Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN FIELD TRIP DENGAN PENDEKATAN IPE-CP PADA KELUARGA TN.

A DI KEURAHAN
ANDUONOHU KECAMATAN POASIA KABUPATEN/ KOTA KENDARI

Disusun oleh:
Kelompok 3
Anam Ayesha Barata P00313021003 DIV Gizi
Murtazah Faranida Ariza P00313023087 DIV Gizi
Asri Apriani P00331021003 DIII Gizi
Althin Fakhiratunnisa P00341021003 DIII Teknologi Laboratorium Medis
An’Am Kana’Ah P00341021053 DIII Teknologi Laboratorium Medis
Alda Amir P00320021003 DIII Keperawatan
Alda Aulia P00320021052 DIII Keperawatan
Alfianus Ferediko Bata P00320021100 DIII Keperawatan
Anggriani Hunalapa P00320021148 DIII Keperawatan Buton
Annisa P00324022002 DIII Kebidanan
Sitti Hajar Arum Pratiwi B P00324021113 DIII Kebidanan
Darnila Eka Futri Bachtiar P00324022048 DIII Kebidanan
Ananda Irianti Rahma Abdullah P00324022141 DIII Kebidanan
Sri Ananda P00341021045 DIII Teknologi Laboratorium Medis

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah serta
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tentang “LAPORAN FIELD TRIP DENGAN
PENDEKATAN IPE-CP PADA KELUARGA” dengan baik.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi besar, Nabi Muhammad
SAW yang telah menjadi guru terbaik dan menjadi suri tauladan bagi umat Islam di seluruh dunia ini.
Laporan ini kami susun untuk memenuhi syarat penilaian pada tugas kelompok ‘Interprofesional
Education’, dan kami harap laporan ini dapat bermanfaat, baik bagi kami sendiri maupun orang lain.
Dalam menyusun laporan ini pula, kami berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan sumber-
sumber dan informasi, baik buku-buku maupun lewat jurnal ataupun artikel-artikel kesehatan yang
terpercaya. Dan kami ucapkan banyak terimakasih untuk bapak dosen kami, Bapak Dr. La Banudin. SST,.
M. Kes. atas pengajaran dan bimbingan yang telah diberikan kepada kami dan dalam menyelesaikan tugas
laporan ini.
Untuk itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan, berkenaan dengan
pembuatan laporan ini agar bisa menjadi lebih baik lagi. Atas perhatiannya, kami ucapkan banyak
terimakasih.

Kendari, 12 September 2023

KELOMPOK 3

INTERPROFESSIONAL EDUCATION ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................................................ i
KATA PENANTAR ........................................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................................. 2
B. Tujuan............................................................................................................................................... 3
C. Manfaat ............................................................................................................................................ 4
BAB II KONSEP DASAR TEORITIS KELUARGA.............................................................................................. 5
BAB III HASIL KEGIATAN ........................................................................................................................... 12
A. Pengkajian ...................................................................................................................................... 13
B. Diagnosa Keluarga/Individu ............................................................................................................ 22
C. Intervensi ........................................................................................................................................ 23
D. Implementasi Evaluasi .................................................................................................................... 24
BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 28
A. Pelaksanaan Kegiatan ..................................................................................................................... 28
B. Faktor Penghambat dan Pendukung Kegiatan ................................................................................ 28
C. Rencana Tindak Lanjut (RTL)........................................................................................................... 28
D. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................... 30
LAMPIRAN ................................................................................................................................................ 31

INTERPROFESSIONAL EDUCATION iii


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
World Health Organization (1988) menciptakan suatu Pembentukan karakter
kolaborasi Dalam bentuk pendidikan formal Yaitu berupa interprofessional
Education. Interprofessional Education (IPE) merupakan Proses pembelajaran antara
Berbagai mahasiswa atau tenaga Kesehatan dengan berbagai latar Belakang
pendidikan yang Berinteraksi dan berkolaborasi saling mempelajari serta
mengapresiasi peran dari masing-masing profesi Kesehatan Untuk menghasilkan dan
Menyediahkan pelayanan Kesehatan yang promotif, Preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
Kuliah lapangan atau field trip adalah suatu kegiatan kunjungan ke objek
Tertentu diluar lingkungan kampus, yang bertujuan untuk mencapai tujuan
Intruksional tertentu (Sumaatmadja, 1984). Mahasiswa diajak melihat langsung Objek
yang akan dipelajari, mengembangkan pemikiran dan merangsang karena mahasiswa
menyaksikan dan membuktikan sendiri fenomena Alam yang terjadi. Melalui
penggalian sumber belajar yang ada dilingkungan, Secara tidak langsung dosen telah
mendekatkan mahasiswa dengan lingkungan. Kegiatan pembelajaran seperti ini
termasuk cara mencerdaskan, mendewasakan, Dan membebaskan mahasiswa dalam
mengembangkan pemikiran mahasiswa (Learning to think), menambah pengalaman
mengajar (Learning by expirience), Menimbulkan rasa peduli (Learning to care), dan
rasa tanggung jawab terhadap Masyarakat sekitarnya (Learning to live together)
(Onah, 2008).
Kesehatan menurut World Health Organization (WHO) didefisinikan sebagai
Suatu keadaan sejahtera secara fisik, mental dan bukan hanya sekedar tidak Memiliki
penyakit (Elsevier, 2009). Dalam Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 36
tahun 2009, kesehatan merupakan keadaan sehat, baik secara fisik, Mental, spiritual
maupun sosial untuk hidup produktif secara sosial maupun Ekonomi. Kesehatan
merupakan hal yang sangat pentin kaitannya dengan Produktivitas seseorang. Pada
hakikatnya, setiap manusia membutuhkan kehidupan Yang sehat untuk menunjang

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 1
keberlangsungan hidupnya (Sulistiarini & Hargono, 2018).
Kesehatan terdiri dari kesehatan individu, kesehatan keluarga dan Kesehatan
masyarakat. Khusus kesehatan keluarga, WHO menyatakan bahwa Kesehatan
keluarga mengandung arti sebagai lembaga sosial primer dalam Promosi kesehatan
dan kesejahteraan keluarga. Dalam kesehatan keluarga, keluarga Merupakan kunci
utama bagi kesehatan serta perilaku sehat sakit, oleh karena itu Keluarga terlibat
langsung dalam mengambil keputusan dan terapeutik pada setiap Tahap sehat-sakit
anggota keluarga (Setiadi, 2008 dalam Sulistiarini & Hargono,2018).
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama Dengan
keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-Masing
yang merupakan bagian dari keluarga ( friedman, 2010). Menurut bailon Yang di kutip
Efendi, F & Makhfudli (2009)menjelaskan keluarga adalah dua atau Lebih individu
yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan Darah, perkawinan
atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, Mempunyai peran
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan satu Budaya.
Kedekatan emosional ialah sebagai bentuk perilaku yang ditunjukan oleh
Individu dalam mencapai kedekatan dengan individu lain dalam menjaga kesehatan
Keluarga (Friedman, Bowden, & Jones, 2014). Kedekatan emosional juga dapat
Diartikan sebagai rasa dekat, rasa nyaman serta adanya hubungan emosional antara
Individu dan keluarganya (Rahmasari, 2012). Untuk mencapai kedekatan emosional
Yang efektif dalam keluarga diperlukan berbagai dukungan dalam keluarga.
Masalah kesehatan juga dapat muncul pada tahap sesuai perkembangan
Keluarga, salah satunya anemia pada ibu hamil. Anemia merupakan gangguan yang
di akibatkan kurangnya zat besi dalam tubuh. Anemia di anggap sebagai masalah
kesehatan masyarakat yang berpengaruh pada pertumbuhan anak, permenopause
dan wanita hamil. Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar
dindunia yang hampir mempengaruhi setengah dari wanita terutama bagi kelompok
ibu hamil. Menurut WHO, prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh asia sebesar
48,2%. Sedangkan di Indonesia, kejadian anemia pada ibu hamil masih tinggi.
Menurut data Riskesdas pada tahun 2013 jumlah ibu hamil yang mengalami anemia
31,1% yang mengalami peningkatan pada taun 2018 menjadi 48,9%, anemia pada ibu

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 2
hamil berdasarkan umur 15-24 tahun berjumlah 84,6%, umur 25-34 tahun berjumlah
33,7% umur 36-44 tahun berjumlah 28% (Riskesdas, 2019).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Susianty & Hendra Yulita (2017) di
kelurahan Poasia, diperoleh hasil bahwa ibu hamil yang mengalami anemia
berdasarkan usia kehamilan berisiko tetapi anemia sebanyak 66,66%, usia kehamilan
berisiko tetapi tidak anemia sebanyak 22,22%, usia kehamilan tidak berisiko tetapi
anemia sebanyak 33,33%, usia kehamilan tidak berisiko tetapi tidak anemia sebanyak
77,77% dan ibu hamil yang mengalami anemia berdasarkan paritas berisiko teapi
anemia sebanyak 88,88%, paritas berisiko tetapi anemia sebanyak 11,11%, paritas
tidak berisiko tetapi tidak anemia sebanyak 51,11%.
Ibu hamil dapat mengalami anemia karena kebutuhan zat besi selama hamil
meningkat untuk pertumbuhan janin. Anemia kehamilan dapat dicegah apabila
seorang ibu mempunyai asupan nutrisi yang cukup sebelum hamil sehingga
mempunyai cadangan zat besi di dalam tubuh (Yuanita, 2020). Dampak risiko ibu
hamil dengan anemia yaitu kelelahan, pucat, takikardia, toleransi olahraga yang
buruk dan kinerja kerja yang kurang optimal. Selain itu kondisi ini dapat menyebabkan
peningkatakan kebutuhan transfusi darah, preeklamsia, solusio plasenta, gagal
jantung dan kematian (Susiloningtyas, dkk 2021).
Berdasarkan uraian di atas kelompok kami tertarik untuk melakukan field trip
terhadap keluarga binaan yang memiliki faktor resiko terhadap penyakit degeneratif
dalam hal ini kunjungan keluarga binaan dilakukan pada ibu hamil

B. Tujuan
Penulisan laporan ini bertujuan untuk:
1. Memberikan pengalaman secara langsung pada mahasiswa dalam proses
pembelajaranlapangan dengan pendekatan interprofessional education.
2. Meningkatkan keterampilan dalam melakukan asuhan secara langsung
kepadamasyarakat dengan pendekatan kolaborasi interprofesi.
3. Memberikan pemahaman tentang peran dan fungsi calon tenaga kesehatan
dalampemberian pelayanan kesehatan secara kolaborasi

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 3
4. Mendiskripsikan hasil pengkajian masalah Kesehatan Ny. A dengan anemia pada
ibu hamil di kelurahan Wundumbatu Jalan Kedondong
5. Mendiskripsikan diagnosa individu Ny. A dengan anemia pada ibu hamil di
kelurahan Wundumbatu Jalan Kedondong
6. Mendiskripsikan rencana tindakan/ intervensi pada pengelolaan Manajemen
kesehatan Ny. A dengan anemia pada ibu hamil di kelurahan Wundumbatu Jalan
Kedondong
7. Mendiskripsikan Implementasi Evaluasi pada pengelolaan manajemen
Kesehatan Ny. A dengan anemia pada ibu hamil di kelurahan Wundumbatu Jalan
Kedondong

C. Manfaat
1. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang sudah diperoleh di saat perkuliahan
padakeluarga binaan.
2. Mahasiswa dapat bekerja sama dengan berbagai bidang profesi, dalam rangka
mengatasi masalah kesehatan dan/ atau meningkatkan kesehatan keluarga
binaan.Dapat menambah pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan
dan termotivasiuntuk bertindak sesuai dengan perilaku hidup bersih dan sehat

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 4
BAB II
KONSEP DASAR TEORITIS KELUARGA

A. Konsep Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Keluarga secara universal didefinisikan bagaikan landasan dasar unit Social
ekonomi terkecil dari seluruh institusi dalam warga. Keluarga Terdiri dari dua
ataupun lebih orang yang memiliki ikata interpersonal,Ikatan darah, ikatan
pernikahan, serta adopsi (Bakri, 2017: 10).

2. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tradisional (Bakri, 2017: 16). Sebagai berikut:
a. Keluarga inti (nuclear family)
Keluarga inti ialah keluarga kecil dalam satu rumah. Dalam
Keseharian,anggota keluarga inti ini hidup bersama serta saling Melindungi.
Mereka merupakan bapak, ibu, dan kanak- kanak.
b. Keluarga Besar (extended family)
Keluarga besar merupakan gabungan dari beberapa keluarga inti
Yang bersumbu dari satu keluarga inti. Satu keluarga memiliki Beberapa
anak, lalu anak-anak-nya menikah dan memiliki anak, dan Kemudian
menikah lagi dan memiliki anak pula. Anggota keluarga Besar terdiri dari
kakek, nenek, paman, tante, keponakan, saudara Sepupu, cucu, cicit, dan lain
sebagainya.
c. Keluarga Dyat (Pasangan inti)
Pasangan inti adalah sepasang suami istri yang baru menikah.
Mereka telah membina rumah tangga tetapi belum dikaruniai anak atau
keduanya bersepakat untuk tidak memiliki anak lebih dulu. Akan tetapi jika
dikemudian hari memiliki anak, maka status tipe Keluarga ini menjadi
keluarga inti.
d. Keluarga Single Parent
Single parent adalah kondisi seseorang tidak memiliki pasangan lagi.

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 5
Hal ini bisa disebabkan oleh perceraian atau meninggal dunia. Akan tetapi,
single parent mensyaratkan adanya anak, baik anak kandung maupun anak
angkat. Jika ia sendirian maka tidak bisa dikatakan sebagai keluarga meski
sebelumnya pernah membina rumah tangga.
e. Keluarga Single Adult
Keluarga single adult yaitu pasangan yang mengambil jarak atau
berpisah sementara waktu untuk kebutuhan tertentu, misalnya bekerja atau
kuliah. Seseorang yang berada jauh dari keluarga ini kemudian tinggal di
rumah kontrakan atau indekost. Orang dewasa Inilah yang kemudian
disebut sebagai single adult. Meski ia telah Memiliki pasangan di suatu
tempat namun ia terhitung single di Tempat lain. Tipe Keluarga Modern
(Nontradisional) (Bakri, 2017: 18).
 The Unmarriedteenage Mother
The Unmarriedteenage Mother adalah kehidupan seorang ibu bersama
anaknya tanpa pernikahan
 Reconstituded Nuclear
Sebuah keluarga yang tadinya berpisah, kemudian kembali
Membentuk keluarga inti melalui perkawinan kembali. Mereka tinggal
serta hidup bersama anak-anaknya, baik anak dari Pernikahan
sebelumnya, maupun hasil dari perkawinan baru.
 The Stepparent Family
Keluarga The Stepparent Family adalah seorang anak diadopsi oleh
Sepasang suami-istri, baik yang sudah memiliki anak maupun Belum.
Kehidupan anak dengan orantua tirinya inilah yang Dimaksud dengan the
stepparent family.
 Commune Famiy
Keluarga ini berada di dalam penampungan atau memang memiliki
Kesempatan bersama untuk hidup satu atap titik. Hal ini bisa
Berlangsung dalam waktu yang singkat, sampai dengan waktu yang Lama.
Mereka tidak memiliki hubungan darah namun memutuskan Hidup
bersama dalam satu rumah, satu fasilitas, dan pengalaman yang sama.

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 6
3. Struktur Keluarg
Menurut Friedman, dalam Bakri, (2017: 20-25). Menjelaskan bahwa
Struktur dalam keluarga terbagi menjadi empat, antara lain
a. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi yang dibangun akan menentukan kedekatan antara
Anggota keluarga. Pola komunikasi ini bisa menjadi salah satu Ukuran
kebahagiaan sebuah keluarga. Di dalam keluarga ada Interaksi yang
berfungsi memiliki karakterisitik terbuka, jujur,Berpikiran positif, dan
selalu berupaya menyelesaikan konflik keluarga.
Komunikasi berkualitas antara pembicara dan pendengar (Stimulus-
respons). Sedangkan pola komunikasi yang tidak Berfungsi dengan baik
akan menyebabkan berbagai persoalan.Karakteristik pola komunikasi
keluarga tidak berfungsi seperti: Fokus pembicaraan hanya pada satu
orang, tidak ada diskusi di Dalam rumah, seluruh anggota keluarga hanya
menyetujui atau Terpaksa, hilangnya empati dalam keluarga karena
masing-masing Anggota keluarga tidak bisa menyatakan pendapatnya
sehingga Keluarga menjadi tertutup.
b. Struktur Peran
Struktur peran merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan
Sesuai dengan posisi sosial yang diberikan. Bapak berperan sebagai
Kepala rumah tangga, ibu berperan sebagai wilayah domestik, anak Dan
lain sebagainya memiliki peran masing-masing dan diharapkan Saling
mengerti dan mendukung. Peran informal dijalankan dalam Kondisi
tertentu atau sudah menjadi kesepakatan antara anggota Keluarga.
Misalnya seorang suami memperbolehkan istrinya Bekerja di luar rumah,
begitu pula sebaliknya suami juga tidak Segan mengerjakan membantu
istri mengurus rumah.
c. Struktur Kekuatan
Menggambarkan adanya kekuasaan atau kekuatan dalam sebuah
Keluarga yang digunakan untuk mengendalikan dan memengaruhi

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 7
Anggota keluarga. Kekuasaan ini terdapat pada individu di dalam
keluarga untuk mengubah perilaku anggota keluarganya ke arah Positif,
baik dari sisi perilaku maupun kesehatan
d. Nilai-Nilai Dalam Kehidupan Keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap, dan kepercayaan yang
Mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya.

4. Fungsi Keluarga
Menurut Friedman, dalam Bakri, (2017: 31). Mengelompokkan
fungsi Pokok keluarga sebagai berikut;
a. Fungsi Reproduktif Keluarga
Fungsi reproduktif keluarga adalah Sebuah peradaban dimulai dari
Rumah, yaitu dari hubungan suami-istri terkait pola reproduksi. Sehingga
adanya fungsi ini ialah untuk mempertahankan generasi Dan menjaga
kelangsungan keluarga.
b. Fungsi Sosial Keluarga
Fungsi yang mengembangkan dan melatih anak untuk hidup
Bersosial sebelum meninggalkan rumah dan berhubungan dengan Orang
lain. Dalam hal ini, anggota keluarga belajar disiplin, normanorma,
budaya, dan perilaku melalui interaksi dengan anggota Keluarganya
sendiri.
c. Fungsi Afektif Keluarga
Fungsi ini hanya bisa diperoleh dalam kelarga, tidak dari pihak Luar.
Maka komponen yang diperlukan dalam melaksanakan fungsi Afektif
yaitu mendukung, menghormati, dan saling asuh. Intinya, antara anggota
keluarga satu dengan anggota yang lain Berhubungan baik secara dekat,
dengan cara inilah, seorang Anggota keluarga merasa mendapatkan
perhatian, kasih saying, Dihormati, kehangatan dan lain sebagainya.
Pengalaman di dalam Keluarga ini akan mampu membentuk
perkembangan individu dan Psikologis anggota keluarga.

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 8
d. Fungsi Ekonomi Keluarga
Faktor ekonomi menjadi hal penting dalam sebuah keluarga. Kondisi
ekonomi yang stabil akan mampu menjamin kebutuhan Anggota
keluarga sehingga mampu menjalankan peran dan Fungsinya dengan
baik. Terutama dalam hal kebutuhan pokok, Paling tidak kebutuhan ini
harus terpenuhi. Fungsi ekonomi Keluarga meliputi keputusan rumah
tangga, pengelolaan keuangan Pilihan asuransi, jumlah uang yang
digunakan, perencanaan Pension, dan tabungan. Kemampuan keluarga
untuk memiliki Penghasilan yag baik dan mengelola finansialnya dengan
bijak Merupakan factor kritis untuk mencapai kesejahteraan ekonomi.
e. Fungsi Perawatan Keluarga
Keluarga merupakan perawat primer bagi anggotanya. Untuk itu,
Fungsi ini penting ada untuk mempertahankan keadaan kesehatan
Anggota keluarga agar tetao memiliki produktivitas tinggi.

5. Perkembangan Keluarga
Menurut Duval Viadion & Betan, dalam Bakri, (2017: 43). Membagi
Keluarga dalam 8 tahap perkembangan, yaitu:
a. Keluarga Baru (Barganning Family)
Keluarga baru dimulai ketika dua individu membentuk keluarga
Melalui perkawinan. Pada tahap ini, pasangan baru memiliki tugas Untuk
perkembangan untuk membina hubungan intim yang Memuaskan di
dalam keluarga, membuat berbagai kesempatan Untuk mencapai tujuan
bersama, termasuk dalam hal Merencanakan anak, persiapan menjadi
orangtua, dan mencari Pengetahuan Prenatal care.
b. Keluarga dengan Anak Pertama 30 Bulan (Child Bearing)
Tahap keluarga dengan anak pertama ialah masa transisi
pasangan Suami istri yang dimulai sejak anak pertama lahir sampai
berusia Kurang dari 30 bulan. Pada masa ini sering timbul konflik yang
Dipicu kecemburuan pasangan akan perhatian yang lebih ditujukan
Kepada anggota keluarga baru. Adapun tugas perkembangan pada Tahap

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 9
ini yaitu kesadaran akan perlunya beradaptasi dengan Perubahan
anggota keluarga, mempertahankan keharmonisan Pasangan suami istri,
berbagai peran dan tanggung jawab, juga Mempersiapkan biaya untuk
anak.
c. Keluarga dengan Anak Prasekolah
Tahap ini berlangsung sejak anak pertama berusia 2,5 tahun
hingga 5 tahun. Adapun tugas perkembangan yang mesti dilakukan ialah
Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, membantu anak Bersosialisasi
dengan lingkungan, cermat, membagi tanggung Jawab,
mempertahankan hubungan keluarga, serta mampu Membagi waktu
untuk diri sendiri, pasangan, dan anak.
d. Keluarga dengan Anak Usia Sekolah (6-13 tahun)
Tahap ini berlangsung sejak anak pertama menginjak sekolah
dasar Sampai memasuki awal masa remaja. Dalam hal ini, sosialisasi Anak
semakin melebar. Tidak hanya di lingkungan rumah Melainkan juga di
sekolah dan lingkungan yang lebih luas lagi. Tugas perkembanganny
adalah anak harus sudah diperhatikan Minat dan bakatnya sehingga
orangtua bisa mengarahkan dengan Tepat, membekali anak dengan
berbagai kegiatan kretaif agar Motoriknya berkembang dengan baik, dan
memperhatikan anak Dengan risiko pernagruh teman serta sekolahnya.

6. Dukungan Keluarga
Dukungan Keluarga adalah suatu bentuk perilaku melayani tindakan
Penerimaan keluarga terhadap anggota keluarganya, berupa dukungan
Informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumental, dan Dukungan
emosional (Friedman, dalam Setiadi, dalam Bisnu et al, 2017).
a. Dukungan Informasional
Keluarga berfungsi sebagai pemberi informasi, dimana Keluarga
menjelaskan tentang pemberian saran, sugesti, Informasi yang dapat
digunakan mengungkapkan suatu masalah. Aspek-aspek dalam
dukungan ini adalah nasehat, usulan, saran, Petunjuk dan pemberian

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 10
informasi (Friedman, 2013).
b. Dukungan Penilaian
Keluarga bertindak membimbing dan menengahi Pemevahan masalah,
sebagai sumber dan validator identitas Anggota keluarganya diantaranya
memberikan support, Penghargaan, dan perhatian (Friedman, 2013).
c. Dukungan Instrumental
Keluarga merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit, dalam hal
kebutuhan keuangan, makan, minum, dan Istirahat (Friedman, 2013).
d. Dukungan Emosional
Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk Istirahat dan
pemulihan serta membantu penguasaan terhadap Emosi. Aspek
dukungan emosional meliputi dukungan yang Diwujudkan dalam bentuk
afeksi, adanya kepercayaan, perhatian, Mendengarkan dan didengarkan.
Dukungan emosional Melibatkan ekspresi empati, perhatian, dan
pemberian semangat, Kehangatan pribadi, cinta, atau bantuan
emosional (Friedman, 2013).

7. Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan (Setiadi, dalam Bisnu et al, 2017).
a. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
b. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk melakukan tindakan
c. Keluarga mampu melakukan perawatan terhadap anggota keluarga
Yang sakit
d. Keluarga mampu menciptakan lingkungan yang dapat Meningkatkan
kesehatan
e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di
Lingkungan setempat.

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 11
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. PENGKAJIAN / PENDATAAN FIELD TRIP IPE

Fasilitas Yankes No. Register

Nama yang mengkaji Kelompok 3 Tanggal Pengkajian 07 September 2023

1. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Tn. A Bahasa sehari-hari Indonesia
Alamat Rumah & Telp Jl. Kedondong, Jarak yankes terdekat 2 Kilometer
081344531121
Agama & Suku Islam, Makassar Alat Transportasi Motor
DATA ANGGOTA KELUARGA
Status Gizi Status
Hub Pendidikan Pekerjaan
No Nama Umur JK Suku (TB, BB, TTV (TD, N, S, P) Imunisasi IMT
dgn KK Terakhir Saat Ini
Lila) Dasar
TD : 120/80 mmHg
Kepala TB : 157 cm N : 85x/menit 25,1
1. Tn. A 33 Tahun L Makassar SMA Wirausaha
Keluarga BB : 62 Kg S : 36oC (Overweight)
RR : 20x/menit
2. Ny. A Istri 25 Tahun P Tolaki S1 Wirausaha TB : 157 cm TD : 130/90 mmHg TT1 Normal

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 12
BB :53 Kg N : 95x/menit
LLA :26 Cm S : 36,5oC
RR :20x/menit

LANJUTAN

Penampilan Status Kesehatan Analisis Masalah


No Nama Riwayat Penyakit/ Alergi
Umum Saat ini Kesehatan INDIVIDU
1. Tn. A Baik Sehat Maag Tidak Ada Masalah Kesehatan

2. Ny. A Agak terlihat pucat Sehat - Anemia

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 13
2. DATA PENUNJANG KELUARGA
Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga

 Kondisi Rumah :  Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga


Bersih, terawat, layak huni kesehatan : Ya/ Tidak
 Ventilasi :
Cukup/Kurang  Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif :
Ya/ Tidak
 Pencahayaan Rumah :
Baik/ Tidak  jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :
Ya/ Tidak*
 Saluran Buang Limbah :
Baik /Cukup/Kurang  Menggunakan air bersih untuk makan &
minum:Ya/ Tidak
 Sumber Air Bersih :
Sehat/Tidak Sehat  Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
Ya/ Tidak
 Jamban Memenuhi Syarat :
Ya/Tidak  Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
Ya/ Tidak
 Tempat Sampah:
Ya/Tidak  Melakukan pembuangan sampah pada
tempatnya :Ya/ Tidak
 Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah Anggota Keluarga
8m2/orang :Ya/Tidak  Menjaga lingkungan rumah tampak bersih :
Ya/ Tidak

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 14
 Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
Ya/ Tidak
 Menggunakan jamban sehat :
Ya/ Tidak

 Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :


Ya/ Tidak

 Makan buah dan sayur setiap hari :


Ya/ Tidak

 Melakukan aktivitas fisik setiap hari :


Ya/ Tidak

 Tidak merokok di dalam rumah :


Ya/ Tidak

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 15
3. DATA RESIKO MASALAH KESEHATAN
Jenis Disabilitas Penyakit Stroke
Tuna Daksa Ya ada ……………….
Tuna netra Tidak ada masalah
Tuna Wicara Tidak Tahu
Rungu wicara
Tuna Grahit Penyakit Lupus (Autoimun)
Gangguan Jiwa Ya ada ……………….
Sehat Tidak ada masalah
Tidak Tahu
Pemeriksaan Laboratorium
Gula Darah sewaktu : 120 mg/dl Penyakit Diabetes
HB : 10 mg/dl Ya ada ……………….
Kolesterol : 167 mg/dl Tidak ada masalah
Lingkar Perut : 76 cm Tidak Tahu

Gangguan Mental Penyakit Hipertensi


Cemas Ya ada ……………….
Denial Tidak ada masalah
Marah Tidak Tahu
Takut
Putus asa Penyakit Jantung
Depresi Ya ada ………………
Rendah diri Tidak ada masalah
Menarik diri Tidak Tahu
Agresif
Perilaku kekerasan Penyakit Asma
Respon pasca trauma Ya ada

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 16
Tidak ada masalah Tidak ada masalah
Penyakit Kanker Tidak Tahu
Ya ada
Tidak ada masalah Fungsi Penglihatan : Fungsi perabaan :
Tidak Tahu Buram Kesemutan pada …….............
Tak bisa melihat Kebas pada ..........................…
PPOK Alat bantu …........ Disorientasi Varises
Ya ada Visus baik Halusinasi Disartria
Tidak ada masalah Amnesia Paralisis
Tidak Tahu Refleks patologis ……
Fungsi pendengaran : Kejang : sifat …….. lama ..……
Thalasemia Kurang jelas frekwensi ....................................
Ya ada Tuli tidak ada masalah
Tidak ada masalah Alat bantu
Tidak Tahu Tinnitus
tidak ada masalah

Fungsi Penciuman Fungsi Perasa


Mampu Mampu
Terganggu Terganggu

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 17
4. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT
Nama Individu yang sakit : Ny. A
Sumber Dana Kesehatan : BPJS Kesehatan
Keadaan Umum Riwayat kesehatan masa lalu
Kesadaran : Composmentis a. Penyakit yang pernah di derita : tidak ada
GCS : 15 b. Riwayat alergi : tidak ada
TD : 130/90 mm/Hg c. Riwayat kecelakaan : klien mengatakan pernah kecelakaan (SMP)
RR : 28 x/ menit d. Riwayat dirawat di rumah sakit : Klien mengatakan perna dirawat di RS
S : 360C e. Riwayat pemakaian obat : Vitamin (Fe)
N : 90 x/ menit
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM KLINIK: (Kimia klinik/ imunoserologi/ hematologi/ bakteriologi/ parasitology)
Gula Darah sewaktu : 120 mg/dl
HB : 10 mg/dl
Kolesterol : 167 mg/dl
Status kesehatan saat ini Pengkajian/pemeriksaan fisik Head To Toe
a. Keluhan utama : (observasi,pengukuran, auskultasi, perkusi, dan
Pusing dan mudah lelah palpasi)

b. Gejala yang dirasakan klien : a. Keadaan Umum : Klien nampak pucat dan lemas
Klien mengatakan mudah lelah b. BB/TB : 53kg/157 cm
c. Rambut : Bersih
c. Faktor pencetus : d. Mata : nampak kongjungtiva
Sering begadang, Kurang istirahat, e. Telinga : Bersih
kelelahan. f. Mulut, gigi & bibir : Bersih
g. Dada : tidak ada edema
d. Upaya mengatasi keluhan : h. Abdomen : pembesaran perut normal
i. Kulit : Bersih

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 18
j. Ekstremitas atas : berfungsi dengan baik
k. Ekstremitas bawah : berfungsi dengan baik
TD : 130/90 mm/Hg
RR : 28 x/ menit
S : 360C
N : 90 x/ menit

Mental Komunikasi dan Budaya Kebersihan Diri Perawatan Diri


□ Cemas Denial Marah  Interaksi dengan Keluarga □ Gigi-Mulut Sehari-hari
□ Takut Putus asa : Baik/ tehambat* kotor  Mandi : Mandiri/
 Berkomunikasi : Bantu
□ Rendah diri Menarik diri □ Mata kotor
Lancar/ terhambat*
Kulit kotor
sebagian/tergantung*
□ Agresif  Kegiatan sosial sehari-hari :
 Respon pasca trauma ..... Klien aktif mengikuti kegiatan yang dilakukan Perineal/genital  Berpakaian :
 Tidak mau melihat bagian lingkungan sehari-hari kotor Mandiri/ Bantu
tubuh yang rusak  Hidung kotor
 Kuku kotor sebagian/tergantung*
□ Telinga kotor  Menyisir Rambut :
Mandiri/
□ Rambut-
Bantu
Kepala kotor sebagian/tergantung*
Keterangan Tambahan terkait Individu

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 19
5. MASALAH KESEHATAN SPESIFIK
A. KELUARGA BERENCANA
1. Apakah Bapak/ibu ikut KB :
( ) Ya, Sebutkan :.................................................... (√) Tidak
2. Alasan menggunakan jenis KB yang dipakai :
.........................................................
3. Dimana mendapatkan pelayanan KB tersebut :
.......................................................
4. Apakah ada keluhan selama menggunakan jenis KB tersebut :
( ) Ya, Sebutkan .......................................................... ( ) Tidak
5. Apakah ibu tahu efek samping penggunaan jenis KB tersebut dan
perawatannya:
( ) Ya, sebutkan............................................................ ( ) Tidak

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 20
B. KESEHATAN IBU HAMIL, POST PARTUM, DAN MENYUSUI
1. IBU HAMIL:
a) Berapa usia ibu hamil : 25 Tahun
b) Status Gravida : G 1 P 0 A 0

c) Usia Kehamilan ibu : 3 bulan


d) Berapa kali ibu memeriksakan kehamilan ?

( ) Belum pernah ( ) 1 kali (√) 2 kali


( ) 3 kali ( ) 4 kali ( ) > 4 kali
e) Dimana ibu memeriksakan kehamilan :

( ) Puskesmas ( ) Posyandu ( ) Bidan


(√) Dokter Praktek ( ) Lain-lain ...................................................
f) Apakah ibu memiliki keluhan selama kehamilan :
(√) Ya, sebutkan kontraksi otot rahim ( ) Tidak
g) Apakah ibu tahu cara perawatan keluhan tersebut :
(√) Ya, sebutkan istirahat cukup ( ) Tidak
h) Apakah ibu sudah mendapatkan suntikan TT : ya Berapa kali : 1x

i) Pemeriksaan Fisik Kehamilan :


(1) BB : 53 Kg TB : 157 Cm
(2) Kenaikan BB selama hamil : 4 Kg

(3) Tekanan Darah : 130 mmHg

(4) Hb : 10 gr/dl

(5) Konjungtiva (√) Anemis ( ) Tidak Anemis


(6) Muka (√) Edema ( ) Tidak Edema
(7) Payudara ( ) Puting menonjol ( ) Puting Datar
(8) Kolostrum ( ) Ada (√) Tidak
(9) Tungkai ( ) Edema ( ) Tidak Edema ( ) Varises
(10) Leopold I : ...............................................................................................

(11) Leopold II : ..............................................................................................

(12) Leopold III : .............................................................................................

(13) Leopold IV : .............................................................................................

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 21
B. DIAGNOSA KELUARGA/INDIVIDU
1. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH KELUARGA BINAAN (BAILON DAN MAGLAYA,
1978)
ANEMIA
No Kriteria Nilai Bobot Hasil
1. Sifat masalah :
3
Skala : Tidak/kurang sehat/aktual Ancaman
2
kesejahteraan/resikoKeadaan 1 0,6
1
sejahtera/potensial

Kemungkinan masalah dapat


2. 2
diubahSkala : Mudah
1
Sebagia 2 2
0
n Tidak
dapat

3. 3
Potensial masalah untuk dicegah
2 1 0,6
Skala : Tinggi
1
Cukup
Rendah
4.
Menonjol masalah 2
1 2
Skala : Masalah berat, harus segera ditangani 1
Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani 0
Masalah tidak dirasakan
5,2

2. Diagnosa Tiap Jurusan


a. Jurusan kebidanan
Pemberian edukasi serta konseling terhadap permasalahan ibu terkait pola tidur dan

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 22
kelelahan yang mengakibatkan anemia, serta konseling terkait imunisasi TT dan
kunjungan berikutnya bagi ibu.
b. Jurusan Keperawatan
a) Keletihan berhubungan dengan anemia
b) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan
c. Jurusan gizi
a) NC 2.2 perubahan nilai laboratorium Terkait zat gizi khusus, berkaitan dengan
penyakit anemia, ditandai dengan hasil data biokimia Hb yaitu = 10 mg/dl.
b) NB 1.4 kurangnya kemampuan memonitoring diri sendiri, berkaitan dengan
kurangnya kemampuan untuk mengontrol diri terkait makanan yang akan
dimakan, Ditandai dengan kebiasaan makan yang kurang baik yaitu makan tidak
teratur, suka makan junkfood serta kurang mengkonsumsi buah.
d. Jurusan TLM
Defisiensi zat besi ditandai dengan nilai Hemoglobin dibawah nilai normal yaitu 9
mg/dl (nilai rujukan Hb pada perempuan : 12-14 mg/dl).

C. RENCANA TINDAKAN KELUARGA DAN INDIVIDU


No Masalah keluarga/individu Rencana Tindakan
1. Anemia a. Profesi Keperawatan
Level Keluarga:
1.
2.
Level Individu
1. Pola Istrahat
2. Aktivitas Fisik
b. Profesi Kebidanan
Level Keluarga:
1.
2.
Level Individu
1. Imunisasi TT
2. Kunjungan Posyandu

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 23
c. Profesi Gizi
Level Keluarga:
1.
2.
Level Individu
1. Edukasi nutrisi yang baik bagi ibu
hamil
2. Memberi saran terkait makanan
yang baik untuk memenuhi zat gizi
khususnya zat besi, asam folat, dan
protein
d. Profesi TLM
Level Keluarga:
1.
2.
Level Individu
1. Konsumsi tablet tambah darah
2.

D. IMPLEMENTASI EVALUASI

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 24
INTERPROFESSIONAL EDUCATION 25
C. RENCANA KERJA (PLANNING OF ACTION -POA) KELURAHAN WUNDUMBATU KECAMATAN POASIA KAB/ KOTA KENDARI
TAHUN 2023

Masalah Kegiatan/ Penanggung Anggaran/ Indikator


No Tujuan Waktu Tempat Pelaksana Sasaran Target
Kesehatan Program Jawab Biaya Keberhasilan*
1. Ibu hamil
Agar ibu hamil memahami Meningkatnya
memahami tanda- tanda-tanda pengetahuan ibu hamil
Edukasi dan Kamis 11
tanda anemia serta Rumah Kelompok anemia serta tentang tanda-tanda
pemeriksaan TLM september narasumber Ny. A -
upaya untuk 3 IPE upaya untuk anemia serta upaya
hemoglobin 2023
mengembalikan mengembalik untuk mengembalikan
kadar hemoglobin an kadar kadar hemoglobin
hemoglobin
2. Ibu hamil
memahami
Agar ibu hamil tentang
Meningkatnya
memahami tentang nutrisi yang
pengetahuan ibu hamil
Anemia nutrisi yang baik Kamis 11 baik dan
Rumah Kelompok tentang tanda-tanda
Edukasi serta memberi saran Gizi september narasumber Ny. A makanan -
3 IPE anemia serta upaya
mengenai makanan 2023 yang biak
untuk memenuhi
yang baik untuk untuk
kebutuhan zat besi.
memenuhi zat besi. memenuhi
kebutuhan zat
besi
3. Ibu hamil
Agar ibu hamil memahami Meningkatnya
Kamis 11
memahami terkait Rumah Kelompok gejala anemia pengetahuan ibu hamil
Edukasi kebidanan september narasumber Ny. A -
gejala yang dialami 3 IPE yang dialami terkait gejala anemia
2023
klien selama yang dialami
kehamilan

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 26
4. Ibu hami
Agar ibu hamil memahami Meningkatnya
memahami tentang Kamis 11 aktivitas fisik pengetahuan ibu hamil
Rumah Kelompok
Edukasi aktivitas fisik dan keperawatan september narasumber Ny. A dan pola - terkait aktivitas fisik
3 IPE
pola istirahat yang 2023 istirahat yang dan pola istirahat
cukup cukup selama yangg cukup.
kehamilan.

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 27
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Kegiatan
Pada saat pelaksanaan kegiatan field trip (kamis 7 september 2023) dilakukan
pada tingkat keluarga pada narasumber ibu hamil. Data yang dikumpulkan berupa
data primer dan sekunder dengan menggunakan questioner. Pada awal kunjungan,
kami menjelaskan maksud dan tujuan, yaitu dalam rangka melakukan kegiatan tim
meliputi pengkajian, intervensi dan monitoring evaluasi. Untuk profesi Kebidanan
melakukan pemeriksaan fisik (LILA,TFU,HPHT dan UK) untuk mengetahui
perkembangan janin dan memprediksi kelahiran bayi. Profesi Gizi,melakukan
pengkajian (TB,BB,dan pola makan selama kehamilan) untuk mengetahui konsumsi
makanan ibu selama kehamilan. Profesi perawat,melakukam pemeriksaan TTV
(TD,N,P,S) pada ibu hamil, untuk mengetahui kedaan fisik pada ibu hamil tersebut.
Profesi TLM,melakukan pemeriksaan (Glukosa darah,Hemoglobin darah dan
kolesterol darah) untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah,hemoglobin darah
dan kolesterol darah.

B. Faktor penghambat dan pendukung kegiatan


Faktor penghambat dari kegiatan ini, waktu pengkajian data tidak sesuai
dengan jam yang di tentukan dan dikarenakan waktu narasumber tidak menentu.
Selama melaksanakan pengkajian pada ibu hamil bersama dengan tim
IPE,fatktor pendukung kami salah satunya adalah interaksi antara perindividu yang
sangat lancer sehingga saat melakukan kegiatan kami dan ibu hamil tersebut yang
menyambut kami dengan sangat ramah tim kami.

C. Rencana tindak lanjut ( RTL)


Waktu Kegiatan Penanggung jawab
11 september 2023 Melakukan pengukuran (TFU,LILA,HPHT,dan
UK)Memberikan edukasi dan pemahaman Kebidanan
terkait gejala yang di alami klien.

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 28
11 september 2023 Melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
TTV ( TB,TD,S,N,dan P). Serta memberikan
Keperawatan
edukasi tentang aktivitas fisiki dan pola
istirahat yang cukup.
11 september 2023 Melakukan pemeriksaan glukosa
darah,hemoglobin daran dan kolesterol
darah. Serta memberikan edukasi mengenai TLM
upaya untuk mengembalikan kadar
hemoglobin dan kolesterol dalam darah klien.
11 september 2023 Melakukan edukasi tentang nutrisi yang baik bagi
ibu hamil serta memberi saran mengenai
makanan yang baik untuk memenuhi zat besi Gizi
Karena sesuai hasil pengkajian data
hemoglobin daran klien rendah.

D. Kesimpulan dan saran


Dari hasil pengkajian yang kami lakukan masalah yang kami dapatkan yang di
alami oleh klien ibu hamil adalah otot Rahim berkontraksi yang dirasakan pada saat
akan Ketika istirahat di malam hari,pola makan yang tidak teratur dan kurang
mengkonsumsi buah,pola tidur klien yang tidak teratur sehingga beresiko anemia dan
aktivitas fisiknya yang terlalu berat untuk ibu hamil,hasil pemeriksaan Hb dan glukosa
darah yang abnormal (turun).
Sedangkan intervensi yang dilakukan,edukasi terkait imunisasi TT dan
kunjungan per-trimester, memberikan edukasi tentang nutrisi yang baik bagi ibu
hamil serta memberi saran mengenai makanan yang baik untuk memenuhi zat besi
dan glukosa darah, memberikan edukasi tentang aktivitas fisiki dan pola istirahat yang
cukup, Serta memberikan edukasi mengenai upaya untuk mengembalikan kadar
glukosa,hemoglobin dan kolesterol dalam darah klien.
Pada saat kegiatan kunjungan atau field trip sebaiknya mahasiswa harus
benar-benar memperhatikan apa yang dilakukan dan di sampaikan oleh narasumber
agar informasi yang di sampaikan dapat di terima dan di terapkan dengan baik.

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 29
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, Anisatuh., Andriani, Marryana. 2017. Tingkat kecukupan energi protein pada ibu
hamil
Trimester pertamadan kejadian kekurangan energy kronis. Media gizi Indonesia.
Hardiyansyah, Riyadi, H. and Napitupula V (2016) ‘ kecukupan, energy, protein, lemak dan
Karbohidrat’. Research Gate publication.”

(Wardani, 2020)Belakang, A. L. (2015). 1 Universitas Ngudi Waluyo. 2018(2015), 1–7.


Faruca, D. K. (2014). Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pasien Tb Di Pukesmas
Tambakrejo Surabaya. Karya Tulis Ilmiah, 10, 1–44. File:///D:/Refrensi
Jurnal/Perannn.Pdf
Morato, A. G. D., Diarthini, N. L. P. E., & Utami, D. K. I. (2021). Efektivitas Interprofessional
Education (Ipe) Terhadap Kompetensi Antar Profesi Kesehatan. Husada Mahakam:
Jurnal Kesehatan, 11(1), 1–9. Http://Husadamahakam.Poltekkes-
Kaltim.Ac.Id/Ojs/Index.Php/Home/Article/View/223
Persagi. (2015). Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (Ad/Art), Program Kerja Dan Kode
Etik Ahli Gizi.
Wardani, S. K. (2020). Pengelolaan Manajemen Kesehatan Tidak Efektif Pada Keluarga Tn. R
Dengan Hipertensi Di Desa Candirejo Ungaran. Repository Universitas Ngudi Waluyo,
8(1988), 1.
Http://Repository2.Unw.Ac.Id/Id/Eprint/1154%0ahttp://Repository2.Unw.Ac.Id/1154/
7/D3_080117a055_Bab I - Setyaningtyas Kusuma Wardani.Pdf
Whitney, G. G., Foster, D. R., Bozkurt, Y., Armağan, E., Whitney, G. G., & Foster, D. R. (2008).
No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分
散構造分析title. Ph.D. Thesis, Central-South University Of Technology, China, 76(3), 61–
64.
Susianty, P., & Yulita, H. (2017). Hubungan Usia Kehamilan Dan Paritas Dengan Kejadian
Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Poasia Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017 (Doctoral Dissertation, Poltekkes Kemenkes Kendari).
Putri, Y., & Yuanita, V. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia
Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Bukit Sangkal Palembang Tahun 2019. Jurnal Kesehatan
Dan Pembangunan, 10(19), 114-125.
Wulandari, A. F., Sutrisminah, E., & Susiloningtyas, I. (2021). Literature Review: Dampak
Anemia Defisiensi Besi Pada Ibu Hamil. Ojs. Poltekkes-Medan. Ac. Id, 16(3).
Handayani. (2013). Konsep Keluarga Pengertian Keluarga Tipe Keluarga.Unimus,7-61.
Aini N., & Yahya ,M.(2017).Komunikasi 4 Tipe Keluarga Terhadap Perilaku Anak
Dalampenyesuaian Sosial. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu
Politik,2(4). Http://Www.Jim.Unsyiah.Ac.Id/Fisip/Article/Viewfile/5371/2589
Http://Repository.Ump.Ac.Id/1086/3/Iqbal%20aziz%20kurniawan%20bab%20ii.Pdfdiakses
Pada Tanggal 21 Februari 2022
Deborah Siregar, D. (2020). In Keperawatan Keluarga (Pp. 2-43). Jakarta: Yayasan Kita
Menulis.
Harismi, Asni. 2020. 8 Tahapan Perkembangan Keluarga Yang Patut Diketahui.
Artikelkesehatan Keluarga. (Https://Www.Sehatq.Com/Artikel/Tahap-
Perkembangan-Keluarga-Yang-Patut-Anda-Ketahui). Diupload Pada 05 Mar 2020.

INTERPROFESSIONAL EDUCATION 30
LAMPIRAN
SATUAN ACARA KONSELING (SAK)

Pokok Bahasan : Pentingnya pola makan dan pola istirahat bagi Ibu Hamil

Sub Pokok Bahasan : Nutrisi Ibu dan pola istirahat selama kehamilan

Sasaran : Ibu hamil dan keluarga

Tempat Pelaksanaan : Rumah sasaran

Pelaksanaan : Kelompok 3 IPE

A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum :
Diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan ibu hamil dan
keluarga tentang nutrisi dan pola istirahat dalam kehamilan. Sehingga, para
ibu dapat mengerti dan memahami tentang berbagai kebutuhan zat gizi dan
istirahat yang sangat penting bagi ibu hamil. Dan untuk memotivasi diri dan
keluarga, dan dalam mencukupi kebutuhan gizi dan istirahat yang sangat
dibutuhkan.

2. Tujuan Intruksional Khusus Setelah Mengikuti Konseling, Ibu Dapat


 Ibu dapat memahami pengertian dari nutrisi dan pola istirahat
dalam kehamilan.
 Ibu dapat mengerti dan memahami tentang pentingnya kebutuhan
nutrisi dan pola tidur yang baik selama kehamilan.
 Ibu dapat mengerti apa saja manfaat dari nutrisi dan tidur yang baik
serta gizi seimbang bagi ibu hamil
 Ibu dapat mengerti apa saja dampak jika kekurangan gizi atau jika
tidak tercukupi Nutrisi serta kurang pola istirahat selama kehamilan
B. Materi :
1. Pengertianan nutrisi dalam kehamilan.
2. Pentingnya kebutuhan nutrisi dalam kehamilan.
3. Manfaat nutrisi dalam kehamilan.
4. Dampak kekurangan nutrisi bagi ibu hamil
5. Pengertian pola istirahat dalam kehamilan
6. Pentingnya pola tidur yang baik pada ibu hamil
7. Manfaat tidur yang baik pada ibu hamil
8. Dampak kurang pola istirahat bagi ibu hamil

C. Metode Edukasi :
1. Konseling
2. Tanya jawab
D. Media Penyuluhan :
1. Leaflet
2. Brosur

E. Pengorganisasian Dan Uraian Tugas :


1. Tugas Penyuluh :
 Pelaksana pemberi pendidikan Kesehatan, Menjawab, Mengarahkan
proses Acara
 Mengawasi dan membantu jalannya pendidikan kesehatan.
 Mengatur pemerataan diskusi dan Mendokumentasikan seluruh acara
2. Tugas Peserta Penyuluh :
 Mengikuti penjelasan konseling
 Menjawab pertanyaan konseling
 Menanyakan hal-hal yang belum mengerti kepada konseling

F. Pelaksanaan Kegiatan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Peserta
1. 3 menit Pembukaan a. Memberi salam perkenalan a. Menjawab salam
b. Menjelaskan tujuan b. Mendengerakan dan
cakupan materi memperhatikan

2. 30 menit Kegiatan Inti a. Menjelaskan a. Mendengarkan dan


Pengertianan nutrisi memperhatikan
dalam kehamilan. b. Memperhatikan dan
b. Menjelaskan Pentingnya menyimak
kebutuhan nutrisi dalam
kehamilan.
c. Manfaat nutrisi dalam
kehamilan.
d. Menjelaskan kekurangan
nutrisi bagi ibu hamil
e. Menjelaskan pengertian
pola istirahat dalam
kehamilan
f. Menjelaskan pentingnya
pola tidur yang baik pada
ibu hamil
g. Menjelaskan manfaat
tidur yang baik pada ibu
hamil
h. Menjelaskan dampak
kurang pola istirahat bagi
ibu hamil

3. 5 menit Penutup a. Mengevaluasi a. Menjawab pertanyaan


pengetahuan peserta b. Mendengarkan dan
tentang materi yang memperhatikan
disampaikan dengan Menjawab salam
memberi sesi tanya jawab
b. Menyimpulkan materi
yang telah disampaikan
c. Memberi salam

MATERI NUTRISI DAN POLA ISTIRAHAT DALAM KEHAMILAN


1. Pengertian Nutrisi
Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya
diasimilasi/dicerna oleh tubuh. Sedangkan gizi adalah zat-zat yang
terkandung dalam makanan yang di perlukan untuk kehidupan manusia.
Gizi seimbang sangat penting terutama pada ibu yang sedang hamil
untuk keperluan dirinya sendiri dan juga janinnya. Keadaan gizi juga dapat
mempengaruhi kesehatan ibu dan janin, pertumbuhan dan perkembangan
janin, serta persiapan laktasi ibu. Sehingga kebutuhan makanan ibu
meningkat. Makanan tersebut digunakan untuk pembentukan janin,
persiapan pembentukan ASI, tumbuh kembang bayi selanjutnya dan untuk
kesehatan ibu. Pada tiga bulan kehamilan, kebutuhan makan naik perlahan-
lahan tetapi pada bulan-bulan selanjutnya pertumbuhan janin yang
dikandung tumbuh dengan pesat sehingga makanan yang dibutuhkan juga
meningkat.

2. Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan


a. Karbohidrat
Sebagai sumber tenaga. Dapat diperoleh dari jenis padi-
padian, umbi-umbian Seperti kentang.
b. Protein
Sebagai zat utama untuk membangun jaringan-jaringan
bagian tubuh. Sumber protein hewan daging ikan, unggas, telur.
Sumber protein nabati: kacang kedelai, kacang tanah, kacang merah,
kacang-kacangan dan lain-lain.
c. Vitamin C
Dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Dapat diperoleh dari: Buah-buahan yang berwarna kuning seperti:
jeruk, wortel, sayur-sayuran.
d. Vitamin A
Untuk perkembangan psikomotor dan penglihatan anak.
Sumber vitamin A: Bahan hewani Minyak ikan, kuning telur. Bahan
nabati: Wortel dan sayuran daun seperti bayam, kangkung Buah-
buahan yang berwarna merah seperti tomat dan pepaya
e. Vitamin B12
Vitamin B12 bersama dengan asam folat berperan dalam
sintesis DNA dan memudahkan pertumbuhan sel. Vitamin ini juga
penting untuk keberfungsian sel sumsum tulang, sistem persarafan,
dan saluran cerna. Bahan makanan sumber vitamin B12 adalah hati,
telur, ikan, kerang, daging, unggas, susu, dan keju.
f. Vitamin D
Kekurangan vitamin D pada ibu hamil akan mengakibatkan
gangguan metabolisme kalsium pada ibu dan janin Gangguan dapat
berupa hipokalsemi, tetapi pada bayi baru lahir, dan osteomalasia
pada ibu. Sumber
vitamin D yang utama adalah sinar matahari. Kekurangan vitamin D
banyak terjadi pada ibu hamil yang bermukim di daerah yang hanya
sedikit bersentuhan dengan sinar matahari.

g. Asam Folat
Asam folat sangat dibutuhkan oleh ibu hamil karena akan
membantu perkembangan embrio dan juga mencegah terjadinya
cacat otak dan tulang belakang. Dampak yang terjadi Apabila
kekurangan asam folat adalah akan mengakibatkan kelahiran
prematur sehingga berat badan bayi lahir begitu rendah begitu pula
dengan pertumbuhan janinnya. Oleh karena itu, gizi ibu hamil asam
folat yang dibutuhkan sekitar 600 mg dan ini bisa anda dapatkan
dengan mengkonsumsi kacang-kacangan, buncis, brokoli, ragi,
sayuran berwarna hijau, jus jeruk dan roti gandum.
h. Yodium
Yodium dapat diperoleh dari air minum dan sumber bahan
makanan laut. Kekurangan yodium pada ibu hamil akan
mengakibatkan janin mengalami hipotiroid yang selanjutnya
berkembang menjadi kretinisme. Kerusakan saraf sebagai akibat dari
hipotiroid dapat menyebabkan retardasi mental. Kekurangan yodium
juga dapat mengakibatkan bayi lahir meninggal, aborsi, serta
meningkatkan kematian bayi dan perinatal Koreksi yodium
hendaknya sebelum atau selama 3 bulan pertama kehamilan
Kebutuhan Yodium dapat dipenuhi dengan mengonsumsi garam
beryodium serta konsumsi bahan makanan yang bersumber dari laut.
i. Kalsium
Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya,
udang, dan sarden, Kalsium dibutuhkan oleh ibu hamil untuk
membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi serta
mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot dan sekresi hormon.
Kalsium juga sangat baik untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain
untuk tulang, kalsium juga dibutuhkan untuk mencegah preeklamsia
atau tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan
kejang pada ibu, prematurias, bahkan kematian. Diperlukan 1000 mg
kalsium setiap harinya untuk kebutuhan gizi ibu hamil. Kekurangan
kalsium saat hamil akan berdampak pada ibunya, karena kalsium
yang dibutuhkan oleh bayi terambil atau diserap dari tulang ibu.
j. Serat
Kebutuhan serat bagi ibu hamil juga harus diperhatikan,
karena selain memberikan rasa kenyang lebih lama, serta juga
dibutuhkan untuk memperlancar sistem pencernaan sehingga dapat
mencegah sembelit. Serat dapat diperoleh dari sayuran, buah-
buahan, serealia atau padi-padian, kacang-kacangan, gandum, beras,
dan olahannya (Kasdu, 2006).
k. Zat besi
Untuk pembentukan darah. Dapat diperoleh dari: Bahan
makanan hewan seperi telur, hati, daging. Bahan makanan nabati
kacang-kacangan seperti: kacang tanah, kacang kedelai, sayuran
hijau seperti bayam, daun singkong, kangkung.
l. Cairan
Air merupakan bagian tubuh yang terbesar. Hampir 4 dari
berat tubuh adalah air. Tubuh menggunakan air untuk beberapa
fungsi. Air adalah pelarut semua hasil pencernaan, pembawa zat-zat
kotoran dari sel-sel ke ginjal. Air juga menolong mengatur suhu
tubuh. Seseorang memerlukan sekitar 6-8 gelas air dalam sehari.
Sedangkan Ibu hamil, dianjurkan minum 2 liter per hari.
m. Mineral
Mineral dibutuhkan untuk pembentukkan darah dan tulang,
keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi system
pembuluh darah jantung dan lain-lain, mineral berfungsi sebagai ko-
enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti
memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Ada 15
macam mineral yang diperlukan tubuh seperti kalsium, ferrum,
yodium, mangan, chlorine, fosfor, belerang, seng, kalium, sodium,
dst. Makan yang mengandung mineral diantaranya adalah susu, hati,
kuning telur, sayur-sayuran yang berwarna hijau, daging, dan ikan.
3. Manfaat Nutrisi Dan Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil
 Memenuhi kebutuhan bagi ibu dan bayi dalam kandungannya selama
masa kehamilan.
 Membantu proses pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
kandungan.
 Sebagai sumber tenaga bagi ibu dan janinnya.
 Mengurangi komplikasi dan resiko pada ibu hamil seperti halnya
perdarahan post partum. 5. Mencegah terjadinya berat badan lahir
rendah (BBLR) dan berat badan lahir sangat rendah pada janin.
 Menghindari dan mencegah terjadinya infeksi pada waktu
persalinan.

4. Dampak Kekurangan Nutrisi Dan Gizi Bagi Ibu


 Ibu lemah dan kurang nafsu makan.
 Perdarahan dalam masa kehamilan.
 Kemungkinan terjadi infeksi tinggi.
 Anemia
Anemia adalah kondisi dimana kadar Hb (haemoglobin) dalam
darah dibawah batas normal. Hal inibiasanya disebabkan karena
kurangnya asupan zat besi dalam tubuh, anemia ini umumnya
sering terjadipada ibu hamil. Ibu hamil yang kurang zat besi
biasanya mengeluhkan sering mengalami pusing, lemah letih,
lesu, gampang capek Anemia pada ibu hamil ini berdampak
buruk pada kesehatan janin juga ibu hamil. Anemia pada
ibuhamil ini bisa mengakibatkan abortus (keguguran), kematian
janin, terhambatnya pertumbuhan janin kecacatan pada janin,
dan BBLR (berat bayi lahir rendah). Untuk menghindari hal-hal
yang tidakdiinginkan tersebut maka zat besi dalam tubuh harus
terpenuhi apalagi untuk ibu hamil khususnya, yaitudengan cara
istirahat yang cukup, mengkonsumsi tablet tambah darah saat
kehamilan, makan- makanan yang bergizi yang banyak
mengandung zat besi misalnya kangkung, pepaya, bayam,
daging,hati ayam, susu, dll.

5. Pengertian Pola Istirahat Dalam Kehamilan


Istirahat merupakan keadaan yang relaks tanpa adanya tekanan emosional
Dan bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas, melainkan juga berhenti
Sejenak. Menurut Kementerian Kesehatan, waktu istirahat atau tidur yang
baik adalah minimal tujuh jam setiap harinya. Membutuhkan waktu tidur
sebanyak 14 hingga18 jam setiap harinya. Membutuhkan waktu tidur
sebanyak 12 hingga 14 jam setiap harinya. Membutuhkan waktu tidur
sebanyak 10 jam setiap harinya.

6. Pentingnya Pola Tidur Yang Baik Pada Ibu Hamil


Ibu hamil harus mempertimbangkan Pola istirahat dan tidur yang mendukung
kesehatan sendiri maupun kesehatan bayinya karena istirahat Yang teratur
dapat meningkatkan kesehatan Jasmani dan rohani untuk kepentingan
perkembangan dan pertumbuhan janin.

7. Manfaat Tidur Yang Baik Pada Ibu Hamil


 Mengatasi rasa kelelahan.
 Meningkatkan konsentrasi.
 Menurunkan resiko bayi terlahir prematur.

8. Dampak Kurang Pola Istirahat Bagi Ibu Hamil


Pusing dan pening bisa terlihat pada awal trimester kedua karena
progesteron dan relaksasi pembuluh darah dengan aliran darah berada pada
titik yang paling rendah (Johnson, Joyce Y, 2010)
KENALI

Gizi Pada Ibu


Hamil
Protein
Karbohidrat Sebagai zat utama untuk membangun
jaringan–jaringan bagian tubuh. Sumber
Sebagai sumber tenaga. Dapat protein hewani : daging, ikan, unggas,
diperoleh dari jenis padi–padian, telur. Sumber protein nabati : kacang
umbi–umbian seperti kentang. kedelai, kacang tanah, kacang merah,
kacang-kacangan dan lain-lain.

Vitamin C
Vitamin A Dapat meningkatkan daya tahan
Untuk perkembangan psikomotor dan tubuh terhadap infeksi. Dapat
penglihatan anak. Sumber vitamin A : diperoleh dari buah–buahan yang
Bahan hewani : Minyak ikan, kuning berwarna kuning seperti : jeruk,
telur; Bahan nabati : Wortel dan wortel, sayur-sayuran.
sayuran daun seperti bayam, kangkung.
Buah–buahan yang berwarna merah
seperti tomat dan papaya.
Vitamin D
Kekurangan vitamin D pada ibu hamil akan
mengakibatkan gangguan metabolisme
kalsium pada ibu dan janin. Gangguan
dapat berupa hipokalsemi, tetapi pada
bayi baru lahir, dan osteomalasia pada
ibu. Sumber vitamin D yang utama adalah
Vitamin B12 sinar matahari.
Vitamin B12 bersama dengan asam folat berperan
dalam sintesis DNA dan memudahkan pertumbuhan
sel. Vitamin ini juga penting untuk keberfungsian
sel sumsum tulang, sistem persarafan, dan saluran
cerna. Bahan makanan sumber vitamin B12 adalah
hati, telur, ikan, kerang, daging, unggas, susu, dan
keju.

KELOMPOK 3 IPE
Penuhi Nutrisi Ibu Hamil
Asam Folat Asam folat sangat dibutuhkan oleh ibu hamil karena akan
membantu perkembangan embrio dan juga mencegah
terjadinya cacat otak dan tulang belakang. Oleh karena
itu, gizi ibu hamil asam folat yang dibutuhkan sekitar 600
mg dan ini bisa anda dapatkan dengan mengkonsumsi
kacang-kacangan, buncis, brokoli, ragi, sayuran berwarna
hijau, jus jeruk dan roti gandum.

Kalsium
Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya, udang, dan sarden. Kalsium dibutuhkan
oleh ibu hamil untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi serta mengantarkan
sinyal saraf, kontraksi otot dan sekresi hormon. Kalsium juga sangat baik untuk menguatkan
tulang dan gigi. Selain untuk tulang, kalsium juga dibutuhkan untuk mencegah preeklamsia atau
tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan kejang pada ibu, prematurias,
bahkan kematian. Diperlukan 1000 mg kalsium setiap harinya untuk kebutuhan gizi ibu hamil.
Kekurangan kalsium saat hamil akan berdampak pada ibunya, karena kalsium yang dibutuhkan
oleh bayi terambil atau diserap dari tulang ibu.

Besi (Fe) Serat


Untuk pembentukan darah. Dapat diperoleh Kebutuhan serat bagi ibu hamil juga harus
dari : Bahan makanan hewan seperi telur, diperhatikan, karena selain memberikan rasa
hati, daging. Bahan makanan nabati kenyang lebih lama, serta juga dibutuhkan untuk
kacang-kacangan seperti : kacang tanah, memperlancar sistem pencernaan sehingga dapat
kacang kedelai,sayuran hijau seperti bayam, mencegah sembelit. Serat dapat diperoleh dari
daun singkong, kangkung. sayuran, buah-buahan, serealia atau padi-padian,
kacang-kacangan, gandum, beras, dan olahannya

Cairan
Air merupakan bagian tubuh yang terbesar. Hampir ¾ dari
berat tubuh adalah air. Tubuh menggunakan air untuk
beberapa fungsi. Air adalah pelarut semua hasil pencernaan,
pembawa zat–zat kotoran dari sel–sel ke ginjal. Air juga
menolong mengatur suhu tubuh. Seseorang memerlukan
sekitar 6–8 gelas air dalam sehari. Sedangkan Ibu hamil,
dianjurkan minum 2 liter per hari

KELOMPOK 3 IPE
Makan
Lebih
Banyak dari
Biasanya

Banyak makan sayur


dan buah. Lengkapi
dengan lauk pauk
Istirahat
Menjaga Cukup
Kebersihan Tidur malam
Diri sedikitnya
Mandi, membersihkan 6-7 jam, siang hari
payudara & daerah usahakan
kemaluan, tidur/berbaring
cuci rambut
minimal 2-3 hari
sekali, cuci tangan
Menjaga sedikitnya 1-2 jam

pakai sabun dengan


air mengalir Ibu Hamil
& Janin
Sehat-cerdas
Sehat-cerdas
Bersama
Suami Lakukan
Stimulasi Janin
Berbicara dengan
janin sejak hamil
Beraktivitas muda dan lakukan
Fisik sentuhan
Berjalan kaki Periksa dengan cara
selama Kehamilan mengusap
30-60 menit Secara Teratur perut
tiap hari,
berolahraga Ikut kelas Ibu hamil,
ringan seperti jika ada keluhan, kelainan
senam hamil atau sakit segera mencari
pertolongan bidan/dokter
DOKUMENTASI FIELD TRIP

KELOMPOK 3 IPE

PERTEMUAN PERTAMA
KUNJUNGAN PERTAMA

TTV (KEPERAWATAN) TFU, LLA (KEBIDANAN)

ANTROPOMETRI, POLA MAKAN (GIZI) BIOKIMIA (HB, GDS, KOLESTROL)


KUNJUNGAN KEDUA

EDUKASI (PERAWAT)
EDUKASI (BIDAN)

EDUKASI (GIZI) EDUKASI DAN PENGUKURAN KEMBALI


PERTEMUAN KEDUA
VIA OFFLINE DAN ONLINE

OFFLINE

ONLINE

Anda mungkin juga menyukai