REORGANIZATION
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sistem & Teknologi Informasi
Disusun oleh :
2206154
Informatika-E
TAHUN 2022/2023
11.1 Strategic Information Systems (Strategi Sistem Informasi)
Konsep strategi sistem informasi pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Charles
Wiseman, direktur newly formed consultancy dengan istilah “ Competitive
Applications (Aplikasi Kompetitif),” (berdasarkan Catatan NY State records for
consultancies formed tahun 1982) yang menjelaskan materi perkuliahan pada
kuliah umum tentang strategi sistem informasi di Kota New York yang saat itu
disponsori oleh Datamation Institute, anak perusahaan dari Datamation Magazin.
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang
berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat
ini atau saat mendatang(Abdul Kadir: 2003). Informasi adalah data yang
diproses untuk menghasilkan bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi
penerimanya (Jogiyanto HM: 2005).
Sistem informasi adalah himpunan perangkat keras dan lunak yang
dirancang untuk mentransformasikan data menjadi informasi yang berguna
(Bodnar dan Hopwood: 2009). Sebuah sistem informasi berfungsi untuk
mengumpulkan, menyimpan, memproses, menganalisis, dan menyebarkan
informasi untuk tujuan yang bersifat khusus (Turban, McLean, dan Wetherbe:
2006). Dalam pembahasan ini tujuan tersebut adalah untuk mendapatkan
strategi yang tepat dalam pemanfaatan sistem informasi.
Tiga jenis umum sistem informasi yang dikembangkan dan umum digunakan
adalah sistem keuangan, sistem operasional, dan sistem strategis. Ketiga jenis
ini tidak saling terpisah karena pada kenyataannya, ketiga jenis ini selalu
tumpang tindih hingga pada batasan tertentu. Jika sistem keuangan dan sistem
operasional teratur dengan baik, maka hal ini akan menjadi sistem strategis
untuk organisasi tertentu.
A. Sistem keuangan
Sistem keuangan adalah komputerisasi dasar untuk operasi akuntansi,
penaksiran anggaran, dan keuangan suatu organisasi. Sistem ini sudah
diterapkan pada setiap perusahaan karena hasil dari pekerjaan yang
dilakukan oleh komputer terbukti ideal dalam mekanisasi sistem
keuangan dan sistem kepegawaian, karena kontrol jumlah karyawan
dan penggajian perusahaan adalah masalah utama pada bidang
keuangan. Perencanaan organisasi harus berkaitan dengan analisis
keuangan, karena selalu ada peluang yang lebih besar untuk
mengembangkan sistem strategis dengan adanya sistem keuangan.
B. Sistem Operasional
Sistem operasional berfungsi untuk membantu mengendalikan bisnis secara
detail. Sistem operasional adalah sistem komputer yang diperlukan manajer
operasional perusahaan untuk membantu mengelola bisnis sesuai dengan
tujuan perusahaan tersebut.
Semua bisnis harus mempunyai rancangan sistem operasional jangka
panjang dan jangka pendek untuk memastikan bahwa komputer yang
digunakan akan dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Rancangan tersebut
akan memproyeksikan: analisis biaya; pertimbangan pengembangan sistem;
dan perencanaan teknologi spesifik seperti untuk komputer, database, dan
komunikasi. Perencanaan kapasitas komputer, peramalan teknologi, dan
perencanaan kinerja personel harus ada dalam penerapan sistem operasional.
Karena Sistem ini adalah sistem yang membuat perusahaan tetap terkendali
dengan pengeluaran biaya se-efektif mungkin.
C. Sistem Strategis
Sistem strategis adalah sistem yang menghubungkan strategi bisnis
dengan komputer. Strategi bisnis yang baru dilakukan seperti sebuah
sistem yang telah dikembangkan dan dapat diwujudkan dengan
memanfaatkan perkembangan Teknologi Informasi.
Sistem ini berpotensi besar untuk memanfaatkan teknologi
komputer terbaru yang tersedia di pasaran dan sebagai perancang yang
memiliki semangat kewirausahaan dalam memahami kemampuan baru
yang berpotensi dalam meningkatkan keunggulan yang kompetitif.
Sistem ini juga merupakan sistem dimana orang-orang dari manajemen
operasional dan orang-orang dari layanan informasi telah berdiskusi
tentang permasalahan bisnis yang ada sehingga mereka merancang
metode- metode baru dalam perkembangan teknologi komputer sebagai
bentuk respond terhadap dorongan dari pesaing-pesaing baru. Pada
dasarnya sistem strategis adalah sistem informasi yang bisa digunakan
untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Mengenai bagaimana
keunggulan kompetitif diperoleh, penulis yang berbeda juga
menjabarkan kemungkinan yang berbeda, tetapi tidak ada satupun dari
mereka yang mengklaim bahwa hanya ada satu peluang untuk
memperoleh keunggulan kompetitif.
Profitabilitas industri adalah fungsi dari lima kekuatan kompetitif dasar, yaitu:
• Ancaman pendatang baru
• Ancaman produk atau layanan pengganti
• Daya tawar pemasok
• Daya tawar pembeli dan
• Intensitas persaingan diantara pesaing yang ada
Diferensiasi adalah yang kedua dari dua jenis keunggulan kompetitif Porter.
Dalam strategi diferensiasi, satu atau lebih karakteristik yang secara luas
bernilai oleh pembeli dipilih. Tujuannya adalah untuk mencapai dan
mempertahankan kinerja yang lebih unggul dari pesaing dalam memuaskan
kebutuhan pembeli tersebut. Diferensiasi tidak akan berfungsi jika ada terlalu
banyak keunikan, atau keunikan yang tidak dihargai pembeli. Kemampuan
pembeli untuk membayar harga premium, kriteria pensinyalan, dan segmen-
segmen penting bagi pembeli semua harus dipahami. Juga, tidak mungkin ada
ketergantungan berlebihan pada sumber-sumber diferensiasi yang dapat ditiru
oleh pesaing dengan murah atau cepat.
Porter’s Competitive Forces Model adalah Suatu Model Daya Saing Porter’s,
yang memiliki 5 kekuatan porter. Porter Five Forces Analysis adalah suatu susunan
yang disusun secara sistematis yang merupakan rangkaian kerja yang digunakan
menganalisis industri dan untuk mengembangkan suatu strategi bisnis yang
dikembangkan oleh Michael Porter dari Sekolah Bisnis Universitas Harvard pada tahun
1979, industri yang “Tidak Menarik” adalah pabrik yang sudah terkena pengaruh dan
kelima kekuatan itu akan berkurang dalam rasio atau perbandingan yang menyeluruh.
Industri yang paling “Tidak Menarik”adalah industri yang mendekati “Persaingan
Murni”, dimana laba yang ada untuk didorong ke perusahaan level laba normal.
Faktor-faktor potensial:
Pelanggan yang kuat atau sisi lain dari pemasok yang kuat dapat menangkap lebih
banyak nilai dengan menekan harga, menuntut kualitas yang lebih baik atau lebih banyak
layanan (oleh karenanya menaikkan biaya), dan umumnya bermain peserta industri menentang
satu lain, semua dengan mengorbankan industry profitabilitas. Pembeli kuat jika mereka
memiliki negosiasi leverage relatif terhadap peserta industri, terutama jika mereka sensitif
terhadap harga, menggunakan pengaruh mereka terutama untuk menekan harga pengurangan.
Daya tawar pelanggan juga digambarkan sebagai pasar ouput (kemampuan pelanggan
untuk menekan perusahaan). Kekuatan pembeli tinggi jika pembeli memiliki banyak alternatif.
Dan rendah jika mereka memeliki beberapa pilihan.
Faktor-faktor potensial :
Kedatangan para pendatang baru dalam dunia pembisnis pembuatan barang ini
tentunya selalu dijadikan sebagai risiko untuk pembisnis dalam pembuatan
barang yang sekian lama sduah menjalani bisnis ini. Selain itu, agar bisa
menjalankan pabrik ini dibutuhkan interelasi yang sangat kuat agar dapat
memperoleh hubungan perusahaan, bersama hubungan yang kuat maka industry
atau perusahaan akan berhasil memenangkan market yang ada disekitar. Dan
karena versi bidang usaha perniagaan barang ini tidak memprioritaskan strategi
fasilitas dan penjualan digunakan untuk memenangkan pasar, melainkan harga
termurah yang akan dibeli oleh masyarakat.
Kondisi tawar penawar adalah kondisi dimana saat demand lebih besar
dari pada supply, maka power untuk pembeli akan rendah, sedangkan ketika
supply lebih. Ketika sebuah perusahaan selalu memuaskan pelanggannya dengan
pengiriman yang selalu tepat waktu, dan juga melayani serta menjual produk
dengan kualitas yang baik sesuai dengan harganya, maka pembeli akan merasa
puas dan akan kembali membeli pada perusahaan tersebut pada transaksi
berikutnya. Beberapa hal mengenai produk yang biasanya menjadi daya tarik
produk perusahaan terhadap pembeli itu adalah pengalaman pembeli yang sudah
pernah mencoba. Selain itu dikarenakan produk yang tidak lekang oleh jaman
dan selalu disukai. Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
konsumen hanya mau membeli produk dari penjual yang memiliki reputasi
perusahaan yang sudah bagus, atau konsumen sudah mengenal baik penjual dan
yakin bahwa produk yang dijual adalah produk yang bagus. Dengan demikian
kesimpulannya adalah kekuatan dari segi tawar menawar pembeli ini pun tidak
memiliki tekanan atau pengaruh yang besar terhadap perusahaan, karena selama
perusahaan selalu memberikan kualitas dan pelayanan yang terbaik untuk
pelanggan maka pembeli tidak memiliki power yang dapat menekan harga
perusahaan.
11.2.5 Hasil Analisis
Business Process Reengineering atau bisa juga disebut Rekayasa ulang proses
bisnis adalah suatu peninjauan kembali secara pokok dan perancangan ulang
arah jalan bisnis yang dilakukan secara ekstrem dan diperoleh dengan
menggunakan sumber daya organisasi yang ada.
Rekayasa ulang Proses Bisnis meliputi uraian dan perancangan alir kerja
(workflow) dan proses yang ada dalam sebuah organisasi. Menurut Daven Ports
(1990), proses bisnia adalah sekelompok tugas-tugas yang saling berhubungan
secara logis, dilaksanakan untuk mencapai sebuah hasil bisnis yang jelas.