PEDOMAN
PELAYANAN PERAWATAN METODE
KANGGURU
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Tujuan,................................................................................................................ 1
C. Ruang Lingkup pelayanan...................................................................................1
D. Batasan operasional .......................................................................................... 2
E. Dasar hukum ...................................................................................................... 2
TENTANG
Menimbang :
Mengingat :
MEMUTUSKAN :
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dan akan
ditinjau kembali jika terdapat kekeliruan dan perubahan
dikemudian hari
Ditetapkan : di Jakarta
Pada tanggal : 2014
TENTANG
Menimbang :
a. Bahwa agar pelaksanaan kegiatan pelayanan perawatan metode kangguru
terlaksana dengan optimal diperlukan adanya Pedoman perawatan metode
kangguru.
b. Bahwa Rumah Sakit TK II Moh. Ridwan Meuraksa perlu mengeluarkan surat
keputusan pemberlakuan Pedoman Perawatan Metode Kangguru.
Mengingat :
1. Undang-Undarig Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktek kedokteran (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan LembaranNegara Nomor 4431);
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang
standar pelayanan rumah sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 512/Menkes/Per/IV/2007 tentang ijin
praktek dan pelaksanaan praktik kedokteran;
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang
organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan RI;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 237/Menkes/SK/IV/2007
tentangpemasaran Pengganti Air Susu Ibu;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 450/Menkes/SK/IV/2004 tentang
pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara ekslusif pada bayi di Indonesia;
MEMUTUSKAN :
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dan akan
ditinjau kembali jika terdapat kekeliruan dan perubahan
dikemudian hari
Ditetapkan : di Jakarta
Padatanggal : 2014
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mengacu pada visi dan misi dari Millenium development goal's, maka perlu
disusun suatu rencana kerja, sehingga kegiatan dari bagian ini menjadi lebih
sistematis dan terorganisir. Program kerja akan menjadi acuan dalam
melaksanakan kegiatan pelayanan maternal-perinatal yang komprehensif dalam
periode satu tahun.
B. TUJUAN
1. Sebagai pedoman bagi para pelaksana kesehatan di rumah sakit
2. Menurunkan angka kematian dan kesakitan bayi khususnya pada bayi
premature
D. BATASAN OPERASIONAL
E. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3495);
2. Undang-Undang NOmor 29 Tahun 2004 tentang praktek kedokteran
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan LembaranNegara
Nomor 4431);
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang
standar pelayanan rumal? sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 512/Menkes/Per/IV/2007 tentang
ijin praktek dan pelaksanaan praktik kedokteran;
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang
organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan RI;
6. KeputusanMenteri Kesehatan Nomor 237/Menkes/SK/IV/2007 tentang
pemasaran Pengganti Air Susu Ibu;
7. KeputusanMenteri Kesehatan Nomor 450/Menkes/SK/IV/2004 tentang
pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara ekslusif pada bayi di Indonesia;
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
C. Pengaturan Jaga
Pengaturan jadwal jaga tenaga perawat dan bidan dilakukan oleh masing-
masing kepala ruangan berdasarkan SPO yang ada di Rumah Sakit RS TK II
MOCH RIDWAN MEURAKSA. Pengaturan jadwal jaga tenaga dokter dilakukan
oleh komite medik Rumah sakit RS TK II MOCH RIDWAN MEURAKSA.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
B. Standar Fasilitas
1. Kriteria umum
a. Komponen PMK
1) kanguru position, yaitu merujuk pada kontak kulit ibu dan bayi
2) kangguru nutrition, merujuk pada praktek pemberian asi
3) kangguru discharge, merujuk pada pelaksanaan pmk di rumah
4) kangguru support, dukungan fisik dan emosional pada ibu
2. Kebersihan
Cat dan lantai berwarna terang dan sehingga kotoran terlihat dengan ,
mudah. Ruangan bersih bebas dari debu dan kotoran sampah atau
limbah rumah sakit.Hal ini berlaku pula untuk mebel, perlengkapan,
instrumen, pintu, jendela, steker listrik, dan langit-langit
3. Pencahayaan
Listrik berfungsi baik, kabel dan steker tidak membahayakan dan semua
lampu berfungsi baik dan kokoh. Pencahayaan terang dari cahaya alami
atau listrik
4. Ventilasi
Suhu ruangan dijaga 24-26 6c dan pendingin ruangan berfungsi dengan
baik
5. Pencucian tangan
Wastafel dilengkapi dengan dispenser sabun, serta tissu untuk
mengeringkan tangan
b. Ruangan neonatal
Berada di samping ruang bersalin
Terdapat ruang observasi (isolasi) di area khusus
c. Area laktasi
Berada di ruangan perinatal dan terjaga privasinya
d. Ruangan penunjang
Ruang perawat/bidan
Toilet staf
Ruang loker staf
Ruang keluarga pasien
Ruang cuci
Gudang peralatan
Ruang dapur untuk pasie 7. Sarana dan prasarana penunjang
Unit transfusi darah
Laboratorium
Radiologi
BAB IV
A. Kriteria bayi
BAB V
LOGISTIK
BAB VII
KESELAMATAN PASIEN
BAB VIII
KESELAMATAN KERJA
Agar tidak terjadi infeksi silang maka dilakukan upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi melalui komponen kewaspadaan standar meliputi :
1. Cuci tangan
2. APD (sarung tangan, masker, pelindung mata dan wajah, gaun/apron)
3. Peralatan perawatan pasien
4. Pengendalian lingkungan
5. Penanganan linen
6. Penanganan limbah
7. Kesehatan karyawan
8. Penempatan pasien
9. Penyuntikan yang aman
BAB IX
PENGENDALIAN MUTU
Ada pertemuan khusus secara formal antara pimpinan dan staf pelaksana di
lapangan. Mengenai rencana kegiatan; dan evaluasi, yang dilakukan setiap satu
bulan. Mutu dinilai dari penemuan kasus kemampuan menangani BBLR.
BAB X
PENUTUP
Ditetapkan : di Jakarta
Padatanggal : 2014