Anda di halaman 1dari 24

KELUHURAN

MARTABAT MANUSIA
Yosep Septiawan, S. Fil
"Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan
rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut
dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas
seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang
merayap di bumi.“
(Kej 1:26)

3
Martabat manusia
Martabat Manusia terletak pada Ia diciptakan
Secitra dengan Allah
Keluhuran itu disertai dengan akal budi, hati nurani,
dan kebebasan yang memampukan untuk
mengembangkan diri menuju kesempurnaan.
Oleh karena itu, manusia tidak diperlakukan
sebagai objek melainkan subjek

4
KGK 356
Dari segala ciptaan yang kelihatan, hanya
manusia yang “mampu mengenal dan
mencintai Penciptanya” (GS 12,3): ialah
“yang di dunia merupakan satu-satunya
makhluk, yang Allah kehendaki demi
dirinya sendiri” (GS 24,3): hanya dialah
yang dipanggil, supaya dalam pengertian
dan cinta mengambil bagian dalam
kehidupan Allah. Ia diciptakan untuk
tujuan ini, dan itulah dasar utama bagi
martabatnya…”
KGK 357
Karena ia diciptakan menurut citra Allah,
manusia memiliki martabat sebagai
pribadi: ia bukan hanya sesuatu, melainkan
seorang. Ia mampu mengenal diri sendiri,
menjadi tuan atas dirinya, mengabdikan
diri dalam kebebasan dan hidup dalam
kebersamaan dengan orang lain, dan
karena rahmat ia sudah dipanggil ke dalam
perjanjian dengan Penciptanya, untuk
memberi kepada-Nya jawaban iman dan
cinta, yang tidak dapat diberikan suatu
makhluk lain sebagai penggantinya.
Jadi Gereja Katolik mengajarkan bahwa
manusia diciptakan menurut gambaran Allah,
yang artinya adalah: 1) manusia dapat
mengenal dan mengasihi Penciptanya; 2)
manusia adalah seorang pribadi, bukan hanya
‘sesuatu’, 3) manusia diciptakan untuk
menguasai alam dan melayani Tuhan yang telah
menciptakan segala sesuatu untuknya,
4) misteri tentang manusia hanya dapat
dipahami dengan mengacu kepada misteri
Sang Sabda yang menjelma menjadi manusia,
5) umat manusia merupakan satu kesatuan,
karena mempunyai asal yang sama yaitu Allah,
6) maka semua manusia adalah saudara dan
saudari di dalam Tuhan; 7) manusia merupakan
mahluk rohani, walaupun ia mempunyai tubuh
jasmani.
PEMAHAMAN YANG KELIRU TTG MARTABAT MANUSIA
1. Penghargaan bukan diletakkan pada martabat
manusia tetapi apa dan siapa orang tersebut.
Contoh: lebih menghormati Kepala Sekolah
daripada cleaning service.
2. Menghormati karena kekayaannya.
Contoh: Orang kaya memberi bantuan dengan
kekayaannya sedangkan orang miskin dianggap
sampah masyarakat.

6
PEMAHAMAN YANG KELIRU TTG MARTABAT MANUSIA
1. Orang menghargai karena penampilannya.
Contoh: Orang yang berpenampilan seperti orang
kaya atau pejabat akan lebih dihormati dari pada
orang yang berpenampilan sederhana.

Dengan demikian, kita tahu bahwa masih ada orang


yang sangat menghargai pangkat, kedudukan,
kekayaan serta penampilan.

7
Tindakan merendahkan martabat manusia
1. Memandang orang lain lebih rendah dengan alasan
kurang cantik, bodoh, atau kekurangan yang lain.
2. Memperlakukan orang lain secara semena-mena.
3. Merasa diri paling hebat dan memandang rendah
orang lain
4. Memperlakukan pembantu seperti budak, diperas,
dan diberi upah yang tidak layak.
5. Perbudakan, penindasan, intimidasi, penculikan,
penahanan, dan sebagainya.

8
Pendalaman
1. Apa definisi cyberbullying? (Mungkin dapat diambil dari narasi atau
tindakan dalam film.)
2. Bagaimana karakter film menghadapi situasi cyberbullying?
3. Apakah ada konsekuensi yang ditunjukkan dalam film?
4. Apa pesan moral yang ingin disampaikan oleh pembuat film tentang
cyberbullying?
5. Bagaimana kita bisa mencegah atau mengatasi cyberbullying dalam
kehidupan nyata?
APA YANG KITA LAKUKAN SEBAGAI ORANG BERIMAN
DALAM MENANGGAPI PERSOALAN DIATAS?
9
ZAKHEUS (LUK 19:1-10)

12
Yesus memanggil murid-murid-Nya dari kalangan
anggota masyarakat yang sederhana, bahkan
cenderung penghasilannya tidak menentu atau
berkekurangan. Seperti Petrus dan Andreas, Yakobus
dan Yohanes, mereka adalah para nelayan, yang
hidupnya bergantung pada hasil tangkapan ikan yang
diperolehnya. Mereka bukan dari golongan orangorang
kaya yang berkelimpahan dengan kemewahan harta
duniawi
Yesus memanggil murid-murid-Nya dari golongan
orang yang dianggap para pendosa, yaitu Matius dan
Zakheus. Mereka adalah para pemungut cukai. Oleh
masyarakat Yahudi, mereka dianggap sebagai penipu
rakyat dengan menaikkan obyek pajak. Sebagian
diserahkan ke penjajah Romawi, sebagian dinikmati
dirinya sendiri. Maka mereka dianggap sebagai orang-
orang berdosa yang harus dijauhi.
Yesus dalam pengajarannya sangat memuji
persembahan seorang janda miskin yang memberikan
persembahan, membela Maria Magdalena. Tindakan
Yesus ini menjadi teladan bagi setiap orang bahwa
perempuan juga memiliki martabat luhur yang setara
dengan kaum laki-laki.
Yesus membiarkan anak-anak kecil datang kepada-Nya.
Bagi para murid, kehadiran anak-anak kecil dianggap
sebagai pengganggu, tetapi Yesus justru membiarkan
mereka datang kepada-Nya.
Yesus membela mereka yang lemah dan tak berdaya.
Peristiwa penyembuhan Bartimeus mengajarkan kepada
kita tentang sikap terhadap mereka yang berbeda status
sosialnya. Mereka yang lemah, miskin, tersingkir, dan
terabaikan adalah mereka yang membutuhkan
perhatian dan pertolongan kita.
Sebagai remaja kita dapat turut serta membela
keluhuran martabat manusia dengan cara:

1. Menghargai orang lain sebagai pribadi, bukan karena


apa yang dimilikinya
2. Bergaul dengan semua teman di sekolah tanpa
memandang kepandaiannya, kekayaannya, suku
atau agamanya
3. Membela mereka yang teraniaya dalam pergaulan.
4. Membantu mereka yang miskin dan yang sedang
mengalami musibah.

13
Thanks!
Any questions?

14

Anda mungkin juga menyukai