Anda di halaman 1dari 37

MANAJEMEN

PEMBELAJARAN
KIMIA
Disusun oleh:
Kristina Damayanti (4301414011)
Siti Syafaatun (4301414074)
Navela Rahma Aji (4301414089)
Widya Fatmawati (4301414106)

Latar Belakang
Seiring dengan semakin memasyarakatnya proses dan
produk kimia, fungsi mata pelajaran kimia berkembang
lebih lanjut, bukan hanya sebagai persiapan belajar di
perguruan tinggi, melainkan juga sebagai pengembangan
literasi kimia. Akibatnya terjadi pergeseran besar dalam
mata pelajaran kimia ke arah pemahaman dan aplikasi
konsep, prinsip, dan proses kimia yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari dan dunia industri.

Dijadikannya mata pelajaran kimia sebagai bagian dari


kurikulum pendidikan menengah, menunjukkan bahwa
kimia mempunyai nilai pendidikan (educational values) di
samping aplikasinya menyentuh berbagai aspek
kehidupan manusia.
Oleh karena mata pelajaran kimia sangat penting dan
perlu diajarkan kepada siswa pada pembelajaran di
sekolah, maka perlu adanya suatu proses manajemen
pembelajaran, baik yang dilakukan oleh pihak sekolah
maupun oleh tenaga pendidik (guru) mata pelajaran kimia
tersebut.

Pengertian Manajemen Pembelajaran


Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya
mengatur. Etimologis , kata manajemen merupakan
terjemahan dari management. Kata management sendiri
berasal dari kata manage atau magiare yang berarti
melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. Dalam
pengertian manajemen, terkandung dua kegiatan ialah
kegiatan berpikir (mind) dan kegiatan tingkah laku
(action).
(Eka Prihatin, 2011)

Definisi Manajemen menurut beberapa


pakar :
Harold Koonts dan Cyril ODonel
manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu
melalui kegiatan orang lain
H. Malayu S.P. Hasibuan
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
tujuan tertentu

Definisi Pembelajaran menurut beberapa


pakar :
Hamzah B. Uno
pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk
belajar
Syaiful Sagala
Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan
seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan
ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisikondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap
situasi tertentu

Pengertian Manajemen Pembelajaran


Dari beberapa pengertian diatas dapat dikatakan bahwa
manajemen pembelajaran merupakan usaha untuk
mengelola pembelajaran yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran serta pengawasan
guna mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan
efisien.

Tujuan Manajemen Pembelajaran


untuk memperoleh cara, teknik dan metode yang sebaikbaiknya dilakukan, sehingga sumber-sumber yang sangat
terbatas seperti tenaga, dana, fasilitas, material maupun
spiritual guna mencapai tujuan pembelajaran secara
efektif dan efisien.

Menurut Husaini Usman,secara rinci tujuan


manajemen pendidikan antara lain:
Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang
aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM).
Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Terbekalinya tenaga pendidikan dengan teori tentang proses
dan tugas administrasi pendidikan.
Teratasinya masalah mutu pendidikan

Pembelajaran Kimia
Hakekat Kimia
Tujuan Mata Pelajaran Kimia

Hakekat Kimia
Concise Dictionary of Science & Computers (2004)
mendefinisikan kimia sebagai cabang dari ilmu
pengetahuan alam, yang berkenaan dengan kajiankajian tentang struktur dan komposisi materi,
perubahan yang dapat dialami materi, dan
fenomena-fenomena lain yang menyertai perubahan
materi

Kimia bukan disiplin yang berdiri sendiri,


melainkan terkait dengan berbagai disiplin ilmu
lain. Keterkaitan kimia dengan ilmu lain terjadi
karena dua sebab. Pertama, adanya pengetahuan
(konsep, hukum, dan teori) dari disiplin lain yang
diaplikasikan untuk menjelaskan fenomena kimia.
Kedua, pengetahuan kimia diterapkan dalam
disiplin ilmu lain

Tujuan Mata Pelajaran Kimia


Tujuan pendidikan kimia di Indonesia bukan hanya terfokus
pada penanaman pengetahuan kimia, sebagaimana masih
banyak dipahami oleh banyak praktisi pendidikan kimia saat
ini, melainkan jauh lebih luas dari itu. Pendidikan kimia
bertujuan pula mengembangkan kemampuan memecahkan
masalah dengan metode ilmiah, menumbuhkan sikap
ilmiah, membentuk sikap positif terhadap kimia, serta
memahami dampak lingkungan dan sosial dari aplikasi
kimia.

Mata pelajaran kimia terorientasi pada misi utama


sebagai berikut (Noh, T. et al., 1997; Ling, 1997;
Tongwen, H. et al., 1997).
Pengembangan kenetralan (literasi) kimia, dalam arti
penumbuhan pemahaman terhadap pengetahuan
(konsep, hukum, teori, prosedur) dasar kimia yang dapat
digunakan semua orang untuk memahami fenomena
kimia yang ada di sekitarnya.

Memperkenalkan kimia kepada siswa sekolah menengah


agar mereka memiliki fundasi yang memadai dan tertarik
untuk mempelajari kimia atau disiplin lain yang terkait di
perguruan tinggi.

Pengembangan kemampuan berpikir ilmiah, dalam


pengertian penumbuhan kemampuan memecahkan
masalah dengan menggunakan cara berpikir dalam kimia,
yang
mengandalkan
observasi,
analisis,
dan
eksperimentasi.

Penumbuhan kesadaran tanggungjawab moral berkenaan


dengan penggunaan proses dan produk kimia. Adalah
realita jika kimia di samping bermanfaat untuk manusia
juga dapat pula menimbulkan malapetaka akibat salah guna
kimia.

Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Kimia


SMA/MA (BSNP, 2006) memuat lima butir rumusan
kompetensi lulusan berikut ini.
Melakukan percobaan, antara lain merumuskan masalah,
mengajukan dan menguji hipotesis, menentukan variabel,
merancang dan merakit instrumen, mengumpulkan,
mengilah dan menafsirkan data, menarik kesimpulan,
serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan
dan tertulis;

Memahami hukum dasar dan penerapannya, cara


perhitungan dan pengukuran, fenomena reaksi kimia yang
terkait dengan kinetika, keseimbangan, kekekalan massa
dan kekekalan energi;

Memahami sifat berbagai larutan asam-basa, larutan


koloid, larutan elektrolit dan non-elektrolit, termasuk cara
pengukuran dan kegunaannya;

Memahami konsep reaksi oksidasi-reduksi dan


elektrokimia serta penerapannya dalam fenomena
pembentukan energi listrik, korosi logam, dan elektrolisis;

Memahami struktur molekul dan reaksi senyawa organik


yang meliputi benzena dan turunannya, lemak,
karbohidrat, protein, dan polimer serta kegunaanya dalam
kehidupan sehari-hari.

Dalam SI Mata Pelajaran Kimia, tujuan mata


pelajaran kimia di SMA/MA adalah agar peserta
didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai
berikut.
Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari
keteraturan dan keindahan alam serta mangagungkan
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet,
kritis, dan dapat bekerjasama dengan orang lain.

Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui


percobaan atau eksperimen, dimana peserta didik melakukan
pengujian hipotesis dengan merancang percobaan melalui
pemasangan instrumen, pengambilan, pengolahan dan penafsiran
data, serta menyampaikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis.
Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat
bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan
lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan
lingkungan demi kesejahteraan manusia.

Memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling


keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah
dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi.

Manajemen Pembelajaran Kimia


Ada 3 fase proses pembelajaran, yaitu :
1. Tahap perencanaan pembelajaran kimia
2. Tahap pelaksanaan pembelajaran kimia
3. Tahap evaluasi pembelajaran kimia

1. Tahap perencanaan pembelajaran kimia


Kegiatan pembelajaran yang baik senantiasa berawal dari
rencana yang matang. Perencanaan merupakan proses
penyusunan sesuatu yang akan dilaksanakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan.

Langkah-langkah yang harus dipersiapkan dalam


pembelajaran adalah :
1. Analisis hari efektif dan analisis program pembelajaran
2. Membuat program tahunan, program semester dan
program tagihan
. Membuat silabus
. Menyususn rencana pelaksanaan pembelajaran
. Penilaian pembelajaran

2. Tahap pelaksanaan pembelajaran kimia


Tahap ini merupakan tahap implementasi atau tahap penerapan

atas desain perencanaan yang telah dibuat oleh guru sesuai


dengan silabus. Jadi, guru hendaknya dalam memberikan materi
kimia menyesuaikan dengan silabus yang telah ditetapkan atau
direncanakan sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan.
Dalam kurikulum sudah disusun SK, KD, indikator, dll.
Seorang guru harus memahami kurikulum tersebut karena

kurikulum merupakan pedoman pelaksanaan pendidikan dalam


mencapai tujuan yang telah dirumuskan.

Dalam proses ini ada beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh seorang
guru, diantaranya :
a) Aspek pendekatan dalam pembelajaran
Pendekatan pembelajaran terbentuk oleh konsepsi, wawasan teoritik
dan asumsi-asumsi teoritik yang dikuasai guru tentang hakikat
pembelajaran.

b). Aspek strategi dan taktik dalam pembelajaran


Strategi berkaitan dengan perwujudan proses pembelajaran
itu

sendiri.

Strategi

pembelajarn

berwujud

sejumlah

tindakan pembelajaran yang dlakukan oleh guru yang dinilai


strategis untuk mengaktualisasikan proses pembelajaran.
Sedangkan

taktik

pembelajaran

berhubungan

tindakan teknis untuk menjalankan strategi.

dengan

c). Aspek metode dan teknik dalam pembelajaran


Metode merupakan bagian dari sejumlah tindakan strtegis
yang

menyangkut

tentang

cara

bagaimana

interaksi

pembelajaran dlakukan. Metode dilihat dari fungsinya


merupakan seperangkat cara untuk melakukan aktifitas
pembelajaran, misalnya dengan berceramah, berdiskusi,
bekerja kelompok, bersimulasi, dll.

3. Tahap sistem evaluasi pembelajaran kimia


Tujuan dari evaluasi bagi guru adalah dapat mengetahui
keberhasilan atau pencapaian dari tujuan, penguasaan
siswa terhadap pembelajaran, serta kerapatan atau
efektifitas metode mengajar. Tujuan lain dari evaluasi
atau

penilaian

diantaranya

ialah

untuk

dapat

menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang


siswa harus ditempatkan. Jadi intihya, evaluasi adalah
menilai hasil belajar anak.

Prosedur pengembangan evaluasi terdiri atas :


1.Perencanaan evaluasi
2.Pelaksanaan evaluasi
3.Mengolah data

1. Perencanaan evaluasi
Melalui perencanaan evaluasi ini, kita dapat menentukan
tujuan tingkah laku atau indikator yang akan dicapai, dapat
mempersiapkan pengumpulan data dan informasi yang
dibutuhkan serta dapat menggunakan waktu yang tepat.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan
evaluasi :
1. Menentukan tujuan penilaian
2. Mengidentifikasi kompetensi dan hasil belajar
3. Menyusun kisi-kisi
4. Mengembangkan draf instrumen
5. Uji coba dan analisis instrumen
6. Revisi dan merakit soal (instrumen baru)

2. Pelaksanaan evaluasi
Pelaksanaan evaluasi artinya bagaimana cara melaksanakan
suatu evaluasi dengan perencanaan evaluasi.
Dalam pelaksanaan penilaian hasil belajar (evaluasi), guru
dapat menggunakan tes (tes tertulis, tes lisan, tes perbuatan)
maupun non tes (angket, wawancara, studi dokumentasi,, dsb)
Selain melakukan tes kinerja, guru juga dapat menilai aspek
non-kognitif, seperti pengembangan pribadi, kreatifitas, dan
keterampilan interpersonal sehingga dapat diperoleh gambaran
evaluasi yang utuh.

3. Mengelola data
Ada 4 langkah dalam mengolah hasil penilaian :
1.Menskor
2.Mengubah skor menjadi skor standar sesuai
dengan norma tertentu.
3.Mengkonversikan skor standar ke dalam nilai,
baik berupa huruf dan angka

Model pembelajaran kimia yang efektif dan


efisien

Kesimpulan
Manajemen pembelajaran merupakan usaha untuk mengelola pembelajaran
yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran serta
pengawasan guna mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Adanya pembelajaran kimia bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
memecahkan masalah dengan metode ilmiah, menumbuhkan sikap ilmiah,
membentuk sikap positif terhadap kimia, serta memahami dampak
lingkungan dan sosial dari aplikasi kimia.
Pembelajaran sebagai suatu proses kegiatan, terdiri atas tiga fase atau
tahapan, yang meliputi: tahap perencanaan, tahap pelaksanan, dan tahap
evaluasi.
Pada model pembelajaran yang efektif digambarkan dalam perspektif
kerjasama pendidik dan peserta didik.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai