Anda di halaman 1dari 11

ESSAY PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)

Essay ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kebugaran

DISUSUN OLEH:
AISYA RAHMAH PUTRI
DEWILA PURWANATA PURI
HANI OKTAVIA
M. ZIDAN NUR FIKRI
NADIA PUTRI NUGRAHA
SALMAN ALGHIFARI

SMA NEGERI 1 PURWAKARTA


JL. KK singawinata no. 113
Purwakarta Telp. 200025
Website : www.sman1purwakarta.sch.id
Email : sman1purwakarta@gmail.com
TAHUN AJARAN
2021/2022
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

Apa Itu Penyakit Menular Seksual?

Penyakit Menular Seksual atau sering disingkat PMS merupakan penyakit yang berhubungan dengan
organ seksual manusia. Infeksi ini ditularkan melalui kontak seksual, baik seks vaginal, oral maupun
anal. Penyebarannya pun bisa melalui darah, sperma, atau cairan tubuh lainnya.

Penyakit jenis ini sudah dikenal lama dengan sebutan penyakit kelamin (veneral disease) yang
berasal dari kata venus (dewi cinta). Saat itu penyakit kelamin yang baru dike nal adalah sifilis
(syphilis) dan gonore (gonorrhea), dan PMS baru dikenali setelah ada penemuan jenis penyakit baru
selain dari kedua jenis diatas.

PMS juga dikenal dengan sebutan Penyakit Akibat Hubungan Seksual (PHS) atau Sexually
Transmitted Diseases (STD). Ada pula yang menyebut Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) dan Infeksi
Menular Seksual (IMS).

Seseorang akan bisa tertular PMS karena melakukan hubungan seksual dengan orang yang memiliki
penyakit menular seksual dan atau bisa juga melalui proses tranfusi darah dengan memakai jarum
suntik bekas pasien penderita penyakit menular seksual dapat pula ditularkan oleh ibu kepada
anaknya saat kehamilan dan melahirkan.
Banyak PMS yang tidak disertai dengan gejala sama sekali, bagaimanapun, apabila penyakit ini
menunjukkan gejala, gejala umum PMS ini meliputi keputihan dan uretral, borok pada alat kelamin
dan rasa sakit pada abdomen.

Apa Faktor Penyebab Terjadinya?


Faktor penyebab terjadinya PMS, yaitu :

1. Berhubung seks secara tidak nyaman

2. Melakukan hubungan seks dengan banyak pasangan

3. Memiliki riwayat penyakit seksual

4. Siapapun yang dipaksa melakukan aktivitas seksual

5. Penyalahgunaan alkohol dan narkoba

6. Obat suntik

7. Pria yang meminta obat untuk mengobati impoten


Apa Saja Jenis Penyakit Menular Seksual?
PMS dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar:

1. PMS yang disebabkan oleh peradangan.


2. PMS yang disebabkan oleh erosi.
3. Penyakit lain.

PENYAKIT PERADANGAN

Adapun penyebab peradangan pada IMS yang paling sering dijumpai, adalah:

1. Bakteri : IMS yang disebabkan oleh bakteri adalah Gonore, Klamidia


2. Jamur : IMS yang disebabkan oleh jamur adalah Kandidiasis
3. Parasit : IMS yang disebabkan oleh parasit  adalah Trikomoniasis.
4. Virus : IMS yang disebabkan oleh virus adalah human papilomavirus (kutil kelamin), human
immunodeficiency virus (HIV).

Jenis IMS yang disebabkan oleh bakteri:

1. GONORE (GO)

Gonore atau yang sering kita sebut kencing nanah adalah salah satu jenis infeksi menular seksual
(IMS) yang umum dan disebabkan oleh bakteri bernama Neisseria gonorrhoeae atau gonococcus.
Gonore dapat menyerang siapapun baik Perempuan maupun laki-laki bisa terjangkit infeksi ini.
Bakteri gonococcus biasanya ditemukan di cairan penis dan vagina dari orang yang terinfeksi.

 Gejala Infeksi GO pada laki-laki:


o Gejala timbul dalam waktu satu minggu
o Rasa sakit pada waktu buang air kecil dan ereksi
o Keluar nanah dari saluran kencing terutama pada pagi hari
o Sering tidak ada gejala pada stadium dini
 Gejala infeksi GO pada perempuan:
o Sering tanpa gejala apapun atau gejalanya sulit dilihat
o Nyeri di daerah perut bagian bawah, kadang-kadang disertai keputihan dengan bau
yang tidak sedap
o Alat kelamin terasa gatal atau sakit
o Rasa sakit atau panas kalau kencing dan pendarahan setelah hubungan seksual.
o Walaupun demikian GO sering terjadi tanpa keluhan atau gejala apapun sehingga
tidak disadari oleh perempuan.
 Pada laki-laki dan perempuan yang menderita GO:
o Untuk orang yang melakukan seks anal (melalui anus) dapat terjadi diare kronis atau
diare berdarah.
o Untuk yang melakukan hubungan oral (melalui mulut), tenggorokan dapat terasa
sakit dan berwarna merah
o Masa inkubasinya 1-14 hari dengan rata- rata 2-5 hari.
 Akibat bila GO terlambat diobati:
o Dapat menimbulkan nyeri perut bagian bawah. Ini berarti infeksi sudah
menjalar ke saluran telur, sehingga dapat terjadi kehamilan di luar kandungan,
bahkan sampai terjadi kemandulan.
o Bila GO masih ada saat melahirkan bayi, infeksi dapat menular pada mata bayi
dan bila terlambat ditangani dapat timbul kebutaan.
2. KLAMIDIA

Infeksi Klamidia adalah IMS yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis yang terutama
menyerang leher rahim. Pada wanita, chlamydia menyerang leher rahim. Sedangkan pada pria,
infeksi ini menyerang saluran urine di penis.

Chlamydia merupakan salah satu penyakit menular seksual yang angka kejadiannya cukup besar.
Pada tahun 2020 saja, WHO mencatat kurang lebih ada 129 juta kasus chlamydia di seluruh dunia.

Chlamydia juga merupakan penyebab utama radang panggul dan kemandulan pada wanita, selain
gonore.

 Gejala Infeksi Klamidia pada perempuan:


o Infeksi ini menimbulkan gejala atau keluhan keputihan, dapat disertai nyeri saat
kencing dan pendarahan setelah hubungan seksual. Gejalanya mirip GO, tapi
biasanya lebih ringan.
o Penularan tanpa disadari, karena kebanyakan perempuan yang terinfeksi tidak
merasakan gejalanya (asimtomatik).
o Pada infeksi kronik dapat terjadi penyebaran ke saluran telur yang menimbulkan
nyeri pada perut bagian bawah dan mengakibatkan kemandulan atau kehamilan di
luar kandungan.
o Bayi yang baru lahir yang terinfeksi klamidia dari ibunya dapat mengalami kebutaan
atau radang paru (pneumonia).
o Masa inkubasinya 7-21 hari.
3.VAGINOSIS BAKTERIAL

Adalah infeksi pada alat kelamin yang disebabkan oleh campuran bakteri  Gardnerella
Vaginalis  dan  Bakteri Anaerob.

 Gejala Vaginosis Bakterial :


o Keputihan tidak banyak, berwarna abu-abu, lengket dan berbau amis. Biasanya bau
ini lebih jelas tercium sesaat setelah melakukan hubungan seksual.
II. IMS yang disebabkan oleh Jamur

 KANDIDIASIS VAGINA
Kandiasis Vagina Adalah keputihan yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Pada keadaan
normal spora jamur ini memang terdapat di kulit maupun di dalam  lubang kemaluan perempuan.
Tetapi pada keadaan tertentu (penyakit kencing manis, kehamilan, pengobatan steroid, antibiotik),
jamur ini dapat meluas sedemikian rupa sehingga menimbulkan keputihan. Penyakit ini tergolong
IMS, tetapi pasangan seksual dan perempuan yang terinfeksi jamur ini dapat mengeluh gatal dengan
gejala bintik-bintik kemerahan di kulit kelamin.
o Gejalanya :
 Keputihan berwarna putih susu, bergumpal, disertai rasa gatal, panas dan
kemerahan di kelamin dan sekitarnya.
 Masa inkubasi sulit ditemukan.
 Penularan penyakit kandidiasis vagina dapat ditularkan melalui hubungan
seks vaginal atau oral (lewat mulut)
III. IMS yang disebabkan oleh PARASIT.

 TRIKOMONIASIS
Trikomoniasis Adalah IMS yang disebabkan oleh parasit Trichomonas Vaginalis
o Gejala Trikomoniasis berupa :
Keputihan yang banyak, kadang-kadang berbusa, berwarna kehijauan
dengan bau busuk
 Gatal pada kemaluan
 Nyeri pada saat berhubungan seksual atau saat buang air kecil
 Masa inkubasi 3- 28 hari
PENYAKIT EROSI (IRITASI, LECET)

I. SIPILIS (Raja Singa)

Gejala sipilis akan muncul dalam lima tahap, apabila tidak diobati :

 Tahap I (Sipilis Primer):


o Terjadi 9-90 hari setelah terinfeksi
o Timbul luka yang tidak nyeri di penis, bibir kemaluan atau leher rahim
 Tahap II (Sipilis Sekunder):
o Terjadinya beberapa bulan setelah tahap pertama
o Gejala berupa kelainan kulit bercak kemerahan tidak gatal terutama di telapak
tangan dan kaki.
o Ada pembesaran kelenjar getah bening di seluruh tubuh.
o Bisa juga berupa kutil di sekitar alat kelamin dan anus.
 Tahap III ( Sipilis Laten) :
o Tidak ada keluhan ataupun gejala, namun infeksi berlanjut menyerang alat-alat atau
organ tubuh lainnya.
o Keadaan ini hanya dapat diketahui lewat pemeriksaan darah khusus sipilis
 Tahap IV (Sipilis Tersier):
o Timbul 5-30 tahun setelah tahap sipilis sekunder
o Terdapat kerusakan alat-alat tubuh penting yang menetap pada otak pembuluh
darah dan jantung, serabut saraf dan sumsum tulang belakang.
 Tahap V (Sipilis Kongeniotal):
o Pada bayi dan anak-anak dapat menimbulkan kelainan berupa :
 kelainan bentuk muka
 kelainan tulang
 kebutaan
 ketulian
 kelainan bentuk gigi geligi yang khas
 kelainan kulit

II. HERPES

Herpes kelamin merupakan IMS yang disebabkan virus Herpes Simplek (HSV) tipe 1 dan 2 yang
menimbulkan luka atau lecet pada kelamin.

 Gejala Herpes Kelamin:


o Tergantung daya tahan tubuh, infeksi HSV sering tanpa gejala. Bila ada, awalnya ada
rasa seperti terbakar atau gatal dikelamin diikuti timbulnya bintil-bintil berisi air di
atas kulit dengan warna dasar kemerahan. Dalam beberapa hari bintil ini akan
pecah, menimbulkan luka lecet terbuka yang sangat nyeri (pedih)
o Pada perempuan biasanya timbul di sekitar kelamin, dinding liang kemaluan dan
kadang-kadang di sekitar anus (lubang dubur)
o Pada laki-laki biasanya di batang atau di kepala penis, namun dapat juga di sekitar
anus.
Gejala ini hilang jika diobati, namun dapat kambuh kembali pada waktu tertentu.
o
Gejala pada serangan pertama umumnya lebih berat dibandingkan dengan pada
o
serangan kambuhan.
o Masa inkubasi 1-26 hari yang biasanya rata-rata 6-7
o Sebelum timbul lecet bisa didahului keluhan berupa :
 Pegal-pegal otot, kadang disertai demam (terutama pada serangan pertama)
 Pembengkakkan kelenjar di lipatan paha
 Nyeri, kadang gatal, serta kemerahan pada tempat yang terkena
 Cara Penularan Herpes Kelamin :
o Infeksi menular melalui kontak seksual kelamin-kelamin, kelamin-anus atau kelamin-
mulut, karena terjadi kontak langsung dengan bintil atau lecet/luka.
o Penularannya dapat pula melalui alat-alat tercemar.
o Penyakit herpes dapat ditularkan wanita hamil pada bayinya saat masih dalam
kandungan maupun sewaktu melewati jalan lahir ketika persalinan.
o Keadaan–keadaan di bawah ini merupakan faktor pencetus serangan kambuhan
herpes :
o Stres Emosional
o Kelelahan fisik berlebihan
o Kurang tidur
o Infeksi lain
o Menstruasi (menjelang/ setelah)
o Minum alkohol berlebihan
o Gesekan kulit, misalnya waktu hubungan seksual, masturbasi atau pemakaian
baju/celana ketat.
PENYAKIT LAIN

I. KUTU

Kutu yang muncul di bulu alat kelamin, lain dari kutu yang muncul di rambut kepala

Gejalanya :

 Seringnya merasa gatal


 Terkadang muncul luka-luka kecil yang terasa sakit.
Penularan penyakit kutu kelamin melalui kontak langsung hubungan seksual. Kutu cukup mudah
diobati dengan diberikan lidane atau permethrin pada daerah yang terinfeksi. Mencukur bulu alat
kelamin juga akan membantu menghilangkan kutu secepatnya.

IV. IMS yang disebabkan oleh VIRUS.

I. KUTIL KELAMIN

Kutil kelamin atau Kandiloma Akuminata merupakan salah satu bentuk IMS yang disebabkan
oleh Human papilloma virus(HPV) yaitu  berupa kutil di sekitar alat kelamin, bahkan sampai kebagian
dalam liang kemaluan dan leher rahim.

 Tanda- tanda dan gejala kutil kelamin :


o Kelainan berupa tonjolan kulit berbentuk jengger ayam yang berwarna seperti kulit,
ukurannya bervariasi dari sangat kecil sampai besar sekali.
o Pada pertemuan dapat mengenai kulit di daerah kelamin sampai dubur, selaput
lendir bagian dalam, liang kemaluan sampai leher rahim.
o Pada laki-laki mengenai penis dan saluran kencing bagian dalam
o Pada perempuan hamil, kutil dapat tumbuh sampai besar sekali.
o Kadang-kadang kutil tidak terlihat sehingga sering tidak disadari.
o Ada kalanya seorang perempuan baru mengetahui bahwa dirinya terinfeksi pada
saat pemeriksaan papsmear (pap-test)
o Biasanya laki-laki baru menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi setelah ia menulari
pasangannya.
 Cara penularan Kutil kelamin melalui :
o Hubungan seksual dengan seseorang yang terserang HPV
o Dari ibu hamil dengan kutil kelamin kepada bayinya pada saat persalinan
o Cara penularan melalui tangan atau jari yang mengandung kutil ke daerah alat
kelamin, meskipun sangat jarang.
 Bahaya kutil kelamin :
Kutil kelamin kadang-kadang dapat berakibat lanjut menjadi kanker leher rahim ataupun kanker kulit
sekitar kelamin. Pada laki-laki dapat menimbulkan kanker penis. Bila tidak diobati, dapat menularkan
kepada pasangan seksualnya.

II. HIV

Infeksi HIV disebabkan oleh human immunodeficiency virus yang menyerang sistem kekebalan


tubuh. Virus ini bisa menyebar melalui hubungan seksual tanpa kondom, berbagi penggunaan alat
suntik, transfusi darah, atau persalinan.

Jika dibiarkan tidak terobati, infeksi HIV dapat berkembang menjadi AIDS.

Infeksi HIV hingga menjadi AIDS terbagi menjadi 3 fase, yaitu:

 Fase I (infeksi HIV akut) :

Fase pertama umumnya muncul setelah 1-4 minggu infeksi HIV terjadi. Pada fase awal ini, penderita
HIV akan mengalami gejala mirip flu, seperti:

o Sariawan
o Sakit kepala
o Kelelahan
o Radang tenggorokan
o Hilang nafsu makan
o Nyeri otot
o Ruam
o Pembengkakan kelenjar getah bening
o Berkeringat

Gejala dan tanda-tanda HIV/AIDS tersebut dapat muncul karena sistem kekebalan tubuh sedang
berupaya melawan virus. Gejala ini bisa bertahan selama 1-2 minggu atau bahkan lebih.

 Fase II (fase laten HIV) :

Pada fase ini, penderita HIV/AIDS tidak menunjukkan tanda dan gejala yang khas, bahkan dapat
merasa sehat. Padahal secara diam-diam, virus HIV sedang berkembang biak dan menyerang sel
darah putih yang berperan dalam melawan infeksi.
Pada fase ini, tanda-tanda HIV/AIDS memang tidak terlihat, tapi penderita tetap bisa menularkannya
pada orang lain. Pada akhir fase kedua, sel darah putih berkurang secara drastis sehingga gejala yang
lebih parah pun mulai muncul.

 Fase III (AIDS) :

AIDS merupakan fase terberat dari infeksi HIV. Pada fase ini, tubuh hampir kehilangan
kemampuannya untuk melawan penyakit. Hal ini karena jumlah sel darah putih berada jauh di
bawah normal.

Tanda-tanda HIV AIDS pada tahap ini antara lain berat badan menurun drastis, sering demam,
mudah lelah, diare kronis, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Penyakit yang biasanya terjadi pada penderita AIDS antara lain:

o Infeksi jamur pada mulut dan tenggorokan


o Pneumonia
o Toksoplasmosis
o Meningitis
o Tuberkulosis (TB)
o Kanker, seperti limfoma dan sarkoma kaposi

III. HEPATITIS B dan C

Penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis ini dapat mengakibatkan gangguan hati kronis
hingga kanker hati. Virus ini ditemukan dalam darah atau cairan tubuh penderita.

Selain melalui hubungan seksual, virus ini bisa menular melalui jarum suntik yang dipakai bersama
atau transplantasi organ.

 Tanda-tanda dan gejala hepatitis:

o Mual dan muntah


o Demam
o Mudah lelah
o Feses berwarna pucat
o Urine berwarna gelap
o Nyeri perut
o Nyeri sendi
o Kehilangan nafsu makan
o Penyakit kuning
o Penurunan berat badan

IV. HERPES GENITAL

Herpes genital disebabkan oleh infeksi virus herpes simplex (HSV). Virus ini bersifat tidak aktif atau
bersembunyi di dalam tubuh tanpa menyebabkan gejala. Penyebaran virus terjadi melalui kontak
langsung dengan pasangan yang telah terinfeksi.
 Tanda-tanda dan gejala herpes genital:

o Luka yang terbuka dan terlihat merah tanpa disertai rasa nyeri atau gatal.
o Sensasi rasa nyeri, gatal, atau geli di sekitar daerah genital atau daerah anal.
o Luka melepuh yang kemudian pecah di sekitar genital, rektum, paha, dan bokong.
o Rasa nyeri saat membuang air kecil.
o Nyeri punggung bawah.
o Demam.
o Kehilangan nafsu makan.
o Kelelahan.
o Terdapat cairan yang keluar dari vagina.

Apa Saja Gejala Terkena Penyakit Menular Seksual?

Gejala infeksi penyakit dan peradangan pada kelamin laki-laki

 Bakteri :
1. Gejala Infeksi gonorea pada laki-laki :
a. Gejala timbul dalam waktu satu minggu.
b. Rasa sakit pada waktu buang air kecil dan kemaluan dalam keadaan tegang.
c. Keluar nanah dari saluran kencing terutama pada pagi hari.
d. Sering tidak ada gejala pada stadium dini.

2. Bakteri klamidia pada laki-laki:


a. Keluar cairan dari penis.
b. Luka di penis terasa gatal atau terbakar
c. Rasa terbakar ketika buang air kecil.
d. Rasa sakit atau bengkak pada salah satu atau kedua buah zakar.

 Jamur :
Kandidiasis pada laki-laki:
★ Kandidiasis pada mulut
a. Bintik-bintik berwarna putih di dalam mulut dan lidah
b. Kulit di sudut mulut pecah-pecah
c. Kemerahan pada rongga mulut
d. Sakit tenggorokan dan terasa nyeri saat menelan

★ Kandidiosis pada kelamin


a. Gatal di sekitar vagina atau di penis (pada pria yang belum sunat)
b. Kemerahan di area kelamin
c. Keluar cairan bewarna putih (seperti keputihan) menggumpal seperti keju
d. Terasa nyeri saat berhubungan seksual
e. Sensasi rasa panas di ujung penis
f. Ruam merah pada penis
g. Timbulnya aroma tak sedap dari penis

★ Kandidiosis pada kulit:


a. Menyerang daerah lipatan kulit (misalnya: ketiak, selangkangan, sela jari)
b. Gatal yang terasa hebat, kadang disertai sensasi seperti terbakar
c. Muncul bercak berbatas tegas, bersisik, basah, dan kemerahan
d. beberapa waktu, bercak dapat membesar dan berisi nanah

 Parasit :
Trikomoniasis pada laki-laki:
a. Nyeri saat buang air kecil.
b. Rasa gatal pada bagian uretra.
c. Keluarnya lendir atau nanah dari alat kelamin.

Gejala Infeksi penyakit dan peradangan pada kelamin pada perempuan

 Bakteri :
1. Gejala infeksi gornea pada perempuan:
a. Gejala berupa keputihan abnormal, sensasi nyeri atau terbakar saat buang air kecil, dan
pendarahan vagina.
b. Dubur, yang ditandai gatal pada dubur, keluarnya cairan seperti nanah dari rektum, keluarnya
darah saat buang air besar, dan sulit mengejan saat buang air besar.
c. Mata, yang dapat menyebabkan sakit mata, kepekaan terhadap cahaya, dan keluarnya cairan
seperti nanah dari salah satu atau kedua mata.
d. Tenggorokan, yang ditandai dengan sakit tenggorokan dan pembengkakan kelenjar getah bening
di leher.
e. Sendi, jika satu atau lebih sendi terinfeksi oleh bakteri (artritis septik), sendi yang terinfeksi
mungkin akan terasa hangat, merah, bengkak dan sangat nyeri, terutama saat bergerak.

2. Gejala Klamidia pada perempuan:


a. Keputihan yang sangat berbau.
b. Rasa terbakar ketika buang air kecil.
c. Sakit saat sedang berhubungan seksual dan
d. mengalami perdarahan di vagina sesudahnya.

 Jamur
Kandidiasis pada perempuan :
a. Rasa gatal yang parah di vagina, terutama vagina bagian luar
b. Rasa nyeri atau perih saat buang air kecil atau berhubungan seksual
c. Bibir vagina tampak kemerahan dan bengkak
Keputihan yang menggumpal, tetapi tidak berbau

 Parasit
Trikomoniasis pada perempuan:
a.Miss V mengeluarkan bau tidak sedap.
b. Timbul rasa gatal dan sensasi terbakar pada bagian vulvavaginal.
c. Merasa sakit atau nyeri saat berhubungan intim (dispareunia) juga seringkali menjadi gejala utama
trikomoniasis.
d. Perdarahan setelah berhubungan intim atau post coital bleeding (PCB).
e. Nyeri saat buang air kecil.
f. Nyeri perut bagian bawah.

Selain gejala-gejala di atas, trikomoniasis pada wanita juga dapat menyebabkan servisitis, yaitu
peradangan pada serviks atau leher rahim. Berikut dua gejala utama dari servisitis:
a. Keluarnya nanah di bagian dalam leher rahim (endoserviks).
b. Perdarahan dari endoserviks yang dapat diinduksi dengan mudah.
Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Menular Seksual?

1. Tidak Melakukan Seks Bebas


Pelaku seks bebas harus siap berhadapan dengan berbagai risiko penyakit seksual. Mulai dari HIV,
sifilis, gonore (kencing nanah), hingga herpes genital. Hal yang bikin khawatir, pelaku seks bebas
yang telah terinfeksi ini bisa menjadi orang yang menularkan penyakit kelamin pada orang lain.

Seks bebas punya beragam definisi yang sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku di
masyarakat. Salah satu definisinya, melakukan hubungan seksual tanpa ikatan pernikahan dan
dilakukan dengan banyak orang.

2.Jangan Berhubungan dengan Pasangan yang Terinfeksi


Saat pasanganmu terinfeksi penyakit menular seksual, seperti sifilis atau gonore, hindarilah untuk
melakukan hubungan seksual dengannya. Sebaiknya lakukan pengobatan dahulu ke dokter sampai
penyakit tersebut benar-benar sembuh. Biasanya dokter nanti akan menyarankan dirimu kapan
dapat kembali berhubungan intim dengan pasangan, bila keadaannya sudah aman. Dengan kata lain,
secinta apa pun dirimu dengan pasangan, sebaiknya tunda dulu aktivitas yang satu ini sampai benar-
benar pulih.

3.Gunakan Kondom

Menurut ahli dari Centers for Disease Control and Prevention, penggunaan kondom secara konsisten
efektif untuk mencegah penyakit menular seksual. Apalagi, bagi mereka yang aktif secara seksual
dan sering bergonta-ganti pasangan. Meskipun terkadang enggak dapat mencegah penyakit seksual
sepenuhnya, alat kontrasepsi ini efektif jika pemakaiannya benar.

4.Sunat pada Laki-laki


Hal yang satu ini terbukti dapat memangkas risiko kaum adam untuk terkena penyakit HIV dari
hubungan seksual sebanyak 60 persen. Enggak cuma itu saja, kata ahli sunat juga bisa membantu
untuk mencegah penularan herpes dan infeksi HPV.

5.Setia pada Satu Pasangan


Setia pada satu pasangan tidak hanya baik bagi kebahagian hidup saja. Kesetiaan ini juga bisa
mencegah diri dan pasangan dari penyakit menular seksual.

Oleh sebab itu, pastikan pasangan hanya berhubungan seksual dengan satu orang. Enggak cuma itu,
sebelum rutin melakukan hubungan intim, tak ada salahnya untuk memeriksakan diri demi
memastikan tidak ada yang terinfeksi penyakit menular seksual.

6.Bentengi Diri dengan Vaksin


Kata ahli, beberapa penyakit seksual bisa dicegah dengan pemberian vaksinasi dewasa. Misalnya,
hepatitis B, kutil kelamin, dan kanker serviks yang disebabkan oleh Human papillomavirus (HPV).
Vaksinasi HPV sebenarnya direkomendasikan untuk anak perempuan berusia 9-13 tahun. Namun,
wanita di bawah 26 tahun yang belum divaksin juga disarankan untuk melakukannya segera.

Anda mungkin juga menyukai