Terkini
JOURNAL READING
Disusun oleh:
Fathul Mauludy Ma’rup
2295084
Pembimbing:
drg. Silvi Naliani Sp. Prostho., M.KG.
ABSTRAK
1. LATAR BELAKANG
2.3 Kualitas dan Risiko Penialaian Bias dari Studi yang Dipilih
2.3.3
3. HASIL
4. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
disertakan
DAFTAR TABEL
AMSTAR-2
update
Hendrik Naujokat
Abstrak
sesuai dan nyaman untuk rehabilitasi gigi dan mulut dalam beberapa dekade
2019) dengan efek berbahaya yang luas pada seluruh organisme (Abiko and
implan gigi memiliki tingkat komplikasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
kondisi yang sehat?" Kami menyertakan 40 studi klinis dan 16 publikasi literatur
Hasil : Pasien dengan diabetes melitus yang tidak terkontrol lebih sering
pasien menunjukkan tingkat kehilangan implan yang lebih tinggi daripada orang
sehat dalam jangka panjang. Sedangkan, dalam kondisi yang tidak terkontrol
antibiotik dan klorheksidin yang suportif, merupakan standar saat ini karena
pada pasien dengan kondisi pradiabetes hanya sedikit yang tersedia, menunjukkan
Kesimpulan : Prosedur implan gigi merupakan cara yang aman untuk rehabilitasi
pencegahan yang tepat dilakukan dengan tepat. Oleh sebab itu, dalam kondisi
yang tidak terkontrol masih belum ada kontraindikasi untuk bedah implan gigi
pengunyahan serta solusi invasif minimal dengan daya tahan tinggi. Namun
puasa dalam plasma vena dengan konsentrasi ≥ 126 mg/dL, HbA1c ≥ 6,5%,
umum dan meningkat dengan efek yang berbahaya pada seluruh organisme.
Meskipun diabetes melitus telah dianggap sebagai factor risiko relatif untuk
dalam beberapa dekade terakhir. Oleh karena itu, tinjauan sistematis ini
PRISMA 2020 (Tabel 1). Pertanyaan dibuat sesuai dengan skema PICO
sehat?”. Pendaftaran belum dilakukan dan tidak ada protocol peninjauan yang
disiapkan.
Judul
Judul 1 Identifikasi laporan Headline
sebagai tinjauan
sistematis
Abstrak
untuk Abstrak
dibahas ulasan
Metode
bagaimana studi
dikelompokkan untuk
sintesis
dikonsultasikan untuk
mengidentifikasi studi.
dicari atau
dikonsultasikan
digunakan
kriteria inklusi
tinjauan, termasuk
berapa banyak
peninjau yang
menyaring setiap
laporan diambil,
otomatisasi digunakan
dalam proses
berapa banyak
peninjau yang
mengumpulkan data
secara independen,
memperoleh atau
mengonfirmasi data
dalam proses
datanya. Tentukan
semua pengukuran,
memutuskan hasil
dikumpulkan
datanya dicari
(misalnya,
karakteristik peserta
pendanaan). Jelaskan
dimasukkan, termasuk
digunakan, berapa
bekerja secara
otomatisasi digunakan
dalam proses
diberikan
memutuskan studi
penggabungan
(misalnya, membuat
tabel karakteristik
membandingkannya
penggabungan (item
#5))
penanganan statistik
penggabungan
analisis dilakukan,
jelaskan modelnya,
metodenya untuk
mengidentifikasi
heterogenitas statistik,
dan software yang
digunakan
penyebab
heterogenitas di antara
analisis subkelompok,
meta-regresi)
yang kuat
hilang dalam
penggabungan (yang
suatu hasil
Hasil
teridentifikasi dalam
pencarian hingga
dimasukkan dalam
ulasan, idealnya
menggunakan diagram
fow
tersebut dikecualikan
tunjukkan
karakteristiknya
penelitian: (a)
ringkasan statistik
perkiraan perngaruh
dan ketepatannya
(misalnya interval
kepercayaan/kredibel),
idealnya menggunakan
terstruktur
Hasil 20a Untuk setiap Tabel 2/3/5
gabungan gabungan,
karakteristik
dirangkum secara
berkontribusi
ringkasan dan
ketepatannya
(misalnya interval
kepercayaan/kredibel)
dan ukuran
heterogenitas statistik.
Jika membandingkan
kelompok, jelaskan
arah pengaruhnya
pemeriksaan
kemungkinan
penyebab
heterogenitas di antara
hasil studi
dilakukan untuk
gabungan
yang dinilai
kepercayaan) dalam
dinilai
Diskusi
yang dimasukkan
dalam ulasan
peninjauan yang
digunakan
kebijakan, dan
penelitian di masa
depan
Informasi
lainnya
nomor, atau
beritahukan bahwa
disiapkan
jelaskan setiap
perubahan informasi
dalam protokol
atau non-keuangan
peran penyandang
dalam ulasan
ulasan
dapat ditemukan:
contoh formulir
pengumpulan data;
ulasan
Sumber: Page MJ, McKenzie JE, Bossuyt PM, Boutron I, Hofmann TC,
Mulrow CD, et al. The PRISMA 2020 statement: an updated guideline for
http://www.prisma-statement.org
tambahan meta-analisis atau meta-analisis dan atau tinjauan dan atau tinjauan
dalam daftar referensi dari artikel yang sudah diidentifikasi. Pencarian awal
pada 23 April 2021. Publikasi sebelum dan sesudah tanggal tersebut tidak
disertakan
berikut:
2.3 Kualitas dan risiko penialaian bias dari studi yang dipilih
Bias Tool I. Penilaian ini berdasarkan pada enam jenis tingkatan bias yang
diketahui)?
(4) Bias pengurangan: apakah penanganan cukup atas hasil data yang
dilaporakan?
(6) Bias lainnya: apakah tidak ada sumber bias yang lain?
Bias pemilihan, bias laporan dan bias lainnya dinilai untuk seluruh
risiko bias yang rendah secara keseluruhan, karena enam dari delapan sub-
turut dilakukan?
dimengerti?
sesuai?
(3) Hasil
3. Sudahkah hasil dijelaskan secara jelas dan apakah data yang relevan
Maksimal empat poin yang dapat diperoleh dengan cara ini. Penilaian
akhir risiko bias dilakukan seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut
(tabel 2).
level peringkat (“serius”) atau dua level (“sangat serius”) per aspek
dapat dicapai adalah sedang. Studi cohort ditingkatkan dengan risiko bias
yang rendah dan evaluasi positif dari semua kriteria lain yang termasuk
dalam GRADE. Kualitas tinggi (++++) peringkat dicapai oleh RCT dari
jurnal Yadav et al, 2018, lima penelitian mencapai kualitas sedang (+++)
13 studi cohort. Total 20 studi kasus serta studi cohort yang diturunkan
hanya mencapai tingkat kualitas GRADE yang sangat rendah (+) (Tabel
3).
Selain itu, validitas eksternal dari literatur klinis yang tersedia ditentukan,
tinggi
sedang
rendah
ian Grade
data
yang
diberik
an
al. (2018) ng
yang
diberik
an
data
yang
diberik
an
(2017) data
yang
diberik
an
al. (2020) ng
data
yang
diberik
an
(2020) gi ada
data
yang
diberik
an
yang
diberik
an
data
yang
diberik
an
(2017) ng nkan
yang
diberik
an
data
yang
diberik
an
(2016)
data
yang
diberik
an
data
yang
diberik
an
(2020) ng ada
data
yang
diberik
an
data
yang
diberik
an
yang
diberik
an
data
yang
diberik
an
Kandasamy Seda Tidak Tidak tidak Memungki +
data
yang
diberik
an
(2017) ng ada
data
yang
diberik
an
data
yang
diberik
an
(2016) gi ada
data
yang
diberik
an
(2021) ng
(2019) dah
Nobre et al. ng
(2017)
Tovalino et ng
al. (2019)
(2020) dah
data
yang
diberik
an
data
yang
diberik
an
keadaan di Jerman?
Castellanos-Cosano et al. Ya Ya Ya
(2019)
Papantonopoulos et al. Ya Ya Ya
(2017)
Gomez-Moreno et al. Ya Ya Ya
(2015)
jelas
universitas
untuk
wanita
laki saja
(2016)
laki saja
(2016)
(2017)
Mayta-Tovalino et al. Ya Ya Ya
(2019)
laki saja
pertanyaan yang dapat dijawab ya, tidak, tidak pasti atau tidak berlaku.
Jika pertanyaan dijawab dengan ya, satu poin akan diberikan. Maksimal
(2) apakah pemilihan studi dan pengeluaran data dilakukan oleh dua orang
independen?
dilakukan?
telah dipertimbangkan?
(6) Apakah karakteristik studi (karakteristik pasien, intervensi (s) dan poin
akhir) dari studi termasuk diberikan dalam bentuk tabel atau secara
(8) Apakah risiko bias dari studi yang dimasukkan dipertimbangkan untuk
(9) Apakah hasil studi dievaluasi secara jelas dan statistik? Apakah hasil
poin 0–3: kualitas rendah; 4–7 poin: kualitas sedang; 8–11 poin: kualitas
dua studi yaitu moderate dan tidak ada studi dengan kualitas rendah. Tidak
(tabel 5).
independent (JWa, HB). Semua hasil ditampilkan dalam tabel dan hasilnya
jika pengaruh terapi suportif, kontrol glikemik atau durasi diabetes melitus
telah dilaporkan.
Tabel 5. Peringkat kualitas AMSTAR untuk literatur agregat karena
kriteria AMSTAR-2
ud Pere Ap ) Ap ) Ka ) Ap Sta ) 1) ri ua
(p aan/ ah en h ef kte is h ik ak pa ka as
m di at in ri ng la erh ? kas ke A R
ta n se h n be n ng sil as nti –
ak si tun el ? ? uk ng eb tel in
a m o em het tel an 4–
ak is k n ge dia ni =s
uk se dal nit tas ? ed
an m am as? i? an
ole ua arti Su g;
h te kel da 0–
du rs ula hk 3
a ed san ah =r
or ia ? pal en
an ? ing da
g sed h)
in ikit
de sep
pe ulu
nd h
en pe
? nel
itia
uta
ma
dis
ert
ak
an
N Y Y Y N Y Y Y Y N Y Y 9 Ti
au ng
jo gi
ka
et
al.
(2
01
6)
Ji Y U Y N Y Y Y Y Y Y Y 9 Ti
an ng
g gi
et
al.
(2
02
1)
M Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 11 Ti
or ng
as gi
ch
ini
et
al.
(2
01
6)
Sc Y Y Y U Y Y Y Y Y Y Y 10 Ti
hi ng
m gi
el
et
al.
(2
01
8)
Si Y U Y N Y Y N N N Y Y 6 Se
ng da
h ng
et
al.
(2
01
9)
Ti Y Y Y U Y Y Y Y U Y Y 9 Ti
ng ng
et gi
al.
(2
01
8)
So Y Y Y U Y Y Y Y N N Y 8 Ti
ut ng
o- gi
ai
or
et
al.
(2
01
9)
D Y u Y Y Y Y Y Y Y N Y 9 Ti
e ng
Ol gi
iv
eir
a-
et
et
al.
(2
01
9)
Sh Y Y Y N Y Y Y U Y N Y 8 Ti
i ng
et gi
al.
(2
01
6)
Sh Y Y Y N Y Y Y Y Y N Y 9 Ti
an ng
g gi
et
al.
(2
02
1)
La Y Y Y N Y Y Y Y Y N N 8 Ti
gu ng
no gi
et
al.
(2
01
9)
Dr Y Y Y N Y N Y Y Y N* Y 8 Ti
ey * ng
er gi
et
al.
(2
01
8)
M Y Y Y Y Y Y Y U Y Y Y 10 Ti
on ng
je gi
et
al.
(2
01
7)
T Y U* Y N Y Y Y U U N Y 6 Se
ur da
ri ng
et
al.
(2
01
6)
M Y Y Y N Y Y Y N N Y Y 8 Ti
ez ng
a gi
au
ric
io
et
al.
(2
01
9)
G Y Y Y N Y Y Y Y N N* N 7 Ti
uo * ng
bi gi
et
al.
(2
01
6)
*Data yang dikeluarkan: ya; pemilihan studi: tidak jelas; ** kurang dari
3. Hasil
Pedoman tahun 2016 tentang implan gigi dan diabetes melitus, peneliti
kata kunci. Selain itu, 15 judul studi klinis dikeluarkan berdasarkan evaluasi
klinis (n=41) dan ulasan (n=25). Sepuluh judul harus dikeluarkan pada tahap
meskipun masuk dalam kriteria inklusi. Satu studi harus dikeluarkan, karena
karena berisi naratif tanpa penelitian literatur yang sistematis (Gambar. 1).
desain penelitian heterogen dan data yang dilaporkan tidak lengkap, seperti
jenis terapi diabetes, kualitas kontrol glikemik dan durasi penyakit. Gabungan
studi adalah uji coba terkontrol secara acak. Karakteristik utama dari studi
is/t ud a m n a an ab k bet
ah i s eri y h gs et [Hb es
un) i ks a i un es A1c me
e aa st m ga %] lit
n n u p n us
di l hi
[b a du
ul n p
a [%
n] ]
w sp (1 k terk ±7
(20 ); om 9,55 un
6 k %
(2 ko
tah ntr
un ol
18) “ter un
ken
dali
den
gan
baik
hing
ga
7%
stel tro 4 2 ± 14 8 4 . d. da d.
lan sp 6 12,1 - . k
os- ek 5 20 4 ada
Co tif 17 1 kel
san 5 om
o po
et k
al. ko
(20 ntr
19) ol
ah s- k ia po ok no
kelo 6.3] s
mpo %; 5,
k kelo 4±
nond mpo 0,
iabet k 2
51,2 diab un
±2,4 etes:
4.1[
4–
4.8]
n; 18 tida
kelo ; k
k o info
nond m rma
iabet po si
es: k lebi
59,2 no h
4±29 nd lanj
,36 iab ut +
tahu ete L8
n s:
90,
95
pa os 2 ±11, 14 d. 3 . d. lo d.
nto s- 1 - 7 mp
no- Se 20 ok
po cti 15 No
ulo on ndi
s et al abe
al. tes
(20
17)
arc os 3 6 ± 02 d 3 . d. lo %;“ d.
hi s- 4 12,7 - 2 mp pen
et Se 3 7 20 3 ok derit
al. cti 17 No a
tes terk
ontr
ol”
ah s- k 2 po ok ±3
et Se diab k diab ,5
mpo ; den
k Hb gan
nond A1 baik
iabet c ”:
±4,3 3% %;
tahu kelo
n mpo
non
diab
etes:
5,3±
0,3
gh tro 2 d. 2 4 . d. . d.
et sp 6 0 2
al. ek 0
(20 tif
20)
tidak atau a di
an a ang de
ol": >8,0 ru
tidak % k:
ada 11
kontrol ,8
dengan tah
diet atau un
obat-
obatan
ga pe k (d diabetes % 3,
mpo b insulin,
k a kombina
nond n si)
iabet y
es: a
49,5 k
±9,3 la
gi
tel tro 7 ± 11 6 0 d. . d.
et sp 7 15,1 - 2
al. ek 20
(20 tif 13
17)
me os 7 mpo d. 6 7 . mp pat d.
z- pe k: at kelo
ren f 1c≤6 om k:
o %: po Hb
et 60±7 k: A1c
(20 HbA A1 ;
15) 1c=6 c≤ Hb
.1– 6% A1c
8%: ; =6,1
59±8 Hb –
.1; A1 8%;
HbA c= Hb
.1– – =8,1
10% 8% –
: ; 10%
62±6 Hb ;
.8; A1 Hb
HbA c= A1c
0.1% – 1%
:64± 10
5.6 %;
Hb
A1
c≥
10.
1%
n pe k - c diabetes rol da
mpo : terapi 8%
k insulin
nond
iabet
es:
52,1
4±3,
93
am tro 8 mpo 06 7 9 0 d. . d.
oto sp 9 k - 5 8
et ek kom 20
(20 si:
18) 62,8
±2,6;
tidak
ada
kelo
mpo
kom
plika
si:
54,7
±13,
A os 1 1c≤6 A. 4 . . A1 kelo d.
et kti 48,5( . 6% k:
al. f 45– Hb
1c=6 (ter
.1– mas
8%: uk
50.1( kont
46– rol);
55); Hb
HbA A1c
1c=8 =6,1
.1– –
10% 8%;
: Hb
50.5( A1c
45– =8,1
59); –
10%
Ar tro 0 1- 97 0 5 8; da da kukan"; d.
o ek 20 o 2 ada ada
bre po om si lebih
et k po lanjut
al. de k
(20 ng ko
16) an ntr
dia ol
bet
es
me
lit
us
tip
1:
80
kel
po
de
ng
an
dia
bet
es
me
lit
us
tip
1:
90,
5
A tro 0 yang d. 4 0 0 da k o
et ek sang ada Hb po
17) ra: po l; ng
50,6 k Pad di
± ko a pa
kelo ol ow- ng
mpo up se
k 12 ge
sang 24 9,
kan bula 2
konv n, ±
ensi rata- 2,
onal rata 4
± 1,7 ar un
Hb ;
A1c ko
pad nv
a en
kelo sio
mpo nal
k 1 di
(pe pa
mas sa
ang ng
an 8,
sege 5
ra) ±
dan 0,
2 4
(pe tah
mas un
ang
an
kon
vens
iona
l)
adal
ah
5,4
%(4
,8–
5,5
%)
dan
5,1
%(4
,7–
5,4
%)
dan
5,1
( 4,7
5,2
%)
dan
4,9
%(4
,5–
5,2
%)
46); a tida
kelo vis k
k , data
nond bo past
iabet xpl i
41,8( g
39– dibe
44) rika
n,
teta
pi
seca
ra
visu
al
(box
plot
s)
Hb
A1c
awa
seca
ra
sign
ifika
lebi
ting
gi
pad
kelo
mpo
k
diab
etes
(sec
ara
visu
al<7
%)
diba
ndin
gka
kelo
mpo
kont
rol
non
diab
etes
(sec
ara
visu
al<4
,5%
h tro 9 19 . . d. . d.
et sp - d
al. ek 20 .
(20 tif 20
20)
ha os 0 d. 6- 2 lo d. . d.
nty s- 8 1 5 m
et Se 2 po
al. cti 0 k
(20 on dia
18) al bet
es:
70,
7,
kel
po
k
pe
rio
do
nti
tis:
83,
3,
kel
po
pe
ro
ko
k:
80,
9,
kel
po
k
br
ux
is
m:
86,
et k 2: 0; A1 ;
mpo po Hb –
k 3: k A1 8%;
61±1 2: c= Hb
.; – =8,1
kel 8% –
o ; 10%
m Hb
po A1
k c=
3: 8,1
86. –
3 10
ka tro 8 06 0 4 . d. A1 % d.
we sp 6 - (d 8 c< “dia
k ek 20 a 8% bete
et tif 12 n s
al. m tida
(20 as k
21) ih terk
b ontr
a ol”
k
la
gi
ade tro 4 d. 4 8 5 d. . d.
esh sp 2 0
et ek
al. tif
(20
20)
nd tro 0 d 6- 5 . d. . d.
asa sp 0 1 0
my ek 8
et tif 0
al.
(20
18)
dro os 3 5(65 09 8 7 . d. . d.
et s- -80 -
al. Se 20
(20 cti 13
17) on
al
da C 8 13 0 8 . . dali” eria lo
v T - (dalam inkl m
et 20 pengoba usi: po
al. 15 tan) Hb k
(20 A1c pe
18) kura nu
ng tu
dari p:
7%; 6,
Kel 55
omp ±4
ok ,0
pen 1
utup tah
: un
6,59 ;
±0,4 Ke
2%; lo
Gru m
p po
tanp k
a tan
pen pa
utup pe
: nu
6,75 tu
±0,3 p:
0% 6,
91
±3
,8
tah
un
an tro 3 ±13, 10 d. 2 5 d. . d.
et sp 5 - 0
al. ek 20
(20 tif 15
16)
nc tro 2 ± 95 4 0 9 eli . d.
h sp 4 13,7 - . (3 tu
et ek 7 20 8 tah s
al. tif 19 7 un
(20 1 ),
21) 98,
(5
tah
un
),
96,
(1
tah
un
),
da
94,
(1
tah
un
ti sp 4 91) - 9 m n min:7, 6%
et ek 20 po 2 Insuline: (ope
es: Metfor
96, min+Sul
51, fonilure
kel a:3,
o Metfor
m min+Pio
po glitazon
k e+Glicla
no zide:1
nd
iab
ete
s:
94,
74
et sp 6 - 7 4 tu
al. ek 19 s
(20 tif 97
19)
lag tro 8 ± 98 8 3 3 d. . d.
o sp 3 15,6 - 8
et ek 20
al. tif 12
(20
17)
Ar os 2 12 4 . . d. . d.
auj pe , - d
o kti 0 20 .
No f 0 15
bre 9
et
al.
(20
17)
yta tro 3 06 3 2 02 d. . d.
- sp 1 - 2 7
To ek 20 9
val tif 17
ino
et
al.
(20
19)
sa os 4 ±11, /2 7 4 . eli . d.
et s- 5 2 01 2 tu
al. Se 7- s
(20 cti 12
20) on /2
al 01
en os 5 mpo 07 0 9 . % d.
nm pe k - 5 terk
(20 5±14 5%
Kelo iteri
mpo a
k eksk
tanp lusi)
penu
tup:
57,8
2±13
,99
So os 3 kelo d. d 4 . ivi p 1: lo
wy s- mpo 8 du Hb m
gh Se k no A1c po
k 1: de rata: 7–
51,5( ng 6,7 11
kelo A1 mpo un
mpo c< k 2: ,
k 2: 6% Hb kel
mpo ,8 - 2:
k 3: %) rata: 9,
55,9 9,2); 4(
(49– kelo 8–
59); mpo 10
kelo k 3: ,6)
mpo Hb tah
k A1c un
nond >10 ,
iabet % kel
es: (rata o
50.1( - m
41– rata: po
53) 11,4 k
); 3:
12
,6(
9,
9–
14
,1)
tah
un
lla sp 2 13,7 - 4 (1 tu k
et ek 20 2 s ada
(20 un om
20) ) po
ko
ntr
ol
A os 4 mpo d. 2 4 0 ad A1 ar: d.
mri pe k ia c: Kel
49); 2% 6,1±
kelo 0,4;
mpo kelo
k mpo
nond k
iabet non-
es: diab
43,3( etes:
39– 4,4±
47) 0,2;
nilai
tind
ak
lanj
ut
yan
g
dibe
rika
ins os 4 (wan da 1 . d. . d.
tei s- 8 ita); k 6
n Se 62,5 jel 2
et cti (pria as
al. on )
(20 al
20)
hidup dan permukaan implan, setelah pemasangan implan. Proses ini sangat
Nilai stabilitas sebanding baik pada saat pemasangan implan (ISQ 55.4±6.5
vs. 59.6±4.1, p=0.087) dan saat implan dibuka setelah 4 bulan (ISQ 73.7±3.5
vs. 75.7±3.2, p=0.148). Pada studi case control retrospektif lainnya, 257
subjek dimasukkan, 121 dengan dan 136 tanpa diabetes. Diabetes
sekitar yang sehat merupakan prasyarat untuk restorasi implan segera atau
dengan diabetes tipe 2 dilihat pada dua penelitian. Pada studi kohort
kelompok kontrol dan kelompok HbA1c antara 6,1 dan 8% adalah 100%,
sistemik yang diketahui terkait dengan periodontitis dan kehilangan gigi, jelas
bahwa pertanyaan tentang peningkatan risiko peri-implantitis pada pasien
relatif tertinggi sebesar 8,65. Dari dua penelitian menunjukkan hal ini
Selain itu, dua studi meneliti pengaruh tindakan kebersihan mulut secara
orang uji (12 dengan kondisi metabolik pradiabetes, 12 dengan kondisi sehat)
perdarahan saat probing, indeks plak dan resorpsi tulang peri-implan) pada
pra-diabetes.
Lima studi menunjukkan tidak ada pengaruh negatif, dua menunjukkan tidak
hazard 2,25 sebagai faktor risiko kegagalan implan dalam analisis multivariat,
yang melibatkan risiko kegagalan impan gigi dua kali lebih tinggi pada pasien
diabetes melitus. Selain itu, delapan sumber literatur agregat dapat disertakan
1,43, menunjukkan risiko 43% lebih tinggi untuk kehilangan implan pada
pasien diabetes. Meskipun hal ini sesuai dengan interval 0,54-3,82 dan nilai p
hasil ini juga tidak signifikan secara statistik dengan nilai p p=0,46.
Hasil pada studi ini dapat mengidentifikasi satu studi prospektif, yang
teridentifikasi.
Dua studi menunjukkan pengaruh kualitas kontrol gula darah pada terapi
6,1–8% dan >8,1%. Pada studi Eskow et al, ia menyimpulkan hasil yang
korelasi positif antara HbA1c dan perdarahan saat probing, tetapi tidak
yaitu tidak ada hubungan antara peningkatan HbA1c dan kehilangan implan
Semua penelitian berisi informasi deskriptif. Oleh karena itu, tidak ada
terapi implan.
dilaporkan hampir setiap penelitian. Tidak ada publikasi yang berfokus pada
4. Kesimpulan
Studi ini dilakukan atas dasar publikasi dengan sejumlah besar studi
terbaru dalam beberapa tahun terakhir, tentang pemasangan implan gigi dan
terakhir. Oleh karena itu, studi ini memasukkan 56 judul yang terdiri dari 40
studi klinis dan 16 judul literatur agregat. Angka yang tinggi ini merupakan
indikasi aktualitas dan minat yang tinggi di bidang penelitian dan juga
publikasi ilmiah, tingkat buktinya tidak selalu tinggi dan hasilnya terkadang
kualitasnya dan dilakukan secara independen oleh dua orang (JWa, HN),
percakapan setiap tahunnya 5-10% pada diabetes melitus tipe 2 dan seperti
baik dapat memiliki efek negatif pada osseointegrasi dan stabilitas primer
implan gigi, seperti pada ulasan tahun 2016, tetapi informasi tentang
dan awal harus dilihat secara kritis, terutama pada penderita diabetes melitus
fase awal tidak jelas karena situasi data yang bermacam-macam. Sebaliknya,
risiko terlihat meningkat dari waktu ke waktu setelah implantasi. Oleh karena
Selain itu, bukti tentang pengaruh kualitas kontrol glukosa darah terhadap
tertunda.
Kesimpulannya, hasil tinjauan sistematis dan literatur yang disertakan
persiapan preoperative dan evaluasi faktor risiko yang mungkin terjadi serta
di sebagian besar kasus. Selain itu, dalam ulasan ini menyertakan literatur
bahwa rehabilitasi mulut dengan implan gigi pada pasien pradiabetes dan
diabetes mellitus merupakan prosedur yang aman dan dapat diprediksi. Pada
dengan risiko serta sistem recall yang diambil untuk pasien dengan
Daftar Pustaka
6736(13)60591-7.
2. Tabák AG, Herder C, Rathmann W, Brunner EJ, Kivimäki M. Prediabetes:
2012;379:2279–90. https://doi.org/10.1016/s0140-6736(12)60283-9.
98. https://doi.org/10.1038/nrendo.2017.151.
https://doi.org/10.1016/j.jdiacomp.2005.05.006.
91.
6. Jiao H, Xiao E, Graves DT. Diabetes and its effect on bone and fracture
https://doi.org/10.1007/s11914-015-0286-8.
https://doi.org/10.1186/s40729-016-0038-2.
9. Moga C, GB, Schopflocher D, Harstall C. (ed Edmonton AB: Institute of
10. Eskow CC, Oates TW. Dental implant survival and complication rate over
12465.
2018;33:389–94. https://doi.org/10.11607/jomi.5838.
relevant factors related to dental implant failure. Med Oral Patol Oral Cir
https://doi.org/10. 3390/ijerph17145253.
https://doi.org/10.1111/clr.12887.
16. Atarchi AR, Miley DD, Omran MT, Abdulkareem AA. early failure rate
and associated risk factors for dental implants placed with and without
17. Alasqah MN, et al. Peri-implant soft tissue status and crestal bone levels
diabetes mellitus: 6 years follow-up results. Clin Implant Dent Relat Res.
2018;20:562–8. https://doi.org/10.1111/cid.12617.
and risk factors of dental implants failures. J Family Med Prim Care.
2020;9:1617–9. https://doi.org/10.4103/jfmpc.jfmpc_1171_19.
19. Al Zahrani S, Al Mutairi AA. Crestal bone loss around submerged and
81. https://doi.org/10.1159/000495111.
https://doi.org/10.1111/clr.12450.
21. Oztel M, Bilski WM, Bilski A. Risk factors associated with dental implant
2111.
https://doi.org/10.1111/clr.12391.
2015;30:1119–27. https://doi.org/10.11607/jomi.3787.
https://doi.org/10.1097/id.0000000000000753.
25. Al Amri MD, et al. Effect of oral hygiene maintenance on HbA1c levels
26. Al Amri MD, et al. Comparison of clinical and radiographic status around
with type 2 diabetes: 12- and 24-month follow-up results. J Oral Rehabil.
2017;44:220–8. https://doi.org/10.1111/joor.12466.
bone loss associated with implants placed in diabetic and other medically
https://doi.org/10.1615/JLongTermEfMedImplants.2020035938.
https://doi.org/10.5005/jp-journals-10024-2303.
2016;27:156–61. https://doi.org/10.1111/clr.12552.
2020.12.032.
32. Jagadeesh KN, et al. Assessment of the survival rate of short dental
2020;21:880–3.
33. Kandasamy B, et al. Long-term retrospective study based on implant
34. Pedro RE, et al. Influence of age on factors associated with peri-implant
10024-1979.
35. Yadav R, et al. Crestal bone loss under delayed loading of full thickness
2018;27:611–7. https://doi.org/10.1111/jopr.12549.
36. Khan FR, Ali R, Nagi SE. A review of the failed cases of dental implants
2016;66(Suppl 3):S24-s26.
https://doi.org/10.1111/cid.12994.
https://doi.org/10.1111/cid.12848.
40. Dalago HR, Schuldt Filho G, Rodrigues MA, Renvert S, Bianchini MA.
https://doi.org/10.1111/clr.12772.
peri-implant pathology and their relation with systemic status and smoking
https://doi.org/10.1016/j.jdent.2017.07.013.
https://doi.org/10.1155/2019/3527872.
https://doi.org/10.1002/jper.20-0549.
2019;21:32–41. https://doi.org/10.1111/cid.12684.
45. Al-Sowygh ZH, Ghani SMA, Sergis K, Vohra F, Akram Z. Peri-implant
2018;20:345–51. https://doi.org/10.1111/cid.12584.
2021;34:183–91. https://doi.org/10.11607/ijp.6883.
47. Al Amri MD, Abduljabbar TS, Al-Kheraif AA, Romanos GE, Javed F.
https://doi.org/10.1111/clr.12788.
https://doi.org/10.3390/dj8030080.
explained: AMSTAR-how to tell the good from the bad and the ugly. Oral
50. Jiang X, Zhu Y, Liu Z, Tian Z, Zhu S. Association between diabetes and
https://doi.org/10.1080/00016357.2020.1761031.
51. Moraschini V, Barboza ES, Peixoto GA. The impact of diabetes on dental
https://doi.org/10.1016/j.ijom.2016.05.019.
https://doi.org/10.4103/ijdr.IJDR_606_17.
https://doi.org/10.1563/aaid-joi-D-16-00122.
55. Souto-Maior JR, et al. Influence of diabetes on the survival rate and
00087.
https://doi.org/10.4317/medoral.22955.
57. Shi Q, Xu J, Huo N, Cai C, Liu H. Does a higher glycemic level lead to a
2016;147:875–81. https://doi.org/10.1016/j.adaj.2016.06.011.
201.e181. https://doi.org/10.1016/j.adaj.2020.11.015.
https://doi.org/10.1111/jicd.12478.
https://doi.org/10.1111/jre.12562.
https://doi.org/10.1111/jcpe.12724.
https://doi.org/10.11607/jomi.4149.
implant failure and peri-implant diseases. Braz Oral Res. 2019;33: e070.
https://doi.org/10.1590/1807-3107bor-2019.vol33.0070.
67. Chambrone L, Palma LF. Current status of dental implants survival and
https://doi.org/10.1097/med.0000000000000482.
68. Javed F, Romanos GE. Impact of diabetes mellitus and glycemic control
1715779.
10024-1752.
https://doi.org/10.3390/antibiotics9110835.
2021. https://doi.org/10.11607/ijp.7000
2017;9:1332710. https://doi.org/10.1080/20002297.2017.1332710.
77. de Araújo Nobre M, Maló P, Gonçalves Y, Sabas A, Salvado F. Dental
implant survival and risk indicators for excessive marginal bone loss at 5
https://www.deutsche-diabetes-gesellschaft.de/fleadmin/user_upload/
06_Gesundheitspolitik/03_Veroefentlichungen/05_Gesundheitsbericht/
2020_Gesundheitsbericht_2020.pdf.
79. Knowler WC, et al. Reduction in the incidence of type 2 diabetes with life-
https://doi.org/10.1056/NEJMoa012512.
2019;42:1809–15. https://doi.org/10.2337/dc19-0244.
2000;15:811–8.
Dent. 2003;12:116–22.
83. Fiorellini JP, Chen PK, Nevins M, Nevins ML. A retrospective study of
2000;20:366–73.
84. International Diabetes Federation. IDF diabetes atlas. 9th ed. Brussels: