Anda di halaman 1dari 21

Modul Kimia Kelas X Semester 2

PETA KONSEP

SMA NEGERI MOJOAGUNG 1


Modul Kimia Kelas X Semester 2

PENDAHULUAN

A. Identitas Modul
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : X MIPA
Alokasi Waktu : 14 Jam Pelajaran
Judul Modul : Kimia Kelas X Semester Genap

B. Kompetensi Dasar
3.10. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian dan pentingnya kimia hijau
melalui berbagai reaksi kimia yang terjadi di lingkungan sekitar.
3.11 Menganalisis konsep pemanfaatan struktur atom dalam skala nano yang bisa
diaplikasikan dalam pembuatan nanoteknologi seperti polimer ataupun molekul.

C. Deskripsi Singkat Materi


Halo Pelajar Pancasila tahukah Kalian bahwa aktivitas yang kita lakukan dan
lingkungan di sekitar kita selalu terkait dengan proses kimia yang melibatkan reaksi
kimia. Coba diskusikan dalam kelompok adakah proses kimia di sekitar Kalian? Kalian
boleh mencarinya melalui berbagai sumber lalu tulis proses yang ditemukan pada
buku catatan Kalian. Sebagian besar dari Kalian akan berpikir bahwa proses kimia itu
menghasilkan hal-hal misalnya suara ledakan yang keras, gumpalan asap, nyala api,
aroma yang menyengat, atau bahkan zat-zat yang beracun sehingga proses kimia
cenderung dianggap berbahaya dan dihindari. Mari kita lihat lebih dahulu contoh
contoh proses kimia beserta reaksi kimia yang ada di sekitar kita.

D. Petunjuk Penggunaan Modul


Untuk menggunakan modul ini Ananda diminta mengikuti
langkah-langkah berikut:
1. Bacalah peta konsep dan pahami keterkaitan antar materi Kimia Hijau, Nanoteknologi
dan Stoikiometri.
2. Berikan respon pada kegiatan mengamati gambar, kemudian pahami materi
pembelajaran dan contoh soal.
3. Pelajari dan pahami tujuan yang tercantum dalam setiap kegiatan pembelajaran
4. Perdalam pemahamanmu tentang materi Kimia Hijau, Nanoteknologi dan
Stoikiometri dengan membuat ringkasan seperti pada bagian rangkuman, baru
kemudian mengerjakan latihan soal.
5. Kerjakan kegiatan yang terdapat pada Penugasan Mandiri dengan penuh
kejujuran dan tanggung jawab untuk penguatan pemahaman terhadap materi
yang telah dipelajari.
6. Akhiri kegiatan dengan mengisi penilaian diri dengan jujur dan ulangi lagi pada
bagian yang masih belum sepenuhnya dimengerti.
7. Kerjakan soal evaluasi di akhir modul.

E. Materi Pembelajaran
Modul ini terbagi menjadi 7 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat
uraian materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.
Pertama : Reaksi Kimia, Prinsip dan Penerapan Kimia Hijau

SMA NEGERI MOJOAGUNG


2
Modul Kimia Kelas X Semester 2

Ke dua : Nanoteknologi dan Aplikasinya


Ke tiga : Tata nama senyawa
Ke empat : Persamaan Reaksi
Ke lima : Hukum-hukum Dasar Kimia
K enam : Konsep mol
Ke tujuh : Komposisi zat dan pereaksi pembatas

SMA NEGERI MOJOAGUNG


3
Modul Kimia Kelas X Semester 2

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
PROSES KIMIA & REAKSI KIMIA DALAM KIMIA HIJAU

A. Tujuan Pembelajaran
Materi pada Kegiatan Pembelajaran 1 ini merupakan materi
prasyarat untuk Kegiatan Pembelajaran berikutnya. Jadi setelah
membaca dan mengikuti langkah- langkah atau arahan pada modul ini
diharapkan Ananda dapat :
1. Kritis dalam menjelaskan proses kimia dalam menjelaskan proses kimia dalam
kehidupan sehari-hari dengan tepat setelah melakukan diskusi dan tanya jawab
2. Secara mandiri mampu menyimpulkan pengertian kimia hijau degan membaca
dan menganalisis artikeldari jurnal ilmiah
3. Secara kreatif dapat menjelaskan proses kimia yang digunakan dalam upaya
pelestarian lingkungan
4. Secara mandiri mampu menyimpulkan peranan kimia hijau dalam upaya
pelestarian lingkungan.

B. Uraian Materi

Gambar 1. Ledakan Pabrik Kimia


Sumber : Puspaningsih, R. Ayuk. Tjahjadarmawan, Elizabeth. Krisdianti,
R. Niken. (2021). Ilmu Pengetahuan Alam SMA Kelas X.

Sebuah pabrik kimia yang berada di Kota Cilegon, meledak dengan


mengeluarkan suara yang sangat keras. Kepulan asap hitam pekat, bau gas kimia
menyengat sangat mengganggu pernafasan warga yang mengeluhkan mata perih dan
susah bernafas usai suara ledakan itu. Akibatnya, warga yang lokasinya berada tidak
jauh dari pabrik kimia tersebut harus mengungsi.
Diduga bahan kimia yang bocor adalah formalin dengan rumus kimia CH 2O.
Menurut www.pom.go.id, pada umumnya larutan formalin 37% dalam air digunakan
sebagai bahan baku pada industri panel kayu, seperti kayu lapis, papan partikel, papan
serat berkerapatan sedang, perlengkapan rumah tangga, dan lem emulsi yang dapat
digunakan secara luas di berbagai industri.
Coba kalian bayangkan jika ledakan seperti itu sering terjadi, bagaimana nasib
bumi dan makhluk hidup yang ada di dalamnya? Bagaimana keadaan masyarakat dan

SMA NEGERI MOJOAGUNG


4
Modul Kimia Kelas X Semester 2

lingkungan yang ada di dalamnya? Bagaimana keadaan masyarakat dan lingkungan


(air, tanah, udara, tanaman dan hewan) yang ada di sekitarnya?Masadepan bumi
ditentukan dari sekarang. Badan dunia PBB mencanangkan salah satu program
pembangunan berkelanjutan hingga tahun 2030 yaitu bagaimana lingkungan tetap
aman dan lestari. Sebagai bagian dari masyarakat global kalian bisa berkontribusi
menjaga bumi tetap lestari dimulai dai rumah. Apa dan bagaimana?
Pada BAB ini kalian akan mengenal lebih jauh tentang kimia hijau atau Green
Chemistry. Untuk selanjutnya istilah yang digunakan pada BAB ini adalah Kimia Hijau.
Apa Latar Belakang Kimia Hijau?
Dalam praktiknya, kimia hijau (green chemistry) merupakan penggunaan teknik dan
metode yang bertujuan mengeliminasi penggunaan bahan dasar, produk, produk
samping, pelarut, dan pereaksi kimia yang berbahaya bagi kelestarian lingkungan dan
kesehatan manusia. Dilansir dari laman Unesa, kemunculan konsep kimia hijau
berawal dari keinginan menopang serta mendorong pembangunan industri yang
berkelanjutan. Harapannya industri tetap berjalan dengan memenuhi banyak
kebutuhan manusia, tapi dampak merusaknya bisa ditekan seminimal mungkin.
Syarat pembangunan berkelanjutan adalah memenuhi kebutuhan manusia generasi
sekarang, tapi tidak melenyapkan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Adanya industri ramah lingkungan dengan demikian sangat
penting untuk masa depan umat manusia.

Baca selengkapnya di artikel "Apa Latar Belakang Gerakan Kimia


Hijau?", https://tirto.id/gwNB
Pengertian Kimia Hijau
Di tengah perkembangan industri dan teknologi manusia yang semakin pesat,
kepedulian terhadap kesehatan dan kelestarian lingkungan juga digaungkan. Sebab,
tak jarang perkembangan industri yang cepat malah mengorbankan kelestarian
lingkungan dan kesehatan manusia. Karena itu, untuk mengantisipasi dampak
kemajuan industri, terutama yang menggunakan bahan kimia berbahaya, muncul
konsep kimia hijau. Gerakan kimia hijau (green chemistry) dimunculkan untuk
mendorong penerapan prinsip ramah lingkungan dalam penggunaan bahan kimia.
Kimia hijau mencakup konsep dan pendekatan efektif untuk mencegah pencemaran
lingkungan di bumi. Konsep ini lahir dari kesadaran bahwa penggunaan bahan kimia
secara serampangan bakal merusak lingkungan alam sekaligus membahayakan
makhluk hidup penghuni bumi Syarat pembangunan berkelanjutan adalah
memenuhi kebutuhan manusia generasi sekarang, tapi tidak melenyapkan
kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Adanya
industri ramah lingkungan dengan demikian sangat penting untuk masa depan umat
manusia.

Pengertian secara umum green chemistry adalah suatu metode baru untuk
mengurangi bahaya bahan kimia, disamping memproduksi produk dengan cara yang
lebih efisien dan lebih hemat (Kenneth & James,2004). Menurut Anastas dan Tracy C
(1996), green chemistry adalah penggunaan teknik dan metode secara kimia untuk
mengurangi atau mengeliminasi penggunaan bahan dasar, produk, produk samping,

SMA NEGERI MOJOAGUNG


5
Modul Kimia Kelas X Semester 2

pelarut, pereaksi yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan masalah lingkungan.
Tujuan green chemistry adalah untuk mencegah atau mengurangi masalah
lingkungan. Menurut Rashmi Sanghi (2003), green chemistry merupakan bagian yang
esensial dalam program yang komprehensif untuk melindungi kesehatan manusia dan
lingkungan. Secara umum green chemistry berhubungan dengan hal- hal untuk
meminimalkan buangan pada sumbernya, pemakaian katalisator dalam reaksi,
penggunaan pereaksi (reagents) yang tidak berbahaya, penggunaan bahan dasar yang
dapat diperbaharui, peningkatan efisiensi ekonomi, pelarut yang ramah lingkungan
serta dapat didaur ulang. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat dikatakan
bahwa green chemistry adalah proses kimia atau teknologi yang dapat memperbaiki
lingkungan dan kualitas hidup.
Istilah kimia digunakan dalam “green chemistry” dimaksudkan karena
melibatkan struktur dan perubahan suatu materi. Perubahan tersebut melibatkan
energi sebagai sumbernya. Oleh karena itu, konsep green chemistry ini juga berkaitan
erat dengan energi dan penggunaannya, baik secara langsung maupun tidak langsung
seperti penggunaan suatu material dalam hal pembuatan, penyimpanan dan proses
penyalurannya.
Upaya memperbaiki lingkungan dan memecahkan masalah lingkungan yang
ditawarkan dalam green chemistry sangat bervariasi terutama pada tahap
perencanaan. Hal ini disebabkan karena jenis bahan kimia dan jenis transformasinya
juga bervariasi. Akan tetapi, pemecahan masalah tersebut dapat dikelompokkan
dalam dua komponen yaitu pemecahan masalah yang berkaitan dengan bahan mentah
(feedstock) dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan kondisi reaksi. Misalnya
dalam rancangan sintesisnya, tidak melihat pada molekul akhir yang dihasilkan, akan
tetapi pada jalur (pathway) sintesis yang digunakan untuk menghasilkan molekul
akhir tersebut. Dengan memodifikasi jalur sintesisnya, maka akan didapatkan produk
akhir yang sama dengan cara yang konvensional, namun toksisitas bahan dasar,
produk maupun buangannya dapat dikurangi.

Menurut Anastas & Warner hal yang penting dalam green chemistry adalah :
1) Mencegah terjadinya limbah di tempat pertama
2) Menggunakan pereaksi dan pelarut yang aman
3) Melakukan perobahan reaksi secara selektif dan efisien
4) Menghindari produk dan reaksi kimia yang tidak perlu
Secara sederhana Kimia hijau (Green Chemistry) merupakan pendekatan untuk
mengatasi masalah lingkungan yang menganjurkan desin produk dan proses kimia
yang melibatkan reaksi kimia. Sebagian besar dari kalian akan berfikir bahwa proses
kimia itu menghasilkan hal-hal seperti suara ledakan yang cukup keras, gumpalan
asap, nyala api, aroma yang menyengat, atau bahkan zat-zat yang beracun sehingga
poses kimia cenderung dianggap berbahaya dan dihindari. Mari kita simak terlebih
dahulu contoh-contoh proses kimia beserta reaksi kimia yang ada di sekitar kita.

CONTOH 1

Proses kimia : Fotosintesis


Persamaan reaksi kimia : 6 CO2 (g) + 6 H2O (l)  C6H12O6 (s) + 6 O2 (g)

SMA NEGERI MOJOAGUNG


6
Modul Kimia Kelas X Semester 2

Penjelasan reaksi kimia :


1) Reaksi fotosintesis yang dibantu sinar uv memerlukan gas CO 2. Gas ini dikenal
sebagai gas rumah kaca yang menyebabkan peningkatan suhu bumi. Dengan
adanya fotosintesis akan mengurangi jumlah gas CO 2 sehingga turut mengurangi
pemanasan global.
2) Produk dari reaksi fotosintesis adalah gula glukosa (C6H12O6) dan gas Oksigen (O2).
Glukosa sebagai sumber energi bagi tanaman untuk bertumbuh sedangkan gas
Oksigen yang dihasilkan bermanfaat untuk kehidupan manusia dan hewan.

CONTOH 2

Proses kimia : Pembakaran tidak sempurna


Persamaan reaksi kimia :
3CxHy (g) + (3/2 x + ¾ y) O2 (g)  x CO2 (g) + 3/2 y H2O (l) + x CO (g) + x C (s)
Penjelasan reaksi kimia :
Proses pembakaran sampah dilakukan di ruang terbuka artinya jumlah udara yang
digunakan untuk membakar sampah terbatas. Salah satu komponen udara adalah gas
oksigen (O2). Jika jumlah udara terbatas maka jumlah gas O 2 juga berkurang akibatnya
pembakaran ini menghasilkan gas karbon monoksida (CO) dan padatan arang karbon
(C) yang mencemari udara sekitar.

CONTOH 3

Proses kimia : Perkaratan besi


Persamaan reaksi kimia : 4 Fe (s) + 3 O2 (g) + 2x H2O (l)  2 Fe2O3 . x H2O (s)
Penjelasan reaksi kimia :
Jika benda yang terbuat dari besi (Fe) bereaksi dengan udara maka lama-kelamaan
akan terjadi perkaratan (Fe2O3.x H2O) sehingga benda akan rusak. Mengapa? Karena
udara mengandung gas oksigen (O2) dan uap air (H2O). Perkaratan ini ditandai dengan
munculnya lapisan tipis berwarna merah kecoklatan pada permukaan benda.

CONTOH 4

Proses kimia : Pemanggangan roti


Persamaan reaksi kimia : 2 NaHCO3 (s)  Na2CO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)

Penjelasan reaksi kimia :


Soda kue atau NaHCO3 jika dipanaskan akan menghasilkan gas CO2. Gas ini memberi
tekanan pada dinding adonan roti sehingga membentuk rongga-rongga. Keadaan ini
membuat roti mengembang dan menjadi lebih empuk.

CONTOH 5

Proses kimia : Fermentasi /pembuatan Tape


Persamaan reaksi kimia : C6H12O6 (s)  C2H5OH(S) + CO2 (g)+ Kalor

Penjelasan reaksi kimia :

SMA NEGERI MOJOAGUNG


7
Modul Kimia Kelas X Semester 2

 Tape dibuat dari bahan yang mengandung glukosa seperti ketan, beras atau ubi kayu
 Dengan bantuan ragi atau mikroorganisme pada kondisi tanpa oksigen, maka
glukosa pada ubi kayu diuraikan menjadi etanol (alkohol).
Hal Penting dalam persamaan reaksi
 Pereaktan adalah zat sebelum panah termasuk reaksi yang memerlukan atau
membutuhkan
 Produk adalah zat setelah panah termasuk reaksi yang menghasilkan atau
melepaskan.

Ternyata proses kimia tidak selamanya menakutkan kita. Terdapat proses kimia yang
baik, bermanfaat, dan aman bagi lingkungan. Proseskimia ini akan menjaga bumi kita
tetap lestari, aman, dan sejahtera, demikian pula lingkungan akan tetap terjaga. Proses
kimia ini dikenal sebagai reaksi Kimia Hijau. Prinsip kimia hijau pertama kali
dicetuskan oleh Paul Anastas pada tahun 1988 sebagai Father of Green Chemistry
bersama John Warner. Untuk lebih memahami kimia hijau kalian dapat jelajahi
Kegiatan 1

Pentingnya Kimia Hijau


Kimia hijau atau Kimia berkelanjutan memiliki peran penting dalam
mewujudkan lingkungan agar tetap terjaga dan terhindar dari pemanasan global,
bencana alam, dan terhindar dari paparan bahan kimia berbahaya. Dalam konsep
kimia hijau atau kimia berkelanjutan, kita harus selalu memikirkan pilihan yang lebih
aman dan lebih baik pada pilihan bahan kimia maupun proses kimia. Sebagai
misalnya, mengganti bahan kimia maupun proses kimia. Sebagai misalnya,
menggantikan gas pendingin CFC yang sifatnya dapat merusak lapisan ozon dengan
gas yang lebih aman yaitu gas HCIFC dan gas HFC.
Mengurangi penggunaan bahan bakar bensin yang merupakan sumber polusi
dengan bahan bakar pengganti bensin yang ramah lingkungan seperti;
 Biomass Methane (diperoleh dari fermentasi biomassa pada pengolahan limbah
makanan, lumpur limbah, sampah).
 Compressed Natural Gas (CNG) (Gas ini dibentuk darI metana yang disimpan
dengan tekanan sangat tinggi).
 Ethanol (campuran ethanol 10% dengan bensin 90%atau E10)
Ethanol diperoleh dari Tanaman yang mengandung glukosa difermentasi dengan
ragi misalnya Tebu, singkong, jagung, beras ketan, dsb
 Biodiesel yang terbuat dari Lemak atau minyak tanaman berbiji
Daftar tanaman yang dapat dibuat biodesel:
 1. Biji kapuk atau bibit pohon kapuk,
 2. Kacang kacangan,
 3. Biji Nyamplung,
 4. Buah kemiri,
 5. Bibit jarak pagar.
SMA NEGERI MOJOAGUNG
8
Modul Kimia Kelas X Semester 2

Pentingnya Kimia Hijau


Kimia Hijau bukan hanya terkait dengan penggunaan dan produksi bahan kimia yang
aman saja. Prinsip kimia hijau dapat kalian terapkan di rumah. Bahan kimia apa sjaa
yang digunakan di rmah? Bagaimana cara kalian menggunakannya? Bagaimana agar
penggunaan bahan kimia di umah dapat memberikan kontribusinya terhadap prinsip
kimia hijau? Menggunakan bahan kimia secukupna, membuang bahan kimia pada
tempatnya, menyimpan bahan kimia dengan cara yang benar, mengganti bahan kimia
yang berbahaa dengan bahan alam yang lebih ramah lingkungan, serta menggunakan
kembali bahan plastik merupakan wujud kontribusi kalian terhadapprinsip kimia
hijau.
Prinsip kimia hijau sangat memberikan kontribusi terhaap pelestraian lingkungan.
Dalam aktivitas selanjutnya, kalian akan merancang, mengembangkan dan
mempraktikkanprinsip yang lebih hijau untuk pelestarian lingkungan.Lakukan
Kegiatan 2 untuk mengenalprinsip kimia hijau. Analisis lebih dahulu apa dan
bagaimana prinsip kimia hijau itu dengan mencermati infografisyang disediakan pada
gambar berikut;

PRINSIP KIMIA HIJAU

Kimia hijau adalah pendekatan kimia yang bertujuan memaksimalkan efisiensi dan
meminimalkan pengaruh bahaya bagi Kesehatan manusia dan lingkungan. Memang tidak ada
reaksi kimia yang hijau sempurna, namun keseluruhan efek negatif baik pada penelitian
kimia maupun industri kimia dapat dikurangi melalui implementasi 12 prinsip kimia hijau.

SMA NEGERI MOJOAGUNG


9
Modul Kimia Kelas X Semester 2

12 Prinsip Kimia Hijau dan Penjelasannya Paul Anastas dan John C. Warner kemudian
menulis buku Green Chemistry: Theory and Practice yang terbit di tahun 1998. Di buku ini,
untuk pertama kali, Anastas dan Warner memperkenalkan 12 Prinsip Kimia Hijau. Buku ini
pun memperbesar pengaruh gerakan kimia hijau di dunia. Berikut daftar 12 prinsip Kimia
Hijau yang dicetuskan Anastas dan Warner beserta penjelasannya:
1. Mencegah Limbah
Seperti pepatah mencegah lebih baik daripada mengobati, prinsip ini menekankan
perencanaan yang matang guna mencegah terbentuknya limbah beracun sebelum mulai
produksi. Pencegahan terbentuknya limbah beracun akan lebih baik daripada
menangani dan membersihkannya.
2. Memaksimalkan nilai ekonomi suatu atom
Prinsip ini mendorong efisiensi penggunaan atom dalam menggabungkan bahan-
bahan kimia dalam proses sintesis. Tujuannya adalah mengurangi limbah hingga level
molekul dengan memaksimalkan jumlah atom dari semua pereaksi dalam proses
produksi.
3. Sintesis kimia yang bahayanya sedikit
Sebagaimana yang pertama, prinsip ini menyokong penggunaan bahan kimia yang
tidak/kurang berbahaya, sejak awal produksi. Diharapkan sintesis bahan kimia tidak
berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
4. Mendesain proses yang melibatkan bahan kimia aman Tidak semua bahan kimia aman
bisa digunakan untuk berbagai produk dan tujuannya. Oleh karena itu, jika suatu
produk memang perlu menggunakan bahan yang memiliki sifat beracun, diharapkan
bisa dikurangi selagi tetap menjaga keefisienannya.
5. Menggunakan pelarut dan kondisi reaksi yang lebih aman Selain bahan-bahan dasar
dan bahan-bahan pendukung, zat kimia pelarut yang digunakan juga harus aman dan
tidak berbahaya. Hal ini agar proses produksi tidak menghasilkan banyak limbah
berbahaya.
6. Mendesain efisiensi energi Prinsip ini menekankan keberlanjutan dari produksi
sehingga dalam perkembangannya energi yang digunakan atau dikeluarkan harus
lebih efisien. Maka itu, reaksi kimia yang dipilih adalah terkecil energinya.
7. Menggunakan bahan baku terbarukan Prinsip ini menekankan penggunaan bahan dasar
yang sifatnya tidak susah diproduksi/dicari atau langka. Prinsip ini juga
mengedepankan pemakaian bahan produksi yang dapat diperbarui supaya
meminimalisir risiko kerusakan lingkungan.
8. Mengurangi bahan turunan kimia Prinsip ini berkaitan lagi dengan efisiensi
penggunaan energi, bahan dasar, maupun bahan-bahan kimi pendukung dalam
produksi. Tujuannya mencegah limbah berlebih dan berbahaya.

SMA NEGERI MOJOAGUNG


10
Modul Kimia Kelas X Semester 2

9. Menggunakan katalis untuk efektivitas Katalis adalah zat yang mempercepat atau
memperlambat reaksi kimia. Katalis digunakan untuk bisa meminimalkan energi dan
meningkatkan efisiensi.
10. Mendesain bahan kimia dan produk yang terdegradasi setelah dipakai Prinsip ini
didasari harapan bahwa produk-produk berbahan kimia dirancang untuk bisa mudah
terdegradasi menjadi limbah yang tidak berbahaya. Dengan begitu, limbah mudah
terurai secara alami.
11. Menganalisis secara langsung untuk mencegah polusi Prinsip ini menegaskan
pentingnya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dilakukan secara
langsung dan konprehensif. Tujuannya untuk bisa merancang sistem produksi yang
minim bahkan tanpa polusi atau limbah.
12. Mencegah potensi kecelakaan Bahan kimia yang digunakan harus aman dengan risiko
kecelakaan minim. Jadi, selain harus aman dari dampaknya ke lingkungan, bahan
kimia yang pilih juga tidak memiliki risiko kecelakaan besar saat digunakan dalam
produksi.
Contoh Penerapan Kimia Hijau dalam Kehidupan Sehari-Hari Berikut adalah contoh
penerapan konsep Kimia Hijau dalam kehidupan sehari-hari.
1. Dalam hubungannya dengan keamanan pangan, konsep kimia hijau diterapkan dengan
konsep pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) untuk mengurangi dampak
buruk penggunaan zat-zat kimia untuk lingkungan pertanian.
2. Menggunakan energi alternatif sebagai pengganti sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui, seperti etanol, biogas, biodiesel, biofuel, dan lainnya.
3. Menerapkan 3R dalam penggunaan energi, yaitu reuse (menggunakan kembali), recycle
(daur ulang), dan reduce (mengurangi).
4. Penggunaan cat ramah lingkungan dan tidak mengandung VOC (zat yang mudah
menguap, sehingga dapat bersifat berbahaya bagi kesehatan). Misalnya, cat yang
berbasis

5.Zat pendingin yang ada di lemari es maupun di AC adalah freon/ CFC , freon adal zat
yang dapat menipiskan lapisan ozon, oleh karena itu Penggunaafreon/
klorofluorokarbon (CFC) diganti dengan hidroklorofluorokarbon (HCFC) dan
hidrofluorokarbon (HFC) yang lebih aman

6. Zat aditif yang biasanya ditambahkan dalam bensin untuk menaikkan angka oktan
adalah TEL, tetra etil lead (TEL) ini dapat menyebabkan kerusakan pada otak dan saraf
dan juga menimbulkan pencemaran udara, oleh karena itu penggunaan TEL diganti
dengan Metil tersier butyl eter (MTBE)

DIGANTI
TEL MTBE
Hubungan prinsip kimia hijau terhadap fakta dan solusi dalam mendukung upaya
pelestarian lingkungan

SMA NEGERI MOJOAGUNG


11
Modul Kimia Kelas X Semester 2

Kegiatan sehari-hari yang banyak yang bertentangan dengan prinsip kimia


hijau adalah:

 Penggunaan pupuk kimia sintetis yang berlebihan.


 Penggunaan bahan bakar minyak bumi yang mengandung banyak polusi.
 Penggunaan bahan sekali pakai dari bahan plastik yang tidak mudah terurai.
 Perilaku pembungan limbah sembarangan ke lingkungan.
 Penggunaan zat kimia berbahaya dalam makanan seperti borax untuk mengawetkan.

Sikap terhadap semua perilaku yang bertentangan dengan prinsip kimia hijau adalah kita
harus berusaha untuk mengurangi perilaku yang bertentangan dengan prinsip kimia hijau
agar kehidupan di bumi menjadi lebih baik.
Penerapan kimia hijau dalam pembangunan berkelanjutan pada
tahun 2030
Kimia Hijau membantu mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang luas,
termasuk mengurangi emisi gas rumah kaca, mengurangi polusi lingkungan, meningkatkan
ketahanan pangan, dan melindungi keanekaragaman hayati

SMA NEGERI MOJOAGUNG


12
Modul Kimia Kelas X Semester 2

Menuliskan persamaan kimia


CO2(g) + H2O (l) C6H12O6(s) + O2(g)
Cara menyetarakan reaksi Kimia
 Pereaktan: Produk:
Jumlah atom C= 1 Jumlah Atom C= 6
Jumlah atom O= 3 Jumlah Atom O=8
Jumlah atom H=2 Jumlah atom H=12
Setelah ditambah keofisien reaksi Sehingga reaksi setara dapat ditulis
6 CO2(g) + 6 H2O (l) 1 C6H12O6(s) + 3 O2(g)
Ayo berlatih
Diskusikan bersama kelompok dan tulislah persamaan reaksi kimia setara dari:
(1) N2 (g) + H2 (g)  NH3 (g)
(2) H2SO4 (aq) + NaOH (aq)  H2O (l) + Na2SO4 (aq)
(3) Cl2 (g) + O2 (g)  Cl2O7 (g)
(4) H2O2 (l)  H2O (l) + O2 (g)
(5) CaCO3 (s) + HCl  CaCl2 (aq) + H2O (l) + CO2 (g)

SMA NEGERI MOJOAGUNG


13
Modul Kimia Kelas X Semester 2

C. RANGKUMAN

1. Kimia hijau adalah pendekatan kimia yang bertujuan memaksimalkan efisiensi dan
meminimalkan pengaruh bahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

2. Kimia hijau atau kimia berkelanjutan memiliki peran penting dalam mewujudkan
lingkungan agar tetap terjaga dan terhindar dari pemanasan global, bencana alam,
serta terhindar dari paparan bahan kimia berbahaya.

3. Memang tidak ada reaksi kimia yang hijau sempurna namum keseluruhan efek
negatif baik pada penelitian kimia maupun industri kimia dapat dikurangi melalui
implementasi 12 pronsip kimi hijau yaitu:
1) Mencegah limbah
2) Memaksimalkan nilai ekonomi suatu atom
3) Sintesis kimia yang berbahaya sedikit
4) Mendesain proses yang melibatkan bahan kimia yang aman
5) Menggunakan pelarut dan kondisi reaksi yang lebih aman
6) Mendesain efisiensi energi
7) Menggunakan bahan baku terbarukan
8) Mengurangi bahan turunan kimia
9) Menggunakan katalis
10) Mendesain bahan kimia dan produk yang terdegradasi setelah digunakan
11) Menganalisis secara langsung untuk mencegah polusi
12) Mencegah potensi kecelakaan

D. PENUGASAN MANDIRI
Baca dan analisis artikel berikut lalu jawablah pertanyaan yang ada di bagian
bawah artikel ini!

Dirgha Raj Joshi and Nisha Adhikari. 2019. Green Chemistry : Beginning,
Recent Progress, and Future Challenges. Word Journal of Pharmacy and
Pharmaceutical Sciences. Volume 8, Issue 7, 280-293.
Green Chemistry atau kimia hijau berhubungan dengan bagaimana mendesain
produk kimia dan prosesnya untuk mengurangi atau menghilangkan penggunaan
bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi manusia, hewan, dan lingkungan tempat
kita tinggal. Bahaya di sini bisa berupa ledakan isik, sifat mudah terbakar,
toksikologi-mutagenik, karsinogenik, termasuk perubahan iklim global, penipisan
lapisan ozon, pencemaran lingkungan lainnya, dan paparan kimia. Efek zat
berbahaya terhadap lingkungan, air, udara, makanan, pertanian, perubahan iklim,
dan banyak lagi bahaya di setiap sudut lingkungan membuat kita semakin waspada
untuk lebih fokus dan mempraktikkan konsep yang lebih hijau.
Dalam konsep kimia untuk pengembangan berkelanjutan, kita harus selalu
memikirkan pilihan yang lebih aman dan lebih baik pada pilihan bahan maupun

SMA NEGERI MOJOAGUNG


14
Modul Kimia Kelas X Semester 2

proses kimia. Penggantian kloroluorokarbon dengan


hidrokloroluorokarbo n (HCl FC) dan hidroluorokarbon (HFC) yang lebih aman
mencegah risiko besar terkait lapisan ozon bumi tempat kita tinggal. Pengurangan
penggunaan bahan bakar fosil dan pengembangan pestisida yang lebih aman bagi
lingkungan membuat perubahan besar.
Meskipun banyak pendekatan dilakukan dari banyak sisi, namun setiap individu
perlu berpikir bahwa rumah, ruang tidur, dan dapur mereka sendiri haruslah lebih
aman dan mengurangi bahaya paparan bahan kimia di sekitar kita. Hal-hal ini
membuat kita menjadi lebih bertanggung jawab sebagai masyarakat global.
https://www.researchgate.net/publication/334163727_GREEN_CHEMISTRY_BEGIN
NING_RECENT_PROGRESS_AND_FUTURE_CHALLENGES

E. LATIHAN SOAL
1. Simpulkan pengertian kimia hijau dengan kritis dan kreatif.
2. Tuliskan 3 proses kimia yang terjadi pada lingkungan ?
3. Tuliskan persamaan reaksi kimia pada setiap proses kimia yang terjadi ?
4. Bagaimana mengkaitkan proses kimia yang terjadi dengan upaya pelestarian
lingkungan ?
5. Simpulkan apakah pentingnya kimia hijau dengan kritis dan kreatif.

Jawaban
1.
 Kimia hijau adalah kimia yang mengurangi penggunaan bahan kimia
berbahaya pada desain produk.
 Kimia hijau adalah kimia yang mengurangi penggunaan bahan kimia
berbahaya pada proses pembuatan produk.
 Kimia hijau adalah kimia yang tidak merusak ozon.
 Kimia hijau adalah kimia yang tidak menimbulkan pemanasan global.
 Kimia hijau adalah kimia yang tidak menimbulkan paparan bahan
kimia.
 Kimia hijau adalah kimia yang mengarahkan semua kegiatan pada
pelestarian lingkungan.
 Kimia hijau adalah kimia yang mengarahkan semua kegiatan yang
tidak merusak lingkungan.
 Kimia hijau adalah kimia yang membuat lingkungan rumah aman.
 Kimia hijau adalah kimia yang mengurangi paparan bahan kimia.
 Kimia hijau adalah kimia yang mengarahkan penghematan bahan
bakar fosil.
 Kimia hijau adalah kimia yang mengarahkan penggunaan sumber
energi yang ramah lingkungan.
 Kimia hijau adalah kimia yang mengurangi limbah.

SMA NEGERI MOJOAGUNG


15
Modul Kimia Kelas X Semester 2

Semua jawaban peserta didik ditampung tanpa menyalahkan, biarkan kreativitas


berpikir peserta didik muncul. (Skor 2)

2. Proses Kimia yang terjadi pada lingkungan yaitu :


 Proses Fotosintesis
 Proses Pembakaran Tidak Sempurna
 Proses Perkaratan Besi
 Proses Pemanggangan Roti
(Skor 3)

3. Persamaan Reaksi Kimia Proses Fotosintesis :


6 CO2 (g) + 6 H2O (l)  C6H12O6 (s) + 6 O2 (g) (Skor 1)

Persamaan Reaksi Kimia Proses Pembakaran Tidak Sempurna


3 CxHy (g) + (3/2 x + 3/4y) O2 (g)  x CO2 (g) + 32 y H2O (l) + x CO (g) + x C (s)
(Skor 1)

Persamaan Reaksi Kimia Perkaratan Besi


4 Fe (s) + 3 O2 (g) + 2x H2O (l)  2 Fe2O3 . x H2O (s) (Skor 1)

Persamaan Reaksi Kimia Pemanggangan Roti


2 NaHCO3 (s)  Na2CO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g) (Skor 1)

4. Cara mengkaitkan proses kimia yang terjadi dengan upaya pelestarian


lingkungan yaitu melalui KIMIA HIJAU yang merupakan salah satu program
pembangunan berkelanjutan. (Skor 1)
 Pentingnya kimia hijau adalah membuat lingkungan rumah aman dan
sehat
 Pentingnya kimia hijau adalah membuat lingkungan sekitar rumah
aman dan sehat.
 Pentingnya kimia hijau adalah membuat udara, air, tanah, tanaman,
dan hewan terhindar dari paparan bahan kimia berbahaya.
 Pentingnya kimia hijau adalah menjaga lingkungan tetap asri dan sehat.
 Pentingnya kimia hijau adalah membuat bumi terhindar dari
pemanasan global dan bencana alam.

Semua jawaban peserta didik ditampung tanpa menyalahkan, biarkan kreativitas


berpikir peserta didik muncul.
(Skor 2)

Skor Total = 11 Rumus Penilaian :


KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN :
Skor yang diperoleh 90 - 100% = Baik Sekali
Nilai = x 100 80 - 89% = Baik
Skor total
SMA NEGERI MOJOAGUNG 70 - 79% = Cukup 16
< 70% = Kurang
Modul Kimia Kelas X Semester 2

F. PENILAIAN DIRI
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab!
JAWABAN
NO PERTANYAAN
YA TIDAK
1 Saya dapat memberi nama senyawa anorganik
2 Saya dapat memberi nama senyawa organik
3 Saya dapat menuliskan rumus senyawa anorganik
4 Saya dapat menuliskan rumus senyawa organik

Catatan :
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada
bagian yang masih "Tidak". Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke
pembelajaran berikutnya.

G. EVALUASI
1. Berikut ini merupakan wujud kontribusi terhadap prinsip kimia hijau :
i. Menggunakan bahan kimia secukupnya
ii. Membuang bahan kimia pada tempatnya
iii.Menyimpan bahan kimia dengan cara yang benar
iv. Mengganti bahan kimia berbahaya dengan bahan alam yang lebih
ramah lingkungan
v. Menggunakan kembali bahan plastik
Pernyataan yang benar mengenai prinsip kimia hijau terdapat pada
nomor…..
A. i dan ii
B. ii dan iii
C. iii dan iv
D. iv dan v
E. semua benar
2. Siapakah tokoh yang mengembangkan prinsip kimia hijau adalah ?
A. Paul Anastas dan Herry
B. John C Warner dan Augusto
C. Paul Anastas dan John C. Warner
D. John C. Warner dan Herry
E. Augusto dan Herry
3. Prinsip kimia hijau dikemukakan pada tahun…….
A. 1999
B. 2000
C. 1998
D. 1997
E. 2001
4. Salah satu pokok bahasan yang terdapat pada prinsip kimia hijau yaitu……

SMA NEGERI MOJOAGUNG


17
Modul Kimia Kelas X Semester 2

A. Cara untuk mengurangi dampak dari produksi bahan-bahan kimia


terhadap lingkungan dan kesehatan manusia
B. Menambah wawasan pelestarian lingkungan melalui prinsip kimia hijau
C. Mengurangi penggunaan bahan kimia sintesis yang berbahaya
terhadap lingkungan
D. Penggunaan bahan baku komersial
E. Pemanfaatan bahan kimia yang berasal dari alam
5. “Transformasi kimia untuk meminimalkan produksi limbah berbahaya
merupakan langkah pertama yang penting dalam pencegahan polusi”
merupakan tujuan dari prinsip kimia……….
A. Mencegah limbah
B. Memaksimalkan nilai ekonomi suatu atom
C. Sintesis kimia yang bahayanya sedikit
D. Mengurangi bahan turunan kimia
E. Mendesain proses yang melibatkan bahan kimia yang aman
6. Apa tujuan dari memaksimalkan nilai ekonomi suatu atom ?
A. Mendesai reaksi kimia dan rute sintesis yang aman
B. Mengurangi tahapan reaksi, tambahan bahan kimia, dan produksi limbah
C. Memudahkan bahan kimia terdegradasi dan tidak terakumulasi di
lingkungan
D. Mengurangi limbah pada level molekul dengan memaksimalkan jumlah
atom dari semua pereaksi menjadi produk akhir
E. Meningkatkan selektifitas, mengurangi limbah, waktu reaksi, dan
energi dalam suatu reaksi
7. Perhatikan beberapa simbol berikut :
i. iv.

ii. v.

iii.

Yang merupakan simbol dari menggunakan bahan baku terbarukan


terdapat pada gambar nomor ……….
A. i
B. ii

SMA NEGERI MOJOAGUNG


18
Modul Kimia Kelas X Semester 2

C. iii
D. iv
E. v
8. Senyawa yang digunakan sebagai biosida ramah lingkungan yang dibuat
oleh Albright dan Wilson adalah……..
A. 2,3-dinatrium-2-pentil-3-isotyiazolin-3-ol
B. 3,4-dibromo-2-heksil-4-isotyiazolin-3-ol
C. 2,5-difluoro-2-nonil-4-isotyiazolin-2-ol
D. 4,5-dikloro-2-oktil-4-isotyiazolin-3-on
E. 2,3-dikloro-2-oktil-4-isotyiazolin-2-on
9. Senyawa yang banyak dimanfaatkan sebagai pelarut dalam industri
oleh karena memiliki kandungan racun yang rendah adalah…….
A. Natrium klorida
B. Hidrogen peroksida
C. hidrogen sulfida
D. Kalsium oksida
E. Super kritikal karbon dioksida
10. Bahan baku yang dapat menggantikan bensin sebagai bahan bakar
kendaraan adalah…..
A. Biomassa
B. Minyak jagung
C. Etanol dan biodiesel
D. Distilasi plastik
E. n-butanol
11. Gerakan kimia hijau dilatarbelakangi oleh….
A. Terancamnya kelestarian bumi karena pencemaran yang diakibatkan oleh
bencana alam
B. Mencairnya es kutub akibat adanya pemanasan global yang semakin meningkat
C. Banyaknya produk bahan kimia yang tidak berguna dan memboroskan sumber
daya alam
D. Pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh proses sintesis dan penanganan
produk kimia tidak tepat
E. Semakin besarnya desakan dari pencinta lingkungan untuk melakukan gerakan
penyelamatan bumi

12. Penyebab utama terjadinya lubang ozon distratosfer adalah adanya gas perusak
ozon(GPO), gas yang mempunyai daya perusak ozon paling besar adalah..
A. Uap air (H2O)
B. Nitrogen (N2)
C. Oksigen (O2)
D. Karbon Dioksida (CO2)
E. Freon (CFC)
13. Sungai metro merupakan salah satu sungai yg melewati kota malang. sungai
ini selain digunakan untuk sumber air PDAM juga dipakai masyarakat untuk
kegiatan sehari-hari spt mencuci, mandi bahkan sering dijadikan sebagai
tempat pembuangan sampah. akibatnya, sungai ini semakin tercemar.
SMA NEGERI MOJOAGUNG
19
Modul Kimia Kelas X Semester 2

pencemaran yang terjadi juga sangat berpengaruh terhadap ekosistem sungai


adalah dr penggunaan deterjen yang menyebabkan eutrofikasi. eutrofikasi
adalah pertumbuhan enceng gondok yang tak terkendali. akibatnya banyaknya
unsur fosfor dalam perairan sungai

rumusan masalah yang dapat diajukan untuk mengatasi masalah tersebut


adalah..
a. Siapa yg menyebabkan pencemaran sungai tersebut?
b. Kapan pencemaran terjadi?
c. Bagaimana eutrofikasi dapat terjadi?
d. Dari manakah sumber air PDAM?
e. digunakan untuk apa sajakah air sungai metro?

14. Reaksi kimia yang tidak sesuai dengan prinsip kimia hijau yaitu reaksi
pembakaran, sebagai berikut;
3CxHy (g) + (3/2 x + ¾ y) O2 (g)  x CO2 (g) + 3/2 y H2O (l) + x CO (g) + x C (s)
Ketidaksesuaian dengan prinsip kimia hijau disebabkan karena?
A. Reaksi pembakaran membutuhkan gas O2 dari udara sehingga Oksigen akan
meningkat
B. Gas CO2 yang dihasilkan merupakan gas Rumah kaca yang dapat
mengakibatkan pemanasan suhu bumi
C. Gas CO2 hasil pembakaran dapat bermanfaat dalam proses fotosintesis
sehingga sangat penting bagi kehidupan
D. Gas CO yang dihasilkan dapat mengganggu Kesehatan terutama Paru-paru
E. Arang (C) Hasil dari Pembakaran Mengakibatkan kabut SMOG yang dapat
menghalangi penglihatan
(Soal menggunakan pilihan ganda kompleks jadi ada 3 jawaban yang
benar)

15. Bioplastik dari pati singkong adalah upaya untuk menerapkan prinsip kimia
hijau yang ke 10 yaitu mendesain bahan kimia dan produk yang terdegradasi
setelah digunakan
(Soal menggunakan pernyataan Salah atau Benar)

SMA NEGERI MOJOAGUNG


20
Modul Kimia Kelas X Semester 2

H. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah


menyelesaikan soal latihan ini, Anda dapat memperkirakan tingkat keberhasilan Anda
dengan melihat kunci/rambu-rambu jawaban yang terdapat pada bagian akhir modul ini.
Jika Anda memperkirakan bahwa pencapaian Anda sudah melebihi 80%, silakan Anda
terus mempelajari Kegiatan Pembelajaran berikutnya, namun jika Anda menganggap
pencapaian Anda masih kurang dari 80%, sebaiknya Anda ulangi kembali kegiatan
Pembelajaran ini.

SMA NEGERI MOJOAGUNG 21

Anda mungkin juga menyukai