PETA KONSEP
PENDAHULUAN
A. Identitas Modul
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : X MIPA
Alokasi Waktu : 14 Jam Pelajaran
Judul Modul : Kimia Kelas X Semester Genap
B. Kompetensi Dasar
3.10. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian dan pentingnya kimia hijau
melalui berbagai reaksi kimia yang terjadi di lingkungan sekitar.
3.11 Menganalisis konsep pemanfaatan struktur atom dalam skala nano yang bisa
diaplikasikan dalam pembuatan nanoteknologi seperti polimer ataupun molekul.
E. Materi Pembelajaran
Modul ini terbagi menjadi 7 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat
uraian materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.
Pertama : Reaksi Kimia, Prinsip dan Penerapan Kimia Hijau
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
PROSES KIMIA & REAKSI KIMIA DALAM KIMIA HIJAU
A. Tujuan Pembelajaran
Materi pada Kegiatan Pembelajaran 1 ini merupakan materi
prasyarat untuk Kegiatan Pembelajaran berikutnya. Jadi setelah
membaca dan mengikuti langkah- langkah atau arahan pada modul ini
diharapkan Ananda dapat :
1. Kritis dalam menjelaskan proses kimia dalam menjelaskan proses kimia dalam
kehidupan sehari-hari dengan tepat setelah melakukan diskusi dan tanya jawab
2. Secara mandiri mampu menyimpulkan pengertian kimia hijau degan membaca
dan menganalisis artikeldari jurnal ilmiah
3. Secara kreatif dapat menjelaskan proses kimia yang digunakan dalam upaya
pelestarian lingkungan
4. Secara mandiri mampu menyimpulkan peranan kimia hijau dalam upaya
pelestarian lingkungan.
B. Uraian Materi
Pengertian secara umum green chemistry adalah suatu metode baru untuk
mengurangi bahaya bahan kimia, disamping memproduksi produk dengan cara yang
lebih efisien dan lebih hemat (Kenneth & James,2004). Menurut Anastas dan Tracy C
(1996), green chemistry adalah penggunaan teknik dan metode secara kimia untuk
mengurangi atau mengeliminasi penggunaan bahan dasar, produk, produk samping,
pelarut, pereaksi yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan masalah lingkungan.
Tujuan green chemistry adalah untuk mencegah atau mengurangi masalah
lingkungan. Menurut Rashmi Sanghi (2003), green chemistry merupakan bagian yang
esensial dalam program yang komprehensif untuk melindungi kesehatan manusia dan
lingkungan. Secara umum green chemistry berhubungan dengan hal- hal untuk
meminimalkan buangan pada sumbernya, pemakaian katalisator dalam reaksi,
penggunaan pereaksi (reagents) yang tidak berbahaya, penggunaan bahan dasar yang
dapat diperbaharui, peningkatan efisiensi ekonomi, pelarut yang ramah lingkungan
serta dapat didaur ulang. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat dikatakan
bahwa green chemistry adalah proses kimia atau teknologi yang dapat memperbaiki
lingkungan dan kualitas hidup.
Istilah kimia digunakan dalam “green chemistry” dimaksudkan karena
melibatkan struktur dan perubahan suatu materi. Perubahan tersebut melibatkan
energi sebagai sumbernya. Oleh karena itu, konsep green chemistry ini juga berkaitan
erat dengan energi dan penggunaannya, baik secara langsung maupun tidak langsung
seperti penggunaan suatu material dalam hal pembuatan, penyimpanan dan proses
penyalurannya.
Upaya memperbaiki lingkungan dan memecahkan masalah lingkungan yang
ditawarkan dalam green chemistry sangat bervariasi terutama pada tahap
perencanaan. Hal ini disebabkan karena jenis bahan kimia dan jenis transformasinya
juga bervariasi. Akan tetapi, pemecahan masalah tersebut dapat dikelompokkan
dalam dua komponen yaitu pemecahan masalah yang berkaitan dengan bahan mentah
(feedstock) dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan kondisi reaksi. Misalnya
dalam rancangan sintesisnya, tidak melihat pada molekul akhir yang dihasilkan, akan
tetapi pada jalur (pathway) sintesis yang digunakan untuk menghasilkan molekul
akhir tersebut. Dengan memodifikasi jalur sintesisnya, maka akan didapatkan produk
akhir yang sama dengan cara yang konvensional, namun toksisitas bahan dasar,
produk maupun buangannya dapat dikurangi.
Menurut Anastas & Warner hal yang penting dalam green chemistry adalah :
1) Mencegah terjadinya limbah di tempat pertama
2) Menggunakan pereaksi dan pelarut yang aman
3) Melakukan perobahan reaksi secara selektif dan efisien
4) Menghindari produk dan reaksi kimia yang tidak perlu
Secara sederhana Kimia hijau (Green Chemistry) merupakan pendekatan untuk
mengatasi masalah lingkungan yang menganjurkan desin produk dan proses kimia
yang melibatkan reaksi kimia. Sebagian besar dari kalian akan berfikir bahwa proses
kimia itu menghasilkan hal-hal seperti suara ledakan yang cukup keras, gumpalan
asap, nyala api, aroma yang menyengat, atau bahkan zat-zat yang beracun sehingga
poses kimia cenderung dianggap berbahaya dan dihindari. Mari kita simak terlebih
dahulu contoh-contoh proses kimia beserta reaksi kimia yang ada di sekitar kita.
CONTOH 1
CONTOH 2
CONTOH 3
CONTOH 4
CONTOH 5
Tape dibuat dari bahan yang mengandung glukosa seperti ketan, beras atau ubi kayu
Dengan bantuan ragi atau mikroorganisme pada kondisi tanpa oksigen, maka
glukosa pada ubi kayu diuraikan menjadi etanol (alkohol).
Hal Penting dalam persamaan reaksi
Pereaktan adalah zat sebelum panah termasuk reaksi yang memerlukan atau
membutuhkan
Produk adalah zat setelah panah termasuk reaksi yang menghasilkan atau
melepaskan.
Ternyata proses kimia tidak selamanya menakutkan kita. Terdapat proses kimia yang
baik, bermanfaat, dan aman bagi lingkungan. Proseskimia ini akan menjaga bumi kita
tetap lestari, aman, dan sejahtera, demikian pula lingkungan akan tetap terjaga. Proses
kimia ini dikenal sebagai reaksi Kimia Hijau. Prinsip kimia hijau pertama kali
dicetuskan oleh Paul Anastas pada tahun 1988 sebagai Father of Green Chemistry
bersama John Warner. Untuk lebih memahami kimia hijau kalian dapat jelajahi
Kegiatan 1
Kimia hijau adalah pendekatan kimia yang bertujuan memaksimalkan efisiensi dan
meminimalkan pengaruh bahaya bagi Kesehatan manusia dan lingkungan. Memang tidak ada
reaksi kimia yang hijau sempurna, namun keseluruhan efek negatif baik pada penelitian
kimia maupun industri kimia dapat dikurangi melalui implementasi 12 prinsip kimia hijau.
12 Prinsip Kimia Hijau dan Penjelasannya Paul Anastas dan John C. Warner kemudian
menulis buku Green Chemistry: Theory and Practice yang terbit di tahun 1998. Di buku ini,
untuk pertama kali, Anastas dan Warner memperkenalkan 12 Prinsip Kimia Hijau. Buku ini
pun memperbesar pengaruh gerakan kimia hijau di dunia. Berikut daftar 12 prinsip Kimia
Hijau yang dicetuskan Anastas dan Warner beserta penjelasannya:
1. Mencegah Limbah
Seperti pepatah mencegah lebih baik daripada mengobati, prinsip ini menekankan
perencanaan yang matang guna mencegah terbentuknya limbah beracun sebelum mulai
produksi. Pencegahan terbentuknya limbah beracun akan lebih baik daripada
menangani dan membersihkannya.
2. Memaksimalkan nilai ekonomi suatu atom
Prinsip ini mendorong efisiensi penggunaan atom dalam menggabungkan bahan-
bahan kimia dalam proses sintesis. Tujuannya adalah mengurangi limbah hingga level
molekul dengan memaksimalkan jumlah atom dari semua pereaksi dalam proses
produksi.
3. Sintesis kimia yang bahayanya sedikit
Sebagaimana yang pertama, prinsip ini menyokong penggunaan bahan kimia yang
tidak/kurang berbahaya, sejak awal produksi. Diharapkan sintesis bahan kimia tidak
berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
4. Mendesain proses yang melibatkan bahan kimia aman Tidak semua bahan kimia aman
bisa digunakan untuk berbagai produk dan tujuannya. Oleh karena itu, jika suatu
produk memang perlu menggunakan bahan yang memiliki sifat beracun, diharapkan
bisa dikurangi selagi tetap menjaga keefisienannya.
5. Menggunakan pelarut dan kondisi reaksi yang lebih aman Selain bahan-bahan dasar
dan bahan-bahan pendukung, zat kimia pelarut yang digunakan juga harus aman dan
tidak berbahaya. Hal ini agar proses produksi tidak menghasilkan banyak limbah
berbahaya.
6. Mendesain efisiensi energi Prinsip ini menekankan keberlanjutan dari produksi
sehingga dalam perkembangannya energi yang digunakan atau dikeluarkan harus
lebih efisien. Maka itu, reaksi kimia yang dipilih adalah terkecil energinya.
7. Menggunakan bahan baku terbarukan Prinsip ini menekankan penggunaan bahan dasar
yang sifatnya tidak susah diproduksi/dicari atau langka. Prinsip ini juga
mengedepankan pemakaian bahan produksi yang dapat diperbarui supaya
meminimalisir risiko kerusakan lingkungan.
8. Mengurangi bahan turunan kimia Prinsip ini berkaitan lagi dengan efisiensi
penggunaan energi, bahan dasar, maupun bahan-bahan kimi pendukung dalam
produksi. Tujuannya mencegah limbah berlebih dan berbahaya.
9. Menggunakan katalis untuk efektivitas Katalis adalah zat yang mempercepat atau
memperlambat reaksi kimia. Katalis digunakan untuk bisa meminimalkan energi dan
meningkatkan efisiensi.
10. Mendesain bahan kimia dan produk yang terdegradasi setelah dipakai Prinsip ini
didasari harapan bahwa produk-produk berbahan kimia dirancang untuk bisa mudah
terdegradasi menjadi limbah yang tidak berbahaya. Dengan begitu, limbah mudah
terurai secara alami.
11. Menganalisis secara langsung untuk mencegah polusi Prinsip ini menegaskan
pentingnya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dilakukan secara
langsung dan konprehensif. Tujuannya untuk bisa merancang sistem produksi yang
minim bahkan tanpa polusi atau limbah.
12. Mencegah potensi kecelakaan Bahan kimia yang digunakan harus aman dengan risiko
kecelakaan minim. Jadi, selain harus aman dari dampaknya ke lingkungan, bahan
kimia yang pilih juga tidak memiliki risiko kecelakaan besar saat digunakan dalam
produksi.
Contoh Penerapan Kimia Hijau dalam Kehidupan Sehari-Hari Berikut adalah contoh
penerapan konsep Kimia Hijau dalam kehidupan sehari-hari.
1. Dalam hubungannya dengan keamanan pangan, konsep kimia hijau diterapkan dengan
konsep pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) untuk mengurangi dampak
buruk penggunaan zat-zat kimia untuk lingkungan pertanian.
2. Menggunakan energi alternatif sebagai pengganti sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui, seperti etanol, biogas, biodiesel, biofuel, dan lainnya.
3. Menerapkan 3R dalam penggunaan energi, yaitu reuse (menggunakan kembali), recycle
(daur ulang), dan reduce (mengurangi).
4. Penggunaan cat ramah lingkungan dan tidak mengandung VOC (zat yang mudah
menguap, sehingga dapat bersifat berbahaya bagi kesehatan). Misalnya, cat yang
berbasis
5.Zat pendingin yang ada di lemari es maupun di AC adalah freon/ CFC , freon adal zat
yang dapat menipiskan lapisan ozon, oleh karena itu Penggunaafreon/
klorofluorokarbon (CFC) diganti dengan hidroklorofluorokarbon (HCFC) dan
hidrofluorokarbon (HFC) yang lebih aman
6. Zat aditif yang biasanya ditambahkan dalam bensin untuk menaikkan angka oktan
adalah TEL, tetra etil lead (TEL) ini dapat menyebabkan kerusakan pada otak dan saraf
dan juga menimbulkan pencemaran udara, oleh karena itu penggunaan TEL diganti
dengan Metil tersier butyl eter (MTBE)
DIGANTI
TEL MTBE
Hubungan prinsip kimia hijau terhadap fakta dan solusi dalam mendukung upaya
pelestarian lingkungan
Sikap terhadap semua perilaku yang bertentangan dengan prinsip kimia hijau adalah kita
harus berusaha untuk mengurangi perilaku yang bertentangan dengan prinsip kimia hijau
agar kehidupan di bumi menjadi lebih baik.
Penerapan kimia hijau dalam pembangunan berkelanjutan pada
tahun 2030
Kimia Hijau membantu mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang luas,
termasuk mengurangi emisi gas rumah kaca, mengurangi polusi lingkungan, meningkatkan
ketahanan pangan, dan melindungi keanekaragaman hayati
C. RANGKUMAN
1. Kimia hijau adalah pendekatan kimia yang bertujuan memaksimalkan efisiensi dan
meminimalkan pengaruh bahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
2. Kimia hijau atau kimia berkelanjutan memiliki peran penting dalam mewujudkan
lingkungan agar tetap terjaga dan terhindar dari pemanasan global, bencana alam,
serta terhindar dari paparan bahan kimia berbahaya.
3. Memang tidak ada reaksi kimia yang hijau sempurna namum keseluruhan efek
negatif baik pada penelitian kimia maupun industri kimia dapat dikurangi melalui
implementasi 12 pronsip kimi hijau yaitu:
1) Mencegah limbah
2) Memaksimalkan nilai ekonomi suatu atom
3) Sintesis kimia yang berbahaya sedikit
4) Mendesain proses yang melibatkan bahan kimia yang aman
5) Menggunakan pelarut dan kondisi reaksi yang lebih aman
6) Mendesain efisiensi energi
7) Menggunakan bahan baku terbarukan
8) Mengurangi bahan turunan kimia
9) Menggunakan katalis
10) Mendesain bahan kimia dan produk yang terdegradasi setelah digunakan
11) Menganalisis secara langsung untuk mencegah polusi
12) Mencegah potensi kecelakaan
D. PENUGASAN MANDIRI
Baca dan analisis artikel berikut lalu jawablah pertanyaan yang ada di bagian
bawah artikel ini!
Dirgha Raj Joshi and Nisha Adhikari. 2019. Green Chemistry : Beginning,
Recent Progress, and Future Challenges. Word Journal of Pharmacy and
Pharmaceutical Sciences. Volume 8, Issue 7, 280-293.
Green Chemistry atau kimia hijau berhubungan dengan bagaimana mendesain
produk kimia dan prosesnya untuk mengurangi atau menghilangkan penggunaan
bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi manusia, hewan, dan lingkungan tempat
kita tinggal. Bahaya di sini bisa berupa ledakan isik, sifat mudah terbakar,
toksikologi-mutagenik, karsinogenik, termasuk perubahan iklim global, penipisan
lapisan ozon, pencemaran lingkungan lainnya, dan paparan kimia. Efek zat
berbahaya terhadap lingkungan, air, udara, makanan, pertanian, perubahan iklim,
dan banyak lagi bahaya di setiap sudut lingkungan membuat kita semakin waspada
untuk lebih fokus dan mempraktikkan konsep yang lebih hijau.
Dalam konsep kimia untuk pengembangan berkelanjutan, kita harus selalu
memikirkan pilihan yang lebih aman dan lebih baik pada pilihan bahan maupun
E. LATIHAN SOAL
1. Simpulkan pengertian kimia hijau dengan kritis dan kreatif.
2. Tuliskan 3 proses kimia yang terjadi pada lingkungan ?
3. Tuliskan persamaan reaksi kimia pada setiap proses kimia yang terjadi ?
4. Bagaimana mengkaitkan proses kimia yang terjadi dengan upaya pelestarian
lingkungan ?
5. Simpulkan apakah pentingnya kimia hijau dengan kritis dan kreatif.
Jawaban
1.
Kimia hijau adalah kimia yang mengurangi penggunaan bahan kimia
berbahaya pada desain produk.
Kimia hijau adalah kimia yang mengurangi penggunaan bahan kimia
berbahaya pada proses pembuatan produk.
Kimia hijau adalah kimia yang tidak merusak ozon.
Kimia hijau adalah kimia yang tidak menimbulkan pemanasan global.
Kimia hijau adalah kimia yang tidak menimbulkan paparan bahan
kimia.
Kimia hijau adalah kimia yang mengarahkan semua kegiatan pada
pelestarian lingkungan.
Kimia hijau adalah kimia yang mengarahkan semua kegiatan yang
tidak merusak lingkungan.
Kimia hijau adalah kimia yang membuat lingkungan rumah aman.
Kimia hijau adalah kimia yang mengurangi paparan bahan kimia.
Kimia hijau adalah kimia yang mengarahkan penghematan bahan
bakar fosil.
Kimia hijau adalah kimia yang mengarahkan penggunaan sumber
energi yang ramah lingkungan.
Kimia hijau adalah kimia yang mengurangi limbah.
F. PENILAIAN DIRI
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab!
JAWABAN
NO PERTANYAAN
YA TIDAK
1 Saya dapat memberi nama senyawa anorganik
2 Saya dapat memberi nama senyawa organik
3 Saya dapat menuliskan rumus senyawa anorganik
4 Saya dapat menuliskan rumus senyawa organik
Catatan :
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada
bagian yang masih "Tidak". Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke
pembelajaran berikutnya.
G. EVALUASI
1. Berikut ini merupakan wujud kontribusi terhadap prinsip kimia hijau :
i. Menggunakan bahan kimia secukupnya
ii. Membuang bahan kimia pada tempatnya
iii.Menyimpan bahan kimia dengan cara yang benar
iv. Mengganti bahan kimia berbahaya dengan bahan alam yang lebih
ramah lingkungan
v. Menggunakan kembali bahan plastik
Pernyataan yang benar mengenai prinsip kimia hijau terdapat pada
nomor…..
A. i dan ii
B. ii dan iii
C. iii dan iv
D. iv dan v
E. semua benar
2. Siapakah tokoh yang mengembangkan prinsip kimia hijau adalah ?
A. Paul Anastas dan Herry
B. John C Warner dan Augusto
C. Paul Anastas dan John C. Warner
D. John C. Warner dan Herry
E. Augusto dan Herry
3. Prinsip kimia hijau dikemukakan pada tahun…….
A. 1999
B. 2000
C. 1998
D. 1997
E. 2001
4. Salah satu pokok bahasan yang terdapat pada prinsip kimia hijau yaitu……
ii. v.
iii.
C. iii
D. iv
E. v
8. Senyawa yang digunakan sebagai biosida ramah lingkungan yang dibuat
oleh Albright dan Wilson adalah……..
A. 2,3-dinatrium-2-pentil-3-isotyiazolin-3-ol
B. 3,4-dibromo-2-heksil-4-isotyiazolin-3-ol
C. 2,5-difluoro-2-nonil-4-isotyiazolin-2-ol
D. 4,5-dikloro-2-oktil-4-isotyiazolin-3-on
E. 2,3-dikloro-2-oktil-4-isotyiazolin-2-on
9. Senyawa yang banyak dimanfaatkan sebagai pelarut dalam industri
oleh karena memiliki kandungan racun yang rendah adalah…….
A. Natrium klorida
B. Hidrogen peroksida
C. hidrogen sulfida
D. Kalsium oksida
E. Super kritikal karbon dioksida
10. Bahan baku yang dapat menggantikan bensin sebagai bahan bakar
kendaraan adalah…..
A. Biomassa
B. Minyak jagung
C. Etanol dan biodiesel
D. Distilasi plastik
E. n-butanol
11. Gerakan kimia hijau dilatarbelakangi oleh….
A. Terancamnya kelestarian bumi karena pencemaran yang diakibatkan oleh
bencana alam
B. Mencairnya es kutub akibat adanya pemanasan global yang semakin meningkat
C. Banyaknya produk bahan kimia yang tidak berguna dan memboroskan sumber
daya alam
D. Pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh proses sintesis dan penanganan
produk kimia tidak tepat
E. Semakin besarnya desakan dari pencinta lingkungan untuk melakukan gerakan
penyelamatan bumi
12. Penyebab utama terjadinya lubang ozon distratosfer adalah adanya gas perusak
ozon(GPO), gas yang mempunyai daya perusak ozon paling besar adalah..
A. Uap air (H2O)
B. Nitrogen (N2)
C. Oksigen (O2)
D. Karbon Dioksida (CO2)
E. Freon (CFC)
13. Sungai metro merupakan salah satu sungai yg melewati kota malang. sungai
ini selain digunakan untuk sumber air PDAM juga dipakai masyarakat untuk
kegiatan sehari-hari spt mencuci, mandi bahkan sering dijadikan sebagai
tempat pembuangan sampah. akibatnya, sungai ini semakin tercemar.
SMA NEGERI MOJOAGUNG
19
Modul Kimia Kelas X Semester 2
14. Reaksi kimia yang tidak sesuai dengan prinsip kimia hijau yaitu reaksi
pembakaran, sebagai berikut;
3CxHy (g) + (3/2 x + ¾ y) O2 (g) x CO2 (g) + 3/2 y H2O (l) + x CO (g) + x C (s)
Ketidaksesuaian dengan prinsip kimia hijau disebabkan karena?
A. Reaksi pembakaran membutuhkan gas O2 dari udara sehingga Oksigen akan
meningkat
B. Gas CO2 yang dihasilkan merupakan gas Rumah kaca yang dapat
mengakibatkan pemanasan suhu bumi
C. Gas CO2 hasil pembakaran dapat bermanfaat dalam proses fotosintesis
sehingga sangat penting bagi kehidupan
D. Gas CO yang dihasilkan dapat mengganggu Kesehatan terutama Paru-paru
E. Arang (C) Hasil dari Pembakaran Mengakibatkan kabut SMOG yang dapat
menghalangi penglihatan
(Soal menggunakan pilihan ganda kompleks jadi ada 3 jawaban yang
benar)
15. Bioplastik dari pati singkong adalah upaya untuk menerapkan prinsip kimia
hijau yang ke 10 yaitu mendesain bahan kimia dan produk yang terdegradasi
setelah digunakan
(Soal menggunakan pernyataan Salah atau Benar)