Infeksi Menular Seksual adalah infeksi yang sebagian besar ditularkan melalui
hubungan seksual, baik hubungan seks vaginal (melalui vagina), anal (anus/dubur) atau
oral (melalui mulut).
Infeksi Menular Seksual biasa juga dikenal sebagai Penyakit Menular Seksual (PMS)
atau biasa disebut penyakit kelamin. Tetapi, penggunaan istilah PMS atau penyakit
kelamin sudah tidak digunakan lagi, karena beberapa jenis infeksi tidak hanya bisa
menginfeksi bagian alat reproduksi saja atau dikarenakan hubungan seksual saja.
II. KUTU
Kutu yang muncul di bulu alat kelamin, lain dari kutu yang muncul di rambut kepala
Gejalanya :
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan IMS, yaitu :
1. Sering-sering mandi. Mandi seringkali dianggap sebagai hal yang sepele, tetapi
tidak jarang remaja seringkali melupakan hal yang satu ini.
2. Sering-sering mengganti celana dengan dengan celana dalam yang bersih.
3. Bagi perempuan, pada saat menstruasi juga sering-sering mengganti pembalut.
4. Perhatikan cara cebok bagi perempuan. Selain menggunakan air yang bersih dan
mengalir, cara cebok yang benar akan menghindarkan remaja perempuan dari
IMS. Air yang menggenang, walaupun terlihat bersih tapi tidak menutup
kemungkinan itu menjadi media hidup dan berkembang bakteri atau kuman. Ketika
air tersebut dipakai untuk membasuh vagina setelah selasai buang air,
kemungkinan besar bakteri atau kuman berpindah ke vagina sangat besar. Jika
terjadi hal ini, bisa mengakibatkan infeksi di vagina jika kemudian bakteri atau
kuman tersebut kemudian berkembang di vagina. Cara cebok yang benar bagi
perempuan setelah buang air kecil adalah, dari arah atas ke bawah, bukan
sebaliknya. Karena ketika dari belakang ke depan, takutnya ketika secara tidak
segaja tangan menyentuh ke anus, padah di anus banyak sekal terdapat kuman
atau bakteri. Ditakutkan, jika bakteri yang ada di anus akan berpindah ke vagina
jika cara ceboknya salah. Bakteri yang ada di anus ketika berpindah dan
berkembang di vagina juga bisa mengakibatkan IMS bagi perempuan.
5. Menghindari munculnya luka atau lecet di alat reproduksi. Misal, ketika melakukan
masturbasi dihindari memasukkan benda yang bisa melukai saluran vagina. Ingat,
luka sekecil apapun bisa mengakibatkan infeksi.
Hal yang perlu diingat mengenai IMS adalah:
Segera periksakan diri ke dokter jika ada keluhan di seputar organ Reproduksi, IMS
jangan pernah diobati sendiri.
Mitos merupakan kisah atau berita yang bereda luas di masyarakat tetapi belum
terbukti kebenaranya, tidak sedikit mitos yang berkaitan dengan kesehatan seksual dan
reproduksi salah satunya tentang IMS ( Infeksi Menular Seksual). Berikut ini 5 Mitos
tentang IMS di masyarakat:
1. IMS dapat dicegah dengan suntik antibiotik secara rutin.
1. suntikan antibiotik tidak pernah dapat mencegah penularan IMS , tetapi hanya
dapat mematikan kuman yang mungkin ditularkan pada waktu Cheap Jerseys
free shipping berhubungan seks. Dosis antibiotik yang disuntikkan biasanya
hanya cukup untuk menyembuhkan satu jenis IMS dan tidak dapat untuk
menyembuhkan IMS yang lain.
IMS dapat diobati dengan minum supertetra, binotal atau antibiotik.
1. setiap IMS hanya dapat diobati dengan antibiotik khusus, sehingga antibiotik
untuk GO akan berbeda dengan antibiotik Klamidia. Dengan demikian minum
antibiotik yang tidak tepat maka penyakit tidak akan sembuh dan bahkan akan
semakin kebal dan semakin sulit disembuhkan.
IMS dapat dilihat melalui mata
1. gejala IMS terutama pada wanita akan terjadi di bagian dalam vagina sehingga
tidak dapat di lihat oleh orang yang terinfeksi maupun pasangan.
IMS dapat dicegah dengan mencuci alat kelamin.
1. tidak ada sabun atau desinfektan apapun yang dapat mencegah IMS. Pada
perempuan mencuci bagian dalam vagina akan mempertinggi resiko terkena
vaginitis atau keputihan.
Minum antibiotik sebelum hubungan seks akan mencegah penularan IMS.
1. penularan IMS tidak dapat di cegah dengan minum antibiotik, karena
pengobatan dengan antibiotik pada setiap jenis IMS akan berbeda- beda dan
tentunya antibiotik yang dimakan bukan sebagai pencegah penularan IMS.