1. Tahapan Perkembangan Mental Anak dalam Teori Piaget adalah sebagai berikut :
Tahap sensorimotor merupakan yang pertama dari empat tahap dalam teori perkembangan
kognitif Piaget. Teori ini meluas sejak lahir hingga sekitar 2 tahun, dan merupakan periode
pertumbuhan kognitif yang cepat. Selama periode ini, bayi mengembangkan pemahaman
tentang dunia melalui koordinasi pengalaman sensorik (melihat, mendengar) dengan tindakan
motorik (menggapai, menyentuh).
Contohnya, jika ibu meletakkan mainan di bawah selimut, anak tahu bahwa main yang
biasanya ada (dia lihat) kini tidak terlihat (hilang), dan anak secara aktif mencarinya. Pada
awal tahapan ini, anak berperilaku seolah mainan itu hilang begitu saja, dan suka
memerhatikan suatu objek dalam waktu lama, menari rangsangan melalui suara dan sinar
lampu.
Tahap praoperasional merupakan tahap kedua dalam teori Piaget. Tahap ini dimulai sekitar 2
tahun dan berlangsung hingga kira-kira 7 tahun. Selama periode ini, anak berpikir pada
tingkat simbolik tapi belum menggunakan operasi kognitif. PemikiranPemikiran anak selama
tahap ini adalah sebelum operasi kognitif. Artinya, anak tidak bisa menggunakan logika atau
mengubah, menggabungkan, atau memisahkan ide atau pikiran.
Contohnya : Anak mengumpulkan semua mainan berwarna merah. Lalu memasuki usia 4-7
tahun, anak juga sudah mulai bisa mengutarakan pemikirannya.
Contohnya : Anak cukup dewasa untuk menggunakan pemikiran atau pemikiran logis, tapi
hanya bisa menerapkan logika pada objek fisik. Anak mulai menunjukkan kemampuan
konservasi (jumlah, luas, volume, orientasi). Meskipun anak bisa memecahkan masalah
dengan cara logis, mereka belum bisa berpikir secara abstrak atau hipotesis.
Tahap operasional formal dimulai sekitar usia 12 tahun dan berlangsung hingga dewasa. Saat
remaja memasuki tahap ini, mereka memperoleh kemampuan untuk berpikir secara abstrak
dengan memanipulasi ide di kepalanya, tanpa ketergantungan pada manipulasi konkret.
Ciri khusus Perkembangan mental atau kognitif anak terdiri dari beberapa tahapan,
yaitu :
Menurut Piaget, ada sedikitnya tiga hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam
merancang pembelajaran di kelas, terutama dalam pembelajaran IPA. Ketiga hal tersebut
adalah :
2. Pendekatan pembelaran IPA yang memerlukan obyek konkrit eksplorasi, mendapatkan fakta
untuk memahami sesuatu disebut dengan Pendekatan Konseptual.
Penjelasan Pendekatan Konseptual :
Konsep adalah suatu pendapat yang merupakan rangkaian dari fakta-fakta.
Agar dapat memahami suatu konsep, suatu pembelajaran memerlukan objek yang kontkret,
eksplorasi, mendapatkan fakta, dan melakukan manipulasi atau- pemrosesan pendapat secara
mental. Pendekatan konseptual memungkinkan siswa untuk mengorganisasikan fakta
kedalam suatu model atau penjelaan tentang sifat alam semesta. Pendekatan ini menekankan
pada penyampaian produk atau hasil IPA tidak mengajarkan tentang proses bagaimana
produk tersebut dihasilkan
Siswa akan mengidentifikasikan suatu objek, mempertimbangkannya berdasarkan
pembuktian, mengenali, menkonseptualisasikan ( misalkan berdasarkan proses atau
karateristik objek). Konsep-konsep sederhana yang diobservasi secara berulang kali
kemudian diterima sebagai fakta. Begitu siswa memanipulasi dan menggeneralisasi
berdasrkan pengamatan dan fakta maka konseptualisasi yang lebih rumit akan terjadi
padanya.
Langkah-langkah mengajar dengan pendekatan konsep melalui 3 tahap yaitu :
a. Tahap Enaktif, yaitu melalui Pengenalan benda konkret. menghubungkan dengan
pengalaman lama atau pengalaman baru, dan pengamatan, penafsiran tentang benda baru.
b. Tahap Simbolik yaitu dengan memperkenalkan ;Simbol, lambang, kode,
membandingkan antara contoh dan non contoh untuk menangkap apakah siswa cukup
mengerti akan ciri-cirinya.
c. Tahap Ikonik merupakan tahap penguasaan konsep secara abstrak, seperti ; Menyebut
nama, istilah, definisi, apakah siswa sudah mampu mengatakannya.
3. Taksonomi hasil belajar menurut Gagne diantaranya diperolehnya keterampilan intelektual
siswa. Contoh keterampilan intelektual siswa dapat diketahui melalui Pertanyaan guru
tentang bagaimana membedakan atau bagaimana mendefinisikan suatu konsep. Dengan
demikian menunjukkan proses berfikir dan keterampilan intelektual siswa.
Sebagai contoh bagaimana membuktikan bahwa seorang siswa telah memiliki keterampilan
intelektual dalam pembelajaran IPA.
Keterampilan intelektual Keterampilan yang ditunjukan pada…
dan memperlihatkan bagaimana
melakukan. …
Keterampilan Mengkomunikasikan
Salah satu bentuk implementasi pendekatan Scientific dalam pembelajaran adalah metode
eksperimen. Metode ini menghendaki agar siswa diberikan ruang yang memadai untuk
mengamati, bertanya, menalar, dan mengkomunikasikan hasil penalarannya.
Pada akhirnya, keberhasilan metode eksperimen sebagai aplikasi dari pendekatan Scientific
membutuhkan keterampilan pedagogis guru, terutama dalam kaitannya dengan keterampilan
dasar mengajar. Mulai dari keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya, keterampilan
memberikan penguatan, keterampilan membuat variasi pembelajaran, hingga keterampilan
membimbing pembelajaran dalam kelompok kecil. Semua keterampilan tersebut harus
ditopang dengan keterampilan pengelolaan kelas yang memadai.
A. Standar Kompetensi
Mempraktikkan pola penghujan dan perpindahan energi.
B. Kompetensi Dasar
Menyajikan informasi tentang perpindahan dan perubahan energi listrik.
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian konduktor.
2. Menjelaskan pengertian isolator.
3. Menyebutkan benda – benda konduktor listrik.
4. Menyebutkan benda – benda isolator listrik.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penugasan siswa dapat menjelaskan pengertian konduktor.
2. Melalui penugasan siswa dapat menjelaskan pengertian isolator.
3. Melalui percobaan sederhana siswa dapat menyebutkan benda – benda konduktor listrik.
4. Melalui percobaan sederhana siswa dapat menyebutkan benda – benda isolator listrik.
Alasan memilih pendekatan inquiry dan metode eksperimen karena dalam menyajikan
pelajaran dengan pendekatan inquiry, guru membimbing siswa untuk beraktivitas melalui
penyelidikan dan mencari atau mendapatkan data secara eksperimen.