MATA KULIAH:
OLEH :
Nama NPM
JUNIANA 22.13101.10.36
1. Pengertian IMS
penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Infeksi Menular Seksual akan
a. Gonorhoe
3) Gejala : Infeksi yang menyerang pada selaput lendir ureta pada laki-
Pada laki-laki berupa rasa gatal dan panas pada saat BAK, keluar cairan atau
nanah kental berwarna kuning kehijauan serta spontan dari uretra ujung
4) Komplikasi
Yang sering terjadi pada laki-laki adalah pada testis atau buah zakar, saluran
yaitu:
a. Dapat menimbulkan kerusakan berat pada otak dan jantung jika tidak
diobati.
c. Ulkus molle
hubungan seksual.
1) Gejala
2) Komplikasi:
b. Tertular HIV
d. Granuloma inguinale
1. Penyebab
organ-organ kemaluan.
2. Gejala
adanya plenting kecil yang akan pecah dalam waktu singkat kemudian
menjadi luka, tidak nyeri dan sembuh sendiri pada waktu singkat. Dalam
waktu antara 1-4 minggu setelah luka tersebut sembuh akan timbul
3. Komplikasi
labiae/esthiomene).
a. Herpes Genetalis
disebabkan virus herpes simplex tipe 1 dan 2 dengan masa inkubasi antara
4-7 hari setelah virus berada dalam tubuh, dimulai dengan rasa terbakar atau
kesemutan pada tepat masuknya virus. Bagian tubuh yang paling banyak
terinfeksi adalah kepala penis dan preputium (bagian yang disunat) serta
2) Dapat muncul lagi seperti gejala awal biasanya hilang timbul, kambuh
seumur hidup.
2. Komplikasi:
2) Tertular pada bayi dan menyebabkan lahir muda, cacat, bayi, lahir
mati.
5) Tertular HIV
b. Kondiloma akuiminata
1) Penyebab
kedalam tubuh.
2) Gejala
Gejala yaitu terlihat adanya satu atau beberapa kutil (lesi) didaerah
membesar sampai dubur dan mirip jengger ayam atau bunga kol. Pada
laki-laki mengenai alat kelamin dan sluran BAK bagian dalam. Kadang-
kadang kutil tidak terlihat sehingga tidak disadari tidak biasanya laki-laki
3) Komplikasi :
yaitu kanker leher rahim atau kanker kulit disekitar kulit kelamin.
a. Kandidiasis
1) Penyebab
2) Gejala
rasa gatal dan iritasi didaerah bibir kemaluan dan berbau khas. Menurut
dan sekitarnya.
a. Trikomonas vaginalis
1) Penyebab
2) Gejala
Wanita gatal-gatal dan rasa panas, vagina sekret vagina yang banyak,
berbau dan berbusa (sekret yang berbusa merupakan bentuk klasik dari
Penyebarannya pun bisa melalui darah, sperma, atau cairan tubuh lainnya.
Terkadang penyakit menular seksual juga bisa ditularkan melalui kontak fisik
intim lainnya. Hal itu karena beberapa PMS, seperti herpes dan HPV, bisa
1. Rendah diri
2. Malu dan takut sehingga tidak mau berobat yang akan memperberat penyakit
atau bahkan akan mengobati jenis dan dosis tidak tepat yang justru akan
3. Gangguan hubungan seksual setelah menikah karena takut tertular lagi atau
1. Bekas bisul atau nanah didaerah alat kelamin dapat mengganggu kualitas
hubungan seksual dikemudian hari karena menimbulkan rasa nyeri dan tidak
produksi sperma.
Antibiotik
Antibiotik digunakan untuk mengobati berbagai penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti gonore, klamidia, dan sifilis. Antibiotik
sebaiknya tetap dikonsumsi meski gejala yang dirasakan sudah membaik. Hal
ini dilakukan untuk mencegah infeksi ulang.
Jenis antibiotik yang diberikan untuk mengatasi penyakit menular seksual
akibat infeksi bakteri, antara lain:
Dokter juga akan menyarankan pasien untuk tidak berhubungan seks selama 7
hari setelah pengobatan berakhir dan semua gejala hilang.
Anti Virus
Pengobatan dengan obat antivirus hanya bertujuan untuk meredakan gejala dan
mengurangi risiko penyebaran infeksi virus. Beberapa jenis obat antivirus yang
digunakan untuk mengatasi penyakit menular seksual akibat infeksi virus
adalah:
Antiretroviral (ARV)
Khusus pasien HIV, dokter akan memberikan obat
antiretroviral (ARV). ARV bekerja untuk memperlambat perkembangan virus
dan mencegah virus HIV menghancurkan sistem kekebalan tubuh.
Perlu diketahui, jika pasien masih aktif berhubungan seks, pasangan
seksual pasien juga harus berobat. Tujuannya untuk memutus siklus penularan
dan mencegah terulangnya kembali.
Penting untuk diingat, pengobatan penyakit menular seksual
membutuhkan waktu yang lama. Pasien juga sebaiknya melakukan pemeriksaan
rutin agar dokter dapat memantau efektivitas pengobatan.