Di era modern seperti saat ini, setiap orang yang ingin mendapatkan kesuksesan hidup, baik dunia maupun akhirat maka dia harus memiliki ilmu. Karena ilmulah yang akan menjadi kunci pembuka kesuksesan tersebut. Kalau seseorang mau melihat lebih jauh, dia tidak akan menemukan satupun manusia yang mendapatkan kemenangan hidup tanpa berbekal ilmu.Oleh karenanya, dalam Islam, ilmu sangatlah penting. Menuntut ilmu sama dengan beribadah dan bertasbih. Bahkan ilmu dapat menjadi model amal yang mengalir terus pahalanya bagi orang yang mengajarkannya kepada orang lain. Betapa tidak, dengan ilmu, meskipun dalam kesunyian, seseorang dapat terus mengembangkan diri dan bercengkerama dengan pikiran dan penelitian. Bagi orang yang berilmu, tidak ada hari yang sunyi karena ilmu adalah teman sejati yang tidak terpisahkan dari dirinya. Dengan ilmu manusia menjadi mulia, kemuliaan manusia terletak pada ilmu dan ketakwaannya.
SEMUA MANUSIA TIDAK HARUS IKUT PERANG
Dalam surah At-Taubah ayat 122 menjelaskan bahwasannya Allah Swt menerangkan bahwa tidak perlu semua orang mukmin bernagkat ke medan perang, bila peperangan itu dapat dilakukan oleh sebagian kaum muslimin saja. Namun harus ada pembagian tugas dalam bermasyarakat, sebagian berangkat ke medan perang, dan sebagian lagi bertekun menuntut ilmu dan mendalami ilmuilmu agama supaya ajaran-ajaran agama itu dapat diajarkan dengan baik, yang dimana ayar tesebut berbunyi:
۟ ۟و ِليُنذ ُِر
وا َ ِ۟ين ِ۟ وا ۟فِى۟۟۟ٱلد۟ طآئِفَة۟۟ ِ۟ليَتَفَقَّ ُه َ ۟ ۟م ْن ُه ْ۟م ِ ۟۟ل ۟فِ ْرقَة ْ َ۟۟۟و َما ۟كَان ِ ۟۟۟ٱل ُمؤْ ِمنُونَ۟ ۟ ِليَن ِف ُروا۟ ۟ َكآفَّة۟۟۟ ۟فَ َل ْو َل۟ ۟نَف ََر ِ۟ ۟من ۟ ُك َ َّ ۟۟۟ر َجعُ ٓو۟ا۟ ِإ َل ْي ِه ْ۟م۟ َل َعل ُه ْم۟۟يَحْ ذَ ُ۟رو َ قَ ْو َم ُه ْم۟۟ ِإذَا Yang mengandung arti: “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” Allah juga menjelaskan bahwasanya banyak majlis-majlis ilmu yang dapat bisa ditangi untuk menuntul imu, namun dalam majlis-majlis tersebut haruslah ada etika yang baik, ayat ini menjelaskan beberapa etika yang baik ketika di dalam majlis ilmu. Etika Dalam Majlis Etika dalam majelis ini dimaksudkan bahwa ketika berada dalam suatu majelis, hendaklah kita memberikan kelapangan tempat duduk bagi yang baru datang. Dan tabiat manusia yang mementingkan diri sendiri, membuat enggan memberikan tempat .Kata tafassaḥu dan afsaḥū terambil dari kata fasaḥa, yakni lapang. Sedangkan kata unsyuzū terambil dari kata nusyūz, yakni tempat yang tinggi. Perintah tersebut pada mulanya berarti beralih ke tempat yang lebih tinggi. Yang dimaksud di sini, pindah ke tempat lain untuk memberi kesempatan kepada yang lebih wajar duduk atau berada di tempat yang wajar pindah. contohnya: 1. Tidak berisik 2. Menghormati yang memberikan materi 3. Duduk dengan sopan 4. Tidak bercanda