Pd
Kelas : PJOK UnSri.
No. UKG : 201699764208.
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul Tes, Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi serta
Penelitian Tindakan Kelas dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani olahraga dan kesehatan.
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani
2. Penilaian Dan evaluasi Dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
3. Program Remedial dan Pengayaan Dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani.
4. Perencanaan, Pelaksanaan Pelaporan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani Dan Penyusunan Artikel
Ilmiah.
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep Judul Kegiatan Belajar (KB) 1.
(istilah dan definisi) Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani
di modul ini
1. Tes berasal dari bahasa latin “testum” yang berarti
sebuah piringan atau jambangan dari tanah liat. Tes
dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan atau
tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan
untuk memperoleh informasi tentang trait (sifat)
atau atribut pendidikan atau psikologik yang setiap
butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai
jawaban atau ketentuan yang dianggap benar.
2. Arikunto dan Jabar (2004) bahwa pengukuran
adalah kegiatan membandingkan suatu hal dengan
satuan ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi
kuantitatif.
3. Tujuan pengukuran kesegaran jasmani adalah:
a) Menentukan status.
b) Klasifikasi.
c) Diagnosa dan bimbingan.
d) Motivasi , Achievment score/nilai dalam
keolahragaan dapat menjadi perangsang bagi
anak untuk berlatih lebih giat.
e) Perbaikan mengajar Mengajar, testing dan
evaluasi adalah suatu bagian dari pengajaran
mempunyai tempat yang tepat dalam program
pengajaran.
4. Tujuan tes dalam pembelajaran adalah
menyediakan informasi yang akurat mengenai
tingkat pencapaian dalam proses pembelajaran,
sehingga dapat diambil keputusan menganai tindak
lanjut apa yang harus dilakukan terhadap peserta
didik.
5. Fungsi Tes
a) Tes Formatif , Digunakan untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan yg memerlukan
perbaikan agar pembelajaran menjadi lebih baik.
Tes formatif umumnya mengacu pada suatu
kriteria sehingga sering disebut Tes Acuan
Nama : Desva Yuda Fandriyansyah, S.Pd
Kelas : PJOK UnSri.
No. UKG : 201699764208.
Kriteria (Criterion Referenced Test).
b) Tes Penempatan (Placement Test) Maksud tes ini
adalah untuk menempatkan peserta didik sesuai
tingkat pengetahuan yang dicapai atau dimiliki.
Tes ini disebut juga Tes Acuan Norma (Norm
Referenced Test) karena mengacu pada morma
tertentu.
c) Tes Diagnostik (Diagnostic Test) Tujuannya
untuk memperoleh informasi bagian-bagian
tertentu dari suatu pokok bahasan yang belum
dikuasai oleh peserta didik. Atas dasar informasi
tersebut maka dapat diupayakan perbaikan
(remedial) oleh guru.
d) Tes Sumatif (Summative Test), Test ini bertujuan
untuk memberikan nilai yang menjadi dasar
untuk mengambil keputusan apakah siswa
dapat dinyatakan lulus atau tidak.
e) Tes Seleksi, Tes ini berujuan untuk memilih
atau menyaring peserta didik yang memiliki
prestasi yang cukup tinggi
6. Prinsip tes menurut Gronlund dan Linn (1990)
menetapkan beberapa prinsip dasar dalam
pengukuran prestasi belajar, antara lain
a) Tes harus mengukur hasil belajar yang telah
dibatasi secara jelas sesuai dengan tujuan
intruksional.
b) Tes prestasi harus mengukur suatu sampel yang
representatif dari hasil belajar dan dari materi
yang dicakup oleh program instruksional atau
pengajaran.
c) Tes prestasi harus berisi item-item dengan tipe
yang paling cocok guna mengukur hasil belajar
yang diinginkan.
d) Tes prestasi harus dirancang sedemikian rupa
agar sesuai dengan tujuan penggunaan
hasilnya.
e) Reliabilitas tes prestasi harus diusahakan
setinggi munkin dan hasil ukurnya harus
ditafsirkan dengan hati-hati.
f) Tes prestasi dapat digunakan (bermanfaat)
untuk meningkatkan belajar para anak didik.
7. Pengukuran bertujuan untuk memandingkan
sesuatu dengan satu ukuran yang serupa.
8. Pengukuran berfungsi untuk mendapatkan hasil
perbandingan atau nilai yang diperoleh ketika
pengukuran tersebut selesai dilakukan.
9. Adapun prinsip-prinsip pengukuran adalah:
Menentukan objek dan kegunaan pengukuran.
Teknik pengukuran yang dipilih berdasarkan
kegunaan pengukuran.
Penilaian yang komprehensip memerlukan
gabungan macam-macam teknik pengukuran.
10. Tes kebugaran jasmani adalah suatu instrument
Nama : Desva Yuda Fandriyansyah, S.Pd
Kelas : PJOK UnSri.
No. UKG : 201699764208.
yang untuk mendapatkan suatu informasi tentang
digunakan untuk mendapatkan suatu informasi
tentang tingkat derajat kebugaran jasmani siswa.
11. Tingkat kebugaran dipengaruhi oleh kebugaran
energi (energy fitness) dan kebugaran otot
(muscular fitness). Kebugaran energy meliputi
sistem energy aerobik dan anaerobik, sedangkan
kebugaran otot meliputi komponen dasar
biomotorik, yaitu kekuatan, kecepatan, ketahanan,
kelentukan dan koordinasi (Sukadiyanto, 2011).
12. Kebugaran jasmani yang dipengaruhi oleh
komponen biomotor guna mendukung
terbentuknya kemampuan fisik (physical abilities)
terwujud dalam suatu aktivitas gerak jasmani
seperti berjalan, berlari, melompat, melempar yang
merupakan wujud dari kemampuan fisik.
13. Komponen – komponen Kebugaran Jasmani :
a) Kekuatan (Strenght). Kekuatan adalah
kemampuan dalam mempergunakan otot untuk
menerima beban sewaktu bekerja. Kekuatan
otot dapat diraih dari latihan dengan beban
berat dan frekuensi sedikit.
b) Dayatahan cardiovaskuler (Endurance). Daya
tahan adalah kemampuan seseorang dalam
memakai organ tubuhnya seperti jantung dan
paru-paru secara efektif dan efisien dalam
melakukan aktivitasnya.
c) Daya tahan otot (Muscular Power). Daya otot
disebut juga daya ledak otot (explosive power)
adalah kemampuan seseorang dalam
menggunakan kekuatan maksimum yang
dikerahkan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
d) Kecepatan (Speed). Kecepatan merupakan
kemampuan seseorang dalam melakukan
gerakan berkesinambungan dalam waktu se
singkatsingkatnya.
e) Kelentukan (Flexibility). Daya lentur melihat
pada efektivitas tubuh manusia dalam
menyesuaikan diri dengan gerakan atau
aktivitas yang mengandalkan kelenturan tubuh.
f) Kelincahan (Agility). Kelincahan merupakan
kemampuan seseorang dalam menyesuaikan
diri dengan posisi-posisi tubuh seperti dari
depan kebelakang, atau dari kiri kekanan.
g) Koordinasi (Coordination). Koordinasi merupakan
kemampuan seseorang dalam menyatukan
gerakan tubuh berbeda kedalam satu gerakan
yang efektif.
h) Keseimbangan (Balance). Keseimbangan
merupakan kemampuan untuk mengendalikan
organ dan syaraf otot sehingga bisa
mengendalikan gerakan tubuh dengan baik.
i) Ketepatan (Accuracy). Ketepatan adalah
Nama : Desva Yuda Fandriyansyah, S.Pd
Kelas : PJOK UnSri.
No. UKG : 201699764208.
kemampuan dalam mengendalikan gerakan
sesuai dengan sasaran.
j) Kecepatan Reaksi (Reaction). Reaksi merupakan
kemampuan seseorang dalam menanggapi
rangsangan atau stimulus yang diberikan orang
lain.
14. Kriteria pemilihan tes, pengukuran, penilaian dan
evaluasi Kriteria Tes.
a) Validitas (Ketepatan); Pengertian validitas
adalah aspek kecermatan pengukuran.
b) Reliabilitas; Reliabilitas mempunyai beberapa
nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan,
keajegan, kestabilan, konsistensi, dan lain
sebagainya.
c) Objektivitas; Suatu tes dikatakan obyektif jika
tes tersebut diajukan kepada beberapa penilai,
tetapi memberikan skor yang sama, untuk
disiapkan kunci jawaban (scorring key).
d) Memiliki daya pembeda(discrimination power);
e) Tes yang dikatakan baik apabila mampu
membedakan anak yang pandai dan anak yang
bodoh.
f) Mencakup ruang lingkup (scope) yang sangat
luas dan menyeluruh; Tes yang baik harus
memiliki komphre hensiveenes, ini akan
menyisihkan siswa yang berspekulasi dalam
menempuh tes.
g) Praktis; mencakup :
Mudah dipakai/ diperiksa.
Hemat biaya.
Mudah di administrasikan.
Tidak menyulitkan guru dan sekolah.
15. Kriteria pengukuran.
a) Pengukuran harus jelas parameternya.
b) Memiliki sasaran yang terukur.
c) Mudah dipahami cara pengkurannya.
d) Dapat diukur setiap waktu dan simple.
16. Tes kebugaran jasmani mempunyai fungsi sebagai
berikut:
Berguna untuk mengukur kemampuan fisik
seseorang.
Hasilnya berguna untuk acuan seseorang
meningkatkan kebugaran jasmaninya.
Berguna untuk mengukur kemampuan
seseorang dalam hal jasmaninya.
Untuk mengetahui perkembangan kebugaran
jasmani seseorang.
Sebagai bahan untuk memberikan bimbingan
dalam meningkatkan kebugaran jasmaninya.
Sebagai bahan masukan dan memberikan nilai
pelajaran pendidikan jasmani.
17. Instrumen tes usia 13-15 tahun Putra / Putri
Lari 50 meter / Lari 50 meter
Nama : Desva Yuda Fandriyansyah, S.Pd
Kelas : PJOK UnSri.
No. UKG : 201699764208.
Gantung angkat tubuh (pull up) selama 60
detik / Gantung siku tekuk (tahan pull up)
selama 60 detik.
Baring duduk (sit up) selama 60 detik
Loncat tegak (vertical jump)
Lari 1000 meter / lari 800 meter
18. Instrumen tes usia 16-19 tahun Putra Putri
Lari 60 meter / Lari 50 meter
Gantung angkat tubuh (pull up) selama 60
detik / Gantung siku tekuk (tahan pull up)
selama 60 detik .
Baring duduk (sit up) selama 60 detik.
Loncat tegak (vertical jump).
Lari1200 meter lari1000 meter
19. Langkah-langkah Pembuatan Tes dalam
Pendidikan Jasmani.
Menentukan Tujuan dibuat tes.
Identifikasi Kemampuan yang Akan diukur.
Memilih butir tes gerak.
Fasilitas dan Peralatan.
Tentukan Kesahihan instruemen tes.
Tentukan Keterandalan instrument tes.
Menentukan Norma yang Dipakai.
Membuat blanko tes.