Anda di halaman 1dari 2

Laporan Praktikum Pembuatan Roket Air

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN ROKET AIR

A. Tujuan
B. Landasan Teori
C. Alat dan Bahan
D. Langkah Kerja

E. Hasil Pengamatan
No Jumlah Volume Air Jarak Tempuh Roket Ketinggi Roket
(m) (m)

1 Langsung dipompa / - -
tanpa air
2 0,25 badan roket langsung 40m 4m
dipompa
3 0,3 badan roket langsung 25m 3m
dipompa
F. Pembahasan
Berdasarkan data tabel peluncuran roket air di atas, terjadi hubungan antara komposisi
air dan udara dalam hal peluncuran roket ke udara. Dimana semakin besar tekanan yang
diberikan maka semakin rendah jarak tempuh roket di udara. Misalnya saja saat badan roket
diisi 2/3 air jarak tempuhnya hanya 25 m dan tekanan yang diberikan sebesar 45. Sedangkan
jarak yang terjauh ditunjukkan pada roket saat diisi ½ badan roket dengan jarak sejauh 37 m
dan tekanan yang diberikan 40.
Pada saat peluncuran roket, biasanya ada beberapa kendala yang dihadapi seperti sesuai
tidaknya bentuk dop dengan ujung botol sprite, tekanan yang diberikan, serta tingkat
keringanan badan roket. Kelompok kami, mengalami kendala pada dop yang kurang sesuai
dengan ujung botol sprite. Jadi, ada beberapa kali percobaan yang gagal dalam peluncuran
roket. Dalam hal pemberian tekanan, sebaiknya diperhatikan dengan memberikan tekanan
secara perlahan dan sedikit demi sedikit.
Roket air sebagai salah satu alat peraga yang bisa untuk bermain, adalah alat yang
menggunakan prinsip kerja tekanan udara dan menerapkan Hukum Newton III. Pada saat
udara dalam botol dimampatkan maka akan memmpunyai energi untuk mendorong katup
yang dijadikan sebagai penyumbat dan air yang keluar akan mendorong udara diluar roket
bisa meluncur. Selain itu juga menggunakan prinsip turbulensi untuk mengatur jauh dekat
jarak luncur.
G. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Karet dan dop yang digunakan untuk menyumbat bagian bawah roket mempengaruhi tinggi
rendahnya luncuran roket.
2. Banyaknya air pengisi roket mempengaruhi ketinggian luncuran roket, untuk roket yang diisi
air ± ¼ badan roket, ± ⅓ badan roket, ± ½ badan roket, berangsur-angsur menglami kenaikan
tinggi luncuran
3. Pada saat air yang diisi sebanyak ± ½ badan roket, roket meluncur paling tinggi karena
tekanan air dan udara dalam roket seimbang.
Pada saat roket diisi air ± ¾ badan roket, tinggi luncuran roket mengalami penurunan drastis,
karena tekanan air dan udara tidak seimbang, air di dalam roket lebih banyak dari udara.

Anda mungkin juga menyukai