Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH KEPERAWATAN GERONTIK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN GOUT DI KELURAHAN


KARANG TIMUR

Oleh:
Kelompok 9 RSF

1. Akbar Alwi A (19006)


2. Amelia Sri R (19008)
3. Deviana Azzahra P (19024)
4. Frsima Dita S (19041)
5. Mutiara Anngela (19067)
6. Safa Nila P (19092)
7. Sari Puspita (19098)

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FATMAWATI
JAKARTA
MEI, 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Yang telah
memberikan rahmat-Nya, sehingga kelompok 9 dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul "Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan Gout di Kelurahan Karang
Timur”. Penyusunan makalah ini bertujuan sebagai salah satu tugas dalam mata
kuliah Keperawatan Gerontik. Kelompok menyadari bahwa makalah ini tidak akan
tersusun dengan baik tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak terkait. Atas dukungan
moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka kelompok
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ns. Suarse Dewi, M.Kep.Sp.Kep.MB, selaku Ketua STIKes Fatmawati.


2. Ns. Tjahjanti K, M.Kep,Sp.Kep.J, selaku Wali Kelas Angkatan XXI STIKes
Fatmawati, dosen dan pembimbing makalah mata kuliah keperawatan gerontik
3. Ns. Hemma Siti Rahayu, M.Kep, selaku Penananggung Jawab Mata Kuliah
Keperawatan Gerontik
4. Zahri Darni, M.Kep, selaku Kepala Program Studi Diploma Tiga Keperawatan
STIKes Fatmawati.
5. Orang tua tercinta yang telah membantu dalam segi material maupun dalam segi
motivasi selama dalam penyusunan makalah ini.
6. Serta teman-teman angkatan XXII.

Kelompok menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu,
kelompok menerima saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan untuk
penyempurnaan makalah ini.

Jakarta, Mei 2022

Kelompok 9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lanjut usia merupakan bagian dari proses tumbuh kembang. Manusia tidak
secara tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa dan
hingga akhirnya menjadi tua. Hal ini normal, dengan perubahan fisik dan
tingkah laku yang dapat diramalkan terjadi pada semua orang saat mereka
mencapai tua. Terdapat empat penyakit yang erat hubungannya dengan proses
menua yakni gangguan sirkulasi darah misalnya hipertensi, gangguan pembulih
darah di otak (coroner), ginjal dan lain-lain, gangguan metabolisme hormonal
misalnya diabetes melitus, klimakterius, ketidakseimbangan tiroid, gangguan
pada persendian misalnya osteoarthritis, gout arthritis (asam urat), ataupun
penyakit kolagen lainnya, serta berbagai macam neoplasma (Rahmiati & Utami,
2019).

Gout adalah penyakit dimana terjadi penumpukan purin dalam tubuh secara
berlebih, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangannya melalui ginjal
yang menurun atau akibat peningkatan asupan makanan tinggi purin. Gout
ditandai dengan serangan berulang dari arthritis (peradangan sendi) yang akut,
kadang disertai pembentukan kristal natrium urat yang besar yang dinamakan
thopus, deformitas atau kerusakan sendi secara kronis dan cedera pada ginjal
(Afnuhazi, 2019).

Menurut Riskesdas (2018 dalam Febriyanti, 2020), prevalensi asam urat


berdasarkan diagnosa tenaga kesehatan di Indonesia 11,9% dan berdasarkan
diagnosa atau gejala 24,7% jika dilihat dari karateristik umur, prevalensi tinggi
pada umur ≥ 75 tahun (54,8%). Penderita wanita juga lebih banyak (8,46%)
dibandingkan dengan pria (6,13%). Kejadian gout menjadi sama antara laki –
laki dan perempuan setelah usia 60 tahun, selain itu banyak faktor resiko asam
urat yang berhubungan kuat dengan kejadian asam urat pada wanita
dibandingkan pria. Riwayat asam urat dalam keluarga, gagal ginjal, riwayat
penyakit penyerta, dan riwayat penyakit sebelumnya berdasarkan penelitian
yang dilakukan Festy et al, 38% wanita pascamenopause memiliki pola makan
tinggi purin. Dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat hubungan
pola makan dengan kadar asam urat dalam darah pada wanita karena konsumsi
makanan yang mengandung zat purin merupakan salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap kejadian asam urat.

Menurut Fitriana (2015 dalam Erman, Imelda, Ridwan, 2021), penanganan pada
gout dapat dilakukan dengan terapi farnakologis dan non farmakologis. Terapi
farmakologis dengan pemberian NSAID, allopurinol, probenesid dan
sulfinpyrazone, corticosteroid, dan obat pirai. Obat tersebut berfungsi sebagai
penghilang rasa sakit, melindungi fungsi ginjal, dan menurunkan asam urat.
Terapi non farmakologis yakni diet dengan menghindari makanan berlemak
yang kaya purin. Kompres hangat atau dingin juga dapat dilakukan untuk
meningkatkan relaksasi otot-otot yang kaku. Terapi non farmakologis lainnya
yang dapat mengurangi asam urat yaitu dengan berolahraga. Olahraga yang
teratur memperbaiki kondisi kekuatan dan kelenturan sendi dan sangat berguna
untuk memperkecil risiko terjadinya kerusakan sendi akibat peradangan sendi.

Perawat memiliki peran sebagai pemberi asuhan keperawatan sangat penting


dalam memahami konsep gout pada lansia untuk memberikan asuhan
keperawatan secara tepat, efektif dan efisien. Memberikan asuhan keperawatan
dengan cara promotif dan preventif dapat melalui edukasi kesehatan, sedangkan
dengan cara kuratif dan rehabilitatif melalui cara merawat hingga proses
pemulihan sehingga pasien mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Berdasarkan uraian di atas untuk memenuhi tugas praktek klinik mata kuliah
keperawatan gerontik maka kelompok tertarik untuk memahami dan membahas
lebih dalam tentang “Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan Gout di
Keluarahan Karang Timur”

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Memberikan gambaran nyata tentang asuhan keperawatan pada lansia
dengan gout
2. Tujuan Khusus
a. Memahami konsep asuhan keperawatan lansia dengan gout
b. Melakukan pengkajian keperawatan pada lansia
c. Menganalisa diagnosa keperawatan pada lansia sesuai kasus
d. Merencanakan tindakan keperawatan pada lansia
e. Melakukan tindakan keperawatan pada lansia
f. Melakukan evaluasi pada lansia sesuai kasus
g. Mengidentifikasi kesenjangan yang terdapat antara teori dan kasus
h. Mengidentifikasi faktor-faktor pendukung, penghambat dan solusi
i. Mendokumentasikan semua kegiatan keperawatan dalam bentuk narasi

C. Ruang lingkup
Ruang lingkup pembuatan makalah ini adalah pembahasan asuhan keperawatan
pada lansia yang diberikan pada Tn. S yang dilaksanakan pada tanggal 21 – 25
Maret 2022 dengan gout yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, peren
canaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan, dan evaluasi keperawatan.

D. Metode penulisan
Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah: studi
kepustakaan, yaitu dengan membaca bahan ilmiah yang berhubungan dengan
judul makalah yang diambil dari bermacam-macam sumber yang berhubungan
dengan kasus gout pada lansia dan studi kasus hasil penerapan asuhan
keperawatan saat praktek klinik mata kuliah gerontik.

E. Sistematika penulisan
Makalah ini disusun secara sistematik terdiri dari empat bab yaitu: Bab satu : Pe
ndahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan,
ruang lingkup, dan sistematika penulisan. Bab dua: Tinjauan Teori terdiri dari
konsep dasar gout yang mencakup pengertian, etiologi, manifestasi klinik, patofi
siologi penyakit, penatalaksanaan medis, dan asuhan keperawatan (pengkajian,
diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi
keperawatan). Bab tiga: Tinjauan Kasus terdiri dari pengkajian, diagnosa,
perencanaan, implementasi, dan evalusi keperawatan.. Bab empat: Pembahasan
yang berisi analisa kesenjangan antara teori dan kasus yang meliputi seluruh
tahap proses keperawatan, yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan
keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi keperawatan. Bab lima: Penutup yang te
rdiri dari kesimpulan dan saran.

Daftar Pustaka
Afnuhazi, R. (2019). Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asam
Urat Pada Lansia (45 – 70 Tahun). Human Care Journal, 4(1), 34.
https://doi.org/10.32883/hcj.v4i1.242

Erman, Imelda, Ridwan2, R. D. P. (2021).


Pengaruhsenamergonomisterhadapkadarasamuratpada Lansia Di Wilayah Kerja
Puskesmas Merdeka Kotapalembang. Jurnal Keperawatan Merdeka, 1(2), 1–8.

Febriyanti, T. (2020). Hubungan Kemampuan Diet Rendah Purin Dengan Kadar


Asam Urat. Jurnal Ners LENTERA, 8(1), 72–79.

Rahmiati, C., & Utami, T. (2019). PENDAHULUAN Lanjut usia merupakan bagian
dari proses tumbuh kembang . Manusia tidak secara tiba-tiba menjadi tua ,
tetapi berkembang dari tiroid , gangguan pada persendian misalnya
osteoarthritis , gout arthritis ( asam urat ), ataupun penyakit kolagen la. 5.

Anda mungkin juga menyukai