum. Petunjuk pembuatan
satuan pelajaran, yaitu:
1) Waktu paling sedikit 2 jam pelajaran
2) Rumusan tujuan mencakup penyusunan bahan ajar dan
keterampilan proses
3) Bahan pengajaran terdiri dari konsep materi, fakta,
peristiwa, gejala yang akan diamati oleh siswa dan
topik atau masalah yang akan didiskusikan
4) Urutan belajar siswa, menerima informasi, kekunjungan
lapangan atau laboraturium kediskusikan kelompok ke
melaporkan hasil diskusikan oleh kelompok dan
merangkumnya sebagai kesimpulan diskusi kelas

Pendekatan Keterampilan Proses 12


5) Penilaian : penilaian proses selama kegiatan
berlangsung dan penilaian hasil belajar setelah pelajaran
selesai
d. Model mengajar deduktif
Pola belajar mengajar yang didasarkan atas cara
berfikir deduktif adalah menarik kesimpulan dari
pernyataan umum menajadi pernyataan khusus, dari konsep
teori menjadi fakta. Petunjuk pembuatan satuan pelajaran
dimulai dari pembahasan konsep dan prinsip menuju
pembuktian empiris di lapangan atau laboraturium
e. Model mengajar gabungan deduktif induktif
Pola BM yang menggabungkan penggunaan kedua
model ini dalam satu proses pembelajaran. Tahap pertama
menggunakan pendekatan deduktif, kemudian dilanjutkan
dengan pendekatan induktif.
Pendekatan deduktif menekankan konsep dan
prinsip bahan pengajaran secara teoritis, berdasarkan
prinsip-prinsip pengetahuan ilmiah. Pendekatan induktif
menekankan kajian bukti-bukti empiris dari konsep dan
prinsip di laboraturium atau dengan alat sederhana atau
dalam bentuk pemecahan masalah.
Petunjuk pembuatan satuan pelajaran. KBM yang
ada dalam satuan pelajaran harus mangandung:
1) Penjelasan maslah dan gejala oleh guru, supaya
siswa memahami ruang lingkupnya.
2) Penelaah buku sumber: informasi untuk mendukung
memecahkan masalah.
3) Pembahasan atau penelaah masalah dan gejala
berdasarkan pengetahuan ilmiah.
4) Mencari jawaban dan pembuktian masalah dan
gejala berdasarkan konsep dan prinsip pengetahuan

Pendekatan Keterampilan Proses 13


ilmiah dengan melalui diskusi, praktikum atau
pengamatan lapangan.
5) Klasifikasi TIK-nya mengandung unsur kognitif
tingkat tinggi seperti aplikasi, analisis, sintesis dan
evaluasi

B. Tujuan Pendekatan Keterampilan Proses


Menurut Dimiyati, mengatakan bahwa pendekatan keterampilan
proses (PKP) perlu diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar
berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut:
1. Percepatan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Pengalaman intelektual emosional dan fisik dibutuhkan agar
didapatkan agar hasil belajar yang optimal.
3. Penerapan sikap dan nilai sebagai pengabdi pencarian abadi kebenaran
ini. (Dimiyati, 2002: 137).
Pembinaan dan pengembangan kreatifitas berarti mengaktifkan
murid dalam kegiatan belajarnya. Untuk itu cara belajar siswa aktif
(CBSA) yang mengembangkan keterampilan proses yang dimaksud
dengan keterampilan di sini adalah kemampuan fisik dan mental yang
mendasar sebagai penggerak kemampuan-kemampuan lain dalam
individu.
Sedangkan Conny (1990 : 14). mengatakan bahwa ada beberapa
alasan yang melandasi perlu diterapkan pendekatan keterampila proses
(PKP) dalam kegiatan belajar mengajar yaitu:
1. Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung semakin cepat sehingga
tak mungkin lagi para guru mengajarkan semua fakta dan konsep
kepada siswa.
2. Para ahli psikologi umumnya berpendapat bahwa anak-anak muda
memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan
contoh-contoh kongkrit.

Pendekatan Keterampilan Proses 14


3. Penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat relatif benar seratus persen
penemuannya bersifat relatif.
4. Dalam proses belajar mengajar pengembangan konsep tidak
dilepaskand ari pengembangan sikap dan nilai dalam diri anak didik.
Selain pendapat yang dikemukakan oleh para ahli diatas, tujuan
lain dari pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran adalah
sebagai berikut :
1. Memberikan motivasi belajar kepada siswa.
Hal ini didasarkan pada hal dimana dalam keterampilan proses,
siswa akan dipacu untuk senantiasa berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran.
2. Memperdalam konsep, pengertian dan fakta yang dipelajari.
Karena pada hakikatnnya siswa sendiri yang akan mencari tahu dan
menemukan konsep yang dipelajarinya berdasarkan pada fakta-fakta
yang ada.
3. Mengembangkan pengetahuan atau teori dengan kenyataan hidup.
Hal ini diartikan bahwa ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh siswa
akan sejalan dan serasi dengan kenyataan hidup yang sesungguhnya.
4. Sebagai persiapan dan latihan dalam menghadapi hidup didalam
masyarakat.
Hal ini dikarenakan pada pmbelajaran dengan keterampilan proses
siswa telah dilatih untuk berfikir logis dalam memecahkan masalah.
5. Mengembangkan sikap percaya diri, bertanggung jawab dan rasa
kesetiakawanan sosial dalam menghadapi berbagai macam masalah.
Pada dasarnya, keterampilan proses ini dilaksanakan dengan
menekankan pada bagaimana siswa belajar, bagaimana siswa
menyelesaikan masalah yang dimiliki sehingga menjadi miliknya.
Yang dimaksud dengan perolehan itu adalah, hasil belajar siswa yang
diperoleh dari pengalaman dan pengamatan lingkungan yang diolah
menadi suatu konsep yang didapatkan oleh siswa dari proses belajar
yang dilakukan secara aktif melalui keterampilan proses.

Pendekatan Keterampilan Proses 15


C. Langkah-langkah Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses
1. Asas Pelaksanaan Keterampilan Proses
Menurut (Azhar, 1993) dalam melaksanakan pendekatan
keterampilan proses perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Harus sesuai dan selalu berpedoman pada tujuan kurikuler, serta
pembelajaran yang berupa TPU dan TPK.
b. Harus berpegang pada dasar pemikiran bahwa semua siswa
mempunyai kemampuan (potensi) sesuai dengan kudratnya.
c. Harus memberi kesempatan, penghargaan dan movitasi kepada
peserta didik untuk berpendapat, berfikir dan mengungkapkan
perasaan dan pikiran.
d. Siswa pembinaan harus berdasarkan pengalaman belajar siswa.
e. Perlu mengupayakan agar pembina mengarah pada kemampuan
siswa untuk mengola hasil temuannya.
f. Harus berpegang pada prinsip "Tut Wuri Handayani".
Memperhatikan azas-azas tersebut, nampaknya yang menjadi titik
perkenannya adalah siswa itu adalah siswa itu sendiri sebagai
subyek didik dan juga guru dalam melaksanakan pendekatan
keterampilan proses benar-benar memperkirakan perbedaan
masing-masing siswa.

2. Langkah-Langkah Pendekatan Keterampilan Proses dalam


Pembelajaran
Pendekatan keterampilan proses adalah suatu cara untuk
mengembangkan keterampilan-keterampilan yang menjadi roda
penggerak penemuan dan pengembangan fakta dan konsep serta
penumbuhan sikap dan nilai. (Conny Semiawan, 1992: 16) Pengajaran
dengan pendekatan keterampilan proses dilaksanakan melalui langkah-
langkah sebagai berikut :
a. Observasi

Pendekatan Keterampilan Proses 16


Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pengamatan yang
terarah tentang gejala atau fenomena sehingga mampu
membedakan yang sesuai dan yang tidak sesuai dengan pokok
permasalahan. Pengamatan di sini diartikan sebagai penggunaan
indera secara optimal dalam rangka memperoleh informasi yang
lengkap atau memadai.
b. Mengklasifikasikan
Kegiatan ini bertujuan untuk menggolongkan sesuatu
berdasarkan syarat-syarat tertentu.
c. Menginterpretasikan atau menafsirkan data
Data yang dikumpulkan melalui observasi, perhitungan,
pengukuran, eksperimen, atau penelitian sederhana dapat dicatat
atau disajikan dalam berbagai bentuk, seperti tabel, grafik,
diagram.
d. Meramalkan (memprediksi)
Hasil interpretasi dari suatu pengamatan digunakan untuk
meramalkan atau memperkirakan kejadian yang belum diamati
atau kejadian yangakan datang. Ramalan berbeda dari terkaan,
ramalan didasarkan pada hubungan logis dari hasil pengamatan
yang telah diketahui sedangkanterkaan didasarkan pada hasil
pengamatan.
e. Membuat hipotesis
Hipotesis adalah suatu perkiraan yang beralasan untuk
menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu. Penyusunan
hipotesis adalah salah satu kunci pembuka tabir penemuan
berbagai hal baru.
f. Mengendalikan variabel
Variabel adalah faktor yang berpengaruh. Pengendalian
variable adalah suatu aktifitas yang dipandang sulit, namun
sebenarnya tidak sesulit yang kita bayangkan. Hal ini tergantung

Pendekatan Keterampilan Proses 17


dari bagaimana gurumenggunakan kesempatan yang tersedia untuk
melatih anakmengontrol dan memperlakukan variabel.
g. Merencanakan penelitian / eksperimen
Eksperimen adalah melakukan kegiatan percobaan untuk
membuktikan apakah hipotesis yang diajukan sesuai atau tidak.
h. Menyusun kesimpulan sementara
Kegiatan ini bertujuan untuk menyimpulkan hasil dari
percobaan yang telah dilakukan berdasarkan pada pola hubungan
antara hasil pengamatan yang satu dengan yang lainnya.
i. Menerapkan (mengaplikasikan) konsep
Mengaplikasikan konsep adalah menggunakan konsep yang
telah dipelajari dalam situasi baru atau dalam menyelesaikan suatu
masalah, misalnya sesuatu masalah yang dibicarakan dalam mata
pelajaran yang lain.
j. Mengkomunikasikan
Kegiatan ini bertujuan untuk mengkomunikasikan proses
dari hasil perolehan kepada berbagai pihak yang berkepentingan,
baik dalam bentuk kata-kata, grafik, bagan maupun tabel secara
lisan maupun tertulis.
Praktik pengajaran dengan PKP menuntut perencanaan yang
sungguh-sungguh dan berkeahlian, kreatif dalam pelaksanaan
pengajaran, cakap mendayagunakan aneka media serta sumber belajar.
Jadi guru bersama siswa semakin dituntut bekerja keras agar praktik
PKP berhasil efektif dan efisien.

Pendekatan Keterampilan Proses 18


BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Pendekatan proses ialah pendekatan pembelajaran yang
menekankan pada proses belajar, aktivitas dan kreatifitas peserta didik
dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa pendekataan proses merupakan kegiatan pembelajaran
yang meliputi keterlibatan dari fisik, mental, dan sosial peserta didik
dalam proses pembelajaran disekolah untuk mencapai suatu tujuan yang
telah disepakati bersama.
Pendekatan proses ini bertolak dari suatua pandangan bahwa setiap
peserta didik memiliki poteni yang berbeda-beda. Dan dalam situasi yang
normal, mereka dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan
optimal. Oleh karena itu, tugas guru sebagai pendidik adalah memberikan
kemudahan kepada peserta didik dengan cara melaksanakan pembelajaran
yang disertai dengan strategi pembelajaran yang tepat.

B. Saran
 Sebaiknya guru dapat menerapkan berbagai pendekatan keterampilan
proses dalam KBM
 Sebaiknya guru harus dapat menciptakan liingkungan kondusif dalam
KBM dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses agar
KBM berjalan optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Pendekatan Keterampilan Proses 19


Arwina, Vivi. 2014. Makalah Pendekatan Keterampilan Proses. (Online),
(http://viviarwina.blogspot.co.id/2014/04/makalah-pendekatan-
keterampilan-proses.htm, diakses 24 maret 2018)

Muhamad, Fadullah. 2014. Makalah Pendekatan Keterampilan Proses. (Online),


(http://makalahpendidikanku.blogspot.co.id/2014/10/makalah-
pendekatan-keterampilan-proses.html, diakses 24 maret 2018)

Rijal09. 2016. Pengertian Pendekatan Keterampilan Proses. (Online),


(http://www.rijal09.com/2016/04/pengertianpendekatan-proses-
pendekatan.html, diakses 25 maret 2018)

Pendekatan Keterampilan Proses 20

Anda mungkin juga menyukai