Anda di halaman 1dari 9

CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk
Provided by JRPK: Jurnal Riset Pendidikan Kimia

JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA Vol. 1, No. 1 (2011)

PENDEKATAN GREEN CHEMISTRY SUATU INOVASI DALAM PEMBELAJARAN KIMIA


BERWAWASAN LINGKUNGAN
Nurbaity

Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Negeri Jakarta,
Rawamangun 13220, Jakarta

Abstrak

Green chemistry merupakan kajian di bidang kimia yang relatif baru yang memfokuskan
kajiannya pada penerapan sejumlah prinsip kimia dalam merancang menggunakan atau
memproduksi bahan kimia untuk mengurangi pemakaian atau produksi bahan berbahaya yang
dapat mengganggu kesehatan mahluk hidup dan pelestarian lingkungan. Kajian green chemistry
ini mencakup konsep dan pendekatan yang efektif untuk mencegah pencemaran lingkungan
yang diakibatkan oleh proses dan produk bahan kimia beracun dan berbahaya, karena
penerapan metode pemacahan masalah secara inovatif terhadap masalah lingkungan. Mengingat
pentingnya green chemistry sebagai pendekatan untuk pencegahan pencemaran akibat bahan-
bahan kimia yang dapat merusak lingkungan, maka konsep green chemistry perlu
diaplikasikan dalam pembelajaran kimia di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi, khususnya
dalam kegiatan praktikum di laboratorium. Kegiatan praktikum di laboratorium yang berorientasi
pada prinsip green chemistry dilakukan dalam bentuk aktifitas dalam upaya untuk mengurangi,
menghilangkan dan mengganti penggunaan bahan-bahan kimia beracun dan berbahaya
yang digunakan dalam percobaan untuk mengurangi kadar pencemar dan volume limbah. Guru
atau dosen kimia sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pembelajaran kimia berwawasan
lingkungan, perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengaplikasikan prinsip-prinsip
green chemistry .

Kata kunci : Green chemistry, pembelajaran kimia berwawasan lingkungan .

I. Pendahuluan dalam sistem pendidikan nasional. Untuk


meningkatan mutu pendidikan, peningkatan
Abad ke-21 ditandai oleh perkem-bangan kualitas tenaga pengajar atau guru
yang pesat di bidang teknologi sangatlah relevan, karena guru sebagai
telekomunikasi dan transportasi yang pengajar menjadi bagian yang penting
mengakibatan peningkatan percepatan dalam melakukan proses pembelajaran di
mobilisasi berbagai produk termasuk sekolah. Pembelajaran akan berjalan
sumber daya manusia. Perkembangan efisien dan efektif apabila guru
tersebut menuntut SDM yang berkua-litas, memahami materi ajar dengan baik dan
oleh karena itu upaya meningkat-kan memiliki kemampuan mentransfer yang
kualitas SDM menjadi agenda tinggi, menggunakan metode dan
pembangunan yang teramat penting. pendekatan yang tepat.
Dalam upaya meningkatkan kualitas SDM,
pendidikan mempunyai peranan yang Pada saat ini muncul berbagai
sangat strategis, menyadari akan hal pendekatan dalam pembelajaran, semua
tersebut pemerintah terus melaku-kan ini merupakan upaya agar siswa dapat
kebijakan yang berkaitan dengan belajar secara optimal. Banyak ragam
peningkatan mutu, relevansi dan efisi-ensi inovasi dalam pembelajaran dikembangkan

ISSN: 2252-5378 13
Vol. 1, No. 1 (2011) JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA

sebagai upaya antisipasi perkembangan memfokuskan kajiannya pada penera-pan


ilmu pengetahuan dan teknologi. sejumlah prinsip kimia yaitu dalam
merancang, menggunakan atau
Terkait dengan agenda pembangu-nan, memproduksi bahan kimia untuk
pembangunan saat ini diarahkan pada mengurangi pemakaian atau produksi zat
pembangunan berkelanjutan dimana Word berbahaya. Bidang kajian ini mencakup
Commision on Environ-ment and konsep dan pendekatan yang efektif
development (WCED), yaitu Komisi untuk mencegah pencemaran, karena
Sedunia Lingkungan Hidup dan penerapan metode pemecahan masalah
pembangunan telah mensyaratkan bahwa secara ilmiah dan inovatif terhadap
dalam pembangunan harus meningkatkan bahaya pencemaran akibat bahan kimia
produksi dengan cara yang ramah beracun langsung pada sumbernya.
lingkungan serta menja-min terciptanya
kesempatan yang merata dan adil bagi Mengingat konsep dan pendekatan
semua orang dimana taraf hidup green chemistry sebagai pendekatan
masyarakat diing-katkan dengan cara untuk pencegahan pencemaran akibat
yang tidak merusak lingkungan hidup. bahan-bahan kimia yang dapat merusak
Pembangunan diharapkan mengacu lingkungan dan kesehatan, perlu dipikirkan
kepada pemba-ngunan yang berwawasan bagaimana menerap-kan gagasan konsep
lingkungan dan berkelanjutan menuju dan gagasan green chemistry ini dalam
terbentuk-nya green globe (bumi yang pembelajaran kimia di sekolah maupun
hijau/ lestari). perguruan tinggi di Indonesia. Untuk
maksud tersebut sudah barang tentu para
Berkaitan dengan hal di atas, pendidik atau guru di bidang kimia perlu
proses pembangunan di Indonesia mempunyai pengetahuan tersebut secara
memang mampu memberikan sumba-ngan memadai.
yang signifikan pada pertumbu-han
ekonomi, namun menimbulkan masalah, II. Permasalahan
antara lain masalah pencema-ran
lingkungan yang disebabkan oleh bahan- Bagaimanakah penerapan pembela-jaran
bahan kimia yang beracun dan kimia berwawasan lingkungan melalui
berbahaya yang berdampak pada pendekatan green chemistry ?
kesehatan manusia dan lingkungan. Maka III. Pembahasan
tidaklah keliru jika kondisi tersebut
mendorong munculnya chemopobia dari 1. Pendekatan Green Chemistry.
masyarakat yang menganggap kimia
sebagai racun dan penyebab timbulnya Pengertian secara umum green
pencemaran lingkungan. chemistry adalah suatu metode baru
untuk mengurangi bahaya bahan kimia,
Memperhatikan kondisi di atas, disamping memproduksi produk dengan
dewasa ini para ahli kimia melakukan cara yang lebih efisien dan lebih hemat.
usaha untuk mencari bahan dasar yang (Kenneth & James,2004). Menurut
tidak berbahaya dan mengubah proses- Anastas dan Tracy C (1996), green
proses kimia dalam industri menjadi lebih chemistry adalah penggunaan teknik dan
aman dan lebih bersih. Usaha tersebut metode secara kimia untuk mengurangi
lebih dikenal dengan nama green atau mengeliminasi penggunaan bahan
chemistry. Sebagai bidang kajian kimia dasar, produk, produk samping, pelarut,
yang relatif baru, green chemisty pereaksi, yang berbahaya bagi kesehatan

14 ISSN: 2252-5378
JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA Vol. 1, No. 1 (2011)

manusia masalah lingkungan . Dengan Sebagaimana yang dikemukakan oleh


demikian tujuan green chemistry adalah Rashmi Sanghi (2003) pada sintesa
untuk mencegah atau mengurangi atau senyawa organik dan prosesnya yang
lingkungan.Sedangkan Menurut Rashmi ramah lingkungan atau berorientasi green
Sanghi (2003), green chemistry chemistry harus memenuhi beberapa
merupakan bagian yang esensial dalam persyaratan yaitu: a) menghindari limbah,
program yang kompre-hensif untuk b) efisiensi atom, c) menghindari
melindungi kesehatan manusia dan penggunaan dan produksi bahan kimia
lingkungan. Secara umum green yang beracun dan berbahaya, d)
chemistry berhubungan dengan hal-hal menghasilkan senyawa-senyawa dengan
untuk meminimalkan buangan pada hasil yang lebih baik atau sama, e)
sumbernya, pemakaian katalisator dalam dapat dibiodegradasi, f) mengurangi
reaksi, penggunaan pereaksi (reagents) energi yang dibutuhkan, g) menggunakan
yang tidak berbahaya, penggunaan bahan bahan yang dapat didaur ulang, dan h)
dasar yang dapat diperbaharui, menggunakan katalis. Semua persyara-tan
peningkatan efisiensi ekonomi, pelarut ini dapat dipenuhi dengan konsep green
yang ramah lingku-ngan serta dapat chemistry, jadi dapat dikatakan bahwa
didaur ulang. green chemistry adalah proses kimia atau
teknologi yang dapat memperbaiki
Berdasarkan pengertian dan definisi
lingkungan dan kualitas hidup. Konsep
tentang konsep green chemistry tersebut
green dapat dilihat pada bagan berikut
di atas, maka konsep ini dalam
ini :
pembelajaran kimia dapat diterapkan.

Avoid Waste

Non toxic Environment friendly

Safe Green Chemistry Simple

Economical Sustainable

Atom efficient

ISSN: 2252-5378 15
Vol. 1, No. 1 (2011) JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA

Upaya memperbaiki lingkungan dan 4) Merancang produk bahan kimia yang


memecahan masalah lingkungan yang lebih aman, walaupaun sifat racunnya
ditawarkan dalam green chemistry sangat dikurangi tetapi fungsi-nya tetap
bervariasi terutama pada tahap efektif.
perencanaan. Hal ni disebabkan karena 5) Menggunakan pelarut dan bahan-
jenis bahan kimia dan jenis bahan pendukung yang lebih aman
transformasinya juga bervariasi. dan tidak berbahaya.
6) Rancangan untuk efisiensi energi.
Akan tetapi, pemecahan masalah
7) Penggunaan bahan dasar yang dapat
tersebut dapat dikelompokkan dalam dua
diperbaharui.
komponen yaitu pemecahan masalah
8) Mengurangi turunan (derivatives) yang
yang berkaitan dengan bahan mentah
tidak penting
(feedstock) dan pemecahan masalah yang
9) Menggunaka katalis untuk
berkaitan dengan kondisi reaksi.
meningkatkan selektifitas dan
Misalnya dalam rancangan sintesisnya, meminimalkan energi.
tidak melihat pada molekul akhir yang 10) Merancang produk-produk kimia yang
dihasilkan, akan tetapi pada jalur dapat terdegradasi menjadi produk
(pathway) sintesis yang digunakan untuk yang tidak berbahaya.
menghasilkan molekul akhir tersebut. 11) Analisis serentak untuk mencegah
Dengan memodifikasi jalur sintesisnya, polusi.
maka akan didapatkan produk akhir yang 12) Bahan kimia yang digunakan dalam
sama dengan cara yang konvensional, proses kimia dipilih yang lebih aman
namun toksisitas bahan dasar, produk untuk mencegah kecelakaan.
maupun buangannya dapat dikurangi.
Menurut Anastas & Warner hal yang Sebagaimana telah dikemukakan,
penting dalam green chemistry adalah: bahwa prinsip green chemistry bertujuan
1) Mencegah terjadinya limbah di tempat mengurangi atau menghilangkan
pertama 2) Menggunakan pereaksi dan penggunaan bahan-bahan kimia yang
pelarut yang aman 3) Melakukan berbahaya dengan mendesain dari
perobahan reaksi secara selektif dan produk-produk kimia dan prosesnya,
efisien 4) Menghindari produk dan reaksi dengan demikian penerapan 12 prinsip
kimia yang tidak perlu. inilah yang akan diaplikasikan dalam
pembelajaran kimia yang berwawasan
Selanjutnya Anastas & Warner lingkungan, baik dalam bentuk teori
mengusulkan 12 prinsip green chemistry maupun pada kegiatan praktikum di
yang perlu dipertimbang-kan, yaitu : laboratorium.
1) Pencegahan terbentuknya bahan
buangan beracun akan lebih baik dari 2. Pembelajaran Kimia yang Berwawasan
pada menangani atau membersihkan Lingkungan
bahan buangan tersebut. Banyak metode dan pendekatan
2) Mengekonomiskan atom dalam dalam pembelajaran kimia yang dilakukan
merancang metode sintesis dalam bentuk teori dan praktikum.
3) Sintesis bahan kimia yang tidak atau Pembelajaran kimia dengan melakukan
kurang berbahaya bagi praktikum di laboratorium dewasa ini,
kesehatan manusia dan lingku- dilakukan secara tradisio-nal dalam
ngannya. pengertian mengikuti aktifitas praktikum
mengikuti langkah-langkah berdasarkan

16 ISSN: 2252-5378
JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA Vol. 1, No. 1 (2011)

prosedur yang telah disiapkan. Pada dalam memecahkan masalah masalah


pendekaan ini mahasiswa tidak diarahkan lingkungan.
untuk mengkaji reaksi-raksi kimia dan
sifat-sifat bahan kimia yang digunakan Jelaslah bagi kita bahwa tujuan
sebagai pereaksi atau pelarut, sehingga terpenting dari kegiatan laboratorium itu
mahasiswa kurang mampu mengaitkan bukan hanya sekedar mengajarkan
konsep yang diterima dari kegiatan bagaimana prosedur kegiatan laborato-
praktikum dengan masalah lingkungan. rium yang benar, akan tetapi terletak
pada bagaimana kemampuan intelek-tual
Sebagaiman telah dikemukakan siswa/mahasiswa dapat berkem-bang dari
sebelumnya, konsep green chemistry kegiatan laboratorium
bertujuan untuk mengurangi pencema-ran
yang diakibatkan oleh proses dan produk Dalam pembelajaran kimia, laboratorium
kimia yang dapat mengganggu kualitas bukan hanya sekedar tempat untuk
lingkungan. Pendekatan green chemistry mengecek kebenaran teori yang telah
dalam kegiatan laboratorium dapat diajukan di kelas, tetapi lebih dari itu
dikembangkan dan diaplikasian antara lain yaitu sebagai tempat untuk
dengan mengganti bahan baku pada mengembangkan proses berpikir dengan
pembuatan suatu senyawa kimia, timbulnya berbagai masalah dan
mengganti pelarut yang lebih aman, pertanyaan.
mengganti bahan pendukung dalam suatu Pertanyaan-pertanyaan ini akan
proses kimia, meminimal-kan bahaya dari merangsang siswa untuk mengembangkan
limbah praktikum atau mengolah limah proses berpi-kirnya, sehingga kemampuan
sebelum dibuang. intelek-tual siswa akan semakin meningkat
Dengan demikian pendekatan green ke arah kemampuan intelek tertinggi .
chemistry pada kegiatan praktikum di Berikut ini akan dikemukakan bagai-mana
laboratorium, mahasiswa diberi mengembangkan alternatif green
pengalaman belajar untuk mengkaji setiap chemistry dalam merencanakan kegiatan
langkah-langkah praktikum yang akan praktikum.
dilakukan, mengkaji reaksi-reaksi kimia, Pada setiap reaksi kimia selalu
sifat-sifat bahan kimia yang digunakan melibatkan reaktan dan produk atau
apakah termasuk bahan kimia yang dalam suatu reaksi kimia untuk
digunakan sebagai pelarut atau reagen menghasilkan suatu produk melibatkan
tersebut termasuk bahan-bahan yang bahan awal, pereaksi, dan pelarut. Pada
beracun dan barbahaya atau bahan-bahan proses perubahan bahan awal menjadi
yang digunakan merupakan bahan yang produk berdasarkan green chemistry perlu
ramah lingkungan. dikembangkan strategi untuk mengevaluasi
Sehingga mahasiswa dalam dan memodifikasi reaksi yang ada.
melakukan praktikum bukan hanya Strategi untuk mengevaluasi reaksi
sekedar mengikuti prosedur yang telah kimia atau proses dan mengembangkan
ada akan tetapi mahasiswa diajak untuk alternatif green chemstry dapat dilihat
mengembangkan kemampuan berfikir-nya pada gambar sebagai berikut,

ISSN: 2252-5378 17
Vol. 1, No. 1 (2011) JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA

Existing Procedure

Assess:

Starting materials, reagents,

Product, by products,

Solvent,reaction conditions, Modify the process

Efficiency,etc.

Identify hazards or

Inefficiencies

Test efficacy of

new process

greener alternatives

Gambar 2.3 Strategipengembanganalternatif green chemistry padakegiatanlaboratorium

Sumber : Kenneth M.Doxsee/James E.Hutchison, “Green Organic Chemistry” (2004), p.52.

Dari bagan di atas dapat dijelaskan Merancang modifikasi proses atau


langkah-langkah dalam mengembangkan prosedur yang selanjutnya diuji untuk
alternative reaksi dan proses kimia menentukan apakah metode baru ini
berdasarkan prinsip green chemistry: (1) efektif dan dapat mengurangi bahaya.
Menganalisa proses yang ada,
Dalam melakukan kegiatan prak-
mengidentifikasi bahan yang diguna-kan
tikum atau percobaan berdasarkan green
dalam menghasilkan suatu produk
chemistry diperlukan beberapa kriteria
(material awal, pereaksi, dan pelarut) dan
antara lain adalah: 1) mengajarkan reaksi
produk / produk samping serta kondisi
reaksi kimia dan tekniknya yang terbaru;
reaksi. (2) Mengidentifikasi potensi bahaya
2) mengilus-trasikan konsep-konsep green
karena bahan-bahan dan
chemistry; 3) melakukan diskusi kelas
mempertimbangkan sifat-sifat dari energi
dan dilengkapi dengan isu-isu lingkungan;
yang masuk. (3) Meneliti semua efisiensi
4) mahasiswa/siswa diberi waktu untuk
dari semua reaksi atau proses yang
mengemukan kendala dari setiap
digunakan untuk menghasilkan suatu
percobaan; 5) percobaan dapat dilaku-kan
produk akhir yang diinginkan. (4)
18 ISSN: 2252-5378
JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA Vol. 1, No. 1 (2011)

secara makro maupun mikro; 6) gunakan yang menyebabkan kanker pada manusia.
pereaksi dan pelarut yang murah dan Asahi melakukan sintesis polikarbonat
ramah lingkungan dan 7) kurangi limbah dengan menghi-langkan penggunaan
laboratorium dan sifat racunnya. fosgen dan metilen klorida dengan
karbondioksi-da, sehngga polikarbonat
Untuk meminimalkan dan mengelimi-
yang dihasil-kan bermutu tinggi, tahan
nasi bahan berbahaya dalam kegia-
pemanasan, dapat diolah kembali dan
tan laboratorium digunakan langkah-
bebas dari kotoran senyawa klorin yang
langkah sebagai berikut : 1) menaksir
mempu-nyai sifat negatif terhadap sifat-
kondisi reaksi kimia, terutama pelarut dan
sifat polimer. Berbeda dengan
pereaksi atau reagen: 2) dalam penuntun
polikarbonat yang dihasilkan dari fosgen
praktikum, untuk setiap prosedur
dan metilenklorida yang mengandung
identifikasi bahan-bahan berbahaya atau
senyawa klorin yang sukar dihilang-kan.
yang tidak efisien dan 3) evaluasi
keefisiensi semua proses untuk bahan Memperhatikan betapa besarnya
berbahaya. Beberapa contoh eksperimen peran laboratorium dalam pembelaja-ran
berda-sarkan prinsip green chemistry kimia, dituntut kreativitas yang tinggi dari
seorang guru, karena peran laboratorium
1. Pembuatan asam adipat, asam ini
bukan lagi sekedar memanfaatkan alat
digunakan sebagai bahan yang penting
dan bahan yang ada di laboratorium,
dalam pembuatan nilon.
tetapi bagaimana merancang dan
Bahan dasar yang digunakan adalah mengembangkan alternatif kegiatan
benzen, benzen ini adalah zat organik laboratorium atau praktikum yang
yang dapat menyebabkan kanker. berorientasi pada konsep green chemistry.
Berkenaan dengan prinsip green chemisty Dalam hal ini guru dapat menggunakan
yaitu mencari bahan pengganti benzen bahan-bahan kimia yang aman dan
dengan bahan yang tidak berbahaya murah, zat-zat kimia yang mahal dapat
Anastas dan Tracy melakukan percobaan digantikan dengan zat kimia yang murah
pembuatan asam adipat dengan yang mungkin dapat digunakan sebagai
menggunakan glukosa sebagai bahan pengganti. Selain itu melakukan praktikum
dasar pengganti benzen. Bahan ini aman dalam skala mikro merupakan salah satu
, dapat diperbaharui, dan ramah pendekatan green chemistry yang
lingkungan. berbasis laboratorium, dengan pende-katan
ini dapat mengurangi jumlah bahan
2. Sintesis polikarbonat
kimia yang dipakai maupun yang dibuang
Bahan dasar yang digunakan adalah sebagai limbah karena menggunakan
fosgen dan metilen klorida, bahan ini bahan kimia dalam jumlah yang sangat
merupakan bahan kimia yang beracun sedikit dan peralatannyapun berskala

ISSN: 2252-5378 19
Vol. 1, No. 1 (2011) JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA

kecil, akan tetapi tidak mengurangi secara nasional bila mahasiswa/siswa


standar pembelajaran yang diperlukan terjun ke karier profesional.
serta secara teknik dapat diterapkan
V. Saran
secara industri.
Green chemistry sebagai kajian baru di
IV. Kesimpulan
bidang kimia maka pendidikan mempunyai
Green chemistry berperan penting tempat yang strategis untuk menerapkan
dalam upaya untuk mencegah atau prinsip green chemistry, maka diajukan
mengurangi bahaya polusi akibat bahan beberapa saran sebagai berikut:
kimia beracun dan berbahaya yang
1. Green chemistry merupakan pilihan
menimbulkan masalah lingkungan Green
yang tepat untuk mewujudkan
chemistry mempunyai 12 prinsip yang
pembelajaran kimia yang berwawasan
dapat diaplikasikan dalam pembelajaran
lingkungan, oleh karena itu dalam
kimia khususnya pada kegiatan praktikum
pembelajaran kimia baik di sekolah
di laborato-rium dengan cara mengurangi/
menengah maupun di perguruan tinggi
mengganti bahan-bahan kimia yang
perlu dirancang pembelajaran teori
berbahaya yang digunakan dalam suatu
maupun praktikum di laboratorium
reaksi kimia atau sintesa suatu senyawa
dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip
yang menghasilkan limbah berbahaya
green chemistry
yang menimbulkan masa-lah lingkungan .
2. Agar para dosen dan guru mengkaji
Pembelajaran kimia dengan pendekatan
dan merevisi percobaan-percobaan
green chemistry bukanlah tujuan yang
yang selama ini dilakukan, mencari
absolut tetapi mempunyai dedikasi
alternatif dan memilih materi
terahadap proses pembangu-nan yang
praktikum serta mengembangkan,
bekelanjutan, di mana lingkungan
merancang dan melakukan percobaan-
dipertimbangkan sejalan dengan kimia.
percobaan baru yang berorientasi
Inovasi kegiatan laboratorium dari green chemistry.
tradisional ke green chemistry mungkin
3. Untuk mahasiswa perlu dilakukan
hanya memiliki efek yang minim pada
penelitian-penelitian yang berorientasi
lingkungan sekitar namun kita bisa
pada green chemistry.
mendapatkan efek yang lebih besar

20 ISSN: 2252-5378
JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA Vol. 1, No. 1 (2011)

DAFTAR PUSTAKA

Anastas, P.T & Warner J.C. , 1998. Green Chemistry : Theory and Practices, New
York : OxfordUniversity Press.

Clark, J.H , 1995. Chemistry Of Waste Minimization. Glasgow : Blackie Academic


&Profesional.

Doxsee Kenneth M./Hutshison James E. , 2004. Green Organic Chemistry Strategis,


Tools, and Laboratory Experiments, United States : Thomson Brooks/Cole.

Shanghi, Rasmi, 2003. ” The Need For Green Chemistry” :Environt Friendly Alternative.
New Delhi :Naroso Publishing House.

Williamson, Kenneth L., 1989. Macroscale&Microscale Organic Experiments.Toronto : DC


Health and Company Lexington.

ISSN: 2252-5378 21

Anda mungkin juga menyukai